Filipi 1:9-11: 5 Permintaan Rasul Paulus untuk Jemaat Filipi
.jpg)
Surat kepada jemaat Filipi adalah salah satu surat Paulus yang paling hangat dan penuh sukacita. Di tengah penjara, Rasul Paulus menulis dengan nada penuh kasih dan ucapan syukur kepada jemaat yang mendukung pelayanannya. Salah satu bagian penting dari surat ini adalah doanya dalam Filipi 1:9-11, yang mengungkapkan lima permintaan besar Paulus bagi jemaat.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lima permintaan ini berdasarkan eksposisi mendalam dari perspektif teologi Reformed, disertai pendapat pakar seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Sinclair Ferguson.
1️⃣ Permintaan Pertama: Kasih yang Semakin Bertambah dengan Pengetahuan dan Hikmat
Paulus tidak hanya berdoa agar kasih mereka bertambah, tetapi “bertambah dengan pengetahuan (epignosis) dan segala hikmat (aisthesis).”
John Calvin dalam komentarnya menekankan bahwa kasih Kristen bukan sekadar emosi atau sentimentalitas. Ia berkata:
“Kasih tanpa pengetahuan adalah bagaikan sungai yang meluap dan membanjiri, bukan menyirami dengan tertib.”
Dalam teologi Reformed, kasih Kristen harus diarahkan oleh kebenaran. Ini sejalan dengan prinsip Sola Scriptura: kasih kita kepada Allah dan sesama tidak bisa dilepaskan dari pengetahuan akan kehendak Allah yang diwahyukan dalam Firman.
Herman Bavinck menekankan bahwa pengetahuan teologis dan kasih bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Justru, pengetahuan akan Allah memperdalam kasih kita kepada-Nya, dan kasih mendorong kita untuk semakin mengenal-Nya.
2️⃣ Permintaan Kedua: Mampu Memilih Apa yang Terbaik
Paulus berdoa agar jemaat dapat “memilih apa yang terbaik.” Ini berbicara soal discernment — kemampuan membedakan yang baik dari yang jahat, yang utama dari yang sekunder.
R.C. Sproul dalam tulisannya tentang discernment menyatakan:
“Banyak orang Kristen puas hanya dengan menghindari dosa, tetapi panggilan kita adalah memilih yang terbaik, yang memuliakan Allah paling besar.”
Sinclair Ferguson juga menekankan bahwa dalam kehidupan Kristen, bukan hanya soal apakah sesuatu itu salah, tetapi apakah itu yang terbaik, apakah itu mendatangkan kemuliaan terbesar bagi Kristus.
Dalam kerangka teologi Reformed, kemampuan ini lahir dari pembaruan akal budi oleh Roh Kudus (Roma 12:2), bukan sekadar usaha manusia.
3️⃣ Permintaan Ketiga: Menjadi Tulus dan Tak Bercacat pada Hari Kristus
Tujuan dari pertumbuhan kasih dan discernment adalah agar jemaat menjadi “tulus dan tak bercacat” (ikhlas dan murni) pada Hari Kristus.
John Calvin menekankan pentingnya orientasi eskatologis: kehidupan Kristen bukan sekadar soal masa kini, tetapi selalu diarahkan pada kedatangan Kristus kembali. Ia berkata:
“Kita bukan hidup untuk dunia ini, tetapi untuk hari di mana kita akan berdiri di hadapan Kristus.”
Teologi Reformed selalu memandang kekudusan bukan sebagai usaha menyenangkan diri sendiri atau sesama, tetapi sebagai persiapan untuk bertemu Allah. Herman Bavinck menyebut ini sebagai “kekudusan eskatologis” — kesucian yang ditujukan untuk kemuliaan kekal, bukan sekadar moralitas sosial.
4️⃣ Permintaan Keempat: Dipenuhi dengan Buah Kebenaran
Paulus berdoa agar jemaat “dipenuhi dengan buah-buah kebenaran yang datang melalui Kristus Yesus.”
Dalam bahasa Reformed, ini terkait erat dengan doktrin sanctification (pengudusan).
R.C. Sproul menekankan:
“Buah kebenaran bukanlah hasil dari usaha daging, tetapi hasil karya Roh Kudus di dalam orang percaya.”
John Calvin menegaskan bahwa semua buah kebenaran ini “melalui Kristus” — bukan melalui kekuatan manusia. Ini sejalan dengan Yohanes 15:5, “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Dalam kerangka Reformed, semua kebaikan sejati adalah hasil anugerah Allah, bukan hasil usaha mandiri manusia. Ini menjaga kita dari kesombongan rohani.
5️⃣ Permintaan Kelima: Untuk Kemuliaan dan Pujian Allah
Akhir dari semua permintaan Paulus adalah satu hal: kemuliaan dan pujian bagi Allah.
Soli Deo Gloria — hanya bagi Allah kemuliaan — adalah salah satu dari lima Sola Reformasi. Herman Bavinck menulis:
“Seluruh kehidupan Kristen adalah liturgi, persembahan pujian kepada Allah.”
Paulus tidak berdoa agar jemaat dipenuhi kasih, hikmat, kekudusan, dan buah kebenaran demi kepentingan mereka sendiri, tetapi agar Allah dipermuliakan. Ini menunjukkan orientasi teosentris (Allah-sentris) dari iman Kristen sejati.
Eksposisi Ringkas 5 Permintaan
Permintaan | Tujuan / Makna Reformed |
---|---|
Kasih bertambah dengan pengetahuan | Kasih diarahkan oleh kebenaran Firman |
Memilih yang terbaik | Discernment rohani, bukan hanya menghindari dosa |
Tulus dan tak bercacat pada Hari Kristus | Kekudusan yang berorientasi eskatologis |
Dipenuhi buah kebenaran melalui Kristus | Sanctification oleh Roh, bukan usaha manusia |
Untuk kemuliaan dan pujian Allah | Soli Deo Gloria, tujuan akhir kehidupan Kristen |
Aplikasi Praktis Bagi Gereja Saat Ini
Bagaimana kita menerapkan permintaan-permintaan Paulus ini dalam kehidupan sehari-hari?
✅ Bertumbuh dalam kasih dan pengetahuan: Jangan puas dengan iman dangkal. Ikuti pengajaran Firman, baca Alkitab, belajar teologi.
✅ Meningkatkan discernment: Latih hati untuk memilih bukan hanya yang halal, tetapi yang terbaik.
✅ Hidup kudus: Ingat bahwa hidup kita diarahkan pada Hari Kristus.
✅ Berbuah dalam kebenaran: Biarkan Roh Kudus menghasilkan kasih, sukacita, damai, kesabaran dalam hidup kita.
✅ Fokus pada kemuliaan Allah: Jadikan tujuan utama hidupmu memuliakan Dia, bukan mencari pujian manusia.
Perspektif Teologi Reformed yang Menonjol
Dalam teologi Reformed, semua permintaan ini berakar pada keyakinan bahwa:
-
Allah berdaulat penuh atas pertumbuhan rohani kita.
-
Roh Kudus adalah sumber kekuatan untuk bertumbuh.
-
Kristus adalah perantara dari semua anugerah rohani.
-
Kehidupan Kristen berpusat pada kemuliaan Allah, bukan diri sendiri.