Iman Reformed: Iman Alkitab Yang Menyatakan Kemulian Allah

Pendahuluan: Apa Itu The Reformed Faith?
The Reformed Faith bukanlah sekadar denominasi atau aliran gerejawi. Ini adalah sebuah kerangka iman, pandangan dunia, dan cara memahami Alkitab yang menekankan:
-
Kedaulatan Allah dalam segala sesuatu
-
Kasih karunia sebagai dasar keselamatan
-
Kristus sebagai pusat sejarah penebusan
-
Otoritas Firman Tuhan sebagai standar tertinggi
-
Kehidupan yang diarahkan untuk kemuliaan Allah (soli Deo gloria)
Iman Reformed tidak muncul dari pemikiran manusia modern, tetapi berakar dalam:
-
pengajaran Rasul-Rasul,
-
tradisi gereja mula-mula,
-
pembaruan teologi pada masa Reformasi,
-
dan pengembangan teologi sistematika oleh para teolog besar sepanjang sejarah.
Herman Bavinck pernah mengatakan:
“Iman Reformed bukanlah ciptaan manusia, tetapi penyataan kebenaran Alkitab dalam bentuk yang paling murni.”
I. LANDASAN UTAMA IMAN REFORMED: ALLAH ADALAH RAJA ATAS SEGALANYA
1.1. Kedaulatan Allah di atas seluruh ciptaan
The Reformed Faith memulai semuanya dari satu premis besar:
Allah adalah Tuhan atas segala sesuatu.
Calvin menulis dalam Institutes:
“Tidak ada satu atom pun di alam semesta ini yang bergerak tanpa kehendak Allah.”
Ini berarti:
-
sejarah berada di tangan Allah,
-
bangsa-bangsa tunduk pada rencana Allah,
-
hidup dan mati ditentukan Allah,
-
bahkan detail kecil dalam hidup manusia berada dalam pemeliharaan Allah.
Kedaulatan Allah bukan sekadar konsep teologis, melainkan kenyataan yang memberi penghiburan bagi umat Tuhan.
1.2. Louis Berkhof: Kedaulatan Allah adalah fondasi iman
Berkhof menjelaskan:
“Seluruh sistem teologi Reformed berdiri di atas satu fondasi: Allah berdaulat.”
Tanpa memahami kedaulatan Allah, kita tidak mungkin memahami:
-
predestinasi,
-
keselamatan oleh anugerah,
-
providensia,
-
bahkan makna penderitaan.
Dalam iman Reformed, Allah bukan hanya pengamat.
Ia bukan hanya pemberi peluang.
Ia bukan hanya penonton sejarah.
Allah adalah Penguasa sejarah.
1.3. Penghiburan bagi umat Tuhan
Mengapa ini penting?
Karena dunia penuh ketidakpastian:
perang, pandemi, bencana, sakit penyakit, ekonomi yang goyah.
Iman Reformed berkata:
Tuhan memegang kendali mutlak.
Itu sebabnya orang percaya dapat berkata seperti pemazmur (Mazmur 46):
“Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan.”
II. KASIH KARUNIA SEBAGAI DASAR KESELAMATAN: SOLA GRATIA
Jika kedaulatan Allah adalah fondasi iman Reformed, maka kasih karunia adalah jantungnya.
2.1. Manusia tidak mampu menyelamatkan diri
Reformed Theology memegang doktrin Total Depravity—bahwa akibat kejatuhan Adam, manusia:
-
mati rohani,
-
tidak mampu memilih Allah,
-
tidak memiliki kemauan bebas yang netral,
-
dan cenderung kepada kejahatan.
Calvin menyebut kondisi ini sebagai:
“Kebobrokan total, bukan karena manusia seburuk mungkin, tetapi karena setiap aspek natur manusia telah terpengaruh oleh dosa.”
R.C. Sproul menyebutnya:
“Kehilangan kemampuan moral untuk datang kepada Allah.”
2.2. Keselamatan adalah inisiatif Allah
Jika manusia mati rohani, maka keselamatan hanya mungkin jika Allah memulai terlebih dahulu.
