Kasih Kristus yang Tidak Tertandingi

Pendahuluan: Cinta yang Tiada Banding
Di tengah dunia yang mengejar berbagai bentuk kasih—kasih romantis, kasih persahabatan, kasih keluarga—ada satu kasih yang tidak berasal dari dunia ini: kasih Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menulis:
“...supaya kamu dapat mengerti, bersama dengan semua orang kudus, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan mengetahui kasih itu, yang melampaui segala pengetahuan...” (Efesus 3:18-19, AYT)
Frasa ini menjadi inspirasi dari puisi dan lagu rohani terkenal karya Charles Wesley: “Love Divine, All Loves Excelling”—kasih ilahi, kasih yang melebihi segala kasih.
Namun, bagaimana orang percaya dapat mengetahui kasih yang "melampaui segala pengetahuan"? Dalam teologi Reformed, kasih Kristus dipahami sebagai inti dari keselamatan, sumber kekudusan, dan motivasi pelayanan. Artikel ini akan mengupas makna “All Loves Excelling: Pengetahuan Orang Kudus tentang Kasih Kristus” dalam kerangka teologi Reformed, merujuk pada pemikiran John Calvin, Jonathan Edwards, John Owen, Herman Bavinck, dan Sinclair Ferguson.
1. Sumber Pengetahuan akan Kasih Kristus: Pewahyuan Ilahi
Manusia berdosa tidak dapat mengenal kasih Allah secara alami. Menurut teologi Reformed, kasih Kristus hanya bisa dikenali melalui pewahyuan Allah dalam Firman dan Roh Kudus.
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4:19)
John Calvin dalam Institutes menekankan bahwa:
“Tanpa wahyu Allah, kita tidak bisa memiliki pengertian yang benar akan kasih-Nya. Kita harus datang kepada Salib, tempat kasih itu paling jelas ditunjukkan.”
Pengetahuan ini bukan sekadar informasi intelektual, melainkan pengalaman rohani yang diperantarai oleh Roh Kudus (Roma 5:5).
2. Kasih Kristus Sebagai Dasar Keselamatan
Efesus 5:2:
“Hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya bagi kita...”
Dalam pemikiran Reformed, kasih Kristus bukan hanya contoh, melainkan dasar dan motivasi dari pengorbanan-Nya.
John Owen, dalam The Death of Death in the Death of Christ, menulis:
“Kasih Kristus adalah mata air dari semua berkat rohani. Penebusan lahir dari kasih. Setiap tindakan penyelamatan berasal dari kasih yang tidak dapat dipahami.”
3. Dimensi Kasih Kristus: Lebar, Panjang, Tinggi, dan Dalam
Efesus 3:18-19 menjelaskan empat dimensi kasih Kristus. Herman Bavinck menginterpretasikannya sebagai:
-
Lebar: Kasih Kristus mencakup semua bangsa dan kondisi manusia.
-
Panjang: Kasih-Nya kekal, tidak berubah sepanjang waktu.
-
Tinggi: Membawa orang berdosa naik ke surga.
-
Dalam: Turun sampai ke kedalaman dosa manusia.
“Kasih Kristus bukan kasih sentimental, tetapi kasih yang bekerja aktif dalam sejarah keselamatan untuk menebus manusia berdosa.” – Herman Bavinck, Reformed Dogmatics
4. Kasih yang Mengatasi Pengetahuan Manusia
“...mengetahui kasih itu, yang melampaui segala pengetahuan.”
Paradox ini menjelaskan bahwa kasih Kristus:
-
Dapat diketahui secara relasional dan spiritual
-
Tetapi tidak dapat diselami sepenuhnya secara intelektual
Jonathan Edwards dalam khotbahnya Heaven, a World of Love menyatakan:
“Di surga, orang percaya akan terus-menerus menyelami dan mengagumi kasih Kristus. Tak pernah habis, tak pernah membosankan.”
Kasih Kristus adalah misteri yang dijelaskan oleh salib, tetapi tidak pernah sepenuhnya dipahami dalam hidup ini.
5. Kasih Kristus dan Kekudusan Orang Percaya
Yohanes 14:15:
“Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.”
Dalam kerangka Reformed, kasih Kristus menjadi motor penggerak untuk pertumbuhan rohani. Ini bukan tekanan legalistik, tetapi buah dari relasi kasih yang sejati.
Sinclair Ferguson menulis:
“Kekudusan sejati hanya tumbuh dalam tanah kasih. Tanpa mengakar dalam kasih Kristus, setiap upaya untuk suci akan menjadi kering dan kosong.”
6. Kasih Kristus Mengusir Ketakutan dan Hukuman
1 Yohanes 4:18:
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan...”
