21 Pertanyaan tentang Doktrin Kitab Suci
- Pendahuluan
- 1. Apa yang Dimaksud dengan Doktrin Kitab Suci?
- 2. Mengapa Kitab Suci Itu Penting?
- 3. Apakah Alkitab Benar-benar Firman Allah?
- 4. Bagaimana Allah Mengilhami Kitab Suci?
- 5. Apakah Alkitab Tidak Mengandung Kesalahan (Inerrant)?
- 6. Apakah Alkitab Berotoritas Mutlak?
- 7. Apakah Semua Bagian Alkitab Sama Pentingnya?
- 8. Apakah Kitab Suci Cukup?
- 9. Apakah Kitab Suci Bisa Dipahami oleh Semua Orang?
- 10. Mengapa Ada Banyak Penafsiran yang Berbeda?
- 11. Bagaimana Kita Mengetahui Kitab-Kitab Mana yang Termasuk dalam Alkitab?
- 12. Apakah Alkitab Bertentangan dengan Sains?
- 13. Bagaimana Kita Harus Membaca Alkitab?
- 14. Apakah Perjanjian Lama Masih Relevan?
- 15. Apakah Alkitab Dapat Diubah atau Ditambah?
- 16. Bagaimana Alkitab Menuntun Kehidupan Kristen?
- 17. Bagaimana Peran Roh Kudus dalam Memahami Kitab Suci?
- 18. Bagaimana Cara Melawan Skeptisisme terhadap Alkitab?
- 19. Apakah Alkitab Berlaku untuk Semua Zaman?
- 20. Apa Bahaya Menolak Otoritas Kitab Suci?
- 21. Bagaimana Kita Dapat Menghidupi Doktrin Kitab Suci?
- Kesimpulan

Pendahuluan
Doktrin Kitab Suci (The Doctrine of Scripture) merupakan fondasi utama dalam iman Kristen. Teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diilhami, tidak bersalah, dan berotoritas mutlak dalam segala aspek kehidupan dan iman. Dalam sejarah gereja, berbagai pertanyaan telah muncul terkait dengan sifat, otoritas, dan penggunaan Kitab Suci.
Artikel ini akan menjawab 21 pertanyaan penting tentang doktrin Kitab Suci dari perspektif teologi Reformed, dengan merujuk pada pandangan para teolog terkemuka seperti John Calvin, Charles Hodge, B.B. Warfield, R.C. Sproul, dan John Piper.
1. Apa yang Dimaksud dengan Doktrin Kitab Suci?
Doktrin Kitab Suci adalah ajaran tentang Alkitab sebagai firman Allah yang diwahyukan, berotoritas, tidak bersalah, cukup, dan dapat dipercaya sebagai standar iman dan kehidupan Kristen.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menyatakan:
"Alkitab adalah wahyu Allah yang cukup bagi manusia untuk mengenal-Nya dan kehendak-Nya dengan jelas."
2. Mengapa Kitab Suci Itu Penting?
Kitab Suci adalah satu-satunya sumber otoritatif yang menyatakan kehendak Allah. Paulus menegaskan dalam 2 Timotius 3:16-17:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
Teolog Reformed, R.C. Sproul, menambahkan bahwa tanpa Alkitab, manusia akan tersesat dalam pemikiran spekulatif yang tidak bisa membawa mereka kepada kebenaran keselamatan.
3. Apakah Alkitab Benar-benar Firman Allah?
Ya, Alkitab adalah firman Allah yang diilhami. Doktrin ini disebut inspirasi ilahi (divine inspiration).
B.B. Warfield menekankan bahwa inspirasi Alkitab bukan sekadar gagasan manusia yang diilhami secara moral, tetapi benar-benar firman Allah yang dinyatakan secara sempurna melalui manusia.
4. Bagaimana Allah Mengilhami Kitab Suci?
Allah mengilhami Kitab Suci melalui Roh Kudus yang memimpin para penulis manusia sehingga mereka menuliskan firman Allah dengan tanpa kesalahan.
2 Petrus 1:21 mengatakan:
"Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."
5. Apakah Alkitab Tidak Mengandung Kesalahan (Inerrant)?
Ya, teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab tidak mengandung kesalahan (inerrancy).
Menurut Charles Hodge, jika kita percaya bahwa Allah itu benar dan tidak bisa berdusta, maka firman-Nya juga harus benar dan bebas dari kesalahan.
6. Apakah Alkitab Berotoritas Mutlak?
Ya, Alkitab memiliki otoritas mutlak karena berasal dari Allah.
R.C. Sproul menyatakan bahwa jika ada sumber otoritas lain di luar Alkitab yang setara atau lebih tinggi, maka itu berarti otoritas Allah tidak mutlak.
