CALVIN DAN PENEBUSAN TERBATAS (LIMITED ATONEMENT)

PDT. BUDI ASALI, MDIV.
CALVIN DAN PENEBUSAN TERBATAS (LIMITED ATONEMENT). Merupakan sesuatu yang sangat aneh, bahwa dalam persoalan doktrin tentang ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) ini, Calvin diperdebatkan oleh banyak orang, dan banyak orang menganggap bahwa Calvin mempercayai ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), dan bukannya ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Kita membahas pro kontra berkenaan dengan hal ini.
CALVIN DAN PENEBUSAN TERBATAS (LIMITED ATONEMENT)
otomotif, gadget
1) Saya pertama-tama mengetahui hal ini dari sebuah buku yang diterjemahkan oleh LRII, yang diberi judul ‘Predestinasi dan Kehendak Bebas’. Buku ini memberikan pandangan dari 4 orang yang berbeda yang saling menyerang satu sama lain. Salah seorang dari 4 orang itu bernama Norman Geisler, yang dalam buku berjudul ‘Four Views on Eternal Security’ (Libronix), disebut sebagai seorang ‘Calvinist yang moderat’, tetapi dalam buku yang sama juga dinyatakan bahwa sebetulnya ia adalah seorang Arminian.

Norman Geisler berkata:

“Bahkan John Calvin percaya bahwa Kristus mati untuk dosa semua orang di seluruh dunia (Kolose 1:15-16), yang dengan jelas ia maksudkan ‘keselamatan umat manusia.’16 Mengomentari kata ‘banyak’ yang untuknya Kristus mati di dalam Markus 14:24, Calvin berkata, ‘Kata itu tidak berarti sebagian dari dunia ini, tetapi mencakup seluruh umat manusia.’17” - ‘Predestinasi dan Kehendak Bebas’, hal 101.

Lalu pada hal 101 bagian bawah diberi catatan kaki sebagai berikut:

16. John Calvin, Institutes of Christian Religion 3.1.1.

17. Calvin, Calvin’s New Testament Commentaries, 3:139. Lihat juga komentar Calvin tentang Yoh 1:29; Rom 5:15; 1Yoh 2:2.

Mari sekarang kita melihat referensi-referensi yang diberikan oleh buku ini.

a) Saya tidak mengerti mengapa ada Kolose 1:15-16 sebagai ayat referensi.

1. Dalam ‘Institutes of Christian Religion’ 3.1.1. tidak ada Kolose 1:15-16.

2. Dalam tafsiran Calvin tentang Kolose 1:15-16 ia juga tak berbicara apapun tentang penebusan terbatas atau tidak terbatas.

3. Kolose 1:15-16 itu sendiri memang sama sekali tidak berbicara tentang penebusan, tetapi tentang Kristus sebagai pencipta segala sesuatu.

Kolose 1:15-16 - “(15) Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, (16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”.

Jadi, saya kira di sini ada kesalahan cetak dari penerbit LRII, dan mungkin yang dimaksudkan adalah Kolose 1:5-6. Tetapi inipun tidak cocok, karena text ini berbicara tentang Injil yang sudah disebarkan dan berbuah di seluruh dunia, bukan tentang ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal).

Kol 1:5-6 - “(5) oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, (6) yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya”.

b) Dalam ‘Institutes of Christian Religion’ 3.1.1. memang ada kalimat yang berbunyi sebagai berikut: “we must understand that as long as Christ remains outside of us, and we are separated from him, all that he has suffered and done for the salvation of the human race remains useless and of no value for us” (= kita harus mengerti bahwa selama Kristus tetap berada di luar kita, dan kita terpisah dari Dia, semua yang Ia telah derita dan lakukan untuk keselamatan dari umat manusia tetap tidak berguna dan tak ada nilainya bagi kita).

