Bukti-Bukti Iman Orang Pilihan Allah (Evidences of the Faith of God’s Elect)

Pendahuluan
Salah satu pertanyaan paling mendalam dan penting dalam kehidupan Kristen adalah: “Bagaimana saya tahu bahwa saya benar-benar memiliki iman yang menyelamatkan?” Pertanyaan ini tidak lahir dari keraguan kosong, melainkan dari kerinduan untuk memastikan bahwa hidup kita selaras dengan panggilan kekal Allah.
Dalam kerangka teologi Reformed, pertanyaan ini tidak dijawab dengan menoleh kepada perasaan semata, melainkan kepada buah rohani, pertobatan sejati, dan ketaatan yang lahir dari iman. Teolog besar seperti John Calvin, Jonathan Edwards, John Owen, Martyn Lloyd-Jones, dan J.C. Ryle menegaskan bahwa iman sejati pasti membuahkan tanda-tanda rohani yang dapat diobservasi.
Artikel ini akan membahas bukti-bukti yang dapat dikenali dalam hidup orang percaya sejati — orang yang adalah pilihan Allah — berdasarkan pemikiran para teolog Reformed dan fondasi Alkitab yang kokoh.
1. Apa yang Dimaksud dengan “Orang Pilihan”?
a. Pengertian Teologi Reformed tentang Pemilihan
Teologi Reformed mengajarkan bahwa Allah telah memilih sejumlah orang untuk diselamatkan sejak kekekalan, bukan berdasarkan kebaikan mereka, tetapi semata karena kehendak dan kasih-Nya (Efesus 1:4-5).
John Calvin menyatakan:
“Pemilihan adalah rencana Allah yang kekal, di mana Dia menetapkan siapa yang akan diselamatkan.”
b. Iman Sebagai Bukti, Bukan Syarat Pemilihan
Pemilihan mendahului iman, tetapi iman sejati adalah bukti bahwa seseorang adalah bagian dari umat pilihan. Paulus menyebut Titus sebagai:
“...anak yang sah dalam iman yang sama — iman pilihan Allah” (Titus 1:1)
2. Iman Sejati: Bukan Hanya Keyakinan, Tetapi Kehidupan
a. Definisi Iman dalam Teologi Reformed
Iman sejati terdiri dari tiga unsur utama:
-
Pengetahuan (notitia) – memahami isi Injil
-
Persetujuan (assensus) – meyakini bahwa Injil itu benar
-
Kepercayaan (fiducia) – bersandar secara pribadi kepada Kristus
Louis Berkhof menulis:
“Iman yang menyelamatkan adalah kepercayaan pribadi dan hidup yang aktif kepada Kristus sebagai Juruselamat.”
3. Bukti-Bukti Iman Orang Pilihan Menurut Alkitab
a. Pertobatan Sejati dan Terus-Menerus
Yesus berkata:
“Jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa...” (Lukas 13:3)
Iman yang sejati selalu disertai pertobatan, bukan hanya satu kali, tetapi terus-menerus. Orang pilihan akan:
-
Menyesali dosanya
-
Membenci dosa yang sama
-
Berjuang menjauh dari kejatuhan yang berulang
Jonathan Edwards menekankan bahwa pertobatan bukan hanya perubahan perilaku, tetapi perubahan hati yang menyeluruh.
b. Kasih kepada Allah dan Sesama
Iman yang sejati selalu disertai kasih yang nyata. Dalam 1 Yohanes 4:7-8:
“Barangsiapa mengasihi, ia lahir dari Allah dan mengenal Allah... Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah.”
J.C. Ryle menyebut kasih sebagai:
“Barometer paling praktis dari iman yang sejati.”
c. Ketaatan terhadap Firman
Yesus berkata dalam Yohanes 14:15:
“Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.”
