Kristus sebagai Pengganti Hukuman Dosa Kita (Christ Our Penal Substitute)

Pendahuluan
Salah satu kebenaran paling mendasar, paling mendalam, dan paling penuh kuasa dalam Injil Yesus Kristus adalah doktrin bahwa Kristus mati sebagai pengganti kita — bukan sekadar memberi teladan, tetapi mengganti kita dalam menerima hukuman atas dosa. Inilah yang dikenal dalam teologi Reformed sebagai penal substitutionary atonement, atau penebusan pengganti yang bersifat hukuman.
Doktrin ini bukan hanya tema teologis yang kering, tetapi merupakan inti dari kabar baik yang menyelamatkan. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri pemahaman ini menurut pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Charles Hodge, Louis Berkhof, J.I. Packer, dan John Stott, serta mendasarkannya pada kesaksian Alkitab yang kokoh.
1. Apa Itu Penal Substitution?
Penal substitution berarti bahwa Yesus Kristus menggantikan kita dalam menerima hukuman (penalti) dosa kita. Dia bukan hanya mati untuk kita secara umum, tetapi sebagai pengganti kita yang menerima murka Allah atas dosa.
Louis Berkhof menyatakan:
“Kristus menanggung murka ilahi menggantikan orang-orang pilihan, dan dengan demikian Ia memuaskan tuntutan keadilan Allah.”
2. Dasar Alkitabiah dari Penal Substitution
a. Yesaya 53:5-6 (AYT)
“Tetapi, Dia tertikam karena pelanggaran kita, Dia diremukkan karena kejahatan kita. Hukuman yang membawa damai bagi kita ada atas-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.”
Di sini sangat jelas: Yesus menanggung penderitaan bukan karena dosa-Nya sendiri, tetapi karena pelanggaran kita.
b. 2 Korintus 5:21
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya kita menjadi kebenaran Allah di dalam Dia.”
c. Galatia 3:13
“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan menjadi kutuk karena kita.”
3. John Calvin: Keadilan Allah dan Pengganti Ilahi
Dalam Institutes of the Christian Religion, John Calvin menulis:
“Kristus menanggung hukuman yang pantas untuk kita, supaya dengan pengorbanan-Nya kita bisa diperdamaikan dengan Allah.”
Bagi Calvin, kematian Kristus adalah pemenuhan keadilan Allah, bukan sekadar simbol kasih. Tanpa pemuasan keadilan, Allah bukan Allah yang adil.
4. Charles Hodge: Keselamatan Tidak Akan Mungkin Tanpa Substitusi
Charles Hodge dalam Systematic Theology menegaskan bahwa:
“Pengorbanan Kristus bukan hanya pengaruh moral, tetapi tindakan hukum menggantikan posisi orang berdosa di hadapan pengadilan Allah.”
Artinya, Allah tidak mengampuni dosa dengan sekadar "melupakan". Dosa harus dibayar, dan Kristuslah yang membayar hutang dosa kita secara penuh.
5. J.I. Packer: Kematian Kristus adalah Jalan Allah Menunjukkan Kasih dan Keadilan
Dalam esainya yang terkenal What Did the Cross Achieve?, J.I. Packer menyatakan:
“Penal substitution adalah ekspresi tertinggi dari kasih Allah yang benar: kasih yang menghormati keadilan.”
Packer menolak pandangan liberal yang menyatakan bahwa penal substitution adalah “teologi kekerasan”. Ia berkata:
“Salib bukanlah tentang kekerasan, tetapi tentang kasih yang rela menanggung penderitaan menggantikan yang lain.”
6. Kebutuhan Akan Penal Substitution
Mengapa manusia membutuhkan pengganti hukuman?
a. Karena Semua Telah Berdosa
Roma 3:23: “Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.”
b. Karena Allah Itu Kudus dan Adil
Habakuk 1:13: “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan.”
