SAYA PENJALA MANUSIA

Pdt. Budi Asali, M. Div. 
SAYA PENJALA MANUSIA. Matius 4:18-22 - “(Matius 4:18) Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. (19) Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’ (20) Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (21) Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihatNya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka (22) dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.”.
SAYA PENJALA MANUSIA
teknologi, otomotif, bisnis
Pengantar: 

I) Panggilan Tuhan Yesus (Matius 4:19).

1) Mengikut Yesus (Matius 4: 19 - ‘Ikutlah Aku’).

Kalau saudara menjadi orang kristen, pastikanlah bahwa saudara bukan sekedar mengikuti suami, istri, orang tua, teman, pendeta, ataupun merk / aliran gereja tertentu, tetapi betul-betul mengikut Yesusnya!

Mengikut Yesus ini mencakup beberapa hal:

a) Saudara harus percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Saudara tidak bisa mengikuti Dia tanpa mempercayai Dia.

1. Kalau saudara sekedar sudah dibaptis atau rajin ke gereja, atau bahkan rajin melayani, tetapi hati saudara sebetulnya belum percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebetulnya saudara bukan pengikut Kristus!

2. Kalau saudara percaya kepada Yesus sebagai dokter, pemberi berkat, pelaku mujijat, pemberi kekayaan, dsb, tetapi tidak sebagai Juruselamat dan Tuhan, maka saudara juga bukan pengikut Kristus!

3. Ini adalah langkah pertama dan terutama. Tanpa langkah ini semua langkah yang lain tidak ada gunanya!

b) Belajar Firman Tuhan.

Bagaimana saudara bisa mengikut Dia, kalau saudara tidak tahu apa yang Ia inginkan? Dan untuk bisa tahu apa yang Ia inginkan, saudara harus belajar Firman Tuhan dengan rajin dan tekun. Untuk itu bacalah seluruh Kitab Suci, ikutlah Pemahaman Alkitab yang baik, dan bacalah buku-buku rohani yang baik.

c) Persekutuan dengan Tuhan / saat teduh.

Saat teduh, dimana saudara bisa berdoa secara pribadi dan membaca Firman Tuhan secara pribadi, adalah sesuatu yang sangat penting dalam mengikut Kristus, dan karenanya hal itu harus saudara lakukan dengan tekun!

Bdk. Yohanes 15:1-8 - “(1) ‘Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. (2) Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. (3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. (7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (8) Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.’”.

d) Ketaatan.

Tidak ada gunanya saudara belajar Firman Tuhan, kalau saudara tidak mentaatinya. Jadi, setiap kali mendengar, membaca atau belajar Firman Tuhan, selalu perhatikan apakah ada dosa yang harus saudara buang, atau hal baik yang harus saudara lakukan!

2) Menjadi penjala manusia.

Ini merupakan panggilan pelayanan!

Calvin (tentang Lukas 5:10): “It is, therefore, not merely a general call to faith, but a special call to a particular office, that is here described.” [= Karena itu, ini bukanlah semata-mata suatu panggilan umum pada iman, tetapi suatu panggilan khusus pada suatu jabatan / tugas khusus, yang digambarkan di sini.].

Dan untuk panggilan pelayanan yang satu ini, semua orang Kristen dipanggil! Semua orang Kristen, dengan cara masing-masing, sesuai karunia masing-masing, harus menjadi penjala manusia!

Ada banyak kemiripan antara penjala manusia dengan penjala ikan, misalnya:

a) Penjala ikan tidak bisa menunggu supaya ikannya datang kepadanya, tetapi ia yang harus pergi ke tempat dimana ada ikan.

Demikian juga kalau kita mau menjadi penjala manusia. Kita tidak boleh hanya menunggu di gereja dengan harapan semua orang akan datang ke gereja, tetapi kita harus pergi mencari jiwa (Matius 28:19). Kita harus pergi kepada orang yang belum percaya kepada Yesus, dan memberitakan Injil kepada mereka, supaya mereka bisa percaya kepada Yesus dan diselamatkan!

Penerapan: ada pendeta-pendeta yang tidak mau berkhotbah di gereja-gereja yang sesat, dan ia menghendaki supaya orang-orang di gereja-gereja itu yang datang kepadanya. Ini jelas merupakan sikap sombong yang tidak pada tempatnya, dan bertentangan dengan jiwa penginjilan.

b) Penjala ikan harus mempunyai ketekunan, dan mereka harus terus berjuang sekalipun mereka berkali-kali menarik jala yang kosong.