Iman bukan hanya soal percaya, tetapi juga taat. Ketaatan bukan berarti tanpa dosa, tetapi berarti:
-
Ada kerinduan untuk taat
-
Ada perjuangan melawan dosa
-
Ada kesediaan untuk dikoreksi dan ditegur
d. Kesabaran dalam Penderitaan
Orang pilihan tidak lari dari salib, tetapi memikulnya. Dalam Roma 5:3-5, Paulus berkata:
“Penderitaan menghasilkan ketekunan... dan pengharapan tidak mengecewakan.”
John Owen menulis:
“Orang pilihan akan tetap bertahan meski badai datang, karena Roh Kudus menopang mereka dalam iman.”
e. Rindu Akan Kekudusan
Ibrani 12:14:
“Kuduskanlah dirimu, sebab tanpa kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”
Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa kerinduan akan kekudusan adalah bukti bahwa Roh Kudus sedang bekerja dalam hidup seseorang.
4. Perbedaan Iman Sejati dan Iman Palsu
a. Iman Palsu Bisa Tampak Seperti Asli
Dalam Matius 7:21-23, Yesus berkata bahwa banyak orang yang kelihatan aktif secara rohani akan ditolak karena tidak mengenal-Nya.
Jonathan Edwards membedakan:
-
Efek luar (emosi, aktivitas) bukan jaminan keselamatan
-
Hanya buah roh sejati yang membuktikan iman yang menyelamatkan
5. Bukti Iman Orang Pilihan dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Perubahan Karakter
-
Dari egois → menjadi rela berkorban
-
Dari pemarah → menjadi sabar
-
Dari iri → menjadi bersyukur
b. Kerinduan akan Firman dan Doa
Orang pilihan akan:
-
Mencintai Alkitab
-
Bergairah dalam doa, meski sering berjuang dalam konsistensi
-
Merasa kering secara rohani jika menjauh dari Firman
c. Rindu Bersekutu dan Melayani
Dalam 1 Yohanes 3:14:
“Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara-saudara kita.”
6. Peran Roh Kudus dalam Memelihara Iman Orang Pilihan
Teologi Reformed percaya pada jaminan keselamatan (perseverance of the saints). Orang pilihan tidak akan terhilang, karena Roh Kudus:
-
Memeteraikan mereka (Efesus 1:13)
-
Memberi keyakinan (Roma 8:16)
-
Menginsafkan ketika jatuh ke dalam dosa (Yohanes 16:8)
7. Sikap Hati: Antara Keyakinan dan Ketakutan yang Sehat
a. Tidak Sombong Rohani
Iman yang sejati tidak menghasilkan kesombongan, tetapi kerendahan hati yang bersyukur.
John Calvin menulis:
“Semakin seseorang mengenal kasih karunia, semakin ia sadar akan ketidaklayakannya.”
b. Keyakinan dalam Kristus, Bukan Diri Sendiri
Ibrani 12:2: “Arahkan mata kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”
8. Ujian Diri Secara Alkitabiah
2 Korintus 13:5:
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak dalam iman...”
Teologi Reformed mendorong jemaat untuk melakukan introspeksi iman secara sehat, bukan dalam ketakutan obsesif, melainkan dalam terang kasih karunia.
9. Kesaksian Para Tokoh Reformed Tentang Bukti Iman
a. John Calvin
“Iman yang sejati tidak dapat diam; ia selalu menghasilkan buah.”
b. Jonathan Edwards
“Iman sejati menjadikan Kristus sebagai harta yang paling besar dan keinginan hati yang terdalam.”
c. J.C. Ryle
“Jika tidak ada perubahan hidup, maka tidak ada keselamatan yang sejati.”
Penutup: Bukan Sekadar Beragama, Tapi Dikenal oleh Allah
Yesus berkata:
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga...” (Matius 7:21)
Orang pilihan bukan hanya dikenal dunia sebagai orang Kristen, tetapi dikenal Allah sebagai milik-Nya yang sejati.
Oleh sebab itu, bukti iman bukan untuk menghakimi orang lain, tetapi untuk:
-
Menguatkan keyakinan kita sendiri
-
Mendorong pertumbuhan rohani
-
Meningkatkan kasih kepada sesama orang percaya