Allah tidak dapat membiarkan dosa tanpa dihukum. Jika Allah mengampuni tanpa dasar keadilan, maka Dia bukan Allah yang benar.
c. Karena Kita Tidak Mampu Menebus Diri Sendiri
Mazmur 49:8: “Penebusan jiwa mereka terlalu mahal, dan tidak cukup untuk selamanya.”
7. Kesalahpahaman tentang Penal Substitution
a. “Penal substitution membuat Allah terlihat kejam”
Jawaban: Allah tidak memaksa korban, Dia sendiri menyediakan korban itu, yaitu Putra-Nya sendiri (Yoh. 3:16).
b. “Penal substitution adalah hanya satu teori penebusan”
Jawaban: Teologi Reformed melihat penal substitution sebagai fondasi dari semua aspek penebusan, termasuk rekonsiliasi, kemenangan atas kuasa dosa, dan teladan kasih.
John Stott menulis:
“Tanpa pengganti yang menanggung hukuman, tidak ada penebusan yang benar-benar memadai.”
8. Kemenangan Kristus Melalui Penggantiannya
Penal substitution tidak bertentangan dengan aspek kemenangan Kristus. Justru melalui pengorbanan-Nya:
-
Kuasa dosa dihancurkan
-
Setan dikalahkan (Kolose 2:15)
-
Jalan ke hadirat Allah dibuka (Ibrani 10:19-20)
9. Pengaruh Doktrin Ini dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Kepastian Pengampunan
Karena Kristus telah menanggung hukuman kita, kita tidak perlu hidup dalam rasa bersalah yang tak berujung.
Roma 8:1: “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
b. Kasih yang Mendorong Ketaatan
1 Yohanes 4:19: “Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
Ketaatan Kristen lahir dari rasa syukur, bukan karena takut dihukum.
c. Dasar Pengampunan terhadap Sesama
Efesus 4:32: “...sama seperti Allah juga telah mengampuni kamu di dalam Kristus.”
10. Penerapan Praktis bagi Gereja Masa Kini
a. Pemberitaan Salib yang Sentral
Gereja Reformed terus menekankan khotbah yang berpusat pada salib, karena itulah inti Injil (1 Kor. 2:2).
b. Sakramen sebagai Perayaan Pengorbanan Kristus
Perjamuan Kudus adalah pengingat konkret bahwa tubuh dan darah Kristus telah diberikan bagi kita.
c. Penginjilan yang Jelas
Berita Injil sejati tidak hanya berbicara tentang kasih Allah, tetapi juga tentang penggantian Kristus sebagai jalan keselamatan satu-satunya.
11. Kesaksian Tokoh Reformed Lain
a. Louis Berkhof
“Penebusan pengganti adalah jantung dari Injil. Hapuskan itu, maka Anda tidak lagi memiliki keselamatan Kristen.”
b. Sinclair Ferguson
“Kita tidak bisa memahami kasih Allah tanpa salib, dan kita tidak bisa memahami salib tanpa penal substitution.”
c. Martyn Lloyd-Jones
“Yesus tidak hanya mati karena kasih, tapi karena keadilan Allah menuntut harga dosa dibayar.”
12. Perbedaan dengan Pandangan Lain
Pandangan | Teologi Reformed |
---|---|
Teladan moral | Kristus hanya memberi contoh kasih |
Kristus sebagai pemenang | Fokus pada kemenangan atas setan |
Penal Substitution | Kristus menggantikan kita menerima murka Allah |
Catatan: Teologi Reformed menerima bahwa salib juga menunjukkan kasih dan kemenangan, tetapi dasarnya adalah pengganti hukuman.
Kesimpulan: Kristus, Pengganti Hukuman Kita
Doktrin penal substitution menekankan bahwa Kristus tidak sekadar mati untuk kita — Ia mati menggantikan kita. Ia menanggung murka Allah yang seharusnya kita tanggung, supaya kita dibenarkan, diampuni, dan diperdamaikan dengan Allah.
Inilah berita Injil sejati yang telah menyelamatkan jiwa-jiwa selama berabad-abad. Inilah yang harus terus diberitakan, dihidupi, dan direnungkan.
“Sebab Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, karena ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita.” — Roma 5:8