Renungan Wahyu 2:7: Janji Bagi Yang Menang
Pendahuluan:
Saudara-saudari dalam Kristus, kehidupan orang percaya di dunia ini sering kali dipenuhi dengan berbagai tantangan, pencobaan, dan pergumulan. Namun, di tengah segala kesulitan, Tuhan memberikan janji yang teguh bagi mereka yang tetap setia sampai akhir. Salah satu janji itu terdapat dalam Wahyu 2:7, yang berbunyi:"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Ayat ini merupakan bagian dari pesan Tuhan kepada jemaat di Efesus, di mana Yesus memuji mereka atas kerja keras dan ketekunan mereka, tetapi juga menegur mereka karena telah kehilangan kasih mereka yang semula (Wahyu 2:1-6). Setelah memberikan teguran, Yesus menutup dengan janji bagi mereka yang menang, yaitu hak untuk makan dari pohon kehidupan di Firdaus Allah.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa keselamatan dan kemenangan orang percaya adalah anugerah Allah semata. Kita menang bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena Allah yang telah memilih, menebus, dan menopang kita sampai akhir. Oleh karena itu, renungan ini akan menggali lebih dalam makna janji Tuhan dalam Wahyu 2:7 dan bagaimana kita seharusnya meresponsnya.
Kita akan membahas tiga poin utama:
- Mendengarkan Apa yang Dikatakan Roh
- Barangsiapa Menang: Siapa yang Dimaksud?
- Janji Pohon Kehidupan di Firdaus Allah
1. Mendengarkan Apa yang Dikatakan Roh
a) "Siapa Bertelinga, Hendaklah Ia Mendengar"
Frasa ini muncul berulang kali dalam kitab Wahyu dan menegaskan bahwa pesan Tuhan kepada jemaat adalah sesuatu yang harus didengarkan dengan sungguh-sungguh.
Yesus sering kali menggunakan ungkapan ini dalam pengajaran-Nya, seperti dalam Matius 13:9:"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Ini menunjukkan bahwa tidak semua orang yang mendengar Firman Tuhan benar-benar memperhatikannya dan menaati-Nya. Ada banyak orang yang mendengar Injil, tetapi tidak semua menanggapinya dengan iman yang sejati.
Roma 10:17 berkata:"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa hanya mereka yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus yang dapat benar-benar mendengar dan menaati Firman Tuhan (Yohanes 3:5-6). Oleh karena itu, kita harus meminta Tuhan untuk memberi kita hati yang lembut dan telinga yang peka terhadap suara-Nya.
b) "Apa yang Dikatakan Roh kepada Jemaat-Jemaat"
Kitab Wahyu ditulis kepada tujuh jemaat di Asia Kecil, tetapi pesannya berlaku untuk seluruh gereja sepanjang sejarah. Roh Kudus berbicara kepada jemaat melalui Firman Tuhan, menegur dosa, mendorong pertobatan, dan memberikan penghiburan bagi mereka yang setia.
Di zaman ini, Roh Kudus masih berbicara kepada kita melalui Alkitab. Oleh karena itu, kita harus:
- Membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari.
- Mendengarkan khotbah dan pengajaran yang setia kepada Alkitab.
- Memohon Roh Kudus untuk membuka hati kita agar memahami dan menaati Firman-Nya.
Pertanyaan refleksi:
- Apakah saya sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan?
- Apakah saya hanya mendengar, atau juga menaati-Nya dalam hidup saya?
2. Barangsiapa Menang: Siapa yang Dimaksud?
a) Siapakah yang Dimaksud dengan "Barangsiapa Menang"?
Dalam kitab Wahyu, istilah "menang" sering digunakan untuk merujuk kepada mereka yang tetap setia kepada Kristus sampai akhir.
1 Yohanes 5:4-5 berkata:"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah?"
Jadi, "yang menang" adalah mereka yang telah lahir baru dan memiliki iman sejati kepada Kristus.
Dalam teologi Reformed, kita percaya pada ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), yaitu bahwa orang percaya sejati akan tetap bertahan dalam iman mereka sampai akhir karena Allah yang menopang mereka (Filipi 1:6, Yohanes 10:28-29).
b) Bagaimana Cara Kita "Menang"?
Kemenangan dalam konteks ini bukan tentang kekuatan atau usaha manusia, tetapi tentang kesetiaan dalam iman kepada Kristus.
Yesus berkata dalam Yohanes 16:33:"Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia!"
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
- Tetap setia kepada Kristus meskipun menghadapi pencobaan dan penganiayaan.
- Melawan dosa dan tidak menyerah pada godaan dunia.
- Berpegang teguh pada Injil dan tidak menyimpang dari ajaran yang benar.
Pertanyaan refleksi:
- Apakah saya sedang hidup dalam kemenangan iman, atau masih kompromi dengan dunia?
- Apakah saya percaya bahwa Kristus akan menolong saya bertahan sampai akhir?
3. Janji Pohon Kehidupan di Firdaus Allah
a) Pohon Kehidupan: Simbol Hidup Kekal
Yesus menjanjikan bahwa barangsiapa yang menang akan diberikan hak untuk makan dari pohon kehidupan di Firdaus Allah.
Pohon kehidupan pertama kali disebut dalam Kejadian 2:9, ketika Allah menempatkannya di Taman Eden. Setelah manusia jatuh dalam dosa, Allah mencegah mereka makan dari pohon ini, sehingga mereka tidak hidup selamanya dalam keadaan berdosa (Kejadian 3:22-24).
Namun, dalam Wahyu 22:2, pohon kehidupan kembali muncul dalam gambaran Yerusalem Baru:"Di tengah-tengah jalan kota itu, di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa."
Ini menunjukkan bahwa janji bagi orang percaya adalah kehidupan kekal bersama Tuhan dalam kemuliaan yang sempurna.
b) Firdaus Allah: Pemulihan Kehidupan Kekal
Kata "Firdaus" mengacu pada tempat kediaman Allah, yaitu sorga. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan membawa kita kepada pemulihan yang sempurna di hadapan Allah.
Wahyu 21:3-4 berkata:"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Pertanyaan refleksi:
- Apakah saya hidup dengan pengharapan akan kehidupan kekal bersama Kristus?
- Apakah saya rindu untuk hidup dalam kesetiaan sehingga saya bisa menikmati janji ini?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Wahyu 2:7 memberikan janji luar biasa bagi kita yang tetap setia kepada Kristus.
- Kita harus mendengarkan dan menaati Firman Tuhan.
- Kita menang bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena iman yang diberikan Allah.
- Janji pohon kehidupan di Firdaus Allah adalah kepastian bagi mereka yang bertahan sampai akhir.
Hari ini, marilah kita tetap setia, bertahan dalam iman, dan hidup dalam pengharapan akan janji Tuhan yang kekal. Soli Deo Gloria!