Yohanes 11:43 – "Lazarus, Keluarlah!"

Pendahuluan
Kebangkitan Lazarus adalah salah satu mukjizat terbesar yang dilakukan oleh Yesus dan menjadi bukti nyata bahwa Ia berkuasa atas kehidupan dan kematian. Yohanes 11:43 mencatat momen krusial ketika Yesus membangkitkan Lazarus dari kubur:
"Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: 'Lazarus, marilah keluar!'" (Yohanes 11:43, TB)
Mengapa Yesus harus berseru dengan suara keras? Apa makna teologis dari kebangkitan Lazarus dalam keseluruhan narasi Injil Yohanes? Bagaimana pandangan para pakar teologi mengenai ayat ini?
Artikel ini akan membahas Yohanes 11:43 secara mendalam berdasarkan perspektif beberapa pakar teologi serta menguraikan implikasinya bagi iman Kristen.
1. Konteks Yohanes 11:43: Mukjizat Kebangkitan Lazarus
a. Latar Belakang Kisah Lazarus
Yohanes 11 menceritakan tentang Lazarus, saudara dari Maria dan Marta, yang jatuh sakit dan meninggal. Ketika Yesus tiba di Betania, Lazarus sudah empat hari dikuburkan (Yohanes 11:39).
Ketika Yesus sampai di makam, Ia menangis (Yohanes 11:35) sebelum akhirnya memerintahkan Lazarus untuk keluar dari kubur (Yohanes 11:43).
Menurut Craig Keener, pakar Perjanjian Baru, penundaan Yesus dalam datang ke Betania bukanlah kelalaian, tetapi strategi ilahi untuk menunjukkan kuasa-Nya atas kematian.
b. Struktur Yohanes 11 dan Posisi Ayat 43
- Yohanes 11:1-16 – Yesus menerima kabar kematian Lazarus dan menunda kedatangan-Nya.
- Yohanes 11:17-37 – Dialog Yesus dengan Marta dan Maria yang mengungkapkan iman mereka.
- Yohanes 11:38-42 – Yesus berdoa di depan kuburan Lazarus.
- Yohanes 11:43-44 – Yesus membangkitkan Lazarus dengan suara keras.
Menurut D.A. Carson, kebangkitan Lazarus adalah pendahuluan dari kebangkitan Yesus sendiri, yang akan digenapi dalam Yohanes 20.
2. Mengapa Yesus Berseru dengan Suara Keras?
a. Otoritas Ilahi atas Kematian
Yesus tidak hanya berdoa secara diam-diam, tetapi berseru dengan suara keras. Ini menunjukkan bahwa Ia memiliki otoritas ilahi atas kehidupan dan kematian.
Menurut John MacArthur, suara keras ini bukan untuk membangunkan Lazarus secara fisik, tetapi untuk menunjukkan kuasa Firman Allah yang dapat membangkitkan orang mati.
Ini sejalan dengan Yohanes 5:28-29, di mana Yesus berkata:
"Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal."
Perkataan Yesus bukan sekadar kata-kata manusia, tetapi Firman Allah yang penuh kuasa.
b. Demonstrasi Publik bagi Orang Banyak
Yesus bisa saja membangkitkan Lazarus secara diam-diam, tetapi Ia sengaja berseru dengan suara keras untuk menunjukkan kepada banyak orang bahwa Ia adalah Mesias yang berkuasa atas kehidupan.
Menurut Leon Morris, tindakan Yesus ini menjadi bukti publik bahwa Ia adalah Anak Allah yang memiliki kuasa untuk mengalahkan maut.
Ini juga diperkuat dalam Yohanes 11:42, di mana Yesus berdoa:
"Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Yesus ingin agar kebangkitan Lazarus menjadi kesaksian bagi banyak orang, termasuk orang-orang Yahudi yang masih ragu akan identitas-Nya.
3. Simbolisme dan Makna Teologis dari Yohanes 11:43
a. Lazarus sebagai Gambaran Kebangkitan Rohani
Kebangkitan Lazarus bukan hanya mukjizat fisik, tetapi juga memiliki makna rohani yang dalam.
