PENGERTIAN KEHENDAK ALLAH: 2 Petrus 3:9
PDT. BUDI ASALI, M.DIV.
PENGERTIAN KEHENDAK ALLAH: 2 Petrus 3:9. 2 Petrus 3:9 - “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”.
Konfrontasi Calvinisme / Reformed vs Arminianisme tentang ayat ini.
Adam Clarke: As God is not willing that any should perish, and as he is willing that all should come to repentance, consequently he has never devised nor decreed the damnation of any man, nor has he rendered it impossible for any soul to be saved, either by necessitating him to do evil, that he might die for it, or refusing him the means of recovery, without which he could not be saved (= Karena Allah tidak menghendaki bahwa ada siapapun yang binasa, dan karena Ia menghendaki bahwa semua orang datang pada pertobatan, akibatnya adalah Ia tidak pernah merencanakan atau menetapkan penghukuman dari siapapun, juga Ia tidak membuatnya mustahil untuk jiwa yang manapun untuk diselamatkan, atau dengan mengharuskannya untuk melakukan kejahatan, supaya ia bisa mati untuk hal itu, atau dengan tidak memberinya cara-cara pemulihan, tanpa mana ia tidak bisa diselamatkan).
Pdt. Jusuf B. S. mengatakan bahwa Allah menghendaki semua orang selamat, dan karena itu tidak mungkin Ia menetapkan sebagian manusia untuk binasa.
Ia berpendapat bahwa Predestinasi bertentangan dengan rencana dan kehendak Allah sendiri yang ingin semua orang selamat (2Petrus 3:9 / 1Timotius 2:4) - Keselamatan Tidak Bisa Hilang?, hal 41.
2Petrus 3:9 - Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
1Timotius 2:3-4 - (3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Pdt. Jusuf B. S. juga berkata:
Ia tidak ingin seorangpun binasa, termasuk juga orang fasik yang jahat. Tuhan masih mengharapkannya untuk bertobat kembali dan diselamatkan - Keselamatan Tidak Bisa Hilang?, hal 15.
BACA JUGA: TETAPLAH KERJAKAN KESELAMATANMU
Dan ia lalu mengutip Yeh 18:23 dan Yeh 33:11.
Yeh 18:23 - Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?.
Yeh 33:11 - Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?.
2) Penafsiran Calvinisme / Reformed tentang ayat ini.
Perhatikan kata menghendaki dalam 2Petrus 3:9 dan 1Timotius 2:4, dan juga kata berkenan dalam Yeh 18:23 dan Yeh 33:11. Ini menunjuk pada ‘kehendak Allah’, tetapi ‘kehendak Allah’ dalam arti apa? Kalau membahas tentang kehendak Allah maka perlu diingat bahwa ada beberapa kehendak Allah, yaitu:
a) Kehendak Allah yang menunjuk pada prinsip-prinsip kehidupan yang Ia berikan kepada manusia, dan ini mencakup baik perintah-perintah maupun larangan-larangan dari Allah untuk manusia.
Contoh:
Efesus 5:17 - Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”.
Kolose 1:9 - Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.
Kehendak Allah yang ini sering tidak terjadi, karena manusianya tidak taat pada Firman Tuhan.
b) Kehendak Allah yang menunjuk pada hal yang menyenangkan Allah kalau hal itu terjadi.
Kehendak Allah yang ini juga sering tidak terjadi. 1Timotius 2:3-4 dan 2Petrus 3:9 ini bisa merupakan ayat yang termasuk di sini.
1Timotius 2:3-4 - “(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran..
Catatan: dalam faktanya jelas bahwa tidak semua orang memperoleh pengetahuan akan kebenaran, apalagi diselamatkan!
c) Kehendak Allah yang menunjuk pada RencanaNya / KetetapanNya yang telah Ia tetapkan dalam kekekalan.
Kehendak yang ini pasti terlaksana dan tidak mungkin digagalkan oleh apapun / siapapun juga.
Arthur W. Pink: To say that God the Father has purposed the salvation of all mankind, that God the Son died with the express intention of saving the whole human race, and that God the Holy Spirit is now seeking to win the world to Christ; when, as a matter of common observation, it is apparent that the great majority of our fellow-men are dying in sin, and passing into a hopeless eternity: is to say that God the Father is disappointed, that God the Son is dissatisfied, and that God the Holy Spirit is defeated” (= Mengatakan bahwa Allah Bapa telah merencanakan keselamatan untuk semua orang, bahwa Allah Anak mati dengan maksud yang jelas / tegas untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, dan bahwa Allah Roh Kudus sekarang berusaha memenangkan dunia bagi Kristus; padahal, sesuai dengan pengamatan umum, adalah jelas bahwa sebagian besar sesama kita mati dalam dosa, dan masuk ke dalam kekekalan tanpa harapan: sama dengan mengatakan bahwa Allah Bapa dikecewakan, Allah Anak tidak dipuaskan, dan Allah Roh Kudus dikalahkan) - The Sovereignty of God, hal 21.
