Ketika Injil Ditolak: Roma 10:18–21

Ketika Injil Ditolak: Roma 10:18–21

Namun, aku bertanya, ‘Apakah mereka tidak mendengar?’ Tentu mereka mendengarnya sebab, ‘Suara mereka telah sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung-ujung bumi.’”(Roma 10:18, AYT)

Pendahuluan

Pasal 10 dalam surat Roma membahas tentang kabar keselamatan melalui iman kepada Kristus dan menekankan pentingnya pemberitaan Injil. Paulus secara mendalam menguraikan peran pemberitaan firman dan iman sebagai respons terhadap firman itu. Namun, dalam ayat 18–21, muncul sebuah ketegangan: Jika Injil telah diberitakan, mengapa sebagian besar orang Yahudi tetap menolak?

Bagian ini memperlihatkan tiga tema utama:

  1. Pemberitaan Injil secara universal

  2. Penolakan Israel terhadap Injil

  3. Kedaulatan dan kesabaran Allah terhadap umat yang keras kepala

Dalam artikel ini, kita akan membahas:

  • Konteks pasal Roma 10 secara keseluruhan

  • Eksegesis Roma 10:18–21

  • Tafsiran dari teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Murray, dan Herman Bavinck

  • Aplikasi untuk gereja dan pelayanan masa kini

1. Konteks Roma 10: Keselamatan oleh Iman dan Pemberitaan

Roma 10 merupakan kelanjutan dari pembahasan besar tentang kedaulatan Allah dalam pemilihan (pasal 9), yang kemudian diimbangi dengan tanggung jawab manusia untuk percaya dan memberitakan Injil (pasal 10).

Paulus menyatakan bahwa:

  • Injil adalah kabar baik yang harus disampaikan (Roma 10:14–15)

  • Iman datang dari pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17)

Namun, Israel — bangsa yang menerima hukum Taurat, nabi-nabi, dan perjanjian — justru menolak kabar ini. Itulah yang dijelaskan dalam Roma 10:18–21.

2. Eksposisi Roma 10:18–21

Roma 10:18

Namun, aku bertanya, ‘Apakah mereka tidak mendengar?’ Tentu mereka mendengarnya sebab, ‘Suara mereka telah sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung-ujung bumi.’”

Paulus mengutip Mazmur 19:4, yang dalam konteks aslinya merujuk pada kesaksian alam tentang kemuliaan Allah. Namun, Paulus menerapkannya untuk menunjukkan bahwa pemberitaan Injil telah menjangkau dunia, dan bangsa Israel telah memiliki kesempatan untuk mendengarnya.

John Calvin:
Ketika Paulus mengutip Mazmur 19, ia tidak menekankan isi literalnya, tetapi menggambarkan universalitas pemberitaan itu — bahwa Israel tidak bisa berdalih bahwa mereka belum mendengar.”

Roma 10:19

Namun, aku bertanya, Apakah bangsa Israel tidak memahaminya? Pertama, Musa berkata, ‘Aku akan membuatmu cemburu terhadap mereka yang bukan suatu bangsa, dan akan membuatmu marah terhadap bangsa yang bodoh.’”

Paulus mengutip Ulangan 32:21, menunjukkan bahwa Allah sudah memprediksi penolakan Israel, dan bahkan merencanakan untuk membuat mereka cemburu melalui keselamatan yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain (non-Yahudi).

R.C. Sproul:
Allah tidak terkejut dengan penolakan Israel. Bahkan penolakan itu digunakan dalam rencana-Nya untuk membawa keselamatan kepada bangsa lain, dan akhirnya memulihkan Israel.”

Roma 10:20

Lalu, dengan berani, Yesaya berkata: ‘Aku telah ditemukan oleh mereka yang tidak mencari Aku; Aku telah menunjukkan diri kepada mereka yang tidak mencari Aku.’”

Ini kutipan dari Yesaya 65:1, menunjukkan bahwa bangsa-bangsa non-Yahudi (yang disebut “mereka yang tidak mencari”) justru menerima wahyu Allah.

John Murray:
Keselamatan bukan karena usaha mencari, tetapi karena inisiatif Allah dalam menyatakan diri-Nya kepada mereka yang tidak layak. Ini adalah cerminan dari anugerah pilihan Allah.”