Menurut Wayne Grudem, kisah Lazarus adalah gambaran dari kebangkitan rohani yang terjadi ketika seseorang beriman kepada Kristus.
Efesus 2:5 berkata:
"Walaupun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita, Ia telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus."
Sama seperti Lazarus yang keluar dari kubur setelah mendengar suara Yesus, orang percaya juga dibangkitkan dari kematian rohani ketika mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
b. Hubungan dengan Kebangkitan Yesus Sendiri
Yesus membangkitkan Lazarus sebagai tanda bahwa Ia sendiri akan mengalahkan kematian.
Menurut N.T. Wright, kebangkitan Lazarus adalah bayangan dari kebangkitan Kristus sendiri, tetapi dengan perbedaan utama:
- Lazarus bangkit dan mati lagi di kemudian hari.
- Yesus bangkit dalam kebangkitan kekal yang tidak dapat dikalahkan oleh maut.
Ini sejalan dengan Yohanes 11:25, di mana Yesus berkata:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati."
Yesus tidak hanya membangkitkan Lazarus, tetapi menawarkan kebangkitan yang lebih besar—kebangkitan untuk hidup kekal.
4. Pandangan Teologis tentang Yohanes 11:43
Beberapa teolog memberikan penafsiran mendalam tentang Yohanes 11:43:
Teolog | Pandangan tentang Yohanes 11:43 |
---|---|
John Piper | Kebangkitan Lazarus adalah bukti bahwa Yesus adalah sumber kehidupan sejati. |
D.A. Carson | Peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki otoritas atas kematian, membuktikan keilahian-Nya. |
Wayne Grudem | Ini adalah gambaran kebangkitan rohani, di mana manusia berdosa dihidupkan kembali oleh Firman Tuhan. |
Leon Morris | Suara keras Yesus adalah demonstrasi kuasa Allah yang tidak dapat ditolak oleh maut. |
Semua pakar sepakat bahwa Yohanes 11:43 bukan sekadar kisah historis, tetapi juga memiliki makna teologis yang mendalam tentang kebangkitan dan kehidupan kekal dalam Kristus.
5. Implikasi Yohanes 11:43 bagi Kehidupan Kristen
a. Yesus Berkuasa atas Kehidupan dan Kematian
Sebagai orang percaya, kita tidak perlu takut akan kematian karena Yesus telah mengalahkan maut.
Roma 8:11 berkata:
"Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam di dalam kamu."
Menurut Charles Spurgeon, iman kepada Kristus memberikan jaminan kebangkitan dan hidup kekal.
b. Yesus Memanggil Kita Keluar dari "Kubur" Dosa
Seperti Lazarus yang keluar dari kuburnya, Yesus memanggil kita untuk keluar dari kehidupan lama dan hidup dalam terang-Nya.
Efesus 5:14 berkata:
"Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati, dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Menurut Timothy Keller, kehidupan Kristen adalah perjalanan keluar dari "kematian rohani" menuju kehidupan baru dalam Kristus.
c. Panggilan untuk Percaya dan Bersaksi
Yesus membangkitkan Lazarus di depan banyak orang agar mereka percaya kepada-Nya. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi kuasa Kristus.
2 Korintus 5:20 berkata:
"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami."
Kesimpulan
Yohanes 11:43 bukan hanya sekadar kisah mukjizat, tetapi juga pengajaran teologis tentang kuasa Kristus atas kehidupan dan kematian.
Pelajaran utama dari Yohanes 11:43:
✅ Yesus memiliki otoritas atas kematian dan kebangkitan.
✅ Kebangkitan Lazarus adalah gambaran dari kebangkitan rohani.
✅ Kita dipanggil untuk hidup dalam iman dan menjadi saksi kuasa Kristus.
Sebagai orang percaya, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup, dan dalam Dia, kita memiliki hidup yang kekal.