Ibrani 1:3: Kristus sebagai Gambar Allah yang Sempurna
Pendahuluan
Kitab Ibrani dimulai dengan pernyataan yang sangat kuat tentang keunggulan Kristus di atas semua wahyu sebelumnya. Ibrani 1:3 adalah salah satu ayat kunci dalam teologi Kristen yang menegaskan kemuliaan, keilahian, dan karya keselamatan Kristus.
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang sesungguhnya, dan menopang segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kuasa. Setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi.” (Ibrani 1:3, TB)
Ayat ini menyoroti tiga aspek utama Kristus:
- Keilahian-Nya sebagai gambar Allah yang sempurna
- Kekuasaan-Nya dalam menopang alam semesta
- Karya keselamatan-Nya yang telah diselesaikan
Dalam artikel ini, kita akan membahas eksposisi ayat ini berdasarkan pemahaman teologi Reformed, serta implikasinya dalam kehidupan orang percaya.
1. Konteks Historis dan Teologis Ibrani 1:3
Kitab Ibrani ditulis untuk jemaat Kristen yang mengalami penganiayaan dan godaan untuk kembali kepada Yudaisme. Tujuan utama kitab ini adalah menunjukkan keunggulan Kristus di atas semua wahyu sebelumnya, termasuk nabi-nabi, malaikat, dan hukum Taurat.
John Calvin dalam Commentary on Hebrews menekankan bahwa penulis Ibrani ingin menunjukkan bahwa Yesus bukan sekadar nabi, tetapi Ia adalah pewahyuan final dari Allah sendiri.
"Kristus tidak hanya membawa firman Tuhan, tetapi Dia sendiri adalah Firman yang kekal, yang menyatakan Allah dengan sempurna." — John Calvin
Dengan demikian, Ibrani 1:3 menegaskan bahwa Kristus adalah wahyu tertinggi Allah, melampaui semua bentuk komunikasi ilahi sebelumnya.
2. Eksposisi Kata Kunci dalam Ibrani 1:3
a. “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah”
Frasa ini dalam bahasa Yunani adalah ἀπαύγασμα τῆς δόξης (apaugasma tēs doxēs), yang berarti pancaran atau sinar dari kemuliaan Allah. Ini menunjukkan bahwa Kristus tidak hanya mencerminkan kemuliaan Allah, tetapi Dia sendiri adalah manifestasi dari kemuliaan itu.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa Kristus adalah kemuliaan Allah yang terlihat dalam bentuk manusia, dan karena itu, Ia adalah pewahyuan tertinggi dari Allah.
"Dalam Kristus, kemuliaan Allah yang tak terlihat menjadi nyata bagi manusia." — Herman Bavinck
Timothy Keller juga menegaskan bahwa Kristus bukan hanya menyampaikan kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah kebenaran itu (Yohanes 14:6).
b. “Gambar wujud Allah yang sesungguhnya”
Frasa Yunani χαρακτὴρ τῆς ὑποστάσεως (charaktēr tēs hypostaseōs) berarti kesan atau gambar yang sempurna dari keberadaan Allah. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah representasi sempurna dari Allah Bapa.
Jonathan Edwards dalam The End for Which God Created the World menegaskan bahwa Yesus bukan sekadar manusia ilahi, tetapi Ia adalah Allah sendiri dalam daging, yang sepenuhnya menyatakan karakter dan keberadaan Allah.
"Jika kita ingin melihat Allah, kita hanya perlu melihat Kristus, karena dalam Dia seluruh kepenuhan Allah berdiam secara jasmani." — Jonathan Edwards
Paulus juga menegaskan hal ini dalam Kolose 1:15, yang mengatakan bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.
c. “Menopang segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kuasa”
Pernyataan ini menegaskan bahwa Kristus bukan hanya pencipta, tetapi juga pemelihara alam semesta. Kata Yunani φέρω (pherō) berarti menopang, mengendalikan, dan memimpin segalanya.
John MacArthur dalam The MacArthur Study Bible menegaskan bahwa Kristus bukan hanya pencipta, tetapi Ia juga yang mengatur dan mempertahankan keberadaan segala sesuatu.
"Jika Kristus berhenti menopang alam semesta, segala sesuatu akan hancur dalam sekejap." — John MacArthur
Ini menunjukkan bahwa keberadaan kita sepenuhnya bergantung kepada Kristus, yang terus memelihara segala sesuatu melalui firman-Nya yang penuh kuasa.
d. “Setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa”
Bagian ini menyoroti karya keselamatan Kristus. Kata Yunani καθαρισμὸν (katharismon) berarti penyucian total dari dosa, yang merujuk pada pengorbanan Kristus di kayu salib.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa Kristus bukan hanya Imam Besar yang mempersembahkan korban, tetapi Ia sendiri adalah korban yang sempurna.
"Dalam Kristus, penghapusan dosa bukanlah sesuatu yang sementara seperti dalam sistem korban Perjanjian Lama, tetapi bersifat final dan sempurna." — R.C. Sproul
e. “Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi”
Bagian ini menunjukkan kedudukan Kristus sebagai Raja yang berdaulat. Dalam teologi Reformed, ini disebut sebagai doktrin Kristus yang dimuliakan (The Exaltation of Christ).
Charles Spurgeon dalam Morning and Evening menjelaskan bahwa kedudukan Kristus di sebelah kanan Allah menunjukkan bahwa karya keselamatan-Nya telah selesai dan sekarang Ia memerintah atas segala sesuatu.
"Ketika Kristus duduk di sebelah kanan Bapa, itu adalah tanda bahwa pekerjaan-Nya telah selesai dan kemenangan-Nya telah sempurna." — Charles Spurgeon
3. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
a. Mengenal Yesus sebagai Pewahyuan Allah yang Sempurna
Karena Yesus adalah gambar Allah yang sempurna, maka mengenal Yesus berarti mengenal Allah. Ini berarti kita harus mempelajari firman Tuhan dengan tekun untuk semakin mengenal karakter-Nya.
Timothy Keller menegaskan bahwa hubungan kita dengan Tuhan hanya bisa didasarkan pada pengenalan yang benar akan Kristus.
b. Percaya bahwa Kristus Memelihara Hidup Kita
Karena Kristus menopang segala sesuatu, kita tidak perlu hidup dalam ketakutan atau kekhawatiran, karena Ia yang mengendalikan alam semesta juga mengendalikan hidup kita.
John Piper mengatakan bahwa iman sejati berarti mempercayakan seluruh hidup kita kepada pemeliharaan Kristus.
c. Hidup dalam Keyakinan akan Karya Keselamatan yang Sempurna
Karena Kristus telah menyelesaikan penyucian dosa, kita tidak perlu lagi hidup dalam rasa bersalah atau mencoba menyelamatkan diri sendiri.
"Kita tidak perlu menambah atau mengurangi karya Kristus; kita hanya perlu percaya dan hidup dalam anugerah-Nya." — Martyn Lloyd-Jones
4. Kesimpulan: Kristus adalah Segala-galanya
Ibrani 1:3 menunjukkan bahwa Kristus adalah pewahyuan sempurna dari Allah, pemelihara alam semesta, dan Juru Selamat yang telah menyelesaikan karya penebusan-Nya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengenal, mempercayai, dan mengikuti Kristus dalam segala aspek kehidupan kita.
Kiranya kita semakin menghargai kemuliaan Kristus dan hidup dalam iman yang teguh kepada-Nya. Soli Deo Gloria!