Mengenal Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus

Mengenal Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus

Pendahuluan

Pengakuan iman Kristen secara historis dan alkitabiah berakar pada relasi antara Allah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dalam Yohanes 17:3, Yesus berkata:

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

Dalam satu ayat ini, Yesus merangkum seluruh makna keselamatan: mengenal Allah dan mengenal Dia. Dalam teologi Reformed, pengenalan akan Allah bukan sekadar pengetahuan intelektual, melainkan persekutuan yang intim, yang mengubah hidup, dan yang berakar pada pewahyuan Allah sendiri melalui Kitab Suci dan dalam Pribadi Kristus.

Artikel ini akan membahas secara mendalam pengenalan akan Allah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus, dari sudut pandang teologi Reformed, sebagai fondasi iman dan keselamatan sejati.

1. Pengertian "Mengenal Allah" dalam Teologi Reformed

Dalam bahasa Ibrani, kata “mengenal” (yada) tidak hanya berarti tahu, tetapi juga berarti persekutuan intim, relasi yang mendalam, sebagaimana hubungan suami-istri. Dalam teologi Reformed, mengenal Allah berarti:

  • Mengenal siapa Dia dalam sifat dan karya-Nya,

  • Mengakui Dia dalam iman dan ketaatan,

  • Hidup dalam relasi perjanjian dengan-Nya.

John Calvin dalam Institutes membuka karyanya dengan kalimat terkenal:

“Hampir seluruh hikmat yang kita miliki, yaitu hikmat sejati dan kokoh, terdiri dari dua bagian: pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri kita sendiri.”

Pengenalan akan Allah adalah akar dari keselamatan, dan tanpa pengenalan itu, manusia hidup dalam kegelapan rohani.

2. Allah Bapa: Pribadi Pertama Tritunggal

Teologi Reformed mengakui Allah sebagai Tritunggal: satu hakikat, tiga pribadi. Allah Bapa adalah sumber dari segala sesuatu. Dalam pengakuan iman Nicea (325 M), Allah Bapa disebut sebagai “Pencipta langit dan bumi, dari segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.”

a. Bapa sebagai Sumber Ciptaan

Dalam Kejadian 1, Allah berfirman dan segala sesuatu dijadikan. Penciptaan dilakukan oleh Allah melalui Firman (Yesus) dan Roh Kudus. Teologi Reformed mengajarkan bahwa Allah Bapa adalah asal mula, tetapi bekerja dalam kesatuan Tritunggal.

b. Bapa dalam Relasi Perjanjian

Allah Bapa menjalin perjanjian dengan manusia:

  • Perjanjian Karya dengan Adam,

  • Perjanjian Anugerah melalui Kristus.

Herman Bavinck menyatakan bahwa Allah tidak hanya Pencipta, tetapi juga Bapa perjanjian, yang mengundang manusia untuk mengenal dan mengasihi-Nya melalui Kristus.

3. Mengenal Allah Melalui Kristus

Yesus berkata: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Dalam teologi Reformed, Yesus Kristus adalah pewahyuan Allah yang sempurna.

a. Kristus adalah Firman yang Menyatakan Allah

Dalam Yohanes 1:18, dikatakan bahwa "tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah... Dialah yang menyatakannya." Oleh karena itu, untuk mengenal Allah Bapa, kita harus mengenal Anak.

b. Kristus Sebagai Jalan kepada Bapa

Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Dalam teologi Reformed, ini menunjukkan bahwa tanpa Kristus, tidak ada pengenalan sejati akan Allah.

c. Penebusan Membawa Kita Masuk ke Dalam Relasi dengan Bapa

Kristus mati untuk menebus dosa-dosa kita, dan dengan demikian, membuka akses kepada Allah (Ibrani 10:19–22). Melalui Roh Kudus, kita dapat berseru, “Ya Abba, ya Bapa” (Roma 8:15).

4. Pengenalan yang Diberikan oleh Roh Kudus

Dalam teologi Reformed, Roh Kudus memiliki peran kunci dalam memberikan pengenalan sejati akan Allah. Tanpa Roh Kudus, manusia tidak bisa mengenal Allah secara benar karena:

  • Hati manusia telah rusak oleh dosa,

  • Pikiran manusia telah dibutakan (2 Kor. 4:4).

Roh Kudus menerangi hati dan pikiran, memperbarui kehendak, dan membawa kita kepada Kristus. Pengenalan akan Allah Bapa dan Anak adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia (Mat. 11:27).