7. Apakah Semua Bagian Alkitab Sama Pentingnya?
Meskipun ada bagian-bagian yang lebih relevan dalam konteks tertentu, setiap bagian Alkitab adalah firman Allah yang berharga dan bermanfaat.
Yesus sendiri mengutip dari berbagai bagian Perjanjian Lama, termasuk dari kitab-kitab yang jarang dikutip seperti Ulangan dan Mazmur.
8. Apakah Kitab Suci Cukup?
Ya, doktrin kesuffisienan Kitab Suci (sufficiency of Scripture) menegaskan bahwa Alkitab cukup untuk memberikan segala sesuatu yang diperlukan untuk iman dan kehidupan Kristen.
John Piper menyatakan:
"Kita tidak membutuhkan wahyu tambahan di luar Alkitab, karena Alkitab sudah cukup sebagai pedoman utama iman."
9. Apakah Kitab Suci Bisa Dipahami oleh Semua Orang?
Ya, tetapi pemahaman yang benar membutuhkan Roh Kudus.
Doktrin kejelasan Kitab Suci (perspicuity of Scripture) mengajarkan bahwa Alkitab cukup jelas untuk dimengerti oleh setiap orang percaya yang dipimpin oleh Roh Kudus.
10. Mengapa Ada Banyak Penafsiran yang Berbeda?
Perbedaan penafsiran sering kali terjadi karena:
-
Keberdosaan manusia yang mengaburkan pemahaman.
-
Kurangnya pemahaman terhadap konteks Alkitab.
-
Pengaruh budaya dan tradisi.
John Calvin menekankan bahwa Roh Kuduslah yang menuntun orang percaya kepada penafsiran yang benar.
11. Bagaimana Kita Mengetahui Kitab-Kitab Mana yang Termasuk dalam Alkitab?
Kanon Alkitab ditetapkan berdasarkan pengakuan gereja mula-mula terhadap kitab-kitab yang diilhami Allah.
B.B. Warfield menjelaskan bahwa kitab-kitab yang termasuk dalam kanon adalah yang memiliki otoritas ilahi yang diakui sejak awal oleh komunitas Kristen.
12. Apakah Alkitab Bertentangan dengan Sains?
Tidak. Alkitab tidak bertentangan dengan sains, tetapi beroperasi dalam ranah yang berbeda.
Francis Schaeffer mengatakan bahwa sains dan Alkitab bisa berjalan bersama jika sains tidak melampaui batasannya sebagai eksplorasi ciptaan Allah.
13. Bagaimana Kita Harus Membaca Alkitab?
Alkitab harus dibaca dengan:
-
Ketergantungan pada Roh Kudus.
-
Konteks historis dan teologis yang benar.
-
Pemahaman terhadap keseluruhan narasi Alkitab.
John Piper menyarankan membaca Alkitab dengan hati yang lapar akan firman Tuhan.
14. Apakah Perjanjian Lama Masih Relevan?
Ya, Perjanjian Lama tetap relevan karena seluruh Alkitab adalah satu kesatuan yang menunjuk kepada Kristus (Lukas 24:27).
15. Apakah Alkitab Dapat Diubah atau Ditambah?
Tidak. Wahyu 22:18-19 memperingatkan bahwa siapa pun yang menambah atau mengurangi firman Tuhan akan menerima hukuman yang berat.
16. Bagaimana Alkitab Menuntun Kehidupan Kristen?
Alkitab menuntun dalam:
-
Iman dan doktrin yang benar.
-
Etika dan moralitas Kristen.
-
Keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
17. Bagaimana Peran Roh Kudus dalam Memahami Kitab Suci?
Roh Kudus membuka hati dan pikiran orang percaya agar dapat memahami kebenaran Alkitab (1 Korintus 2:14).
18. Bagaimana Cara Melawan Skeptisisme terhadap Alkitab?
Dengan memberikan apologetika yang kuat, seperti yang dilakukan oleh para teolog Reformed seperti Cornelius Van Til dan Greg Bahnsen.
19. Apakah Alkitab Berlaku untuk Semua Zaman?
Ya, karena kebenarannya bersifat kekal dan tidak berubah.
20. Apa Bahaya Menolak Otoritas Kitab Suci?
Menolak otoritas Alkitab berarti menolak otoritas Allah dan membuka pintu bagi relativisme moral dan spiritual.
21. Bagaimana Kita Dapat Menghidupi Doktrin Kitab Suci?
Dengan membaca, mempelajari, menaati, dan membagikan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Doktrin Kitab Suci dalam teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang berotoritas, tidak bersalah, cukup, dan tidak berubah. Memahami dan menaati firman Tuhan adalah tanggung jawab setiap orang percaya.