Yohanes 17:15: Perlindungan dalam Dunia yang Penuh Kejahatan

Yohanes 17:15: Perlindungan dalam Dunia yang Penuh Kejahatan

Pendahuluan

Doa Yesus dalam Yohanes 17 dikenal sebagai Doa Syafaat Imam Besar, salah satu bagian paling kudus dan penuh makna dalam seluruh Alkitab. Ayat 15 dari doa ini berbunyi:

“Aku tidak meminta-Mu untuk mengambil mereka dari dunia, tetapi untuk melindungi mereka dari yang jahat.” (Yohanes 17:15, AYT)

Ayat ini mencerminkan hati Yesus yang penuh kasih terhadap murid-murid-Nya, dan oleh perluasan, terhadap semua orang percaya di sepanjang sejarah. Doa ini bukan hanya untuk perlindungan fisik, tetapi perlindungan dari kuasa rohani yang jahat. Dalam konteks teologi Reformed, ayat ini menjadi dasar yang kuat untuk doktrin pemeliharaan Allah, kekudusan hidup, dan misi di tengah dunia.

I. Konteks Doa Yesus: Yohanes 17

Yohanes 17 mencatat doa Yesus menjelang penyaliban-Nya. Ini bukan sekadar permohonan, tetapi ungkapan mendalam dari hubungan kasih antara Anak dan Bapa. Tiga tema utama mewarnai doa ini:

  1. Kemuliaan Allah dan Anak (ayat 1–5)

  2. Permohonan untuk para murid (ayat 6–19)

  3. Doa untuk semua orang percaya (ayat 20–26)

Yohanes 17:15 berada tepat di bagian tengah doa bagi para murid, menunjukkan beban hati Yesus bahwa murid-murid-Nya akan tetap berada di dunia yang jahat dan memerlukan perlindungan ilahi.

II. Eksposisi Yohanes 17:15

Mari kita telaah ayat ini bagian demi bagian, berdasarkan pendekatan ekspositori Reformed.

A. “Aku tidak meminta-Mu untuk mengambil mereka dari dunia…”

Yesus tidak memohon agar murid-murid-Nya diangkat dari dunia saat itu. Ini menolak konsep pelarian dari dunia atau isolasi spiritual. Dalam Reformed Theology, ini mendasari prinsip bahwa orang percaya dipanggil untuk hadir dalam dunia, bukan lari darinya.

John Calvin menjelaskan:

“Yesus tidak meminta kita dibebaskan dari kesulitan dunia, tetapi agar kita dikuatkan di dalamnya, agar dunia tidak mengalahkan kita.”

Ini sekaligus membongkar kesalahan pandangan dualisme rohani—bahwa dunia materi jahat dan harus dijauhi. Dunia dalam ayat ini bukan ciptaan Allah yang baik, melainkan sistem dunia yang telah jatuh dan menolak Allah.

B. “…tetapi untuk melindungi mereka dari yang jahat.”

Dalam bahasa Yunani, “yang jahat” adalah τοῦ πονηροῦ (tou ponērou), yang bisa diterjemahkan sebagai yang jahat (abstrak) atau si jahat (pribadi, yaitu Iblis). Teolog Reformed umumnya menafsirkan ini sebagai pribadi si jahat, yaitu Setan.

R.C. Sproul berkata, “Doa ini bukan untuk kenyamanan, tetapi untuk keselamatan dari bahaya rohani. Yesus tahu Iblis mengincar murid-murid-Nya sebagaimana ia mengincar-Nya.”

Permintaan Yesus ini mencerminkan bahwa bahaya utama bukanlah penderitaan fisik, melainkan penyesatan dan kehancuran iman. Maka, perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan rohani yang aktif dari kuasa kejahatan.

III. Ajaran Teologi Reformed dalam Yohanes 17:15

1. Doktrin Pemeliharaan Ilahi (Providence)

Doa Yesus menegaskan bahwa Allah aktif melindungi umat-Nya dalam dunia ini. Perlindungan itu bukan semata-mata dari penderitaan, tetapi dari kejatuhan rohani. Ini menjadi dasar bagi keyakinan Reformed tentang keselamatan yang kekal (perseverance of the saints).

Westminster Confession of Faith (17.1):
“Mereka yang dipilih Allah tidak akan pernah dapat sepenuhnya jatuh dari kasih karunia, tetapi pasti akan dipelihara hingga akhir.”

