Hidup Dalam Terang Surga

Hidup Dalam Terang Surga

Pendahuluan

Kehidupan manusia di bumi penuh dengan penderitaan, kesulitan, dan ketidakpastian. Namun, dalam tengah-tengah pergumulan ini, Alkitab menawarkan sebuah pengharapan yang melampaui realitas duniawi — yaitu Surga. Konsep tentang Surga telah lama menjadi penghiburan bagi umat Allah, namun juga sering disalahpahami. Apa sebenarnya Surga menurut Alkitab? Apa yang dimaksud dengan “sekilas tentang Surga” (A Glimpse of Heaven)?

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pengajaran tentang Surga berdasarkan perspektif teologi Reformed, termasuk:

  1. Definisi teologis Surga

  2. Kesaksian Alkitab tentang Surga

  3. Pandangan para teolog Reformed

  4. Bagaimana kita dapat mengalami ‘sekilas Surga’ di dunia ini

  5. Implikasi praktis dalam kehidupan Kristen

1. Apa Itu Surga? Definisi Teologis Menurut Teologi Reformed

Dalam kerangka teologi Reformed, Surga bukan hanya tempat di mana orang percaya akan berada setelah kematian, tetapi juga realitas spiritual yang memancarkan kemuliaan dan hadirat Allah. Surga adalah tempat:

  • Di mana Allah dikenal sepenuhnya dan disembah dengan sempurna.

  • Di mana tidak ada dosa, penderitaan, atau kematian.

  • Tempat di mana umat Allah mengalami persekutuan kekal dengan Kristus.

Surga juga dilihat sebagai penggenapan janji Allah, bukan sebagai pelarian dari dunia, tetapi sebagai pengharapan yang mengarahkan hidup Kristen sehari-hari.

John Calvin menulis dalam Institutes:

“Seluruh kehidupan kita harus diarahkan kepada kehidupan yang akan datang.”

Dengan demikian, pemahaman akan Surga dalam teologi Reformed bukanlah spekulatif atau mistik, tetapi berakar pada janji dan karya Allah yang dinyatakan dalam Alkitab.

2. Kesaksian Alkitab tentang Surga

a. Surga sebagai Tempat Hadirat Allah

Alkitab secara konsisten menggambarkan Surga sebagai tempat di mana Allah bersemayam. Mazmur 103:19 berkata:

“TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.”

Di dalam Wahyu 4 dan 5, kita diberi penglihatan yang megah tentang tahta Allah dikelilingi makhluk sorgawi dan tua-tua yang menyembah Dia siang dan malam. Ini adalah puncak ibadah dan kemuliaan.

b. Surga Sebagai Penghiburan Bagi Orang Percaya

Yesus sendiri menghibur murid-murid-Nya dengan berkata:

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal... Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14:2)

Pernyataan ini menegaskan bahwa Surga adalah tempat nyata yang dipersiapkan untuk mereka yang percaya kepada Kristus. Bagi Paulus, kerinduan kepada Surga sangat nyata:

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:21)

3. Pandangan Para Teolog Reformed

Berikut ini adalah beberapa refleksi dari para teolog Reformed terkenal mengenai Surga dan bagaimana kita dapat memperoleh “sekilas” daripadanya.

a. Jonathan Edwards: Kegembiraan dan Kemuliaan Surga

Edwards terkenal dengan khotbahnya tentang kekekalan dan penghakiman, tetapi ia juga berbicara dengan indah tentang kemuliaan Surga. Dalam khotbah Heaven is a World of Love, Edwards menulis:

“Surga adalah tempat di mana kasih Allah dilimpahkan sempurna kepada makhluk-makhluk yang telah dikuduskan, dan kasih itu tidak akan pernah berhenti.”

Bagi Edwards, “sekilas tentang Surga” terjadi saat hati kita dipenuhi kasih ilahi, bahkan sebelum kita tiba di sana. Saat orang percaya mengalami hadirat Allah melalui Firman, doa, dan sakramen, mereka merasakan pendahuluan dari kemuliaan kekal.

b. John Owen: Persekutuan Dengan Kristus sebagai Pusat Surga

John Owen percaya bahwa kemuliaan terbesar dari Surga adalah Kristus sendiri. Dalam bukunya The Glory of Christ, Owen berkata:

“Jika kita tidak memiliki keinginan untuk melihat kemuliaan Kristus di dunia ini, mengapa kita berpikir kita akan menikmati Surga nanti?”