Kehendak Allah dalam arti seperti ini terlihat dari banyak ayat seperti ayat-ayat di bawah ini:
1. Ayub 23:13-14 - (13) Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendakiNya, dilaksanakanNya juga. (14) Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkanNya.
2. Ayub 42:1-2 - (1) Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (2) Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal.
3. Mazmur 33:10-11 - (10) TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; (11) tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hatiNya turun-temurun”.
4. Yesaya 14:24-27 - (24) TUHAN semesta alam telah bersumpah, firmanNya: Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana: (25) Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeriKu dan menginjak-injak mereka di atas gunungKu; kuk yang diletakkan mereka atas umatKu akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya. (26) Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa. (27) TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? TanganNya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?”.
5. Yesaya 46:10-11 - (10) yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksanakan, (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya”.
Pembedaan kehendak Allah seperti ini memang harus ada karena kalau tidak, akan terjadi kontradiksi dalam Kitab Suci. Dalam 5 text Kitab Suci yang baru saya sebutkan, terlihat dengan sangat jelas bahwa kehendak Allah pasti terjadi / tidak mungkin gagal. Kalau ini dianggap membicarakan kehendak Allah yang sama dengan yang dibicarakan dalam 2Petrus 3:9 1Timotius 2:3-4 Yeh 33:11 Yehezkiel 18:23, maka kita harus menyimpulkan bahwa semua manusia pasti akan selamat (Universalisme), dan ini jelas adalah ajaran sesat! Herannya, tetap ada yang percaya seperti itu!
Barclay: Ever and ever again there shines in Scripture the glint of the larger hope. We are not forbidden to believe that somehow and some time the God who loves the world will bring the whole world to himself” (= Lagi-lagi disana bersinar dalam Kitab Suci suatu kilatan tentang pengharapan yang lebih besar. Kita tidak dilarang untuk percaya bahwa entah bagaimana dan pada suatu waktu Allah yang mengasihi dunia akan membawa seluruh dunia kepada diriNya sendiri) - hal 343.
Bagaimana Barclay bisa mempercayai ajaran Universalisme yang sesat ini merupakan sesuatu yang melampaui akal saya. Ia pasti harus mengabaikan ayat-ayat yang secara jelas menunjukkan adanya orang yang akan, bahkan sudah, masuk neraka. Contoh:
a. Cerita Lazarus dan orang kaya.
b. Yudas 1:7 - sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
c. Matius 11:20-24 - (20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu..
d. Yohanes 17:12 - Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
e. Matius 26:24 - Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan..
Ayat-ayat yang dipakai oleh Pdt. Jusuf B. S. di atas, yaitu 2Petrus 3:9 1Timotius 2:3-4 Yeh 33:11 Yeh 18:23, menunjuk pada kehendak Allah yang nomor 2, yaitu sesuatu yang kalau terjadi akan menyenangkan Allah, tetapi bukan menunjuk pada Rencana / Ketetapan kekal dari Allah, dan karena itu bisa tidak terjadi. Sebaliknya Predestinasi / pemilihan, yang dipercaya oleh Calvinisme / Reformed, menunjuk pada Rencana / Ketetapan Allah, dan karenanya pasti terjadi.
Calvin: But it may be asked, If God wishes none to perish, why is it that so many do perish? To this my answer is, that no mention is here made of the hidden purpose of God, according to which the reprobate are doomed to their own ruin, but only of his will as made known to us in the gospel. For God there stretches forth his hand without a difference to all, but lays hold only of those, to lead them to himself, whom he has chosen before the foundation of the world (= Tetapi bisa dipertanyakan, Jika Allah tak menghendaki seorangpun binasa, mengapa begitu banyak yang binasa? Terhadap ini jawaban saya adalah, bahwa di sini tidak disebutkan tentang rencana yang tersembunyi dari Allah, menurut mana orang-orang yang ditentukan untuk binasa ditakdirkan pada kehancuran diri mereka sendiri, tetapi hanya tentang kehendakNya sebagaimana dinyatakan kepada kita dalam injil. Karena Allah mengulurkan tanganNya tanpa pembedaan kepada semua orang, tetapi hanya memegang mereka, untuk membimbing mereka kepada diriNya sendiri, yang telah Ia pilih sebelum penciptaan dunia).
Barnes Notes: Not willing that any should perish. That is, He does not DESIRE it or WISH it. ... The passage should not be adduced to prove that God has no PURPOSE, and has formed no PLAN, in regard to the destruction of the wicked” (= Tidak menghendaki siapapun binasa. Artinya, Ia tidak menginginkannya atau mengharapkannya. ... Text ini tidak boleh dikemukakan untuk membuktikan bahwa Allah tidak mempunyai tujuan, dan tidak membentuk rencana, berkenaan dengan penghancuran orang-orang jahat).
3) Cara penafsiran yang lain.
2 Petrus 3 9: Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”.
KJV: to us-ward (= kepada / terhadap kita).
NKJV: toward us (= kepada terhadap kita).
ASV: ‘to you-ward’ (= kepada / terhadap kamu).
RSV/NASB: toward you (= terhadap kamu).
NIV: with you (= dengan kamu).
