Pembelaan Iman Kristen

Sebuah Jawaban terhadap Tantangan yang Diberikan: Pembelaan Iman Kristen

“Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan. Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi jawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi harus dengan lemah lembut dan hormat.”1 Petrus 3:15, AYT

Pendahuluan

Sepanjang sejarah gereja, umat Kristen selalu dihadapkan pada tantangan, pertanyaan kritis, dan serangan terhadap kebenaran Injil. Baik dalam bentuk filsafat sekuler, sains yang meremehkan iman, atau pluralisme agama, tantangan terhadap iman Kristen terus hadir dalam berbagai bentuk dan konteks.

Teologi Reformed, dengan warisan intelektual dan spiritualnya yang kaya, telah membangun landasan yang kuat dalam merespons tantangan-tantangan ini, baik dari dalam gereja maupun dari luar. Dengan mengedepankan otoritas Alkitab, kedaulatan Allah, dan logika yang tunduk pada wahyu, para teolog Reformed telah menunjukkan bahwa iman Kristen bukan hanya masuk akal, tetapi juga satu-satunya jawaban sejati bagi keberadaan manusia dan alam semesta.

Artikel ini menyajikan “jawaban terhadap tantangan” dari sudut pandang Reformed, mengulas bagaimana para tokoh seperti Cornelius Van Til, John Calvin, R.C. Sproul, dan lainnya merespons tantangan terhadap iman, serta bagaimana kita dapat menegaskan kembali pengharapan Injil di tengah dunia yang skeptis.

1. Tantangan terhadap Iman Kristen di Era Modern

a. Sekularisme dan Relativisme

Dunia modern dibentuk oleh filsafat yang menolak kebenaran mutlak. Relativisme moral dan kebenaran subjektif membuat Injil dianggap sebagai satu narasi di antara banyak, bukan kebenaran yang eksklusif.

“Tidak ada kebenaran absolut,” kata dunia. Namun, pernyataan itu sendiri adalah klaim kebenaran absolut.
R.C. Sproul

b. Ilmu Pengetahuan dan Rasionalitas

Banyak menganggap bahwa sains telah “mengganti” kebutuhan akan Tuhan. Evolusi biologis dan naturalisme filosofis menantang kisah penciptaan dan keajaiban dalam Alkitab.

c. Pluralisme Agama

Tantangan datang dari dunia agama lain yang menyatakan bahwa semua jalan menuju Tuhan adalah sah. Hal ini mengikis pengakuan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

2. Dasar Teologi Reformed dalam Memberi Jawaban

a. Alkitab sebagai Otoritas Tertinggi

Teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang tak salah, berotoritas, dan cukup. Semua argumen teologis dan apologetika harus bertolak dari dasar ini.

“Semua pengetahuan sejati tentang Allah berasal dari wahyu-Nya.”
John Calvin

b. Kedaulatan dan Kemuliaan Allah

Dalam setiap tantangan terhadap iman, fokus utama bukanlah pembelaan terhadap manusia, tetapi kepada kemuliaan Allah yang tidak bisa ditandingi oleh pemikiran manusia.

c. Kondisi Total Manusia yang Berdosa (Total Depravity)

Menurut Calvinisme, manusia dalam keberdosaannya tidak mampu memahami Allah dengan benar tanpa karya Roh Kudus. Oleh karena itu, tantangan terhadap iman bukan semata-mata soal intelektual, tetapi spiritual.

3. Metodologi Reformed dalam Menjawab Tantangan

a. Presupositional Apologetics – Cornelius Van Til

Cornelius Van Til, seorang tokoh penting dalam teologi Reformed abad ke-20, menekankan pendekatan presuposisi dalam apologetika. Ia menyatakan bahwa:

“Tidak ada netralitas. Semua orang datang dengan presuposisi tertentu tentang Allah, manusia, dan dunia.”

Menurut Van Til, tantangan terhadap iman Kristen tidak bisa dijawab di atas landasan duniawi, tetapi dengan menegaskan presuposisi alkitabiah: bahwa Allah adalah pencipta, dan semua pemahaman hanya mungkin karena Allah telah menyatakannya.

b. Apologetika Klasik – R.C. Sproul

Sproul mengambil pendekatan apologetika klasik, yang menggunakan logika, bukti sejarah, dan rasionalitas untuk membuktikan keberadaan Allah, kepercayaan terhadap Alkitab, dan kebangkitan Yesus.

Namun, ia tetap menekankan bahwa iman adalah anugerah, bukan hasil argumen belaka.

