Bagaimana Berdoa Ketika Anda Membenci Pekerjaan Anda

Bagaimana Berdoa Ketika Anda Membenci Pekerjaan Anda

Pendahuluan

Dalam dunia modern, banyak orang Kristen menghadapi kenyataan pahit: mereka membenci pekerjaan mereka. Entah karena tekanan atasan, lingkungan yang toksik, pekerjaan yang membosankan, atau karena merasa pekerjaannya tidak bermakna. Bagaimana seorang Kristen seharusnya merespons perasaan ini?

Dari sudut pandang teologi Reformed, pekerjaan adalah bagian dari mandat Allah kepada manusia (Kejadian 1:28; 2:15). Bahkan setelah kejatuhan, bekerja tetap merupakan panggilan mulia. Namun, kenyataan dunia yang jatuh dalam dosa menyebabkan pekerjaan menjadi berat dan penuh frustrasi (Kejadian 3:17-19).

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana berdoa ketika kita membenci pekerjaan kita, berdasarkan prinsip-prinsip Alkitabiah dan ajaran dari tokoh-tokoh Reformed seperti John Calvin, Tim Keller, R.C. Sproul, dan Sinclair Ferguson.

1. Akui Perasaan Anda di Hadapan Allah

Banyak orang merasa bersalah karena membenci pekerjaan mereka, lalu berusaha menekan perasaan itu. Namun, dalam doa yang sejati, kita dipanggil untuk membawa segala sesuatu kepada Allah, termasuk frustrasi dan kekecewaan kita.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion mengatakan:

"Doa bukanlah untuk menginformasikan Allah tentang apa yang tidak Ia ketahui, melainkan untuk membangunkan diri kita agar mencari, menginginkan, dan menerima kebaikan-Nya."

Ketika Anda membenci pekerjaan Anda, berdoalah dengan kejujuran:

  • Curahkan isi hati Anda. (Mazmur 62:8)

  • Nyatakan kekecewaan Anda. (Mazmur 13)

  • Minta Allah mengubah hati Anda. (Yehezkiel 36:26)

Doa contoh: "Tuhan, aku merasa terjebak dan muak dengan pekerjaanku. Aku datang kepada-Mu dengan kelelahan dan kepahitan ini. Tolong dengarkan aku."

2. Minta Perspektif Ilahi tentang Pekerjaan

Sering kali, kebencian kita terhadap pekerjaan berasal dari pandangan dunia yang salah tentang pekerjaan sebagai sarana identitas atau kepuasan diri. Teologi Reformed mengingatkan kita bahwa pekerjaan adalah pelayanan kepada Allah, bukan sekadar mencari makna diri.

Tim Keller dalam bukunya Every Good Endeavor menulis:

"Pekerjaan adalah bagian dari kehormatan kita sebagai manusia ciptaan, dan itu harus dilihat sebagai pelayanan — pelayanan kepada Allah dan sesama."

Berdoalah agar Allah:

  • Memberi Anda pandangan ilahi tentang pekerjaan Anda.

  • Membantu Anda melihat bagaimana pekerjaan Anda berkontribusi terhadap kesejahteraan dunia.

  • Mengingatkan Anda bahwa Anda bekerja bagi Tuhan, bukan manusia (Kolose 3:23-24).

Doa contoh: "Tuhan, ajari aku untuk melihat pekerjaanku sebagaimana Engkau melihatnya — sebagai pelayanan, bukan sekadar beban. Bukalah mataku untuk melihat tujuan-Mu."

3. Mohon Kekuatan untuk Bekerja dengan Setia

Membenci pekerjaan dapat menggoda kita untuk bekerja dengan asal-asalan atau bermalas-malasan. Tetapi Allah memanggil kita untuk tetap setia, bahkan dalam tugas-tugas yang kecil dan tidak menyenangkan.

R.C. Sproul menulis:

"Panggilan kita adalah untuk melakukan semua hal dengan excellence karena kita melayani Raja."

Dalam doa Anda:

  • Minta kesabaran di tengah tugas-tugas berat.

  • Minta kuasa Roh Kudus untuk bekerja dengan rajin.

  • Minta hati yang melayani walau kondisi tidak ideal.

Doa contoh: "Tuhan, berikan aku kekuatan untuk setia di tengah kebosanan dan frustrasi. Ajari aku untuk bekerja seakan-akan aku melayani Engkau langsung."

4. Berdoa untuk Atasan dan Rekan Kerja Anda

Kadang-kadang, kebencian terhadap pekerjaan berakar pada hubungan buruk dengan atasan atau rekan kerja. Namun Injil memanggil kita untuk mendoakan mereka — bahkan musuh kita (Matius 5:44).

Sinclair Ferguson mengingatkan:

"Salah satu tanda pertumbuhan rohani adalah kesediaan untuk mendoakan mereka yang menyulitkan kita."

Dalam doa:

  • Minta berkat untuk atasan Anda.

  • Minta kesabaran dan belas kasih terhadap rekan kerja Anda.

  • Minta hikmat dalam membangun hubungan kerja yang sehat.

Doa contoh: "Tuhan, aku berdoa bagi atasanku. Berkati dia dengan hikmat dan integritas. Tolong aku untuk mengasihi rekan-rekanku, bahkan ketika sulit."

