APA ARTI FIRMAM DALAM YUDAS 1:9

Pdt.Budi Asali, M.Div.
APA ARTI FIRMAM DALAM YUDAS 1:9 Yudas 1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

1) ‘Penghulu malaikat’.

NIV/NASB: the archangel.

Yunani: HO ARCHANGGELOS.

Kata ARCH berarti chief [= kepala / ketua].

Contoh: ‘archbishop’ = ‘a chief bishop’ [= bishop kepala], ‘a bishop of the highest rank’ [= bishop yang tingkatnya tertinggi].

Istilah archangel ini menunjukkan adanya hierarchy / tingkatan dalam kalang-an malaikat.

Demikian juga dalam kalangan setan juga ada hierarchy. Ini terlihat secara implicit dari Matius 25:41 Matius 12:43-45 Markus 9:28-29.

Ada yang beranggapan bahwa Mikhael ini menunjuk kepada Yesus / meru-pakan simbol Yesus. Tetapi ini salah karena:

a) Kata-kata ‘tidak berani menghakimi Iblis’ tidak cocok untuk Yesus.

b) Bahwa Yesus bisa bertengkar dengan Iblis, juga merupakan sesuatu yang merendahkan Yesus. Bandingkan dengan sikap setan terhadap Yesus dalam Markus 5:6-13.

c) Bagian paralel dari ayat ini, yaitu dalam 2Petrus 2:11, berkata ‘-ma-laikat’.

2) ‘ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa’ (ay 9a).

a) Problem bagian ini.

Bagian ini (dan lebih-lebih ay 14-15) menimbulkan problem besar, sam-pai-sampai ada orang yang tidak mau menerima surat Yudas ini dalam kanon Kitab Suci gara-gara adanya bagian ini (Catatan: ada yang mengatakan bahwa surat Yudas baru dipastikan masuk ke kanon Alkitab pada abad ke 4). Apa problemnya?

1. Dalam Perjanjian Lama, tidak ada cerita ini.

Ulangan 34:5-6 memang hanya menceritakan bahwa setelah Musa mati, ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, dan tidak ada orang yang tahu kuburannya.

Tetapi sebetulnya bukan sesuatu yang aneh kalau penulis Perjanjian Baru melengkapi Perjanjian Lama. Contoh lain:

• 2Tim 3:8 memberikan nama Yanes dan Yambres, yang dianggap sebagai nama ahli-ahli sihir Mesir, yang tidak ada dalam Keluaran 7:11.

• Ibrani 12:21 mengatakan Musa gemetar dan takut; ini tidak ada dalam Kel 19-20 dan Ulangan 5.

• Kis 7:22 yang mengatakan bahwa ‘Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir’, juga melengkapi Perjanjian Lama.

• Yakobus 5:17 mengatakan bahwa Elia berdoa supaya hujan jangan turun, sehingga akhirnya tidak turun hujan selama 3 1/2 tahun. Ini juga merupakan bagian yang melengkapi cerita tentang Elia dalam 1Raja-raja 17-18.

• Mirip dengan ini adalah Kisah Para Rasul 20:35 dimana Paulus mengutip kata-kata Yesus, yang berbunyi ‘Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima’ yang tidak pernah ada dalam kitab-kitab Injil. Jelas bahwa bagian ini juga harus dianggap sebagai bagian yang melengkapi kitab-kitab Injil.

2. Cerita ini berbau dongeng-dongeng Yahudi.

Tetapi dalam Zakh 3:1-2 juga ada cerita yang seperti ini, dan itu jelas adalah Firman Tuhan. Cerita dalam Ayub 1-2 juga berbau dongeng, tetapi semua orang yang Injili dan Alkitabiah menerimanya bukan sebagai dongeng, tetapi sebagai fakta sejarah dan sebagai Firman Tuhan.

3. William Barclay mengatakan bahwa dalam buku Apocrypha yang berjudul ‘The Assumption of Moses’ (catatan: sekarang buku ini sudah tidak ada), ada cerita bahwa Mikhael diberi tugas untuk menguburkan mayat Musa. Iblis mencoba menghalangi dan menuntut tubuh Musa itu untuk dirinya sendiri.

Persoalannya adalah: apakah Yudas memang menggunakan Apocrypha? Ada beberapa penafsiran / pandangan tentang hal ini:

a. Yudas memang mengakui otoritas dari Apocrypha sehingga ia lalu mengutipnya.

