Orang Yahudi dalam Perspektif Alkitab dan Teologi Reformed
Pendahuluan:
Orang Yahudi memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Alkitab dan rencana keselamatan Allah. Dari Abraham hingga zaman Yesus, bangsa Yahudi telah menjadi umat pilihan yang dipanggil untuk menjadi alat Allah dalam menggenapi janji-Nya. Dalam teologi Reformed, orang Yahudi dipandang sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah yang lebih luas, yang akhirnya mencapai puncaknya dalam Yesus Kristus.
Para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul menekankan bahwa perjanjian Allah dengan bangsa Israel memiliki makna teologis yang mendalam, bukan hanya dalam konteks Perjanjian Lama, tetapi juga dalam penggenapan di dalam Kristus dan gereja.
Artikel ini akan menguraikan asal-usul, peran, dan makna orang Yahudi dalam rencana Allah menurut Alkitab serta bagaimana teologi Reformed memahami posisi mereka dalam era Perjanjian Baru dan zaman sekarang.
I. Asal-Usul dan Identitas Orang Yahudi dalam Alkitab
1. Abraham dan Awal Mula Bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi berasal dari Abraham, yang dipanggil oleh Allah untuk menjadi bapa dari suatu bangsa yang akan diberkati dan menjadi berkat bagi dunia.
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." (Kejadian 12:2)
John Calvin dalam Commentary on Genesis menjelaskan bahwa panggilan Abraham bukan hanya untuk membentuk bangsa Yahudi, tetapi juga sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah yang akan mencapai seluruh dunia melalui keturunannya.
2. Perjanjian Allah dengan Israel
Allah membuat perjanjian dengan Israel melalui Musa di Gunung Sinai, yang menetapkan mereka sebagai umat pilihan dan memberi mereka hukum Taurat.
"Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa." (Keluaran 19:5)
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa perjanjian ini bukan hanya bersifat nasional, tetapi juga mengarah pada penggenapan dalam Mesias yang akan datang.
3. Peran Orang Yahudi dalam Sejarah Keselamatan
Sepanjang Perjanjian Lama, bangsa Israel berulang kali jatuh dalam dosa dan penyembahan berhala, tetapi Allah tetap setia pada janji-Nya. Para nabi menubuatkan kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan umat-Nya.
"Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." (Yesaya 2:3)
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menekankan bahwa meskipun Israel sering tidak setia, Allah tetap memelihara mereka karena rencana keselamatan yang akan digenapi dalam Yesus Kristus.
II. Orang Yahudi dan Yesus Kristus
1. Yesus sebagai Penggenapan Janji Allah kepada Israel
Perjanjian Lama penuh dengan nubuat tentang kedatangan seorang Mesias dari keturunan Daud yang akan membawa keselamatan.
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:6)
Yesus Kristus, sebagai Mesias, menggenapi semua nubuat ini, tetapi banyak orang Yahudi pada waktu itu menolak Dia karena mereka mengharapkan seorang pemimpin politik, bukan seorang Juruselamat yang akan mati bagi dosa manusia.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa penolakan Israel terhadap Yesus bukanlah kegagalan rencana Allah, tetapi justru bagian dari penggenapan kehendak-Nya untuk membawa keselamatan kepada semua bangsa.
2. Gereja dan Israel dalam Perjanjian Baru
Paulus dalam Roma 11 menjelaskan bahwa meskipun banyak orang Yahudi menolak Kristus, ada sisa yang diselamatkan, dan bangsa-bangsa lain (non-Yahudi) telah dicangkokkan ke dalam pohon zaitun keselamatan.
"Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan jatuh supaya mereka binasa? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu." (Roma 11:11)
John Calvin dalam Commentary on Romans menafsirkan bahwa sementara Israel secara nasional menolak Kristus, rencana Allah tetap berlangsung, dan keselamatan kini tersedia bagi semua orang yang percaya.
III. Orang Yahudi dalam Perspektif Teologi Reformed
1. Herman Bavinck: Israel sebagai Bagian dari Rencana Allah
Bavinck mengajarkan bahwa meskipun Israel menolak Kristus, mereka tetap memiliki tempat dalam rencana Allah. Ia percaya bahwa suatu hari nanti akan ada pemulihan Israel dalam konteks keselamatan.
"Allah belum membuang umat-Nya yang dipilih-Nya dahulu." (Roma 11:2)
2. Louis Berkhof: Gereja sebagai Israel Rohani
Berkhof dalam Systematic Theology berpendapat bahwa gereja kini merupakan kelanjutan dari Israel dalam arti rohani. Semua orang yang percaya kepada Kristus, baik Yahudi maupun non-Yahudi, adalah bagian dari umat perjanjian Allah.
3. R.C. Sproul: Keselamatan bagi Orang Yahudi
Sproul menekankan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus. Ia mengutip Roma 10:9:"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."
IV. Orang Yahudi di Masa Kini dan Masa Depan
1. Peran Orang Yahudi dalam Dunia Modern
Meskipun banyak orang Yahudi hari ini tidak mengakui Yesus sebagai Mesias, mereka tetap memiliki pengaruh besar dalam bidang keagamaan, budaya, dan politik.
Namun, Paulus dalam Roma 11:25-26 menubuatkan bahwa akan ada pertobatan besar di antara orang Yahudi di akhir zaman:"Saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau supaya kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan."
2. Bagaimana Orang Kristen Harus Melihat Orang Yahudi?
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
- Menghormati peran bangsa Israel dalam sejarah keselamatan.
- Mendoakan mereka agar mengenal Yesus sebagai Mesias.
- Membagikan Injil kepada mereka dengan kasih dan hormat.
V. Panduan Studi tentang Orang Yahudi dalam Alkitab
A. Bacaan Alkitab yang Direkomendasikan
- Kejadian 12:1-3 – Panggilan Abraham sebagai bapa bangsa Yahudi.
- Yesaya 53 – Nubuat tentang Mesias yang digenapi dalam Yesus.
- Roma 9-11 – Hubungan Israel dengan Injil dan keselamatan.
- Efesus 2:11-22 – Persatuan Yahudi dan non-Yahudi dalam Kristus.
- Wahyu 7:4-10 – Peranan Israel dalam akhir zaman.
B. Pertanyaan Diskusi
- Bagaimana perjanjian Allah dengan Israel berhubungan dengan Injil?
- Mengapa banyak orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias?
- Apa hubungan antara gereja dan Israel menurut Alkitab?
- Bagaimana kita dapat menginjili orang Yahudi dengan kasih?
Kesimpulan
Orang Yahudi memiliki tempat yang unik dalam rencana keselamatan Allah. Meskipun banyak dari mereka menolak Yesus sebagai Mesias, Alkitab menunjukkan bahwa Allah masih bekerja di antara mereka.
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk memahami sejarah, peran, dan masa depan orang Yahudi dalam terang firman Tuhan, sambil tetap berpegang pada kebenaran bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus.