Renungan Malam: Bersyukur Atas Injil Yang Sejati (Galatia 1:6-7)
Pendahuluan:
Saudara-saudari dalam Kristus, saat malam tiba dan kita bersiap untuk beristirahat, kita sering kali merenungkan perjalanan hari ini. Apakah kita hidup sesuai dengan kebenaran Injil? Apakah kita masih berpegang teguh pada Injil Kristus yang sejati?
Di dunia yang semakin dipenuhi dengan berbagai ajaran yang menyimpang, kita sebagai orang percaya perlu memiliki hati yang penuh syukur karena Tuhan telah memberikan kita Injil yang sejati. Namun, pada saat yang sama, kita juga harus berhati-hati terhadap ajaran-ajaran yang memutarbalikkan Injil Kristus.
Rasul Paulus menegur jemaat di Galatia karena mereka dengan begitu cepat berpaling dari Injil yang sejati dan mengikuti ajaran yang menyimpang:"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus." (Galatia 1:6-7)
Ayat ini adalah peringatan yang kuat bagi kita. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan hanya melalui Injil Kristus yang sejati, yaitu oleh kasih karunia Allah semata (sola gratia), melalui iman saja (sola fide), di dalam Kristus saja (solus Christus), berdasarkan Firman Tuhan saja (sola Scriptura), dan untuk kemuliaan Allah saja (soli Deo gloria).
Malam ini, kita akan merenungkan tiga hal utama dari Galatia 1:6-7:
- Bersyukur atas Injil yang Sejati
- Berhati-hati terhadap Injil yang Palsu
- Tetap Berpegang Teguh pada Kebenaran Injil
1. Bersyukur atas Injil yang Sejati
a) Injil Sejati adalah Kasih Karunia Kristus
Paulus mengingatkan bahwa Injil yang sejati adalah panggilan kasih karunia dari Kristus sendiri. Injil bukanlah hasil usaha manusia, tetapi murni pemberian Tuhan.
Efesus 2:8-9 berkata:"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Sebagai orang percaya, kita harus bersyukur setiap hari karena Tuhan telah memberikan kita keselamatan melalui Injil yang sejati.
Tanpa Injil, kita tetap hidup dalam dosa dan kebinasaan. Tetapi karena kasih karunia Allah, kita telah ditebus, diampuni, dan diberikan hidup yang kekal.
b) Injil Sejati Mengubah Hidup Kita
Injil bukan hanya tentang keselamatan dari hukuman dosa, tetapi juga tentang hidup baru di dalam Kristus.
2 Korintus 5:17 berkata:"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."
Sebagai orang yang telah menerima Injil yang sejati, kita harus bersyukur karena:
- Kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa.
- Kita memiliki damai sejahtera dengan Allah.
- Kita dipanggil untuk hidup bagi kemuliaan Tuhan.
Setiap malam sebelum tidur, kita seharusnya mengingat kebaikan Tuhan yang telah memberikan kita Injil yang sejati.
2. Berhati-hati terhadap Injil yang Palsu
a) Ada Banyak "Injil Lain" yang Menyesatkan
Paulus memperingatkan bahwa ada banyak orang yang memutarbalikkan Injil Kristus. Mereka mengajarkan ajaran yang tampaknya benar, tetapi sebenarnya menyesatkan.
Beberapa contoh injil yang palsu di zaman ini:
- Injil Kemakmuran → Mengajarkan bahwa percaya kepada Kristus akan membawa kekayaan dan kesuksesan duniawi.
- Injil Legalisme → Menambahkan hukum-hukum manusia sebagai syarat keselamatan.
- Injil Relativisme → Mengajarkan bahwa semua agama sama dan bisa membawa kepada Allah.
Namun, keselamatan hanya ada dalam Kristus saja (Yohanes 14:6). Tidak ada jalan lain.
b) Injil yang Diputarbalikkan Bukan Lagi Injil
Paulus menegaskan bahwa jika Injil Kristus telah diubah, maka itu bukan lagi Injil yang sejati.
Ketika kita menambahkan atau mengurangi kebenaran Injil, kita sebenarnya menolak karya Kristus yang sempurna di kayu salib.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan kita sepenuhnya bergantung pada anugerah Allah, bukan pada usaha manusia. Oleh karena itu, kita harus menjaga kemurnian Injil dan menolak setiap ajaran yang menyimpang.
2 Korintus 11:3-4 berkata:"Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdaya oleh ular dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain daripada yang telah kami beritakan, atau memberikan roh yang lain daripada yang telah kamu terima, atau Injil yang lain daripada yang telah kamu terima."
Kita harus waspada dan tidak mudah percaya kepada ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
3. Tetap Berpegang Teguh pada Kebenaran Injil
a) Firman Tuhan adalah Standar Kebenaran
Sebagai orang percaya, kita harus kembali kepada Alkitab sebagai satu-satunya standar kebenaran (sola Scriptura).
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Kita harus:
- Membaca dan merenungkan Alkitab setiap hari.
- Menguji setiap ajaran dengan kebenaran Firman Tuhan.
- Tidak mudah terpengaruh oleh pengajaran yang menyesatkan.
b) Berpegang Teguh dan Tidak Goyah dalam Iman
Paulus sangat tegas dalam menolak injil yang palsu. Dalam Galatia 1:8, ia berkata:"Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari surga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia."
Ini menunjukkan bahwa kita harus berani menolak ajaran yang menyimpang, bahkan jika itu datang dari orang yang berpengaruh.
1 Korintus 15:58 berkata:"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Kita harus tetap teguh dalam iman dan tidak tergoda oleh injil yang palsu.
c) Mengandalkan Roh Kudus untuk Memimpin Kita dalam Kebenaran
Kita tidak bisa tetap setia kepada Injil dengan kekuatan sendiri. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus.
Yohanes 16:13 berkata:"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
Oleh karena itu, kita harus berdoa agar Tuhan memberikan hikmat dan kebijaksanaan agar kita tetap berpegang pada Injil yang sejati.
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Galatia 1:6-7 mengajarkan kita untuk bersyukur atas Injil yang sejati dan berhati-hati terhadap ajaran yang menyimpang.
- Bersyukurlah karena Injil sejati adalah kasih karunia Kristus yang menyelamatkan kita.
- Waspadalah terhadap injil yang palsu yang memutarbalikkan kebenaran.
- Tetap berpegang teguh pada Injil yang benar dengan mengandalkan Firman Tuhan dan Roh Kudus.
Malam ini, sebelum kita tidur, marilah kita berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan kita Injil yang sejati, dan berdoa agar kita tetap setia kepada-Nya. Soli Deo Gloria!