Yesus tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga menjaga umat-Nya dari kuasa si jahat.

2. Kehidupan Kristen dalam Dunia

Teologi Reformed menolak monastisisme yang menjauh dari dunia. Sebaliknya, Yohanes 17:15 mendorong orang Kristen untuk hidup sebagai terang dan garam di tengah dunia, tanpa menjadi bagian dari dunia itu (bdk. Yohanes 17:16).

Abraham Kuyper menegaskan:
“Tidak ada satu inci pun dari hidup ini yang tidak diklaim oleh Kristus dengan berkata: Itu milik-Ku!”

Ini mendasari semangat transformasi budaya yang dipegang Reformed: orang percaya diutus untuk menggarami dunia, bukan melarikan diri dari dunia.

3. Realitas Pertempuran Rohani

Yesus menyadari bahwa kehidupan orang percaya adalah peperangan rohani. Maka, perlindungan dari “yang jahat” adalah permohonan untuk penguatan dalam iman, penjagaan dari penyesatan, dan kemenangan atas godaan.

John Owen menulis dalam The Mortification of Sin:
“Jika kamu tidak membunuh dosa, dosa akan membunuh kamu.”
Ini adalah kenyataan spiritual yang serius.

IV. Aplikasi Praktis dalam Kehidupan

A. Perlindungan dari Kejahatan Bukan Berarti Bebas dari Penderitaan

Banyak orang berpikir bahwa hidup dalam Kristus berarti hidup tanpa masalah. Namun Yesus tidak berdoa agar murid-murid-Nya bebas dari dunia, melainkan kuat dalam dunia. Ini membentuk cara pandang kita terhadap penderitaan.

“Tuhan tidak menjanjikan perjalanan yang mudah, tetapi kehadiran-Nya yang setia.” (Reformed adagium)

B. Kewaspadaan terhadap Kuasa Iblis

Doa Yesus menyadarkan bahwa setiap orang percaya sedang dalam target Iblis. Maka, kita perlu senjata rohani: Firman, doa, persekutuan, dan ketekunan dalam iman.

Seperti dikatakan oleh Martin Luther: “Satu-satunya cara melawan Iblis adalah dengan Firman dan doa.”

C. Tugas Misi di Tengah Dunia

Karena Yesus tidak meminta kita keluar dari dunia, berarti kita diutus ke dunia sebagai saksi Kristus. Ini mengandung misi besar: menyatakan Injil di tengah dunia yang menolak Allah.

“Gereja bukan benteng pertahanan, tapi markas pengutus.” (David Platt)

V. Relevansi Bagi Gereja Masa Kini

Gereja masa kini menghadapi tekanan besar dari dunia sekular dan relativisme moral. Yohanes 17:15 menantang kita:

  1. Tetap setia dalam dunia yang tidak bersahabat

  2. Tidak kompromi terhadap dosa

  3. Berakar dalam perlindungan ilahi, bukan kekuatan manusia

Teologi Reformed mendorong gereja untuk bertransformasi, bukan berasimilasi. Doa Yesus adalah kekuatan yang menopang umat Allah sepanjang zaman.

VI. Peneguhan Iman dari Doa Yesus

Betapa menghibur ketika kita tahu bahwa Yesus sendiri berdoa agar kita dilindungi! Ini memberi kekuatan rohani:

  • Dalam godaan, kita tahu Yesus berdoa untuk perlindungan kita

  • Dalam penderitaan, kita tahu Yesus menguatkan kita

  • Dalam kesendirian, kita tahu Yesus tidak meninggalkan kita

“Kristus mendoakan kita. Inilah jangkar jiwa kita dalam badai kehidupan.” – Charles Spurgeon

Kesimpulan

Yohanes 17:15 menyatakan hati gembala Kristus: Ia tidak membawa kita keluar dari dunia, tapi menjaga kita di tengah dunia. Ini adalah kabar baik bagi setiap orang percaya.

Poin utama yang bisa disimpulkan:

  • Allah tidak memanggil kita keluar dari dunia, tapi untuk setia di dalamnya

  • Yesus mendoakan perlindungan kita dari Iblis

  • Teologi Reformed menegaskan pemeliharaan Allah atas umat-Nya

  • Kita harus hidup kudus dan setia dalam dunia yang rusak

  • Kehidupan Kristen adalah peperangan rohani yang hanya bisa dimenangkan oleh kekuatan dari atas

Next Post Previous Post