5. Pengenalan yang Menyelamatkan: Bukan Hanya Teori

R.C. Sproul sering membedakan antara pengakuan iman intelektual dan iman sejati. Menurut Sproul, iman sejati mencakup pengetahuan, persetujuan, dan kepercayaan.

Maka, mengenal Allah bukan hanya mengetahui fakta tentang-Nya, melainkan:

  • Mengasihi-Nya,

  • Mempercayai-Nya,

  • Menyerahkan hidup kepada-Nya.

6. Dampak Pengenalan Akan Allah dalam Kehidupan Kristen

a. Membawa Penghiburan dan Keyakinan

Mengenal Allah sebagai Bapa memberikan penghiburan dalam penderitaan, karena kita tahu Dia memelihara dan mengasihi kita.

b. Mendorong Kekudusan dan Ketaatan

1 Yohanes 2:3 mengatakan: “Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Dia, yaitu jika kita menuruti perintah-perintah-Nya.” Pengenalan yang benar akan Allah menghasilkan ketaatan dan transformasi hidup.

c. Membentuk Pandangan Dunia Kristen

Cornelius Van Til menekankan bahwa semua pengetahuan sejati berakar pada pengenalan akan Allah. Tanpa dasar ini, pemikiran manusia akan tersesat.

7. Pengenalan Akan Allah dan Keselamatan Kekal

Dalam teologi Reformed, keselamatan bukan hanya dibebaskan dari neraka, tetapi dipulihkan dalam relasi dengan Allah. Yohanes 17:3 menyatakan bahwa hidup kekal adalah mengenal Allah.

Artinya:

  • Surga adalah relasi yang kekal dengan Allah,

  • Neraka adalah keterpisahan kekal dari-Nya.

8. Mengenal Allah Melalui Firman

Teologi Reformed menekankan otoritas Alkitab sebagai satu-satunya sumber pewahyuan khusus. Kita mengenal Allah bukan dari pengalaman pribadi atau filosofi manusia, tetapi dari Firman-Nya.

  • Calvin menyebut Alkitab sebagai “kacamata” agar kita dapat melihat Allah dengan jelas.

  • Alkitab adalah “surat cinta” dari Bapa kepada anak-anak-Nya.

9. Mengenal Allah dalam Komunitas dan Ibadah

Allah adalah Allah perjanjian yang memanggil umat-Nya untuk hidup bersama dalam persekutuan. Dalam gereja:

  • Firman diberitakan,

  • Sakramen dilaksanakan,

  • Umat berdoa dan menyembah bersama.

Pengenalan akan Allah berkembang dalam konteks komunitas, bukan individualisme.

10. Mengenal Allah Secara Bertumbuh dan Berlanjut

Mengenal Allah bukan satu momen, tapi perjalanan seumur hidup. Kita tidak akan pernah selesai mengenal Allah karena Dia tidak terbatas. Seperti dikatakan oleh Jonathan Edwards:

“Pengenalan akan Allah adalah sukacita kekal yang tidak pernah membosankan, karena kemuliaan-Nya tidak ada habisnya.”

Kesimpulan

Pengenalan akan Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus adalah inti dari iman Kristen dan kunci kepada kehidupan kekal. Dalam kerangka teologi Reformed, pengenalan ini:

  • Diberikan oleh anugerah,

  • Mendasar pada pewahyuan Allah dalam Alkitab dan Kristus,

  • Dikerjakan oleh Roh Kudus,

  • Terlihat dalam ketaatan, penyembahan, dan kasih.

Tanpa pengenalan akan Allah, iman menjadi kosong dan kehidupan menjadi tanpa arah. Tetapi dengan mengenal Dia, hidup menjadi bermakna, harapan menjadi nyata, dan kekekalan menjadi milik kita.

Aplikasi Praktis

  1. Pelajari Alkitab secara rutin — karena di sanalah Allah menyatakan diri-Nya.

  2. Berdoa memohon Roh Kudus menerangi hati — pengenalan sejati adalah hasil pekerjaan-Nya.

  3. Hidup dalam persekutuan jemaat — karena Allah menyatakan diri-Nya juga di dalam tubuh Kristus.

  4. Taat dalam hidup sehari-hari — pengenalan akan Allah terbukti lewat ketaatan.

  5. Bagikan pengenalan akan Allah — kepada keluarga, teman, dan dunia.

Next Post Previous Post