Perbedaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen

Perbedaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen

Pendahuluan:

Paskah adalah salah satu perayaan yang penting baik dalam agama Yahudi maupun Kristen. Namun, meskipun menggunakan istilah yang sama, makna teologis, konteks sejarah, dan pemenuhannya dalam rencana keselamatan Allah berbeda secara signifikan antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen. Artikel ini membahas secara mendalam perbedaan tersebut menurut pandangan teologi Reformed, dengan eksposisi ayat-ayat Alkitab dan pandangan para teolog besar seperti John Calvin, R.C. Sproul, Geerhardus Vos, dan Herman Bavinck.

I. Pengertian Paskah Yahudi: Makna Historis dan Simbolis

1. Asal-usul Paskah Yahudi: Keluaran 12

Paskah Yahudi (Pesach) pertama kali diperintahkan dalam Keluaran 12 ketika Tuhan hendak membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Perintahnya jelas:

"Mereka harus makan dagingnya malam itu juga yang dipanggang dengan api... Darahnya harus dioleskan pada dua tiang pintu dan ambang atas..." (Keluaran 12:7-8)

Darah anak domba menandakan perlindungan terhadap murka Allah dalam tulah kesepuluh.

2. Makna Teologis Paskah Yahudi

Paskah Yahudi memiliki dua makna utama:

  • Pengingat akan pembebasan fisik dari Mesir

  • Simbol darah penebusan yang menyelamatkan dari penghukuman

John Calvin menekankan bahwa perayaan ini bukan sekadar ritual nasional, tetapi bayangan akan pengorbanan Kristus:

“Anak domba Paskah adalah lambang dari Kristus, yang oleh darah-Nya kita dilewatkan dari murka Allah.” (Commentary on Exodus 12)

II. Pengertian Paskah Kristen: Pemenuhan dalam Kristus

1. Kristus sebagai Anak Domba Paskah

Perjanjian Baru dengan jelas menyatakan bahwa Kristus adalah penggenapan Paskah:

“Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” (1 Korintus 5:7)

Kristus bukan sekadar pengganti simbol Paskah, tetapi realitas sejati dari apa yang hanya dilambangkan dalam Paskah Yahudi.

2. Kematian dan Kebangkitan Kristus: Inti Paskah Kristen

Paskah Kristen berpusat pada kematian dan kebangkitan Kristus. Paskah bukan hanya tentang pembebasan dari Mesir, tetapi pembebasan dari dosa dan maut.

Menurut R.C. Sproul:

“Paskah Kristen bukanlah perayaan ritus, tapi perayaan karya penebusan final yang telah diselesaikan oleh Kristus di kayu salib dan dimeteraikan oleh kebangkitan-Nya.”

III. Perbedaan Teologis Antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen

1. Fokus Historis vs Fokus Kristologis

AspekPaskah YahudiPaskah Kristen
Fokus HistorisPembebasan dari MesirPenebusan dari dosa
Tokoh SentralMusa dan anak domba literalKristus sebagai Anak Domba Allah
Sifat PerayaanUlangan tahunan sejarahPerayaan karya keselamatan yang final

2. Simbolisme vs Pemenuhan

Geerhardus Vos, teolog Reformed ternama, menjelaskan bahwa seluruh sistem upacara dalam Perjanjian Lama, termasuk Paskah, adalah:

“Bayangan dari hal-hal yang akan datang; kenyataannya adalah Kristus sendiri.” (Biblical Theology)

Paskah Yahudi menunjuk ke masa depan; Paskah Kristen memandang ke belakang terhadap karya yang telah diselesaikan.

3. Darah Anak Domba vs Darah Kristus

Paskah Yahudi menekankan penggunaan darah hewan sebagai lambang penyelamatan, tetapi Ibrani 10:4 berkata:

“Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.”

Sebaliknya, Paskah Kristen mengakui bahwa hanya darah Kristus yang benar-benar menyucikan hati nurani (Ibrani 9:14).

