Kisah Para Rasul 2:36: Yesus adalah Tuhan dan Mesias

Pendahuluan: Pernyataan Terbesar dalam Khotbah Pertama Gereja
Kisah Para Rasul 2:36 menyatakan dengan tegas:
“Karena itu, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah menjadikan Yesus, yang telah kamu salibkan itu, sebagai Tuhan dan Kristus (Mesias).” (AYT)
Ayat ini adalah klimaks dari khotbah Petrus pada hari Pentakosta, saat Roh Kudus turun ke atas para rasul dan jemaat awal. Dari perspektif teologi Reformed, ayat ini sangat penting karena menegaskan tiga hal utama:
-
Kristus yang disalibkan telah dimuliakan
-
Dialah Tuhan (Kurios) dan Mesias yang dijanjikan
-
Allah berdaulat atas peristiwa salib dan kebangkitan
I. Latar Belakang Kisah Para Rasul 2:36
1. Konteks Historis
Khotbah ini disampaikan pada hari Pentakosta, 50 hari setelah kebangkitan Yesus. Saat itu, ribuan orang Yahudi dari berbagai wilayah datang ke Yerusalem.
2. Konteks Teologis
Petrus baru saja menjelaskan:
-
Nubuat Yoel tentang pencurahan Roh (ayat 17–21)
-
Nubuat Daud tentang kebangkitan Mesias (ayat 25–31)
-
Kesaksian tentang kebangkitan Kristus (ayat 32)
-
Eksaltasi Kristus dan pencurahan Roh (ayat 33–35)
Dan kini Petrus membuat pernyataan tegas di ayat 36 sebagai klimaks: Yesus yang disalibkan itu adalah Tuhan dan Mesias!
II. Eksposisi Frasa demi Frasa Kisah Para Rasul 2:36
1. “Karena itu, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti...”
Frasa ini adalah seruan kepada bangsa Israel untuk mengakui kebenaran yang tidak dapat disangkal. Kata “pasti” berasal dari kata Yunani asphalos, yang berarti "pasti, aman, tidak goyah."
John Calvin: “Petrus ingin agar tidak ada lagi alasan untuk ragu. Fakta kebangkitan dan eksaltasi Kristus harus menjadi dasar keyakinan dan pertobatan.”
2. “Allah telah menjadikan Yesus...”
Ini bukan berarti Yesus baru “diangkat” menjadi Tuhan setelah kebangkitan, melainkan pengangkatan secara publik. Ia selalu adalah Tuhan, tetapi kini dinyatakan secara terbuka dalam kuasa (bdk. Roma 1:4).
Herman Bavinck: “Kenaikan Kristus bukan peningkatan status ontologis, tetapi pengakuan atas apa yang memang sudah menjadi hak-Nya sebagai Putra Allah.”
3. “...yang telah kamu salibkan itu...”
Petrus tidak menyembunyikan fakta bahwa mereka yang mendengarkan khotbah ini berpartisipasi dalam kematian Yesus. Ini adalah pengakuan dosa yang kolektif.
R.C. Sproul: “Inilah kebenaran Injil: salib bukan kecelakaan sejarah, tetapi bagian dari rencana kekal Allah, dan kita semua turut bersalah.”
4. “...Tuhan dan Kristus.”
Dua gelar besar:
-
Tuhan (Kurios): sebutan untuk Allah dalam Perjanjian Lama (YHWH)
-
Kristus (Christos): Mesias, Yang Diurapi
Pernyataan ini menyatukan keilahian dan mesianik Kristus, sebuah pengakuan yang menuntut pertobatan dan iman dari pendengarnya.
John Stott: “Jika Yesus adalah Tuhan dan Kristus, maka tidak mungkin bersikap netral terhadap-Nya.”
III. Pandangan Teolog Reformed terhadap Kisah 2:36
1. John Calvin
Calvin menekankan pentingnya kedudukan Kristus sebagai Tuhan atas segala sesuatu, termasuk gereja dan dunia. Bagi Calvin, ini menjadi dasar dari seluruh teologi gereja dan sakramen.