The Bible Exposition Commentary: New Testament: “If God is long-suffering toward lost sinners, why did Peter write, The Lord ... is longsuffering to us-ward? Who is meant by usward? It would appear that God is long-suffering to His own people! Perhaps Peter was using the word us in a general way, meaning mankind. But it is more likely that he was referring to his readers as the elect of God (1Peter 1:2; 2 Peter 1:10). God is long-suffering toward lost sinners because some of them will believe and become a part of Gods elect people. We do not know who Gods elect are among the unsaved people of the world, nor are we supposed to know. Our task is to make our own calling and election sure (2Peter 1:10; cf. Luke 13:23-30). The fact that God has His elect people is an encouragement to us to share the Good News and seek to win others to Christ” [= Jika Allah sabar terhadap orang-orang berdosa yang terhilang, mengapa Petrus menuliskan, Tuhan ... sabar terhadap kita? Siapa yang dimaksudkan dengan kita? Kelihatannya Allah sabar terhadap umatNya sendiri! Mungkin Petrus menggunakan kata kita dalam arti umum, berarti umat manusia. Tetapi lebih memungkinkan bahwa ia sedang menunjuk kepada para pembacanya sebagai orang-orang pilihan Allah (1Petrus 1:2; 2Petrus 1:10). Allah sabar terhadap orang-orang berdosa yang terhilang karena sebagian dari mereka akan percaya dan menjadi sebagian dari orang-orang pilihan Allah. Kita tidak tahu siapa yang adalah orang-orang pilihan Allah di antara orang-orang dunia yang belum selamat, juga kita tidak diharapkan untuk tahu. Tugas kita adalah untuk membuat panggilan dan pilihan kita pasti (2Petrus 1:10; bdk. Lukas 13:23-30). Fakta bahwa Allah mempunyai orang-orang pilihanNya merupakan suatu dorongan bagi kita untuk membagikan Kabar Baik dan berusaha memenangkan orang-orang lain kepada Kristus].
Catatan: saya tidak tahu dari mana KJV/NKJV mendapatkan kata us (= kita). Kitab Suci bahasa Inggris yang lain menterjemahkan kamu seperti Kitab Suci Indonesia.
Sekarang mari kita memperhatikan seluruh kontext yang kita pelajari, dan menyoroti kata-kata tertentu.
2Petrus 3:1-18 - (1) Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, (2) supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu. (3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (4) Kata mereka: Di manakah janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan. (5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, (6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. (7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. (8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. (9) Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (10) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. (11) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup (12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. (13) Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. (14) Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia. (15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (17) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. (18) Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”.
Kalau kita memperhatikan seluruh kontext, maka orang-orang yang tidak beriman, seperti para pengejek dalam ay 3, dan orang-orang yang tidak memahami dan tidak teguh imannya dalam ay 16, selalu disebut dengan kata ganti orang mereka (ay 4,5,16), sedangkan untuk orang-orang percaya yang ia sebut saudara-saudaraku yang kekasih (ay 1,8,14,17) ia selalu menggunakan kata ganti orang mu atau kamu (ay 1,2,3,8,9,11,12,14,15,17), atau kadang-kadang kita (ay 13,15,18), berarti mencakup kamu dan diri Petrus sendiri.
Jadi, kalau dalam 2 Petrus 3: 9 digunakan kamu, itu sangat memungkinkan untuk menunjuk bukan kepada seadanya orang di dunia ini, tetapi hanya kepada umat Tuhan / orang-orang pilihan saja!
John Owen: The text is clear, that it is all and only the elect whom he would not have to perish (= Textnya jelas, bahwa adalah semua dan hanya orang pilihan yang tidak Ia kehendaki untuk binasa) - The Works of John Owen, vol 10, hal 349.
4) Kalau kata-kata kehendak Allah diartikan dalam arti ke 3 yaitu rencana kekal Allah, maka ada banyak text / ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah tidak selalu menghendaki keselamatan seseorang.
Contoh lain:
a) Matius 11:20-24 - (20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya: (21) Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu..
Yesus berkata bahwa kalau di Tirus, Sidon, dan Sodom ada mujijat-mujijat terjadi, seperti yang terjadi di Khorazim, Betsaida dan Kapernaum, maka Tirus, Sidon, dan Sodom pasti sudah bertobat. Tetapi mengapa Tuhan dalam kenyataannya tidak memberi mujijat-mujijat itu kepada mereka? Jelas karena mereka termasuk orang bukan pilihan dan karena itu Allah memang tidak menghendaki keselamatan mereka!
Sekarang silahkan dijawab mengapa Allah tidak memberikan mujijat kepada kota-kota Tirus, Sidon, dan Sodom, padahal Allah tahu bahwa kota-kota itu akan bertobat kalau terjadi mujijat!
b) Matius 11:25-27 - (25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (27) Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya”.
c) Matius 13:13-15 - (13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka”.
d) Adanya orang-orang yang sampai mati tak pernah mendengar Injil.
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
PENGERTIAN KEHENDAK ALLAH: 2Petrus 3:9.