Titus 3:1-2: Hidup Sebagai Warga Kerajaan Allah di Dunia

Titus 3:1-2: Hidup Sebagai Warga Kerajaan Allah di Dunia

Pendahuluan:

Titus 3:1-2 adalah bagian dari surat Paulus kepada Titus yang berisi nasihat bagi orang percaya tentang bagaimana mereka harus hidup di tengah masyarakat. Ayat ini berbunyi:Titus 3:1 – “Ingatkan mereka agar tunduk kepada pemerintah dan penguasa, taat dan siap melakukan setiap perbuatan baik.”Titus 3:2 – “Tidak memfitnah siapa pun, tidak bertengkar, ramah, serta benar-benar bersikap lemah lembut terhadap semua orang.”

Paulus memberikan pedoman praktis bagi orang Kristen tentang ketaatan kepada otoritas, perilaku dalam masyarakat, serta sikap hati yang benar terhadap sesama.

Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks Titus 3:1-2, eksposisi berdasarkan teologi Reformed, makna teologisnya, serta implikasinya dalam kehidupan Kristen.

Konteks Titus 3:1-2

1. Surat Paulus kepada Titus

Surat Titus ditulis oleh Paulus untuk membimbing Titus dalam memimpin jemaat di Pulau Kreta. Kreta adalah tempat yang dikenal karena masyarakatnya yang tidak disiplin dan sering bertengkar (Titus 1:12).

John Calvin dalam Commentary on Titus menekankan bahwa surat ini berfokus pada bagaimana orang percaya harus hidup dalam masyarakat yang tidak mengenal Tuhan.

Titus 3 mengajarkan bahwa iman Kristen tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga harus terlihat dalam kehidupan sosial dan kepatuhan kepada otoritas.

2. Hubungan dengan Titus 2

Dalam Titus 2, Paulus berbicara tentang peran dalam gereja, sedangkan dalam Titus 3, ia berbicara tentang peran orang percaya dalam masyarakat.

R.C. Sproul dalam The Reformation Study Bible menjelaskan bahwa orang Kristen harus menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat agar Injil bisa dilihat dan dihormati oleh orang lain.

Eksposisi Titus 3:1-2

1. “Ingatkan mereka agar tunduk kepada pemerintah dan penguasa” (Titus 3:1a)

Paulus meminta Titus untuk terus mengingatkan jemaat agar tunduk kepada otoritas pemerintahan.

  • “Tunduk” berarti menghormati dan menaati hukum yang berlaku, kecuali jika hukum itu bertentangan dengan firman Tuhan (Kisah Para Rasul 5:29).
  • Dalam Roma 13:1, Paulus juga mengajarkan bahwa otoritas pemerintah berasal dari Tuhan.

John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menekankan bahwa orang Kristen harus menunjukkan kesaksian yang baik dengan menaati hukum negara, karena itu mencerminkan sikap hormat kepada Tuhan.

2. “Taat dan siap melakukan setiap perbuatan baik” (Titus 3:1b)

Orang percaya tidak hanya harus tunduk, tetapi juga proaktif dalam melakukan perbuatan baik di tengah masyarakat.

Jonathan Edwards dalam Charity and Its Fruits menekankan bahwa iman sejati harus menghasilkan kasih dan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Yakobus 2:17 berkata:“Demikian juga iman, jika tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.”

3. “Tidak memfitnah siapa pun, tidak bertengkar” (Titus 3:2a)

Orang Kristen harus menghindari fitnah dan pertengkaran, terutama dalam hal politik dan perbedaan pandangan.

B.B. Warfield dalam Faith and Life menjelaskan bahwa sikap penuh kasih dalam berbicara menunjukkan bahwa seseorang benar-benar telah diubahkan oleh Injil.

Amsal 15:1 berkata:“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah.”

4. “Ramah, serta benar-benar bersikap lemah lembut terhadap semua orang” (Titus 3:2b)

Paulus menekankan sikap ramah dan rendah hati sebagai tanda kehidupan yang diubahkan oleh anugerah Tuhan.

Martin Lloyd-Jones dalam Studies in the Sermon on the Mount menegaskan bahwa kelemahlembutan bukan kelemahan, tetapi kekuatan yang dikendalikan oleh Roh Kudus.

Filipi 2:3 berkata:“Janganlah kamu melakukan sesuatu karena persaingan atau kesombongan, tetapi dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama dari dirimu sendiri.”

Makna Teologis Titus 3:1-2

1. Ketaatan kepada Pemerintah adalah Bagian dari Ketaatan kepada Tuhan

Titus 3:1 menunjukkan bahwa ketaatan kepada otoritas duniawi adalah bagian dari ketaatan kepada Allah, kecuali jika perintah pemerintah bertentangan dengan firman Tuhan.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa pemerintah adalah alat yang Tuhan pakai untuk menjaga ketertiban, sehingga orang percaya harus menghormatinya.

Roma 13:7 berkata:“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada yang berhak menerima pajak, cukai kepada yang berhak menerima cukai, rasa hormat kepada yang berhak menerima hormat.”

2. Kehidupan Kristen Harus Ditandai oleh Perbuatan Baik

Paulus berulang kali menekankan bahwa iman Kristen bukan hanya soal doktrin, tetapi juga harus nyata dalam perbuatan.

Timothy Keller dalam Every Good Endeavor menekankan bahwa perbuatan baik adalah bukti dari iman yang sejati dan cara untuk membawa dampak positif bagi masyarakat.

Efesus 2:10 berkata:“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik.”

3. Kesaksian Kristen Harus Ditunjukkan Melalui Perkataan dan Sikap

Titus 3:2 mengajarkan bahwa perkataan dan sikap kita adalah bagian dari kesaksian kita kepada dunia.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa orang Kristen yang sejati akan memiliki hati yang lembut, sabar, dan penuh kasih.

Kolose 4:6 berkata:“Hendaklah perkataanmu senantiasa penuh kasih, tetapi juga mengandung kebenaran, sehingga kamu tahu bagaimana seharusnya menjawab setiap orang.”

Kesimpulan

Titus 3:1-2 mengajarkan bahwa orang Kristen harus hidup sebagai warga negara yang baik, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan menunjukkan kesaksian melalui perkataan serta perbuatan mereka.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:

  1. Menaati pemerintah selama tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
  2. Menggunakan perkataan yang membangun dan tidak memfitnah.
  3. Menunjukkan kelemahlembutan dan kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika kita hidup sesuai dengan prinsip ini, kita akan menjadi terang di dunia dan membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Mari kita hidup dengan ketaatan, kebaikan, dan kasih, sehingga nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita! 

Next Post Previous Post