“Kristus bukan hanya Juruselamat pribadi, tetapi Raja atas Gereja dan seluruh ciptaan.”
2. R.C. Sproul
Sproul melihat ayat ini sebagai penegasan kedaulatan Allah dalam keselamatan, karena Allah sendiri yang menetapkan dan menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus.
“Kita tidak menjadikan Yesus Tuhan. Allah sudah menetapkan-Nya.”
3. Herman Bavinck
Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menulis bahwa eksaltasi Kristus adalah bagian dari tiga tahap karya Kristus: penghinaan, kematian, dan pemuliaan, dan bagian ini menandai permulaan kerajaan Kristus yang penuh kuasa.
IV. Aplikasi Teologis dan Praktis
1. Kristus adalah Tuhan: Kedaulatan dan Ketaatan
Mengakui Yesus sebagai Tuhan berarti tunduk total pada:
-
Firman-Nya
-
Otoritas-Nya
-
Tujuan-Nya bagi dunia
Teologi Reformed melihat Yesus sebagai Raja atas seluruh kehidupan, bukan hanya bagian spiritual kita.
2. Kristus adalah Mesias: Penggenapan Janji Allah
Yesus adalah Mesias yang dijanjikan sejak Perjanjian Lama, yang datang untuk:
-
Menyelamatkan umat-Nya dari dosa
-
Menjadi Imam, Nabi, dan Raja
-
Menggenapi janji perjanjian kepada Abraham, Musa, dan Daud
3. Kematian Yesus: Rencana Ilahi dan Tanggung Jawab Manusia
Ayat ini menunjukkan ketegangan teologis antara kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia:
-
Allah menetapkan salib (Kisah 2:23)
-
Manusia bertanggung jawab atas penyaliban
Sinclair Ferguson: “Kisah Para Rasul 2 menunjukkan bahwa salib bukan kekalahan, melainkan kemenangan ilahi.”
V. Respon terhadap Pernyataan Petrus
1. Rasa Bersalah dan Pertobatan
Di ayat selanjutnya (Kisah 2:37), mereka berkata, “Apa yang harus kami lakukan?” Ini menunjukkan bahwa pengakuan Kristus sebagai Tuhan mendorong pertobatan.
2. Baptisan dan Masuk ke dalam Komunitas Perjanjian
Pertobatan diikuti dengan baptisan dan partisipasi dalam komunitas (ayat 41–47). Ini adalah gambaran dari gereja yang berpusat pada Kristus.
VI. Penutup: Pusat Injil dalam Satu Kalimat
Kisah Para Rasul 2:36 adalah rangkuman dari Injil:
“Yesus yang kamu salibkan itu, telah Allah jadikan Tuhan dan Mesias.”
Inilah dasar iman Kristen. Yesus bukan sekadar guru moral atau revolusioner sosial, melainkan Tuhan atas segala sesuatu dan Mesias yang menyelamatkan.
FAQ SEO
Apa isi Kisah Para Rasul 2:36?
Bahwa Yesus yang disalibkan telah ditetapkan oleh Allah sebagai Tuhan dan Mesias.
Apa maksud “Tuhan dan Kristus” dalam Kisah 2:36?
Yesus adalah Tuhan (Allah) dan Kristus (Mesias), menunjukkan otoritas dan peran penebusan-Nya.
Apakah ini berarti Yesus menjadi Tuhan setelah kebangkitan?
Tidak. Ia selalu Tuhan. Kebangkitan dan kenaikan adalah penyataan publik atas apa yang telah menjadi kenyataan kekal.
Bagaimana ayat ini relevan bagi orang Kristen saat ini?
Kita harus tunduk kepada Kristus sebagai Tuhan, hidup dalam pertobatan, dan memberitakan Dia sebagai satu-satunya Juruselamat dan Raja.