Ibrani 5:9: Kesempurnaan Kristus dan Sumber Keselamatan Kekal

Ibrani 5:9: Kesempurnaan Kristus dan Sumber Keselamatan Kekal

Pendahuluan

Dalam dunia yang penuh kebingungan akan bagaimana seseorang diselamatkan, Ibrani 5:9 menyampaikan sebuah pernyataan yang luar biasa tegas dan penuh harapan:

"Dan setelah disempurnakan, Ia menjadi sumber keselamatan yang kekal bagi semua orang yang taat kepada-Nya." (Ibrani 5:9, AYT)

Ayat ini sangat kaya secara teologis. Ia berbicara tentang dua pilar utama dari keselamatan dalam pandangan Reformed: kesempurnaan Kristus dan sifat kekal dari keselamatan yang Dia sediakan. Selain itu, ayat ini juga menekankan respon iman dalam bentuk ketaatan, yang merupakan buah dari anugerah, bukan syarat keselamatan.

Dalam artikel ini, kita akan mengkaji Ibrani 5:9 dari berbagai sudut, terutama berdasarkan pemikiran para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, R.C. Sproul, dan John Owen.

Konteks Ibrani 5:9

Ayat ini merupakan kelanjutan dari Ibrani 5:8, yang berbicara tentang bagaimana Kristus "belajar taat dari apa yang telah diderita-Nya". Penulis Ibrani sedang menjelaskan bahwa Kristus sebagai Imam Besar tidak hanya menderita, tetapi penderitaan itu menyempurnakan-Nya untuk menjadi penyelamat yang sempurna.

"Disempurnakan" di sini tidak berarti bahwa sebelumnya Kristus tidak sempurna secara moral atau ilahi, tetapi bahwa Ia menyempurnakan misi penebusan-Nya dengan ketaatan penuh dalam penderitaan hingga kematian. Dari situlah Ia menjadi "sumber keselamatan yang kekal".

Eksposisi Frasa demi Frasa

1. "Setelah disempurnakan..."

Dalam bahasa Yunani, kata yang digunakan adalah teleiōtheis (τελειωθεὶς), yang memiliki arti "dibawa kepada kesempurnaan" atau "diselesaikan sepenuhnya".

Menurut John Calvin, ini bukan berarti bahwa Kristus sebelumnya kurang sempurna secara moral atau ilahi, melainkan bahwa Ia menyempurnakan karya penebusan sebagai manusia. Ia menyelesaikan misi-Nya — taat sepenuhnya kepada kehendak Bapa, hingga mati di kayu salib (bdk. Yoh. 19:30, “Sudah selesai”).

Louis Berkhof menjelaskan bahwa penyempurnaan ini mengacu pada "kesempurnaan fungsional" Kristus sebagai Imam Besar dan Penebus, bukan kesempurnaan moral-Nya. Ia sempurna secara moral sejak awal, tetapi melalui penderitaan dan kematian, Ia menyempurnakan fungsi-Nya sebagai juru selamat umat manusia.

2. "Ia menjadi sumber keselamatan..."

Penting untuk dicatat bahwa Kristus tidak hanya "memberikan" keselamatan, tetapi Ia sendiri adalah "sumber"-nya (aitios dalam bahasa Yunani). Ini berarti bahwa keselamatan tidak berasal dari manusia, agama, atau sistem keagamaan apa pun, tetapi hanya dari pribadi dan karya Yesus Kristus.

R.C. Sproul menyatakan bahwa inilah fondasi teologi Reformed tentang solus Christus — hanya Kristus satu-satunya jalan keselamatan.

Herman Bavinck juga menegaskan bahwa keselamatan bukanlah hasil kerja sama antara manusia dan Allah, tetapi tindakan sepihak Allah dalam Kristus yang menjangkau umat manusia yang jatuh.

3. "...keselamatan yang kekal..."

Ini adalah salah satu tema teologi Reformed yang paling kuat: keselamatan adalah kekal. Kata "aionios" dalam bahasa Yunani merujuk pada sesuatu yang tidak memiliki akhir — selamanya.

John Owen menyatakan bahwa keselamatan yang Kristus berikan tidak bersifat sementara, tidak bersyarat pada kebaikan manusia, dan tidak bisa hilang karena kelemahan moral manusia.