IV. Eksposisi Ayat-Ayat Kunci dalam Perspektif Reformed

1. Keluaran 12:13 – “Darah itu menjadi tanda bagimu…”

John Calvin dalam tafsirannya menyatakan bahwa darah itu hanya efektif karena iman kepada janji Allah, bukan karena kekuatan darah binatang itu sendiri. Ini menunjuk langsung kepada prinsip sola fide dalam doktrin Reformed.

2. Yohanes 1:29 – “Lihatlah Anak Domba Allah…”

Yohanes Pembaptis dengan sengaja menggunakan istilah Paskah, menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah. Dalam terang teologi Reformed, ini adalah deklarasi bahwa seluruh sistem kurban Perjanjian Lama mencapai klimaksnya dalam diri Kristus.

3. 1 Korintus 5:7-8 – “Anak domba Paskah kita juga telah disembelih…”

Paulus menekankan bahwa orang Kristen harus menyingkirkan ragi lama (dosa, kemunafikan), karena kita sekarang merayakan Paskah dengan hidup baru. Herman Bavinck menulis:

“Kristus bukan hanya pengganti anak domba Paskah, tapi juga pembaharu hidup, karena Ia mengubah umat-Nya menjadi ciptaan baru.”

V. Dimensi Liturgis dan Sakramental

A. Paskah Yahudi dan Perjamuan Kudus

Yesus merayakan Paskah Yahudi bersama murid-murid-Nya (Lukas 22), namun saat itulah Ia mengubah maknanya dan menetapkan Perjamuan Kudus.

  • Roti: tubuh-Nya

  • Anggur: darah-Nya

Joel Beeke menulis:

“Dalam satu tindakan, Kristus menggantikan Paskah dengan sakramen baru, di mana Ia bukan hanya yang memberi, tapi yang dikorbankan.”

B. Sakramen sebagai Pengingat Kematian Kristus

Perjamuan Kudus dalam teologi Reformed bukan hanya simbol, tapi sarana anugerah yang menguatkan iman. Itu sebabnya, Paskah Kristen dirayakan dalam konteks sakramental, bukan sekadar peringatan sejarah.

VI. Implikasi Teologis Perbedaan Ini

1. Kesatuan Alkitab: Dari Bayangan ke Pemenuhan

Teologi Reformed menekankan bahwa seluruh Alkitab adalah satu narasi penebusan yang progresif. Paskah Yahudi dan Kristen bukan dua agama yang berbeda, tapi satu rencana Allah yang digenapi.

“Perjanjian Lama adalah Injil yang terselubung; Perjanjian Baru adalah Injil yang dinyatakan.” – Augustine (sering dikutip dalam tradisi Reformed)

2. Kristus Sebagai Pusat Seluruh Sejarah Penebusan

Paskah Yahudi tanpa Kristus hanyalah sejarah. Tetapi Paskah Kristen adalah penggenapan dari seluruh sistem kurban, hukum, dan janji.

VII. Apakah Orang Kristen Perlu Merayakan Paskah Yahudi?

A. Posisi Teologi Reformed

Umumnya, teologi Reformed tidak menyarankan umat Kristen untuk kembali merayakan Paskah Yahudi karena:

  • Telah digenapi dalam Kristus

  • Kristus telah menetapkan sakramen baru (Perjamuan Kudus)

  • Menjadi bagian dari bayangan lama yang telah berlalu (Kolose 2:16-17)

B. Apa yang Bisa Dipelajari?

Meski tidak perlu merayakan secara ritual, orang Kristen tetap bisa menghargai nilai teologis Paskah Yahudi sebagai:

  • Alat pembelajaran sejarah keselamatan

  • Sarana memperdalam apresiasi terhadap Kristus

Kesimpulan: Dua Paskah, Satu Rencana Penebusan

Perbedaan antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen menunjukkan kemajuan dalam pewahyuan Allah. Paskah Yahudi adalah bayangan, Paskah Kristen adalah realitas. Darah anak domba menyelamatkan dari Mesir; darah Kristus menyelamatkan dari dosa dan maut.

Dalam terang teologi Reformed:

  • Kristus adalah pusat dari semua rencana penebusan

  • Alkitab adalah satu narasi yang konsisten

  • Paskah Kristen adalah perayaan anugerah terbesar

Next Post Previous Post