Roma 10:21

Akan tetapi, tentang bangsa Israel, Ia berkata, ‘Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang suka membantah.’”

Mengutip Yesaya 65:2, Paulus menggambarkan kesabaran dan kelembutan Allah yang berlawanan dengan pemberontakan dan pembangkangan Israel.

Herman Bavinck:
Kedaulatan Allah tidak menghilangkan penderitaan-Nya terhadap umat yang menolak kasih-Nya. Tangan-Nya tetap terulur bahkan kepada mereka yang melawan.”

3. Pandangan Teologi Reformed

a. Kedaulatan dan Tanggung Jawab

Teologi Reformed sangat menekankan dua kebenaran yang berjalan berdampingan:

  1. Allah berdaulat dalam pemilihan

  2. Manusia bertanggung jawab menanggapi Injil

John Calvin:
Bangsa Israel menolak bukan karena Allah gagal, melainkan karena mereka dengan sengaja menolak anugerah yang telah disediakan bagi mereka.”

b. Anugerah Umum dan Khusus

Penggunaan Mazmur 19 oleh Paulus menunjukkan bahwa Allah bersaksi melalui ciptaan (anugerah umum), dan melalui pemberitaan Injil (anugerah khusus). Penolakan terhadap keduanya menunjukkan kerusakan total manusia (total depravity).

c. Misteri Pemilihan dan Penolakan

Paulus tidak menyajikan jawaban teologis yang menghibur untuk masalah penolakan Israel, melainkan menunjukkan bahwa:

  • Penolakan Israel sudah dinubuatkan

  • Keselamatan bangsa lain adalah bagian dari rencana Allah

  • Allah tetap sabar dan terbuka bagi Israel yang akan bertobat (lihat Rm. 11)

4. Aplikasi Praktis bagi Gereja Masa Kini

1. Pentingnya Pemberitaan Injil

Pemberitaan Injil tidak bisa digantikan. Meskipun Injil sudah tersebar luas, banyak yang belum percaya. Gereja dipanggil untuk terus memberitakan firman, baik kepada orang Kristen nominal maupun kepada mereka yang belum pernah mendengarnya.

2. Tidak Semua Akan Menanggapi

Seperti Israel, ada orang-orang yang akan menolak. Ini tidak berarti pemberitaan kita gagal. Kita tidak bertanggung jawab atas respons orang lain, tetapi atas kesetiaan dalam menyampaikan kebenaran.

3. Kesabaran Allah Harus Menjadi Teladan

Allah tetap mengulurkan tangan-Nya kepada yang menolak. Ini menjadi teladan pelayanan yang penuh kasih, tidak mudah menyerah, dan sabar bahkan kepada yang keras kepala.

4. Hargai Anugerah yang Diberikan

Israel menolak karena menganggap anugerah itu “biasa.” Kita sebagai umat Tuhan masa kini harus tidak menganggap remeh anugerah Injil yang telah kita terima. Keselamatan adalah hak istimewa, bukan hak milik.

5. Relevansi dengan Misi dan Penginjilan

Bagian ini sangat penting untuk mendasari misi gereja:

  • Injil bukan hanya untuk satu bangsa, tetapi untuk segala bangsa

  • Penolakan tidak boleh menghentikan misi

  • Allah tetap bekerja melalui pemberitaan, bahkan di tengah penolakan

R.C. Sproul:
Keberhasilan misi bukan diukur dari angka, tapi dari kesetiaan kita pada kebenaran yang diwartakan.”

6. Penutup: Suara yang Tetap Bergema

Roma 10:18–21 menutup bagian yang membahas tentang iman dan pemberitaan Injil dengan nada ketegangan: Injil telah diberitakan, tetapi masih ada penolakan. Namun penolakan ini tidak menghalangi rencana Allah, justru mengukuhkan anugerah-Nya yang tidak pernah gagal.

Sebagaimana Paulus menyatakan bahwa tangan Allah tetap terulur, begitu juga gereja harus:

  • Tetap setia memberitakan

  • Tetap sabar menunggu buah pelayanan

  • Tetap rendah hati di bawah kasih karunia yang menyelamatkan kita

Next Post Previous Post