Inilah inti iman Reformed:
-
Allah memilih,
-
Allah memanggil,
-
Allah melahirbarukan,
-
Allah memberikan iman,
-
Allah memelihara sampai akhir.
Herman Bavinck berkata:
“Dalam keselamatan, manusia tidak memberikan kontribusi apa-apa selain dosa yang membuat keselamatan diperlukan.”
2.3. Pemilihan menurut kasih karunia
Doktrin predestinasi bukanlah ajaran dingin tanpa kasih.
Justru sebaliknya.
Ini adalah doktrin yang paling menghibur, karena:
-
keselamatan tidak tergantung usaha,
-
iman adalah pemberian,
-
Tuhan tidak berubah dalam kasih-Nya.
Efesus 1:4–5 merupakan dasar alkitabiahnya:
“Ia telah memilih kita sebelum dunia dijadikan…”
Predestinasi menegaskan satu hal:
Keselamatan dimulai dengan Allah dan diakhiri dengan Allah.
III. KRISTUS: PUSAT IMAN REFORMED
3.1. Solus Christus – hanya Kristus yang menyelamatkan
The Reformed Faith memusatkan segala sesuatu pada Kristus.
Kristus adalah:
-
Anak Allah yang kekal,
-
Sang Firman yang menjadi manusia,
-
Nabi, Imam Besar, dan Raja,
-
satu-satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
Tidak ada teologi Reformed yang sejati tanpa Kristus sebagai pusat.
John Calvin menulis:
“Di luar Kristus tidak ada pengetahuan tentang Allah yang menyelamatkan.”
Ini berarti:
-
kita tidak mengenal Allah tanpa mengenal Kristus,
-
kita tidak dapat datang kepada Allah tanpa Kristus,
-
kita tidak dapat menikmati anugerah tanpa Kristus.
3.2. Kristus sebagai Pengganti (Substitutionary Atonement)
Iman Reformed menegaskan bahwa pengorbanan Kristus adalah pengganti dan pendamaian.
Ia bukan sekadar memberi teladan moral.
Ia bukan hanya menunjukkan cinta.
Ia mati menggantikan kita.
Sproul berkata:
“Salib adalah pertukaran ilahi: Kristus menerima hukuman yang layak bagi kita, dan kita menerima kebenaran yang sempurna dari-Nya.”
3.3. Kristus sebagai Raja dalam segala bidang
Ini adalah ciri unik teologi Reformed:
Kristus berkuasa bukan hanya dalam gereja, tetapi atas seluruh alam, budaya, politik, seni, ilmu pengetahuan, dan kehidupan manusia.
Kedaulatan Kristus bermakna:
-
iman bukan urusan pribadi,
-
gereja mempengaruhi budaya,
-
orang percaya dipanggil untuk menggarap dunia bagi Allah.
Inilah visi yang diajarkan oleh Abraham Kuyper:
“Tidak ada satu inci pun di seluruh wilayah hidup manusia yang tidak dikatakan Kristus, ‘Ini milik-Ku!’”
IV. OTORITAS FIRMAN TUHAN: SOLA SCRIPTURA
4.1. Alkitab adalah satu-satunya standar iman
Iman Reformed memegang bahwa Alkitab:
-
tidak salah,
-
tidak berubah,
-
berotoritas penuh,
-
cukup untuk keselamatan dan kehidupan.
Ini berbeda dari pemikiran modern yang menjadikan pengalaman, budaya, atau psikologi sebagai otoritas.
Bavinck berkata:
“Firman Allah adalah sumber dan ukuran seluruh teologi.”
4.2. Alkitab menafsirkan Alkitab (Scripture interprets Scripture)
Ini adalah prinsip penting:
ayat yang jelas menafsirkan ayat yang lebih sulit.
Itulah sebabnya teologi Reformed sangat kuat dalam eksposisi Alkitab.
4.3. Fungsi verbal-plenary inspiration
Artinya seluruh Alkitab—setiap kata—diilhami oleh Allah.
R.C. Sproul berkata:
“Ketika Alkitab berbicara, Allah berbicara.”
V. TRANSFORMASI HIDUP: SOLI DEO GLORIA
Iman Reformed tidak hanya membentuk doktrin tetapi membentuk kehidupan.