Jawab: Calvin sering menggunakan istilah ‘human race’ (= umat manusia) bukan dalam arti betul-betul seluruh umat manusia tanpa kecuali, tetapi untuk menunjuk kepada orang-orang pilihan di antara seluruh umat manusia / segala bangsa di dunia. Nanti ini akan terlihat dari kutipan-kutipan dari buku-buku Calvin yang lain, yang akan saya berikan di bawah.

c) Markus 14:24 - “Dan Ia berkata kepada mereka: ‘Inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang”.

Calvin (tentang Mark 14:24): “By the word ‘many’ he means not a part of the world only, but the whole human race; for he contrasts many with one; as if he had said, that he will not be the Redeemer of one man only, but will die in order to deliver ‘many’ from the condemnation of the curse. It must at the same time be observed, however, that by the words ‘for you’ - as related by Luke - Christ directly addresses the disciples, and exhorts every believer to apply to his own advantage the shedding of blood. Therefore, when we approach to the holy table, let us not only remember in general that the world has been redeemed by the blood of Christ, but let every one consider for himself that his own sins have been expiated” [= Dengan kata ‘banyak’ Ia memaksudkan bukan suatu bagian dari dunia saja, tetapi seluruh umat manusia; karena Ia mengkontraskan ‘banyak’ dengan ‘satu’; seakan-akan Ia berkata, bahwa Ia tidak akan menjadi Penebus dari satu orang saja, tetapi akan mati untuk membebaskan ‘banyak (orang)’ dari hukuman dari kutuk. Tetapi, pada saat yang sama harus diperhatikan, bahwa dengan kata-kata ‘bagi kamu’ - seperti yang diceritakan oleh Lukas - Kristus secara langsung menujukan kepada murid-murid, dan mendesak setiap orang percaya untuk menerapkan pencurahan darah (Kristus) bagi keuntungannya sendiri. Karena itu, pada waktu kita mendekati meja yang kudus, hendaklah kita bukan hanya mengingat secara umum bahwa dunia telah ditebus oleh darah Kristus, tetapi hendaklah setiap orang merenungkan untuk dirinya sendiri bahwa dosa-dosanya sendiri telah ditebus].

Bdk. Lukas 22:19-20 - “(19) Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kataNya: ‘Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.’ (20) Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu”.

Sekarang bandingkan kata-kata Calvin di atas dengan tafsirannya tentang Yesaya 53:12 Mat 20:28 dan Roma 5:15.

1. Yes 53:12 - “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak”.

Calvin (tentang Yesaya 53:12): “he alone bore the punishment of many, because on him was laid the guilt of the whole world. It is evident from other passages, and especially from the fifth chapter of the Epistle to the Romans, that ‘many’ sometimes denotes ‘all.’” (= Ia sendiri memikul hukuman dari banyak orang, karena pada Dia diletakkan kesalahan dari seluruh dunia. Adalah jelas dari text-text yang lain, dan khususnya dari surat Roma pasal lima, bahwa ‘banyak orang’ kadang-kadang berarti ‘semua orang’).

2. Matius 20:28 - “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.’”.

Calvin (tentang Mat 20:28): “The word ‘many’ (pollw~n) is not put definitely for a fixed number, but for a large number; for he contrasts himself with all others. And in this sense it is used in Romans 5:15, where Paul does not speak of any part of men, but embraces the whole human race” [= Kata ‘banyak’ (POLLON) tidaklah diberikan dengan pasti untuk suatu jumlah yang tertentu, tetapi untuk suatu jumlah yang besar; karena ia mengkontraskan dirinya sendiri dengan semua orang-orang lain. Dan dalam arti ini kata itu digunakan dalam Ro 5:15, dimana Paulus tidak berbicara tentang bagian manapun dari manusia, tetapi mencakup seluruh umat manusia].

3. Roma 5:15 - “Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua (banyak) orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karuniaNya, yang dilimpahkanNya atas semua (banyak) orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus”.