Keberatan terhadap penafsiran ini: Tidak terbayangkan bahwa ada penulis Kitab Suci yang percaya dan mengutip Apocrypha.

b. Yudas memang mengutip Apocrypha, karena guru-guru palsu dalam ay 4 itu mempercayai otoritas Apocrypha itu. Jadi, sekalipun Yudas sendiri tidak menyetujui Apocrypha, tetapi ia tetap mau menggunakannya demi mempertobatkan mereka.

Illustrasi / analogi: ada orang kristen yang kalau menginjili orang agama lain lalu menggunakan Kitab Suci mereka.

Keberatan terhadap penafsiran ini:

• Yudas menuliskan ay 9 ini sebagai sesuatu yang sungguh-sungguhterjadi.

• Saat ini Yudas tidak sedang berbicara kepada guru-guru palsu itu, tetapi ia sedang berbicara kepada orang-orang kristen tentang guru-guru palsu itu.

c. Yudas mengutip bagian ini bukan dari Apocrypha, tetapi dari tradisi [= cerita turun temurun dari mulut ke mulut] Yahudi yang beredar saat itu. Tradisi memang tidak selalu benar, tetapi ada yang benar, dan Yudas mengutip yang benar. Banyak yang berpendapat bahwa pada waktu Paulus menyebutkan nama Yanes dan Yambres (sebagai nama-nama para ahli sihir Mesir) dalam 2Timotius 3:8, ia juga mendapatkan nama-nama itu dari tradisi yang beredar.

d. Yudas tidak mengutip dari Apocrypha ataupun tradisi tetapi mendapatkan wahyu ilahi tentang hal ini.

b) Pembahasan bagian ini:

1. Mengapa ada pertengkaran antara Mikhael dengan Iblis karena mayat Musa? Ada sedikitnya 2 pandangan:

a. Karena Musa muncul pada waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Matius 17:3), maka ada orang yang berpendapat bahwa Musa mengalami kebangkitan. Mikhael menjaga mayat Musa supaya tidak busuk, sehingga bisa dibangkitkan, sedangkan Iblis ingin membusukkan mayat Musa itu.

Saya tidak menerima pandangan / tafsiran ini karena:

• Kalau Musa dibangkitkan, ia dibangkitkan dengan tubuh apa? Tidak mungkin ia dibangkitkan dengan tubuh kebangkitan / tubuh kemuliaan, karena kalau demikian Kristus tidak bisa dikatakan sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati (1Korintus 15:20,23 Kolose 1:18 Wahyu 1:5).

• kalau mayat itu busukpun Tuhan tetap bisa membangkitkan.

b. Kebanyakan orang berpendapat bahwa Tuhan menguburkan mayat Musa sehingga tidak ada orang yang tahu kuburannya, karena Tuhan tidak mau orang Israel menyembah Musa / menjadikan mayat Musa sebagai relics. Dan mungkin sekali karena itu Tuhan lalu menugaskan Mikhael untuk menguburkan dan menjaga mayat Musa itu. Sebaliknya, setan menghendaki mayat Musa itu, supaya bisa ia gunakan untuk menjatuhkan bangsa Israel dalam penyembahan terhadap mayat Musa tersebut.

Kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setan sangat ingin menjatuhkan anak-anak Tuhan ke dalam penyembahan berhala! Ingat bahwa penyembahan berhala merupakan dosa yang paling dikutuk / dibenci Tuhan dalam Perjanjian Lama, sehingga tidak aneh kalau setan justru ingin kita jatuh ke dalam dosa itu. Karena itu hati-hatilah dengan:

• pemberhalaan terhadap Kitab Suci (menghormati bukunya), salib Kristus, foto Yesus, patung Yesus dsb.

• pemberhalaan terhadap pendeta / gereja.

• pemberhalaan terhadap roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus.

• pemberhalaan terhadap uang. Kitab Suci 2 x menyebutkan ketamakan / keserakahan sebagai pemberhalaan, yaitu dalam Efesus 5:5 dan Kolose 3:5, karena hal ini membelokkan cinta, perhatian, penghargaan, kepercayaan (trust) kita dari Allah kepada uang.

Charles Haddon Spurgeon:

“Anything becomes an idol when it keeps us away from God” [= segala sesuatu menjadi berhala kalau hal itu menjauhkan kita dari Allah].

Karena itu selain uang, waspadai juga TV, hobby, pacar, teman, keluarga / anak, pekerjaan, study, bahkan pelayanan, supaya hal-hal itu tidak menjadi berhala bagi kita, yang menjauhkan kita dari Allah! Bdk. 1Yoh 5:21!

• kepercayaan yang tidak sesuai dengan Kitab Suci, seperti takhyul.

• penyembahan kepada Allah tanpa melalui Kristus, seperti yang dilakukan oleh orang beragama lain.