Demikian juga dengan penjala manusia. Ingat bahwa Pemberitaan Injil adalah suatu pekerjaan yang paling membutuhkan ketekunan. Pada waktu memberitakan Injil, saudara bisa tidak digubris, tetapi sebaliknya diejek, dibantah, atau bahkan dianiaya dan dibunuh. Sering juga terjadi bahwa kita kelihatannya berhasil mempertobatkan seseorang, tetapi setelah beberapa minggu / bulan, orang itu mundur dan terhilang. Menghadapi semua ini, kita harus tetap tekun dalam memberitakan Injil!

Illustrasi: seorang bernama Bob Wieland (40 tahun), ikut lomba lari marathon, sekalipun ia tidak mempunyai kaki gara-gara perang Vietnam. Ia masuk finish terakhir dengan catatan waktu 4 hari, 2 jam, 48 menit, 17 detik, mulai 2 November 1986 - 6 November 1986! Inilah ketekunan! Dalam pemberitaan Injil, tirulah ketekunannya!

1Korintus 15:58 - “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”.

Kitab Suci Indonesia salah terjemahan. Kata-kata ‘persekutuan dengan’ itu seharusnya tidak ada.

KJV: ‘Therefore, my beloved brethren, be ye stedfast, unmoveable, always abounding in the work of the Lord, forasmuch as ye know that your labour is not in vain in the Lord’ [= Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan selalulah berlimpah-limpah dalam pekerjaan Tuhan, karena engkau tahu bahwa pekerjaanmu tidaklah sia-sia dalam Tuhan].

c) Penjala ikan harus mempunyai keberanian.

Khususnya di danau Galilea, setiap saat angin ribut bisa datang dengan mendadak tanpa ada tanda-tanda lebih dulu.

Bdk. Matius 8:24 - “Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.”. 

Jadi, penjala ikan di sana menghadapi resiko yang sangat besar.

Demikian juga dengan menjadi penjala manusia. Kalau kita memberitakan Injil / Firman Tuhan, maka ada resiko yang harus berani kita ambil. Bagaimanapun bijaksananya dan benarnya cara yang kita lakukan dalam memberitakan Injil / Firman Tuhan, hal itu selalu bisa menimbulkan kemarahan, kebencian, permusuhan, penganiayaan terhadap diri kita (bdk. Matius 4: 12 yang menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap karena menegur Herodes).

II) Orang-orang yang dipanggil oleh Yesus.

1) Mereka sedang sibuk.

Matius 4: 18,21: “(18) Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. ... (21) Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihatNya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka.”.

Dan kesibukan mereka ini bukanlah kesibukan yang berdosa, seperti sibuk merampok, sibuk berzinah, dsb. Kesibukan mereka adalah kesibukan yang positif / baik karena mereka sibuk melakukan pekerjaan yang halal. Tetapi mereka tetap dipanggil oleh Yesus untuk mengikut Dia dan melayani Dia.

Penerapan: jangan menolak panggilan Tuhan (baik untuk ikut Pemahaman Alkitab maupun pelayanan) dengan alasan sibuk! Kalau saudara melakukan hal itu, dan suatu kali saudara membutuhkan Tuhan dan berdoa kepadaNya, jangan salahkan Tuhan kalau Ia berkata: “Aku terlalu sibuk untuk mendengar ataupun mengabulkan doamu!”.

Bdk. Amsal 1:24-28 - “(24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, (27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. (28) Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.”.

2) Mereka adalah orang-orang yang tidak berpendidikan.

a) Tuhan memanggil orang-orang bodoh untuk mempermalukan orang-orang pandai.

1Korintus 1:27-29 - “(27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”.

Karena itu kalau saudara adalah orang yang bodoh / tidak berpendidikan, jangan merasa bahwa Tuhan tidak mau dan tidak bisa memakai saudara. Sebetulnya yang memegang peranan penting bukan diri kita sebagai alat, tetapi Tuhannya sebagai pemakai alat tersebut.

Ilustrasi: senjata yang sederhana di tangan Bruce Lee bisa menjadi sesuatu yang hebat. Demikian juga sekedar pensil dan kertas di tangan seorang pelukis bisa menghasilkan gambar yang bagus.

Tetapi di sisi lain, jangan menjadi orang fanatik yang bodoh, yang senang dan bangga akan kebodohan mereka.

Calvin (tentang Lukas 5:10): “though he chose unlearned and ignorant persons, he did not leave them in that condition;” [= sekalipun Ia memilih orang-orang yang tak terpelajar dan bodoh, Ia tidak meninggalkan / membiarkan mereka dalam keadaan itu;].