Louis Berkhof mengaitkannya dengan doktrin Perseverance of the Saints (Keteguhan Orang Kudus): mereka yang benar-benar diselamatkan tidak akan terhilang karena keselamatan mereka berakar dalam karya Kristus yang kekal, bukan dalam kesetiaan mereka sendiri.

4. "...bagi semua orang yang taat kepada-Nya."

Bagian ini sering menimbulkan pertanyaan: apakah ini berarti bahwa keselamatan tergantung pada ketaatan?

Dalam pandangan Reformed, ketaatan di sini adalah bukti, bukan syarat dari keselamatan. Orang yang sungguh-sungguh diselamatkan oleh anugerah akan menanggapi keselamatan itu dengan ketaatan sebagai buah dari iman.

John Calvin berkata:

“Ketaatan di sini tidak merujuk pada upaya manusia untuk mendapatkan keselamatan, tetapi pada hidup yang diubah oleh kasih karunia. Orang yang percaya akan hidup dalam ketaatan sebagai hasil dari imannya.”

R.C. Sproul menekankan bahwa keselamatan bukan oleh pekerjaan, tetapi iman yang menyelamatkan tidak pernah sendirian — ia selalu disertai oleh buah kehidupan yang taat kepada Kristus.

Teologi Reformed dalam Ibrani 5:9

1. Solus Christus — Kristus Satu-satunya Sumber Keselamatan

Teologi Reformed dengan tegas menolak pandangan bahwa keselamatan bisa datang dari sistem sakramental, moralitas manusia, atau gabungan antara anugerah dan perbuatan.

Kristus adalah satu-satunya sumber keselamatan. Ibrani 5:9 menegaskan ini secara eksplisit. Keselamatan bukan diberikan oleh Kristus seperti seseorang membagikan hadiah, tetapi mengalir dari Kristus sebagai Sumber Hidup.

2. Sola Gratia — Keselamatan adalah Anugerah, Bukan Upah

Keselamatan kekal ini adalah karya kasih karunia Allah. Meskipun kata "taat" muncul, tidak berarti keselamatan bisa diperoleh melalui usaha manusia.

Dalam sistem Reformed, keselamatan adalah pemberian Allah secara cuma-cuma (Efesus 2:8-9), dan buah dari keselamatan adalah kehidupan yang taat kepada Kristus.

3. Doktrin Perseverance of the Saints

Karena keselamatan itu kekal, maka mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan tidak akan pernah terhilang.

Ibrani 5:9 tidak berkata bahwa Kristus menjadi sumber keselamatan “sementara” atau “jika manusia cukup setia”. Keselamatan yang diberikan-Nya adalah kekal karena bersumber dari karya penebusan yang sempurna dan tak terbatas nilainya.

Aplikasi Praktis Ibrani 5:9

1. Membangun Kepercayaan dalam Keselamatan Kristus

Ketika kita merasa lemah, berdosa, dan tak layak, Ibrani 5:9 mengingatkan kita bahwa keselamatan kita tidak bergantung pada kekuatan kita, melainkan pada Kristus yang sempurna.

2. Mendorong Hidup dalam Ketaatan

Keselamatan sejati tidak menghasilkan kehidupan yang sembarangan. Sebaliknya, ia mendorong kita untuk hidup taat — bukan untuk mendapatkan keselamatan, tetapi sebagai bukti dari iman yang sejati.

3. Menolak Teologi Keselamatan yang Bersyarat

Setiap ajaran yang mengaitkan keselamatan dengan syarat tambahan selain Kristus dan iman kepada-Nya harus ditolak. Kristus telah disempurnakan untuk menjadi satu-satunya sumber keselamatan.

4. Memperdalam Penghargaan akan Salib

Semakin kita memahami betapa sempurnanya karya Kristus, semakin kita kagum dan bersyukur kepada-Nya. Ini memperdalam ibadah dan penyembahan kita setiap hari.

Kesimpulan

Ibrani 5:9 menyampaikan kebenaran agung yang menjadi inti teologi Reformed:

  1. Kristus adalah satu-satunya sumber keselamatan.

  2. Keselamatan yang Ia berikan bersifat kekal.

  3. Keselamatan itu diberikan kepada mereka yang percaya dan ditandai dengan kehidupan yang taat.

  4. Semua ini berasal dari anugerah Allah semata — bukan karena usaha atau kehebatan manusia.

Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk merespons keselamatan yang sempurna ini dengan iman, syukur, dan hidup yang memuliakan Dia.

Next Post Previous Post