Thomas Manton:

“It is idolatry not only to worship false gods in the place of the true God, but to worship the true God in a false manner” [= Adalah merupakan penyembahan berhala bukan hanya menyembah allah-allah palsu menggantikan tempat Allah yang benar, tetapi juga menyembah Allah yang benar dengan cara yang palsu / salah].

2. Mikhael berselisih / bertengkar dengan Iblis.

Ada beberapa hal yang perlu dibahas:

• yang dimaksud dengan perselisihan / pertengkaran di sini adalah pertengkaran mulut. Kata Yunani yang diterjemahkan ‘perselisihan’ di sini juga digunakan dalam Kis 11:2.

• Kitab Suci banyak menceritakan konfrontasi antara Mikhael / malaikat dengan setan:

 Daniel 10:12-14,20-21.

 Zakh 3:1-2

 Wah 12:7-9.

• seringkali kita juga harus bertengkar demi Tuhan (bukan berkelahi secara fisik!). Bdk. Mat 10:34-36. Orang kristen yang memang mempunyai jiwa pengecut, atau tidak mempunyai semangat yang cukup untuk mau geger demi Tuhan, seringkali menggunakan istilah ‘cinta damai’ sebagai kedok, tetapi bahwa ini jelas merupakan hal yang salah, terbukti dari teladan Mikhael di sini!

3) “tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: ‘Kiranya Tuhan menghardik engkau!’” (ay 9b).


a) ‘tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan’.

• ‘menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan’.

NIV: ‘to bring a slanderous accusation against him’ [= memberikan tuduhan yang bersifat fitnah terhadapnya].

NASB: ‘pronounce against him a railing judgment’ [= menyatakan terhadapnya suatu penghakiman yang pahit / mencela].

KJV: ‘bring against him a railing accusation’ [= memberikan tuduhan yang pahit / mencela terhadapnya].

RSV: ‘to pronounce a reviling judgment upon him’ [= menyatakan suatu penghakiman yang mencela / memaki-maki kepadanya].

Thomas Manton menafsirkan bahwa ini menunjukkan bahwa Mikhael tidak mau menggunakan kata-kata yang kasar pada waktu marah.

• Kalau tadi kita lihat bahwa demi Tuhan Mikhael berani geger / bertengkar, maka sekarang kita melihat ia tidak berani melakukan hal yang kelewat batas dalam gegeran itu. Ia tidak berani melakukan hal itu bukan karena ia takut kepada Iblis, tetapi karena ia takut kepada Allah. Jadi, pada waktu gegeran dengan Iblis, Mikhael bukan hanya memperhatikan Iblis, tetapi memperhatikan Allah! Boleh dikatakan bahwa Mikhael punya motto: ‘Jangan bertindak brengsek terhadap orang brengsek!’.

• Sikap Mikhael ini kontras sekali dengan sikap guru-guru palsu / orang-orang kristen KTP yang dibicarakan oleh Yudas itu, yang begitu berani dalam melakukan hujatan (ay 8,10).

Penerapan:

Kita tidak boleh meniru orang-orang brengsek ini, sebaliknya kita harus meniru Mikhael. Dalam geger demi Tuhan, kita harus tetap memandang kepada Tuhan, dan tahu batasnya, misalnya:

 jangan sampai berkelahi.

 jangan sampai melontarkan kata-kata kotor / makian.

 jangan berdusta / memfitnah.

Thomas Manton:

“The God of peace will not be served with a wrathful spirit, and Christ’s warfare needeth no carnal weapons” [= Allah perdamaian tidak akan dilayani dengan roh kemarahan, dan perang Kristus tidak membutuhkan senjata yang bersifat daging / jasmani].

Kalau dalam gegeran yang dilakukan demi Tuhan saja kita tidak boleh melakukan hal-hal ini, lebih-lebih dalam gegeran yang bukan demi Tuhan!

b) ‘tetapi berkata: Kiranya Tuhan menghardik engkau!’

• Ini menunjukkan bahwa Mikhael tetap mengeluarkan kata-kata yang menyerang / mengecam Iblis, tetapi dalam batas yang diijinkan. Jadi, Kitab Suci mengijinkan penggunaan kata-kata keras terhadap orang-orang sesat / jahat (bdk. Matius 3:7-12 Matius 23:13-36 Lukas 13:32 Galatia 1:6-9).

• Kata-kata ini juga menunjukkan bahwa Mikhael menyerahkan peng-hakiman terhadap Iblis itu kepada Allah (bdk. Roma 12:19 Yakobus 4:11-12).APA ARTI FIRMAM DALAM YUDAS 1:9 .
Next Post Previous Post