5.1. Hidup bagi kemuliaan Allah
Soli Deo Gloria adalah puncak dari seluruh doktrin Reformed:
-
Keselamatan terjadi untuk kemuliaan Allah
-
Gereja hidup untuk kemuliaan Allah
-
Pekerjaan kita dilakukan untuk kemuliaan Allah
-
Hidup pribadi, keluarga, dan masyarakat diarahkan kepada Allah
Seperti kata Calvin:
“Tujuan hidup manusia adalah mengenal Allah dan memuliakan Dia.”
5.2. Kekudusan sebagai buah keselamatan
Reformed Theology menolak:
-
legalisme (selamat karena perbuatan),
-
antinomianisme (tidak perlu menaati hukum).
Keselamatan adalah anugerah, tetapi anugerah yang menyelamatkan menghasilkan ketaatan.
John Piper menyebutnya:
“We are justified by faith alone, but faith that justifies is never alone.”
(Kita dibenarkan oleh iman saja, tetapi iman yang membenarkan tidak pernah sendirian.)
5.3. Semua bidang hidup berada di bawah kekudusan Allah
Iman Reformed percaya bahwa:
-
pekerjaan adalah ibadah,
-
keluarga adalah ladang pelayanan,
-
pendidikan adalah mandat budaya,
-
bisnis berada di bawah etika Alkitab,
-
seni dan musik harus memuliakan Tuhan.
Tidak ada sekularisme dalam iman Reformed.
VI. GEREJA DAN MISI DALAM IMAN REFORMED
6.1. Gereja adalah lembaga yang Kristus dirikan
Dalam iman Reformed, gereja bukan sekadar komunitas sosial, tetapi:
-
tubuh Kristus,
-
tiang penopang kebenaran,
-
tempat Firman diberitakan dengan murni,
-
tempat sakramen dijalankan.
6.2. Pentingnya pengkhotbah dan pengajaran Alkitab
Gereja Reformed memiliki ciri khas:
-
khotbah ekspositori,
-
pengajaran doktrinal yang kuat,
-
disiplin gereja yang sehat,
-
liturgi yang berpusat pada Firman.
6.3. Misi: Allah memanggil gereja untuk pergi
Iman Reformed bukan fatalisme.
Predestinasi tidak meniadakan misi.
Justru predestinasi menjamin keberhasilan misi.
Seperti dikatakan oleh Spurgeon:
“Jika Tuhan memilih umat-Nya, maka kita yakin bahwa pemberitaan Injil tidak akan sia-sia.”
VII. REFORMED FAITH DAN KEHIDUPAN PRAKTIS
7.1. Penghiburan dalam penderitaan
Kedaulatan Allah membuat kita yakin bahwa:
-
penderitaan memiliki tujuan,
-
Allah bekerja dalam segala hal,
-
tidak ada kejadian acak dalam hidup orang percaya.
7.2. Kerendahan hati dalam hidup Kristen
Doktrin kasih karunia menghancurkan kesombongan.
Orang Reformed berkata:
-
“Jika saya diselamatkan, itu semata-mata oleh anugerah.”
-
“Tidak ada yang dapat saya sombongkan.”
7.3. Kehidupan yang berorientasi pada penyembahan
Iman Reformed mengajarkan bahwa:
-
doa adalah napas rohani,
-
bacaan Firman adalah fondasi,
-
sakramen memperbaharui iman,
-
ibadah bersama adalah pusat hidup Kristen.
KESIMPULAN: KEINDAHAN IMAN REFORMED
Apa itu The Reformed Faith?
Ini adalah:
-
iman yang mengangkat kebesaran Allah,
-
iman yang meninggikan Kristus,
-
iman yang menekankan anugerah,
-
iman yang tunduk pada Alkitab,
-
iman yang memanggil hidup dalam kekudusan,
-
iman yang mendorong misi dan ibadah,
-
iman yang menempatkan segala sesuatu di bawah kemuliaan Tuhan.
Iman Reformed bukan hanya untuk dipelajari.
Ini adalah iman yang harus dihidupi.
Akhirnya, kita dapat berkata bersama para Reformator:
Soli Deo Gloria — kepada Allah saja segala kemuliaan!