Tiga Jabatan Yesus Kristus sebagai Penebus

Tiga Jabatan Yesus Kristus sebagai Penebus

Pendahuluan

Salah satu doktrin penting dalam teologi Kristen, terutama dalam tradisi Reformed, adalah bahwa Yesus Kristus menjalankan tiga jabatan utama dalam karya penebusan-Nya: Nabi, Imam, dan Raja. Doktrin ini dikenal sebagai "munus triplex", atau tiga jabatan Kristus, yang pertama kali dikembangkan secara sistematis oleh Yohanes Calvin dalam Institutes of the Christian Religion dan kemudian diteruskan oleh para teolog Reformed lainnya seperti Herman Bavinck, Charles Hodge, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul.

Konsep ini memiliki dasar kuat dalam Alkitab dan berakar dalam Perjanjian Lama, di mana ketiga jabatan ini diberikan kepada orang-orang tertentu untuk mengarahkan umat Allah. Namun, hanya di dalam Yesus Kristus ketiga jabatan ini dipenuhi secara sempurna.

Dalam artikel ini, kita akan membahas arti, dasar Alkitab, serta bagaimana Yesus Kristus menggenapi jabatan-Nya sebagai Nabi, Imam, dan Raja dalam terang teologi Reformed.

1. Dasar Teologis Tiga Jabatan Kristus

Teologi Reformed memahami bahwa Yesus Kristus datang untuk menggenapi peran sebagai Nabi yang menyampaikan firman Allah, Imam yang menjadi perantara dan korban bagi dosa manusia, serta Raja yang berkuasa atas seluruh ciptaan.

Ketiga jabatan ini telah ditetapkan Allah dan memiliki hubungan erat dengan keselamatan yang diberikan kepada umat pilihan-Nya.

Dasar Alkitab untuk Tiga Jabatan Kristus

  1. Mazmur 110:4

    "TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: 'Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek!'"

    Ayat ini meramalkan Yesus sebagai Imam yang kekal.

  2. Ulangan 18:15

    "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan."

    Digenapi dalam Yesus sebagai Nabi yang lebih besar dari Musa.

  3. Lukas 1:32-33

    "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

    Menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja yang dijanjikan.

  4. Ibrani 1:1-3

    "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam berbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta."

    Yesus sebagai Nabi, Imam, dan Raja sekaligus.

2. Yesus Kristus sebagai Nabi

Pengertian Nabi dalam Alkitab

Seorang nabi dalam Alkitab adalah orang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan firman dan kehendak-Nya kepada umat-Nya. Nabi dalam Perjanjian Lama, seperti Musa, Yesaya, dan Yeremia, bertugas untuk menegur, mengajar, dan menubuatkan rencana Allah.

Yesus sebagai Nabi dalam Perjanjian Baru

Yesus menggenapi jabatan Nabi karena:

  1. Ia menyampaikan Firman Allah secara sempurna

    • Yohanes 1:1 – Yesus disebut Firman yang menjadi manusia, menunjukkan bahwa Ia tidak hanya menyampaikan firman, tetapi Firman itu sendiri.

  2. Ia menubuatkan kehendak Allah dengan otoritas penuh

    • Yesus sering berkata, "Aku berkata kepadamu..." (Matius 5:22, 28, 32), menunjukkan bahwa Ia memiliki otoritas lebih besar dari nabi-nabi sebelumnya.

  3. Ia menubuatkan hal-hal yang akan datang

    • Yesus menubuatkan tentang kehancuran Bait Allah (Matius 24:2) dan kedatangan-Nya kembali di akhir zaman.

Pandangan Teologi Reformed tentang Yesus sebagai Nabi

John Calvin menulis:

"Kristus tidak hanya menerima tugas untuk menyampaikan firman Allah, tetapi Ia sendiri adalah Firman itu." (Institutes 2.15.1)

R.C. Sproul juga menekankan bahwa sebagai Nabi, Yesus adalah "pembuka mata rohani bagi orang-orang pilihan-Nya", karena tanpa wahyu dari-Nya, manusia tetap dalam kegelapan dosa.

3. Yesus Kristus sebagai Imam

Pengertian Imam dalam Alkitab

Imam dalam Perjanjian Lama adalah perantara antara manusia dan Allah. Mereka mempersembahkan korban untuk pengampunan dosa dan berdoa bagi umat Israel.

Yesus sebagai Imam yang Kekal

Yesus menggenapi jabatan Imam karena:

  1. Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban yang sempurna

    • Ibrani 9:12 – "Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus, bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri, dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal."

  2. Ia menjadi perantara antara manusia dan Allah

    • 1 Timotius 2:5 – "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."

  3. Ia terus berdoa bagi umat-Nya

    • Ibrani 7:25 – "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka."

Pandangan Teologi Reformed tentang Yesus sebagai Imam

Louis Berkhof menekankan bahwa sebagai Imam, Yesus bukan hanya mempersembahkan korban, tetapi Ia sendiri adalah korban itu.

Herman Bavinck juga menambahkan bahwa:

"Korban Kristus tidak perlu diulang, karena Ia telah menyelesaikan seluruh karya penebusan di kayu salib."

4. Yesus Kristus sebagai Raja

Pengertian Raja dalam Alkitab

Raja dalam Alkitab adalah pemimpin yang ditunjuk oleh Allah untuk memerintah dengan keadilan dan membawa umat Allah kepada ketaatan.

Yesus sebagai Raja yang Berdaulat

Yesus menggenapi jabatan Raja karena:

  1. Ia memiliki otoritas atas segala sesuatu

    • Matius 28:18 – "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."

  2. Ia adalah Raja yang memerintah dengan keadilan

    • Wahyu 19:16 – "Pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

  3. Ia akan datang kembali sebagai Raja yang berkuasa selamanya

    • Filipi 2:10-11 – "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi."

Pandangan Teologi Reformed tentang Yesus sebagai Raja

Charles Hodge menulis bahwa sebagai Raja, Yesus bukan hanya memerintah atas gereja-Nya, tetapi juga atas seluruh ciptaan.

Baca Juga: Apa Makna Nama “Yesus” bagi Orang Percaya?

R.C. Sproul menekankan bahwa:

"Kerajaan Kristus bukan hanya di masa depan, tetapi telah dimulai sejak kebangkitan-Nya."

Kesimpulan

Yesus Kristus menjalankan tiga jabatan utama sebagai Penebus:

  1. Sebagai Nabi, Ia menyatakan firman Allah dengan sempurna.

  2. Sebagai Imam, Ia menjadi korban dan perantara bagi dosa umat-Nya.

  3. Sebagai Raja, Ia memerintah dengan kuasa yang kekal.

Doktrin ini memberikan keyakinan bahwa Yesus adalah Satu-satunya Penebus yang sempurna bagi umat manusia. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post