Kerendahan Hati Menurut Alkitab

Pendahuluan: Mengapa Kerendahan Hati Begitu Penting?
Kerendahan hati adalah salah satu kebajikan Kristen yang paling fundamental. Di tengah dunia yang mengagungkan pencapaian diri, kekuatan pribadi, dan kebanggaan, kerendahan hati seolah menjadi konsep yang usang. Namun dalam terang Injil dan teologi Reformed, kerendahan hati justru merupakan fondasi dari segala kebajikan rohani lainnya.
“God is opposed to the proud, but gives grace to the humble.”
(Yakobus 4:6, AYT)
Teologi Reformed, dengan penekanannya pada kedaulatan Allah dan ketidakberdayaan manusia, memposisikan kerendahan hati sebagai respons yang benar terhadap siapa Allah dan siapa kita. Artikel ini akan membahas secara mendalam kerendahan hati dari sudut pandang Alkitab dan para teolog Reformed.
1. Kerendahan Hati Menurut Alkitab
a. Definisi Kerendahan Hati
Dalam bahasa Ibrani, kata untuk rendah hati adalah ‘anav, yang sering dikaitkan dengan sikap lembut, tunduk, dan tidak memaksakan kehendak. Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani tapeinós merujuk pada kondisi hati yang tidak tinggi diri, sadar akan ketergantungan pada Allah.
b. Kristus sebagai Teladan Tertinggi
"Rendahkanlah dirimu seperti Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah... mengosongkan diri-Nya..."
(Filipi 2:5-8)
Yesus bukan hanya mengajarkan kerendahan hati; Ia menghidupinya. Ketaatan-Nya kepada Bapa bahkan sampai mati menjadi bukti paling sempurna dari sikap rendah hati yang sejati.
2. Jonathan Edwards: Kerendahan Hati adalah Hati dari Kekristenan
Jonathan Edwards, salah satu tokoh besar dalam tradisi Reformed Puritan, menulis dalam karyanya Charity and Its Fruits bahwa kerendahan hati adalah buah utama dari kelahiran baru.
"Kerendahan hati adalah hal paling penting yang membedakan orang Kristen sejati dari yang palsu."
Menurut Edwards:
-
Kerendahan hati adalah kesadaran mendalam akan kebesaran Allah dan kehinaan diri.
-
Orang yang rendah hati memiliki rasa takut akan Allah dan tidak sombong akan pencapaian rohani.
Kerendahan Hati dan Kebangunan Rohani
Edwards menyatakan bahwa kebangunan rohani sejati selalu ditandai oleh meningkatnya kerendahan hati, bukan oleh emosi atau aktivitas luar.
3. John Calvin: Pengetahuan tentang Diri Membawa kepada Kerendahan Hati
John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menyatakan:
"Tanpa pengetahuan tentang diri, tidak ada pengetahuan tentang Allah."
Calvin percaya bahwa:
-
Mengenal Allah akan membawa kita pada pengenalan akan dosa dan kehinaan kita.
-
Orang Kristen sejati akan merendahkan dirinya di hadapan kemuliaan dan kekudusan Allah.
Bagi Calvin, kerendahan hati adalah buah alami dari doktrin tentang kebejatan total manusia (total depravity) dan anugerah keselamatan Allah yang tak bersyarat.
4. John Piper: Kerendahan Hati adalah Sukacita dalam Ketergantungan
Dalam berbagai tulisannya, John Piper menekankan bahwa kerendahan hati sejati lahir dari penghargaan akan kemuliaan Allah dan sukacita dalam bergantung kepada-Nya.
“God is most glorified in us when we are most satisfied in Him.”
Piper menyebut kerendahan hati sebagai:
-
Menyadari bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah (1 Korintus 4:7).
-
Mengalihkan fokus dari diri kepada Kristus.
-
Membuka hati untuk menerima koreksi dan kasih karunia.
5. Tim Keller: Kerendahan Hati adalah Tidak Memikirkan Diri Sama Sekali
Dalam bukunya yang terkenal The Freedom of Self-Forgetfulness, Tim Keller menyatakan bahwa kerendahan hati bukanlah merendahkan diri, tetapi tidak memikirkan diri sama sekali.
