Galatia 5:7-12: Bahaya Ajaran Palsu dan Keunggulan Salib Kristus
- Pendahuluan
- I. Konteks Galatia 5:7-12
- II. Eksposisi Galatia 5:7-12 dalam Teologi Reformed
- 1. “Kamu sudah berlari dengan baik. Siapa yang menghalangi kamu dari menaati kebenaran?” (Galatia 5:7)
- 2. “Ajakan itu bukan datang dari Dia yang telah memanggil kamu.” (Galatia 5:8)
- 3. “Sedikit ragi telah membuat seluruh adonan mengembang.” (Galatia 5:9)
- 4. “Siapa pun yang mengacaukan kamu akan menanggung hukumannya.” (Galatia 5:10)
- 5. “Jika aku masih memberitakan sunat, mengapa aku masih dianiaya?” (Galatia 5:11)
- 6. “Aku berharap mereka yang menghasut kamu itu akan mengebiri dirinya sendiri.” (Galatia 5:12)
- III. Makna Teologis Galatia 5:7-12 Menurut Para Teolog Reformed
- Kesimpulan

Pendahuluan
Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus memperingatkan bahaya besar dari ajaran palsu yang menyusup ke dalam gereja. Dalam Galatia 5:7-12, Paulus dengan tegas menentang mereka yang mencoba menggantikan Injil anugerah dengan legalisme, khususnya ajaran bahwa orang Kristen harus disunat untuk diselamatkan.
“Kamu sudah berlari dengan baik. Siapa yang menghalangi kamu dari menaati kebenaran?” (Galatia 5:7, AYT)
“Ajakan itu bukan datang dari Dia yang telah memanggil kamu.” (Galatia 5:8, AYT)
“Sedikit ragi telah membuat seluruh adonan mengembang.” (Galatia 5:9, AYT)
“Aku memiliki keyakinan terhadap kamu dalam Tuhan bahwa kamu tidak akan menerima pemikiran yang lain. Akan tetapi, siapa pun yang mengacaukan kamu akan menanggung hukumannya.” (Galatia 5:10, AYT)
“Jadi Saudara-saudara, jika aku masih memberitakan sunat, mengapa aku masih dianiaya? Jika demikian, batu sandungan terhadap salib telah disingkirkan.” (Galatia 5:11, AYT)
“Aku berharap mereka yang menghasut kamu itu akan mengebiri dirinya sendiri.” (Galatia 5:12, AYT)
Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa keselamatan tidak bisa diperoleh melalui hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus. Dalam teologi Reformed, bagian ini dikaitkan dengan doktrin Sola Gratia (keselamatan hanya oleh anugerah), bahaya legalisme, dan supremasi salib Kristus dalam keselamatan manusia.
Artikel ini akan mengeksplorasi eksposisi Galatia 5:7-12 berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.
I. Konteks Galatia 5:7-12
Surat Galatia ditulis untuk mengoreksi ajaran sesat dari kelompok Yudaisme, yang mengajarkan bahwa iman kepada Kristus harus disertai dengan ketaatan pada hukum Taurat, khususnya sunat.
Dalam Galatia 5, Paulus menegaskan bahwa orang percaya telah dimerdekakan oleh Kristus dan tidak boleh kembali ke dalam perbudakan hukum Taurat.
Struktur Pasal 5
-
Kebebasan dalam Kristus (Galatia 5:1-6).
-
Peringatan terhadap ajaran palsu (Galatia 5:7-12).
-
Hidup dalam Roh dan bukan dalam daging (Galatia 5:13-26).
Ayat 7-12 merupakan peringatan keras terhadap guru-guru palsu yang menyesatkan jemaat Galatia.
II. Eksposisi Galatia 5:7-12 dalam Teologi Reformed
1. “Kamu sudah berlari dengan baik. Siapa yang menghalangi kamu dari menaati kebenaran?” (Galatia 5:7)
a. Kehidupan Kristen Ibarat Perlombaan
Paulus sering menggambarkan kehidupan Kristen sebagai perlombaan iman (1 Korintus 9:24-27, 2 Timotius 4:7).
John Calvin dalam "Commentary on Galatians" menulis:
“Paulus menggunakan metafora lari untuk menunjukkan bahwa orang percaya harus tetap teguh dalam iman, tidak terganggu oleh ajaran palsu.”
Para jemaat sudah memulai dengan baik dalam iman, tetapi kemudian terhambat oleh ajaran palsu.
b. Gangguan dari Ajaran Palsu
Paulus menegaskan bahwa ajaran palsu bukan hanya kesalahan kecil, tetapi rintangan serius dalam perjalanan iman.