Dengan kata lain, sekilas tentang Surga dimulai saat kita menyembah dan menikmati Kristus sekarang. Surga bukan hanya tentang tempat, tapi tentang Pribadi Yesus.

c. R.C. Sproul: Surga dan Kekudusan Allah

R.C. Sproul menekankan bahwa Surga adalah tempat di mana kekudusan Allah dinyatakan sepenuhnya. Dalam bukunya The Holiness of God, ia menulis:

“Di Surga, kekudusan Allah akan menyinari segalanya. Tidak akan ada dosa, tidak ada pengalihan, hanya penyembahan murni.”

Sproul menantang kita untuk hidup dengan kesadaran akan kekudusan Allah sekarang, sebagai persiapan dan bentuk “latihan” bagi kehidupan kekal.

4. Bagaimana Kita Mengalami Sekilas Surga Saat Ini?

Teologi Reformed tidak memisahkan antara kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. “A Glimpse of Heaven” dapat dialami oleh orang percaya di dunia ini, melalui beberapa cara:

a. Dalam Ibadah yang Penuh Roh dan Kebenaran

Setiap kali umat Tuhan berkumpul untuk menyembah — membaca Firman, menyanyi, berdoa, menerima sakramen — kita sebenarnya sedang mengalami pengantar dari liturgi surgawi.

Ibrani 12:22-24 menggambarkan bahwa kita datang kepada “gunung Sion... kepada perhimpunan besar malaikat,” artinya ibadah kita di bumi terhubung langsung dengan Surga.

b. Melalui Persekutuan yang Kudus

Persekutuan orang percaya yang sejati, yang saling melayani dan mengasihi, mencerminkan komunitas surgawi. Saat gereja hidup dalam kasih, kekudusan, dan misi, itu adalah bentuk nyata dari kerajaan Allah yang dinyatakan.

c. Saat Mengalami Hadirat Allah dalam Doa

Doa bukan hanya komunikasi, tetapi komuni dengan Allah. Dalam keheningan doa, pengakuan dosa, penyembahan pribadi, dan syafaat, sering kali kita diberikan “sekilas Surga” — saat di mana hati kita selaras dengan kehendak ilahi.

d. Ketika Mengalami Penderitaan dengan Iman

Surga menjadi lebih nyata saat orang percaya menderita dengan pengharapan. Paulus menyatakan:

“Aku memandang bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Roma 8:18)

Di tengah penderitaan, mata rohani orang percaya diarahkan ke Surga, memberikan penghiburan dan kekuatan.

5. Implikasi Praktis: Hidup Sebagai Warga Kerajaan Surga

Mengalami sekilas Surga seharusnya tidak hanya menjadi pengalaman emosional atau spiritual sesaat, tetapi mengubah cara hidup kita di dunia ini.

a. Menjadi Garam dan Terang Dunia

Karena kita telah melihat “sekilas Surga”, kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan dari kerajaan itu di bumi — menghadirkan kasih, keadilan, dan kebenaran Allah di tengah dunia yang rusak.

b. Hidup dalam Kekudusan

Sekilas Surga seharusnya menanamkan kerinduan akan kekudusan. Kita dimampukan oleh Roh Kudus untuk berkata “tidak” kepada dosa, dan “ya” kepada kehendak Allah.

c. Menanti dengan Pengharapan dan Kerinduan

Surga bukan konsep asing bagi kita, tetapi tujuan akhir yang mengarahkan hati kita. Ini membuat orang Kristen hidup bukan untuk kenikmatan dunia ini, tetapi untuk kemuliaan kekal.

Penutup: Hidup Dalam Terang Surga

Surga bukanlah dongeng atau fantasi. Ini adalah realitas kekal yang disiapkan Allah bagi umat-Nya. Tetapi lebih dari itu, melalui Kristus, kita dapat mengalami sekilas dari kemuliaan tersebut sekarang.

Seperti dikatakan oleh Charles Spurgeon:

“Setiap kali kita mencicipi kasih Allah, itu seperti mencicipi setetes dari lautan Surga.”

Teologi Reformed menegaskan bahwa pengharapan kita akan Surga harus membentuk seluruh hidup kita — dalam ibadah, kasih, penginjilan, dan kekudusan.

A Glimpse of Heaven bukanlah tentang melarikan diri dari dunia, tetapi menarik Surga turun ke bumi dalam kehidupan sehari-hari. Dan saat kita semakin serupa dengan Kristus, kita bukan hanya bersiap untuk Surga, tetapi membawa Surga ke dunia.

Next Post Previous Post