Kisah Para Rasul 2:40: Selamatkan Dirimu dari Angkatan yang Jahat Ini

Kisah Para Rasul 2:40: Selamatkan Dirimu dari Angkatan yang Jahat Ini

Ayat Fokus – Kisah Para Rasul 2:40 (TB):

“Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: ‘Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.’”

Pendahuluan: Panggilan yang Mendesak di Tengah Angkatan yang Jahat

Dalam konteks sejarah gereja mula-mula, Petrus berdiri di hadapan ribuan orang Yahudi yang baru saja menyaksikan pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta. Setelah memberitakan Injil dengan penuh kuasa, ia menutup seruannya dengan kalimat mendesak: “Selamatkan dirimu dari angkatan yang jahat ini.”

Pernyataan ini bukan hanya bersifat historis, tetapi juga beresonansi kuat dengan realitas zaman sekarang. Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi Kisah Para Rasul 2:40 secara mendalam:

  • Apa arti “angkatan yang jahat”?

  • Apa arti “memberi diri diselamatkan” dalam konteks Reformed?

  • Bagaimana respons gereja seharusnya terhadap generasi yang rusak?

1. Konteks Historis dan Teologis: Khotbah Petrus di Pentakosta

Ringkasan Konteks:

  • Roh Kudus dicurahkan (Kis. 2:1–13)

  • Petrus berkhotbah, menafsirkan peristiwa itu sebagai penggenapan nubuat Yoel (Kis. 2:14–36)

  • Seruan pertobatan dan baptisan (Kis. 2:38–39)

  • Penegasan ulang: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini” (Kis. 2:40)

John Stott menulis:

“Khotbah Petrus tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif; dia menantang dunia yang menolak Yesus untuk segera berbalik arah.”

2. Eksposisi Frasa: “Berilah dirimu diselamatkan”

A. Suara Pasif, Tindakan Ilahi

Frasa "berilah dirimu diselamatkan" dalam bahasa Yunani menggunakan bentuk pasif (σωθῆτε - sōthēte) yang berarti “diselamatkanlah”.

Artinya:

  • Bukan manusia yang menyelamatkan dirinya sendiri

  • Tapi manusia dibawa kepada keselamatan oleh tindakan Allah

Herman Bavinck:

“Keselamatan adalah pekerjaan Allah dari awal hingga akhir. Tapi manusia harus menanggapi dengan iman yang juga diberikan oleh Allah sendiri.”

Teologi Reformed:

  • Menolak semi-Pelagianisme (gagasan bahwa keselamatan adalah kerja sama antara Allah dan manusia)

  • Menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah murni (Efesus 2:8–9)

3. Arti “Angkatan yang Jahat” Menurut Alkitab dan Reformed

A. Definisi “Angkatan”

Kata Yunani: genea → generasi, kelompok orang yang hidup dalam kurun waktu dan pola budaya tertentu

B. “Yang Jahat” – Skolios → bengkok, korup, menyimpang

Petrus merujuk pada bangsa Yahudi pada zamannya yang telah:

  • Menolak Mesias

  • Memakukan Dia di kayu salib

  • Hidup dalam sistem agama yang mati dan munafik

Namun, ini juga berlaku lintas zaman!

John Calvin:

“Petrus tidak hanya berbicara tentang orang pada masanya, tetapi juga tentang pola hidup dan pikiran manusia berdosa yang menolak kebenaran Tuhan.”

4. Makna Teologis: Mengapa Gereja Harus Melawan Angkatan Jahat

A. Realitas Dunia Berdosa

  • Manusia hidup dalam dunia yang memberontak terhadap Allah (Roma 1:18–32)

  • “Angkatan jahat” merujuk pada struktur budaya, nilai, dan gaya hidup yang menentang Allah

B. Dosa Bukan Sekadar Tindakan Individu

Dosa meresap dalam budaya, sistem, pendidikan, dan politik—itulah yang disebut dalam teologi Reformed sebagai “dunia yang jatuh”.

John Piper:

“Panggilan untuk keluar dari angkatan yang jahat adalah panggilan untuk hidup sebagai warga kerajaan surga, bukan sekadar menjadi orang baik.”