“Allah tidak hanya memberi kita iman; Dia juga memberi kita alasan untuk percaya.”
R.C. Sproul

4. Jawaban Terhadap Beberapa Tantangan Umum

a. “Tuhan Tidak Ada karena Tidak Terbukti Secara Ilmiah”

Jawaban Reformed:

  • Allah tidak bisa diuji seperti eksperimen laboratorium karena Ia bukan bagian dari ciptaan, melainkan Pencipta segala sesuatu.

  • Bahkan asumsi sains (logika, keteraturan, hukum alam) memerlukan keberadaan Allah sebagai dasar.

  • Tanpa Allah, tidak ada dasar objektif untuk pengetahuan atau moralitas.

b. “Semua Agama Sama; Semua Jalan Menuju Tuhan”

Jawaban Reformed:

  • Yesus sendiri berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kecuali melalui Aku.” (Yohanes 14:6)

  • Jika semua agama benar, maka kebenaran menjadi kontradiktif. Hanya Kekristenan yang menyelesaikan masalah dosa dengan kasih karunia melalui salib.

c. “Agama adalah Alat Kekuasaan dan Penindasan”

Jawaban Reformed:

  • Teologi Reformed mengakui penyimpangan agama oleh manusia berdosa.

  • Namun Injil Kristus bukan alat dominasi, tetapi panggilan untuk melayani dan mengasihi, karena Kristus telah terlebih dahulu menyerahkan diri-Nya.

5. Iman Bukan Buta: Rasionalitas dalam Kepercayaan Kristen

a. Keharmonisan antara Iman dan Akal

Dalam pandangan Reformed, iman dan akal tidak bertentangan. Akal manusia, meski telah jatuh dalam dosa, tetap digunakan oleh Roh Kudus untuk memahami kebenaran.

“Iman mencari pengertian.”
Anselmus, dikutip oleh banyak teolog Reformed

b. Bukti Historis dan Kesaksian Roh Kudus

Kekristenan didukung oleh fakta sejarah:

  • Kebangkitan Yesus yang disaksikan banyak orang

  • Keutuhan dan keselarasan Alkitab selama ribuan tahun

  • Transformasi hidup para pengikut Kristus

Namun, keyakinan terakhir datang dari kesaksian Roh Kudus di dalam hati manusia (1 Korintus 2:14).

6. Jawaban Terbaik: Hidup yang Dikuduskan

a. Menjadi Saksi dalam Karakter

Petrus berkata bahwa kita harus siap memberi jawaban dengan lemah lembut dan hormat. Karakter yang sabar, kasih, dan tulus dalam menghadapi penentang sering lebih meyakinkan daripada argumen logis.

b. Kesabaran dalam Penolakan

Teologi Reformed mengingatkan bahwa hanya Allah yang bisa membuka hati manusia. Kita bertugas memberi jawaban yang setia, tetapi hasilnya adalah pekerjaan Allah.

“Hati manusia adalah batu, hanya Roh Kudus yang bisa mengukir Injil di atasnya.”
Stephen Charnock

7. Misi Jawaban: Untuk Kemuliaan Allah

Jawaban terhadap tantangan iman Kristen bukan sekadar memenangkan perdebatan, tetapi untuk:

  • Memuliakan Allah

  • Menunjukkan kasih kepada sesama

  • Menyatakan kebenaran dengan kasih karunia

“Teologi yang benar menghasilkan kehidupan yang kudus.”
Joel Beeke

8. Relevansi Masa Kini: Jawaban Reformed di Dunia Digital

Di era media sosial, banyak tantangan terhadap iman datang melalui:

  • Konten ateistik

  • Meme meremehkan Alkitab

  • Teori konspirasi rohani

Gereja dan umat Reformed dipanggil untuk tidak tinggal diam, melainkan menjadi terang dan garam dengan menjawab setiap tantangan secara cerdas dan rohani.

“Kebenaran tidak perlu berteriak. Tapi ia harus bersuara.”
Francis Schaeffer

Kesimpulan: Memberi Jawaban yang Menghidupkan

Memberi jawaban terhadap tantangan terhadap iman Kristen bukanlah tugas eksklusif para akademisi atau pendeta. Ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya, untuk bersaksi dengan lidah dan hidup tentang pengharapan dalam Kristus.

Teologi Reformed memberi kita dasar yang kuat: Allah yang berdaulat, firman yang pasti, dan Roh Kudus yang memampukan. Dalam dunia yang penuh tantangan, kita bisa tetap berdiri dengan yakin dan bersaksi dengan kasih.

“Injil bukan untuk dipertahankan dengan pedang, tetapi dengan salib, Firman, dan kasih.”
John Calvin

Next Post Previous Post