5. Minta Hikmat untuk Langkah Selanjutnya

Tidak semua pekerjaan harus dipertahankan tanpa perubahan. Terkadang, Allah memakai ketidakpuasan kita untuk mendorong kita mencari jalan baru.

John Calvin berbicara tentang "providensia Allah" yang mengatur semua aspek hidup kita. Artinya, perubahan karier pun bisa menjadi bagian dari rencana Allah.

Namun, keputusan untuk keluar atau mencari pekerjaan baru harus diambil dengan hati-hati, dalam doa, dan dengan hikmat.

Berdoalah:

  • Minta hikmat untuk mengetahui apakah Anda harus bertahan atau mencari jalan lain.

  • Minta kesabaran dalam menunggu arahan Allah.

  • Minta keberanian untuk melangkah jika waktunya tiba.

Doa contoh: "Tuhan, jika ini waktunya aku bertahan, berikan kekuatan. Jika ini waktunya aku pergi, bukakan pintu-Mu dan tuntun aku dengan jelas."

6. Berdoa agar Mengalami Sukacita di Tengah Penderitaan

Pekerjaan yang sulit bisa menjadi alat Allah untuk membentuk karakter kita. Sebagaimana emas dimurnikan melalui api, demikian juga iman kita dimurnikan melalui penderitaan.

1 Petrus 1:6-7 berkata bahwa penderitaan "menghasilkan pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada saat Yesus Kristus dinyatakan."

Tim Keller mengingatkan:

"Allah lebih tertarik membentuk karakter kekal kita daripada memberikan kenyamanan sementara."

Maka, berdoalah agar:

  • Allah menggunakan pengalaman Anda untuk menguatkan iman Anda.

  • Anda menemukan sukacita dalam penderitaan.

  • Anda bertumbuh dalam ketekunan, karakter, dan harapan (Roma 5:3-5).

Doa contoh: "Tuhan, pakailah kesulitanku ini untuk membentukku menjadi seperti Kristus. Ajari aku menemukan sukacita dalam-Mu di tengah semua ini."

7. Bersyukur dalam Segala Keadaan

Meskipun sulit, kita diperintahkan untuk "bersyukur dalam segala hal" (1 Tesalonika 5:18). Bersyukur tidak berarti kita menyangkal rasa sakit, tetapi mengakui bahwa Allah tetap baik dan berdaulat.

R.C. Sproul mengatakan:

"Syukur adalah respons iman terhadap kedaulatan Allah yang sempurna."

Dalam doa:

  • Ucapkan syukur untuk pekerjaan Anda — meskipun berat.

  • Syukurilah kemampuan untuk bekerja, penghasilan yang diterima, dan pelajaran rohani yang diperoleh.

  • Bersyukur karena Allah bekerja di tengah kelemahan kita.

Doa contoh: "Tuhan, terima kasih untuk pekerjaan ini, meskipun aku bergumul dengannya. Terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkanku."

8. Ingat Bahwa Pekerjaan Anda Bukan Identitas Anda

Salah satu akar dari ketidakpuasan dalam pekerjaan adalah kecenderungan manusia berdosa untuk mendasarkan identitasnya pada pekerjaan. Namun, teologi Reformed menekankan bahwa identitas kita ada di dalam Kristus, bukan dalam profesi kita.

John Calvin mengajarkan tentang "persatuan dengan Kristus" (union with Christ) sebagai pusat dari keselamatan dan identitas kita.

Dalam doa:

  • Minta Allah mengingatkan Anda bahwa Anda dikasihi bukan karena prestasi Anda.

  • Minta Allah membebaskan Anda dari beban mencari harga diri dari pekerjaan.

  • Minta Allah mengukuhkan identitas Anda sebagai anak Allah.

Doa contoh: "Tuhan, pekerjaanku bukan siapa aku. Aku adalah milik-Mu, ditebus oleh darah Kristus. Ingatkan aku setiap hari akan kebenaran ini."

Penutup: Ketekunan dalam Doa dan Pekerjaan

Membenci pekerjaan adalah realitas yang banyak dialami orang Kristen. Tetapi dalam kasih karunia Allah, pengalaman ini dapat menjadi jalan pertumbuhan rohani, memperdalam ketergantungan kita kepada-Nya, dan memperjelas panggilan hidup kita.

Sebagaimana diajarkan oleh para teolog Reformed:

  • Allah berdaulat atas pekerjaan kita.

  • Kita dipanggil untuk bekerja dengan setia, sekalipun dalam penderitaan.

  • Doa adalah saluran utama untuk memperbaharui kekuatan kita dalam dunia kerja yang berat.

Sinclair Ferguson menulis:

"Doa menghubungkan kita dengan sumber sukacita yang tidak tergoyahkan — Allah sendiri."

Ketika Anda berdoa dalam kebencian terhadap pekerjaan Anda, Anda tidak hanya mengeluhkan keadaan. Anda sedang menyerahkan hidup Anda kepada Allah yang penuh kasih, yang tahu persis apa yang Anda butuhkan, dan yang sedang bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan Anda (Roma 8:28).

Maka, teruslah berdoa — dengan kejujuran, dengan iman, dan dengan pengharapan. Allah yang memulai pekerjaan baik di dalam Anda akan menyelesaikannya sampai pada akhirnya (Filipi 1:6).

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post