5. Bagaimana Seseorang “Diselamatkan” dari Angkatan Jahat Ini?

A. Bertobat dan Percaya

  • Ini adalah respons manusia terhadap anugerah

  • Tapi bukan syarat aktif yang menghasilkan keselamatan → hanya tanda penerimaan anugerah

B. Menerima Roh Kudus

  • Tanpa Roh, seseorang tidak mampu meninggalkan dunia (Yohanes 3:5–6)

  • Petrus sebelumnya berkata: “Kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 2:38)

C. Masuk ke Dalam Komunitas Kudus (Gereja)

  • Kisah 2:41–47 menunjukkan bahwa mereka yang diselamatkan langsung menjadi bagian gereja

  • Pemisahan dari dunia bukan isolasi, tetapi hidup dalam komunitas orang kudus

6. Perspektif Reformed tentang Keselamatan dan Budaya

A. Antitesis: Dunia vs. Kristus

  • Teologi Reformed sangat menekankan antitesis: terang dan gelap, kebenaran dan kesesatan

  • Tidak ada posisi netral (Matius 12:30)

B. Bukan Pelarian, Tapi Transformasi

  • Orang percaya tidak hanya keluar dari dunia, tetapi menjadi garam dan terang di dunia (Matius 5:13–16)

Abraham Kuyper:

“Tidak ada satu inci pun dari wilayah eksistensi kita yang Kristus tidak serukan: ‘Ini milik-Ku!’”

7. Tantangan Kontekstual: Angkatan Jahat Zaman Sekarang

Kata “angkatan yang jahat” sangat relevan di zaman ini:

  • Relativisme moral

  • Hedonisme digital

  • Krisis gender dan seksualitas

  • Materialisme dan ateisme praktis

  • Agama palsu dan penyimpangan injil (gospel prosperity)

Kisah Para Rasul 2:40 tidak hanya seruan bagi mereka pada abad pertama, tetapi seruan kenabian bagi gereja abad ke-21.

8. Tiga Respon Utama Berdasarkan Ayat Ini

1. Berani Menyatakan Kebenaran

  • Petrus “mengecam dan menasihati”

  • Gereja tidak boleh diam melihat angkatan yang rusak

2. Menjadi Komunitas yang Kudus

  • Orang yang diselamatkan tidak hidup sendiri, tapi masuk dalam tubuh Kristus (Efesus 2:19–22)

3. Membangun Kehidupan Baru

  • Hidup bukan dalam pola dunia, tetapi dalam pembaruan akal budi (Roma 12:2)

9. Pandangan Para Teolog Reformed Terhadap Kisah 2:40

R.C. Sproul:

“Anjuran Petrus untuk ‘diselamatkan’ adalah pengingat bahwa keselamatan bukan sekadar keputusan emosional, tetapi transformasi total oleh Roh Kudus dari satu kerajaan kepada kerajaan lain.”

John Stott:

“Seruan itu tegas dan eksklusif—tidak ada jalan tengah. Kamu diselamatkan atau kamu tinggal dalam angkatan yang jahat.”

Sinclair Ferguson:

“Pesan Petrus adalah Injil yang membawa konfrontasi: kamu harus memilih antara dunia dan Kristus.”

10. Aplikasi Pribadi dan Gerejawi

A. Untuk Pribadi:

  • Apakah saya hidup menurut sistem dunia atau hidup dalam ketaatan kepada Kristus?

  • Apakah saya hanya beragama atau sungguh-sungguh keluar dari “angkatan jahat”?

B. Untuk Gereja:

  • Gereja bukan tempat nyaman untuk kompromi, tetapi medan perang rohani melawan dunia yang rusak.

  • Harus membentuk umat yang berani berbeda demi kebenaran.

Kesimpulan: Seruan Pentakosta Bagi Zaman Sekarang

Kisah Para Rasul 2:40 adalah panggilan mendesak untuk bertobat dan keluar dari sistem dunia yang menolak Allah. Dalam terang teologi Reformed, ayat ini menekankan bahwa:

  • Keselamatan adalah anugerah Allah

  • Dunia ini benar-benar rusak dan butuh terang Kristus

  • Orang percaya dipanggil untuk hidup kudus, bukan terkompromi

“Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!” — seruan ini bukan hanya sejarah, tapi misi gereja saat ini.

Next Post Previous Post