Yohanes 10:28: Jaminan Keselamatan dan Ketekunan Orang Kudus

Yohanes 10:28: Jaminan Keselamatan dan Ketekunan Orang Kudus

Pendahuluan:

Yohanes 10:28 adalah salah satu ayat terkuat dalam Alkitab yang menegaskan jaminan keselamatan bagi orang percaya. Ayat ini berbunyi:

"Aku memberikan hidup kekal kepada mereka, dan mereka tidak akan pernah binasa; dan tak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku." (Yohanes 10:28, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini sering dikaitkan dengan doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), yang menyatakan bahwa mereka yang benar-benar telah diselamatkan oleh Kristus tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka. Artikel ini akan membahas makna Yohanes 10:28 dalam konteks Alkitab, berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.

1. Eksposisi Yohanes 10:28 dalam Konteks Injil Yohanes

Pasal 10 Injil Yohanes menggambarkan Yesus sebagai Gembala yang Baik yang memberikan hidup bagi domba-domba-Nya. Ayat 28 menegaskan bahwa mereka yang telah diselamatkan oleh Kristus memiliki jaminan hidup kekal dan tidak akan pernah binasa.

A. "Aku memberikan hidup kekal kepada mereka"

1. Hidup Kekal sebagai Anugerah Allah

Yesus menegaskan bahwa hidup kekal adalah sesuatu yang diberikan-Nya, bukan sesuatu yang diperoleh oleh usaha manusia.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:

"Hidup kekal bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh manusia melalui usaha mereka sendiri, tetapi adalah pemberian Allah yang diberikan melalui iman kepada Kristus."

Efesus 2:8-9 juga menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia:

"Sebab, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."

2. Hidup Kekal Dimulai Saat Ini

Dalam teologi Reformed, hidup kekal bukan hanya sesuatu yang akan datang di masa depan, tetapi dimulai saat seseorang percaya kepada Kristus.

John Piper dalam Future Grace menekankan bahwa mereka yang telah menerima Kristus sudah mulai mengalami hidup kekal sejak saat mereka percaya, karena mereka telah dipindahkan dari maut ke dalam kehidupan (Yohanes 5:24).

B. "Mereka tidak akan pernah binasa"

1. Jaminan Keselamatan dalam Kristus

Frasa ini menegaskan bahwa orang percaya yang sejati tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka.

R.C. Sproul dalam Chosen by God menjelaskan bahwa janji ini menunjukkan bahwa keselamatan yang diberikan Allah tidak bisa dibatalkan, karena didasarkan pada anugerah-Nya, bukan usaha manusia.

Roma 8:1 meneguhkan hal ini:

"Jadi sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

2. Ketekunan Orang Kudus sebagai Bukti Keselamatan

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menekankan bahwa orang yang benar-benar telah diselamatkan akan menunjukkan buah iman dalam kehidupan mereka, sebagai bukti bahwa mereka telah menjadi milik Kristus.

Yakobus 2:26 menegaskan bahwa iman yang sejati selalu menghasilkan perbuatan:

"Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan adalah mati."

C. "Tak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku"

1. Keamanan dalam Genggaman Kristus

Bagian ini menegaskan bahwa keselamatan orang percaya tidak hanya bergantung pada iman mereka, tetapi juga pada kuasa Allah yang menjaga mereka.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa Allah bukan hanya menyelamatkan umat-Nya, tetapi juga menopang dan menjaga mereka hingga akhir.

Roma 8:38-39 mendukung konsep ini:

"Sebab aku yakin bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain mana pun, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."

2. Ketidakmampuan Manusia untuk Menghancurkan Rencana Allah

John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menekankan bahwa tidak ada kuasa di dunia ini yang bisa membatalkan keselamatan yang telah ditetapkan Allah bagi umat-Nya.

Ayat lain yang mendukung prinsip ini adalah Filipi 1:6:

"Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus."

2. Yohanes 10:28 dan Doktrin Teologi Reformed

A. Ketekunan Orang Kudus (Perseverance of the Saints)

Doktrin ini mengajarkan bahwa mereka yang benar-benar telah diselamatkan tidak akan pernah jatuh dari anugerah, karena Allah sendiri yang menjaga mereka.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:

"Ketekunan dalam iman adalah tanda utama dari keselamatan sejati. Mereka yang benar-benar milik Kristus akan tetap bertahan sampai akhir."

Ini sesuai dengan Matius 24:13:

"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan."

B. Kasih Karunia yang Tidak Dapat Ditolak (Irresistible Grace)

Yohanes 10:28 juga mendukung doktrin bahwa kasih karunia Allah tidak dapat ditolak oleh mereka yang dipilih-Nya.

Efesus 1:4-5 menegaskan bahwa keselamatan adalah hasil dari keputusan Allah yang kekal:

"Sebab, di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."

R.C. Sproul dalam Grace Unknown menjelaskan bahwa ketika Allah memanggil seseorang untuk diselamatkan, orang tersebut pasti akan merespons dengan iman yang sejati.

3. Implikasi Yohanes 10:28 dalam Kehidupan Kristen

A. Hidup dengan Keyakinan dan Kedamaian

Jika kita telah diselamatkan oleh Kristus, kita tidak perlu takut kehilangan keselamatan kita.

Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression berkata:

"Orang Kristen yang memahami jaminan keselamatan mereka tidak akan hidup dalam ketakutan, tetapi dalam kedamaian dan keyakinan yang teguh."

B. Tidak Menyalahgunakan Anugerah Allah

Jaminan keselamatan bukanlah alasan untuk hidup dalam dosa.

Roma 6:1-2 berkata:

"Jika demikian, apakah yang akan kita katakan? Apakah kita akan tetap tinggal dalam dosa supaya anugerah semakin berlimpah? Sekali-kali tidak! Bukankah kita yang telah mati bagi dosa, bagaimana mungkin masih hidup di dalamnya?"

John Piper dalam Desiring God menegaskan bahwa mereka yang benar-benar telah diselamatkan akan menunjukkan kehidupan yang semakin serupa dengan Kristus.

C. Melayani Tuhan dengan Giat

Jika keselamatan kita dijamin, kita harus menggunakan hidup kita untuk melayani Tuhan dengan segenap hati.

1 Korintus 15:58 berkata:

"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab kamu tahu bahwa jerih lelahmu tidak sia-sia di dalam Tuhan."

Charles Spurgeon menegaskan:

"Mereka yang mengerti betapa besar kasih Allah kepada mereka akan membalas kasih itu dengan ketaatan dan pelayanan yang sungguh-sungguh."

Kesimpulan

Yohanes 10:28 adalah ayat yang sangat kuat dalam teologi Reformed karena mengajarkan bahwa:

  1. Keselamatan adalah anugerah Allah yang tidak dapat hilang – Orang percaya memiliki hidup kekal yang tidak bisa diambil dari mereka.
  2. Kristus menjaga umat-Nya – Tidak ada kuasa yang bisa merebut mereka dari tangan-Nya.
  3. Ketekunan dalam iman adalah bukti keselamatan sejati – Mereka yang benar-benar milik Kristus akan bertahan sampai akhir.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam keyakinan akan jaminan keselamatan, menunjukkan buah iman yang sejati, dan giat dalam melayani Tuhan.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post