"Orang rendah hati tidak berpikir bahwa mereka tidak berharga, mereka hanya tidak terlalu sibuk memikirkan tentang diri mereka."
Dampaknya dalam Hidup Sosial
-
Orang rendah hati tidak merasa perlu membuktikan diri.
-
Mereka bisa bersukacita dalam keberhasilan orang lain tanpa iri hati.
-
Mereka hidup dengan damai karena tahu identitas mereka aman dalam Kristus.
6. Sinclair Ferguson: Kerendahan Hati Sebagai Karakter Kristus yang Terbentuk oleh Roh
Sinclair Ferguson menekankan bahwa kerendahan hati bukan hasil dari usaha sendiri, tapi buah Roh Kudus yang dibentuk melalui disiplin rohani dan kesadaran akan salib Kristus.
"Tidak ada tempat bagi keangkuhan di kaki salib."
Menurut Ferguson, salib membungkam kesombongan dan membuka mata kita terhadap kasih karunia yang luar biasa dari Allah.
7. Tanda-Tanda Kerendahan Hati Sejati
a. Kepekaan terhadap Dosa
Orang yang rendah hati tidak cepat menyalahkan orang lain, tetapi pertama-tama memeriksa hatinya sendiri (Matius 7:3-5).
b. Kesediaan untuk Dikoreksi
“Biarlah orang benar memukul aku itu adalah kebaikan.”
(Mazmur 141:5)
Orang yang rendah hati menghargai teguran sebagai sarana pertumbuhan.
c. Tidak Mencari Pengakuan
Seperti Yohanes Pembaptis, mereka berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yohanes 3:30)
8. Bahaya Keangkuhan Rohani
Ironisnya, seseorang bisa tampak rohani tetapi didorong oleh kebanggaan. Yesus sendiri memperingatkan terhadap kemunafikan orang Farisi.
“Mereka suka duduk di tempat terhormat dan didoakan panjang-panjang…”
(Matius 23:6-7)
Tanda Keangkuhan Rohani:
-
Merasa lebih benar daripada orang lain.
-
Sulit mengakui kesalahan.
-
Melihat pelayanan sebagai ajang pembuktian diri, bukan pengabdian.
9. Membangun Kerendahan Hati dalam Hidup Sehari-hari
a. Renungkan Salib Kristus
Salib adalah cermin yang paling jujur—ia menunjukkan keburukan dosa dan kedalaman kasih Allah.
b. Pelajari Firman Tuhan
Semakin dalam kita memahami Alkitab, semakin kita menyadari besarnya Allah dan kecilnya kita.
c. Hidup dalam Komunitas
Kerendahan hati dipraktikkan melalui relasi. Dalam komunitas gereja, kita belajar menerima, mengampuni, dan melayani.
d. Praktikkan Doa dan Puasa
Kegiatan spiritual seperti doa dan puasa menempatkan kita dalam posisi tunduk kepada Allah.
10. Buah Kerendahan Hati: Kedamaian dan Keintiman dengan Allah
“Tuhan dekat kepada orang-orang yang remuk hati.”
(Mazmur 34:18)
Orang yang rendah hati mengalami:
-
Damai batin karena tahu bahwa hidup mereka tidak dikendalikan oleh ego.
-
Kedekatan dengan Allah karena mereka sadar akan kebutuhan mereka.
-
Relasi yang sehat karena tidak menuntut lebih, tetapi memberi lebih.
Kesimpulan: Kerendahan Hati adalah Kunci dari Semua Pertumbuhan Rohani
Kerendahan hati bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan terbesar dalam hidup Kristen. Tanpa kerendahan hati, kita tidak bisa:
-
Bertobat.
-
Mengampuni.
-
Melayani dengan tulus.
-
Mengikuti Kristus dengan setia.
Dalam terang teologi Reformed, kerendahan hati adalah respons logis dan spiritual terhadap kemuliaan Allah dan kerusakan manusia.
"Tuhan tidak memandang kepada orang kuat atau cerdas, tetapi kepada yang remuk hati dan takut akan Firman-Nya."
(Yesaya 66:2)