Kasih Kristus memberi jaminan bahwa tidak ada penghukuman lagi bagi mereka yang ada dalam Dia (Roma 8:1). Ini sangat penting dalam melawan:
-
Rasa bersalah berlebihan
-
Ketakutan akan penolakan Allah
-
Keraguan akan keselamatan
7. Mengetahui Kasih Kristus Bersama Orang Kudus
“...supaya kamu dapat mengerti bersama dengan semua orang kudus...” (Ef. 3:18)
Pengetahuan akan kasih Kristus bukan pengalaman soliter, tetapi terjadi dalam konteks gereja dan persekutuan orang percaya.
John Calvin menyatakan:
“Kristus tidak pernah dipisahkan dari tubuh-Nya. Kita tidak dapat mengenal kasih-Nya secara utuh jika kita memisahkan diri dari gereja.”
Gereja menjadi tempat:
-
Firman diberitakan
-
Sakramen mengingatkan kasih Kristus
-
Kasih itu dinyatakan dalam komunitas
8. Salib sebagai Titik Puncak Kasih Kristus
Roma 5:8:
“Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”
Salib adalah bukti puncak dari kasih Kristus. Di sana, Allah menyatakan:
-
Bahwa kasih-Nya tidak bersyarat
-
Bahwa kasih-Nya tidak berubah
-
Bahwa kasih-Nya berbiaya tinggi
John Owen: “Tidak ada tempat lain di mana kasih Kristus tampak lebih mulia daripada di salib.”
9. Apakah Kita Dapat “Mengetahui” Kasih Ini?
Meskipun kasih Kristus melampaui akal, Paulus tetap berdoa agar kita “mengetahuinya”. Artinya:
-
Mengetahui secara pribadi dan relasional
-
Mengalami kasih itu secara praktis
-
Merenungkannya dengan penuh syukur dan kekaguman
Jonathan Edwards menyebutkan: “Pengetahuan tentang kasih Kristus adalah kebahagiaan tertinggi manusia. Ini adalah sorga yang sudah dimulai di bumi.”
10. Kasih Kristus dalam Pelayanan dan Penginjilan
Orang yang dipenuhi kasih Kristus:
-
Tidak bisa tidak membagikannya kepada orang lain
-
Tergerak untuk melayani dan mengasihi tanpa pamrih
-
Memancarkan aroma Kristus ke dunia yang gelap
Tim Keller menyatakan:
“Jika kasih Kristus sungguh kamu alami, kamu akan menjadi pribadi yang rendah hati namun percaya diri, berani namun lembut.”
11. Kasih yang Tak Berakhir: Kasih Kristus dalam Kekekalan
Roma 8:38–39:
“Sebab aku yakin... tidak ada suatu makhluk pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus.”
Kasih Kristus:
-
Tidak tergantung pada situasi
-
Tidak berubah oleh dosa kita
-
Tidak dihentikan oleh maut
Herman Bavinck menyatakan:
“Kasih Kristus adalah tali pengikat yang mengikat kita pada kekekalan. Di dalam kasih itu kita hidup, mati, dan bangkit.”
12. Bagaimana Meningkat dalam Pengetahuan akan Kasih Kristus?
a. Melalui Firman
-
Renungkan Injil setiap hari
b. Melalui Doa
-
Mohon Roh Kudus membuka mata hati
c. Melalui Komunitas Iman
-
Dengarkan dan bagi pengalaman kasih Tuhan
d. Melalui Sakramen
-
Perjamuan Kudus mengingatkan kasih pengorbanan Kristus
e. Melalui Penderitaan
-
Di tengah kelemahan, kasih Kristus menjadi nyata (2 Kor. 12:9)
Kesimpulan: Kasih Kristus Melampaui Segalanya
Kasih Kristus tidak seperti kasih dunia yang bersyarat dan rapuh. Ini adalah kasih:
-
Yang memilih sebelum dunia dijadikan
-
Yang mencari ketika kita hilang
-
Yang mengampuni ketika kita berdosa
-
Yang membentuk kita menjadi serupa dengan Dia
-
Yang menyertai hingga kekekalan
Kasih ini melampaui pengetahuan, namun dapat kita nikmati, renungkan, dan bagikan hari demi hari.
Rangkuman: Kasih Kristus dalam Teologi Reformed
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Sumber | Inisiatif Allah dalam Kristus |
Sifat | Kekal, tidak berubah, berbiaya tinggi |
Bukti | Salib dan kebangkitan |
Aplikasi | Menjadi dasar iman, motivasi kekudusan, penggerak pelayanan |
Eskatologi | Kekal dalam kasih-Nya sampai selama-lamanya |