-
1 Korintus 15:58 – "Bertekunlah dalam pekerjaan Tuhan."
-
Ibrani 12:1-2 – "Marilah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditentukan bagi kita."
2. “Ajakan itu bukan datang dari Dia yang telah memanggil kamu.” (Galatia 5:8)
Paulus menegaskan bahwa Tuhan tidak pernah memimpin mereka kepada ajaran legalisme.
R.C. Sproul dalam "The Holiness of God" menulis:
“Setiap ajaran yang menyimpang dari anugerah Tuhan bukan berasal dari Tuhan, tetapi dari manusia yang berusaha menambah syarat keselamatan.”
-
Efesus 2:8-9 – "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman."
Keselamatan bukan berasal dari kita berusaha menaati hukum Taurat, tetapi dari panggilan Tuhan dalam anugerah-Nya.
3. “Sedikit ragi telah membuat seluruh adonan mengembang.” (Galatia 5:9)
a. Ajaran Sesat yang Kecil Dapat Merusak Gereja
Ragi dalam Alkitab sering melambangkan dosa atau ajaran sesat yang menyebar dengan cepat.
Charles Spurgeon dalam khotbahnya berkata:
“Ajaran sesat yang kecil akan menyebar dan merusak seluruh tubuh Kristus jika tidak segera diberantas.”
Hal ini sesuai dengan:
-
Matius 16:6 – Yesus memperingatkan terhadap "ragi" orang Farisi dan Saduki.
-
1 Korintus 5:6 – "Sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan."
4. “Siapa pun yang mengacaukan kamu akan menanggung hukumannya.” (Galatia 5:10)
Paulus menegaskan bahwa guru-guru palsu tidak akan lolos dari hukuman Tuhan.
-
Yakobus 3:1 – "Guru-guru akan dihakimi lebih berat."
-
Matius 18:6 – "Barangsiapa menyesatkan orang lain lebih baik batu kilangan diikatkan pada lehernya."
5. “Jika aku masih memberitakan sunat, mengapa aku masih dianiaya?” (Galatia 5:11)
a. Salib Kristus adalah Batu Sandungan bagi Dunia
Paulus menunjukkan bahwa jika ia masih mengajarkan sunat, ia tidak akan mengalami penganiayaan.
John Piper dalam "The Scandal of the Cross" menulis:
“Salib selalu menjadi batu sandungan karena meniadakan semua usaha manusia untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.”
-
1 Korintus 1:23 – "Kami memberitakan Kristus yang disalibkan, suatu batu sandungan bagi orang Yahudi."
6. “Aku berharap mereka yang menghasut kamu itu akan mengebiri dirinya sendiri.” (Galatia 5:12)
a. Pernyataan Sarkastik Paulus
Paulus menggunakan bahasa sangat keras untuk menunjukkan betapa berbahayanya ajaran palsu.
Herman Bavinck dalam "Reformed Dogmatics" menulis:
“Ajaran palsu harus ditentang dengan ketegasan, karena menyangkut kebenaran Injil yang menentukan keselamatan manusia.”
III. Makna Teologis Galatia 5:7-12 Menurut Para Teolog Reformed
-
Keselamatan adalah hanya oleh anugerah (Sola Gratia) – Kita tidak bisa diselamatkan dengan hukum Taurat. (Efesus 2:8-9)
-
Ajaran sesat adalah bahaya besar bagi gereja – Dosa kecil yang dibiarkan akan merusak iman (1 Korintus 5:6).
-
Salib Kristus adalah pusat keselamatan – Bukan sunat atau hukum Taurat yang menyelamatkan, tetapi Kristus yang disalibkan (Galatia 2:20).
-
Pengajar sesat akan dihakimi dengan keras oleh Tuhan (Yakobus 3:1).
Kesimpulan
-
Orang percaya harus tetap berpegang pada Injil yang sejati dan tidak terpengaruh ajaran palsu.
-
Keselamatan hanya datang melalui anugerah Kristus, bukan melalui usaha manusia.
-
Gereja harus waspada terhadap pengaruh ajaran sesat yang dapat menyebar dengan cepat.
-
Hanya salib Kristus yang membawa keselamatan, bukan ritual agama atau perbuatan baik.
Sebagai orang percaya, apakah kita sudah benar-benar berpegang teguh pada Injil yang sejati?
"Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah."