Hanya Allah yang Bisa Menyelamatkan!

Hanya Allah yang Bisa Menyelamatkan!

Pendahuluan

Dalam teologi Kristen, salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: Mengapa Juruselamat harus Allah? Mengapa Yesus Kristus, sebagai Juruselamat dunia, harus menjadi Allah yang berinkarnasi dalam rupa manusia?

Pertanyaan ini bukan hanya bersifat akademis tetapi juga memiliki dampak besar bagi iman Kristen. Jika Yesus bukan Allah, maka pengorbanan-Nya tidak akan cukup untuk menyelamatkan umat manusia. Jika Yesus hanyalah manusia biasa, maka keselamatan yang Ia tawarkan tidak memiliki dasar yang kuat. Oleh karena itu, teolog-teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul menekankan bahwa hanya Allah sendiri yang dapat menjadi Juruselamat sejati bagi manusia.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengapa hanya Allah yang bisa menjadi Juruselamat, berdasarkan pandangan teologi Reformed, ayat-ayat Alkitab, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya.

1. Dosa Manusia Membutuhkan Juruselamat yang Tak Terbatas

a) Dosa adalah Pemberontakan terhadap Allah yang Kekal

Menurut John Calvin, dosa manusia bukan sekadar pelanggaran hukum moral, tetapi sebuah pemberontakan terhadap Allah yang kudus dan kekal. Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menulis bahwa dosa menciptakan jurang pemisah antara manusia dan Allah yang tidak dapat dijembatani oleh usaha manusia sendiri.

Ayat Kunci:

“Sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Roma 3:23)

Karena dosa adalah pelanggaran terhadap Allah yang tak terbatas, maka hukumannya juga harus bersifat tak terbatas. Manusia yang terbatas tidak dapat menanggung hukuman yang tak terbatas ini.

b) Juruselamat Harus Memiliki Kualitas yang Tak Terbatas

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa jika seorang manusia biasa mencoba menanggung hukuman dosa, maka ia tidak akan pernah bisa membayarnya sepenuhnya. Oleh karena itu, hanya Pribadi yang tak terbatas—yaitu Allah sendiri—yang dapat menanggung hukuman dosa dengan sempurna.

🔹 Kesimpulan:

  • Karena dosa manusia bersifat tak terbatas, hanya Allah yang tak terbatas yang dapat membayar harganya.
  • Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri karena terbatas dalam natur dan kekuatannya.

2. Hanya Allah yang Sanggup Menyelamatkan

a) Alkitab Menyatakan Bahwa Allah Sendiri Adalah Juruselamat

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah sendiri adalah satu-satunya Juruselamat.

Ayat Kunci:

“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.” (Yesaya 43:11)

Jika hanya Allah yang bisa menyelamatkan, maka Juruselamat yang sejati haruslah Allah sendiri. Inilah alasan mengapa Yesus haruslah Allah yang berinkarnasi.

b) Yesus Dinyatakan sebagai Allah dalam Perjanjian Baru

Para penulis Perjanjian Baru dengan jelas mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah yang telah menjadi manusia.

Ayat Kunci:

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.” (Yohanes 1:1, 14)

Menurut Herman Bavinck, inkarnasi Yesus bukanlah sekadar manifestasi Allah dalam bentuk manusia, tetapi benar-benar Allah yang mengambil rupa manusia secara penuh. Inilah yang membuat pengorbanan-Nya di kayu salib memiliki kuasa yang cukup untuk menebus seluruh dosa umat manusia.

🔹 Kesimpulan:

  • Alkitab menyatakan bahwa hanya Allah yang dapat menjadi Juruselamat.
  • Yesus dinyatakan sebagai Allah yang berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia.

3. Penebusan yang Efektif Memerlukan Pengorbanan yang Ilahi

a) Darah Kristus Berharga Karena Ia adalah Allah

Menurut R.C. Sproul, nilai dari pengorbanan seseorang bergantung pada siapa dia. Jika Yesus hanya manusia biasa, maka pengorbanan-Nya tidak akan memiliki nilai yang cukup untuk menebus dosa dunia.

Namun, karena Yesus adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati, darah-Nya memiliki nilai yang tidak terhingga, sehingga cukup untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.

Ayat Kunci:

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia... bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.” (1 Petrus 1:18-19)

b) Hanya Allah yang Dapat Memuaskan Murka Allah

Dalam teologi Reformed, konsep penebusan melalui substitusi penal (penal substitutionary atonement) sangat ditekankan. Ini berarti bahwa Yesus menanggung hukuman dosa yang seharusnya ditimpakan kepada kita.

Jonathan Edwards dalam khotbahnya Sinners in the Hands of an Angry God menjelaskan bahwa murka Allah terhadap dosa begitu besar, sehingga hanya Allah sendiri yang dapat menanggungnya tanpa dihancurkan.

🔹 Kesimpulan:

  • Pengorbanan Yesus memiliki nilai tak terhingga karena Ia adalah Allah.
  • Hanya Allah yang dapat menanggung murka Allah dan tetap hidup.

4. Inkarnasi Memungkinkan Kristus Menjadi Pengantara yang Sempurna

a) Kristus Menyatukan Allah dan Manusia dalam Diri-Nya

Dalam Chalcedonian Creed (451 M), gereja menetapkan bahwa Yesus memiliki dua natur: sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Ini berarti bahwa Ia adalah Pengantara yang sempurna antara Allah dan manusia.

Ayat Kunci:

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Timotius 2:5)

Menurut Herman Bavinck, hanya Yesus yang bisa berdiri di antara Allah dan manusia karena Ia adalah Allah yang menjadi manusia.

b) Kristus Mengalami Kehidupan Manusia Secara Penuh

Yesus bukan hanya Allah, tetapi juga manusia sejati. Ini berarti bahwa Ia mengalami pencobaan, penderitaan, dan kematian seperti manusia, sehingga Ia dapat menjadi Imam Besar yang berbelas kasihan bagi kita.

Ayat Kunci:

“Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” (Ibrani 4:15)

Kesimpulan:

  • Sebagai Allah-manusia, Yesus adalah Pengantara sempurna antara Allah dan manusia.
  • Yesus memahami penderitaan manusia sehingga kita bisa datang kepada-Nya dengan penuh keyakinan.

5. Implikasi bagi Kehidupan Orang Percaya

Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa Juruselamat harus Allah?

a) Memberikan Keyakinan Penuh Akan Keselamatan
Karena Yesus adalah Allah, maka keselamatan kita tidak dapat gagal. Jika keselamatan tergantung pada manusia, maka kita bisa jatuh. Tetapi karena keselamatan berasal dari Allah sendiri, kita bisa yakin bahwa janji keselamatan itu kekal.

b) Menyadarkan Bahwa Iman Kristen Berbeda dari Agama Lain
Tidak ada agama lain yang mengajarkan bahwa Allah sendiri datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Ini membuktikan bahwa Injil adalah satu-satunya kebenaran sejati.

Baca Juga: Apakah Orang Bisa Selamat Tanpa Yesus? Pandangan Alkitab

c) Memotivasi Kita untuk Hidup dalam Ibadah dan Pengabdian
Karena Yesus adalah Allah yang rela berkorban bagi kita, maka kita dipanggil untuk hidup bagi-Nya dalam ketaatan dan kasih.

Kesimpulan

Mengapa Juruselamat harus Allah? Karena hanya Allah yang cukup besar untuk menanggung dosa manusia, cukup berharga untuk menjadi korban yang sempurna, dan cukup dekat untuk menjadi Pengantara yang sejati.

Teolog-teolog Reformed dengan jelas menekankan bahwa keselamatan hanya mungkin terjadi karena Allah sendiri datang dalam rupa manusia, Yesus Kristus. Dengan memahami kebenaran ini, kita bisa hidup dalam keyakinan, pengharapan, dan kasih yang lebih besar kepada Tuhan.

Next Post Previous Post