Calvin (tentang Lukas 5:10): “When our Lord chose persons of this description it was not because he preferred ignorance to learning: as some fanatics do, who are delighted with their ignorance, and fancy that, in proportion as they hate literature, they approach the nearer to the apostles.” [= Pada waktu Tuhan kita memilih orang-orang seperti ini itu bukanlah karena Ia lebih senang orang bodoh dari pada yang terpelajar, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang fanatik, yang senang dengan kebodohan mereka, dan berkhayal bahwa makin mereka membenci literatur makin mereka mirip dengan rasul-rasul.].

Dalam persoalan pemanggilan orang bodoh / tak terpelajar ini, kita perlu mengingat bahwa pada waktu Yesus memanggil orang bodoh / tak berpendidikan, Ia bukannya lalu membiarkan mereka bodoh / tak berpendidikan terus. Sebaliknya Yesus mengajar mereka sehingga menjadi pandai (dalam hal rohani).

Perlu juga diingat bahwa dalam Kitab Suci orang kristen sering disebut dengan istilah ‘murid’. Mengapa? Karena ‘murid’ adalah seorang yang belajar!

Jadi, keadaan bodoh / tak berpendidikan bukan halangan untuk melayani Tuhan, tetapi bagaimanapun ia harus mau belajar!

b) Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak mau memakai orang yang pandai. Paulus adalah orang pandai dan iapun dipakai oleh Tuhan. Jadi yang penting bukan orangnya, tetapi Tuhan yang memakai orang itu.

III) Sikap terhadap panggilan Tuhan.

1) Segera.

Matius 4: 20,22: “(20) Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ... (22) dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.”.

Yesus tidak senang dengan penundaan.

Yohanes 4:35-36 - “(35) Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (36) Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.”.

Lukas 9:59-60 - “(59) Lalu Ia berkata kepada seorang lain: ‘Ikutlah Aku!’ Tetapi orang itu berkata: ‘Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.’ (60) Tetapi Yesus berkata kepadanya: ‘Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.’”.

Mengapa Yesus tidak senang dengan penundaan? Karena:

a) Pelayanan / pemberitaan Injil adalah suatu tindakan penyelamatan terhadap orang yang setiap saat bisa masuk ke neraka. Jadi, ini merupakan sesuatu yang bersifat mendesak!

b) Pada saat menunda, kita sudah tidak taat!

Kalau suatu saat saudara berkata kepada pembantu saudara: ‘Ambilkan saya minum’, dan ia menjawab: ‘Besok saja saya ambilkan’, apakah saudara menganggap bahwa ia mentaati saudara?

c) Dari penundaan biasanya datang pembatalan.

2) Rela meninggalkan apa saja.

Matius 4: 20,22: “(20) Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. ... (22) dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.”.

Mereka meninggalkan pekerjaan dan keluarganya.

Bdk. Matius 10:37 - “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”.

Lukas 14:26 - “‘Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.”.

Bdk. Matius 19:27-29 - “(27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: ‘Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?’ (28) Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (29) Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”.

Memang tidak semua orang dipanggil Tuhan untuk meninggalkan keluarga / pekerjaan.

Contoh: Markus 5:18-20 - “(18) Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. (19) Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: ‘Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!’ (20) Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.”.


Calvin (tentang Luk 5:10): “In the case of others, our Lord makes no change as to the ordinary way of life; but he withdraws those four disciples from the employment from which they had hitherto derived their subsistence, that he may employ their labors in a nobler office.” [= Dalam kasus orang-orang lain, Tuhan kita tidak membuat perubahan berkenaan dengan jalan kehidupan yang biasa; tetapi Ia menarik empat murid itu dari pekerjaan dari mana sampai saat itu mereka mendapatkan penghidupan mereka, supaya Ia bisa menggunakan jerih payah mereka dalam suatu jabatan / tugas yang lebih mulia.].

Tetapi kalau saudara diminta meninggalkan ke­luarga / pekerjaan / study, maukah saudara taat?

Catatan:

Tuhan bisa memanggil seseorang untuk meninggalkan orang tua, kakak, adik. Ini yang saya maksud dengan ‘keluarga’. Tetapi Tuhan tidak mungkin memanggil seseorang untuk meninggalkan istrinya / suaminya!

3) Mereka menanggapi panggilan Tuhan secara keseluruhan.

a) Ada orang yang mau ikut Yesus tetapi tidak mau menjala manusia.

b) Ada orang yang mau menjala manusia, tetapi dirinya sendiri tidak mau ikut Yesus (tidak mau belajar Firman Tuhan dsb).

Ini adalah orang yang menanggapi hanya sebagian dari panggilan Yesus. Tetapi murid-murid Yesus mengikut Yesus dan juga menjala manusia. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menanggapi panggilan Tuhan secara keseluruhan atau hanya sebagian? SAYA PENJALA MANUSIA (MATIUS 4:18-22)
-AMIN-
Next Post Previous Post