Catatan: kata-kata ‘semua orang’ (2x) seharusnya adalah ‘many’ (= banyak orang).

Calvin (tentang Ro 5:15): “there is a greater measure of grace procured by Christ, than of condemnation introduced by the first man. ... since the fall of Adam had such an effect as to produce the ruin of many, much more efficacious is the grace of God to the benefit of many; inasmuch as it is admitted, that Christ is much more powerful to save, than Adam was to destroy” (= di sana ada ukuran kasih karunia yang lebih besar yang didapatkan oleh Kristus, dari pada hukuman yang dimasukkan oleh manusia yang pertama. ... karena kejatuhan Adam mempunyai akibat seperti itu sehingga menghasilkan kehancuran dari banyak orang, lebih mujarab / efektif lagi kasih karunia Allah bagi keuntungan dari banyak orang; karena sebagaimana diakui, bahwa Kristus jauh lebih berkuasa untuk menyelamatkan, dari pada Adam untuk menghancurkan). - hal 206

Calvin (tentang Roma 5:15): “But observe, that a larger number (plures) are not here contrasted with many (multis,) for he speaks not of the number of men: but as the sin of Adam has destroyed many, he draws this conclusion, - that the righteousness of Christ will be no less efficacious to save many” (= Tetapi perhatikan, bahwa di sini bukan dikontraskan ‘suatu jumlah yang lebih besar’ dengan ‘banyak orang’, karena ia berbicara bukan tentang jumlah orang: tetapi karena dosa Adam telah menghancurkan banyak orang, ia menarik kesimpulan ini, - bahwa kebenaran Kristus akan tidak kurang efektif untuk menyelamatkan banyak orang) - hal 207.

Pada waktu Calvin berkata bahwa ‘Kristus itu lebih berkuasa dalam menyelamatkan dari pada Adam dalam menghancurkan’, ia tidak memaksudkannya dalam soal jumlah, seakan-akan kalau Adam menghancurkan seluruh dunia, Kristus pasti juga menebus seluruh dunia, bahkan lebih dari seluruh dunia. Ini terlihat lebih jelas dalam sanggahannya terhadap ajaran Georgius tentang Ro 5 ini (lihat di bawah).

Calvin: “Georgius argues thus; - ‘If, therefore, many died through one; much more must the grace of God abound, that many may reign in life, by Christ.’ - ... the apostle’s purpose is simply to show, how much more powerful the grace of Christ is, in the faithful, than the curse which they derived from Adam” (= Georgius berargumentasi demikian; - ‘Karena itu, jika banyak orang mati melalui satu orang; lebih-lebih lagi kasih karunia Allah harus melimpah, sehingga banyak orang bisa memerintah dalam kehidupan, oleh Kristus’. - ... tujuan sang rasul hanyalah untuk menunjukkan, betapa lebih berkuasanya kasih karunia dari Kristus, dalam diri orang-orang percaya, dari pada kutuk yang mereka dapatkan dari Adam) - ‘A Treatise on The Eternal Predestination of God’, hal 150-151 (Libronix).

Calvin: “Georgius imagines himself to argue very cleverly, when he says, ‘Christ is the propitiation for the sins of the whole world. Therefore those who would exclude the reprobate from a participation in the benefits of Christ, must, of necessity, place them somewhere out of the world.’ - ... This great absurdity, by which our monk has procured for himself so much applause amongst his own fraternity, has no weight whatever with me. - John does indeed extend the benefits of the atonement of Christ, which was completed by his death, to all the elect of God, throughout what climes of the world soever they may be scattered. ... our present question is, not what the power or virtue of Christ is, nor what efficacy it has in itself; but, who those are, to whom He gives himself to be enjoyed. - Now if the possession of Christ stands in faith: and if faith flows from the Spirit of adoption: it follows, that he alone is numbered of God among his children, who is designed of God to be a partaker of Christ!” (= Georgius mengkhayalkan / membayangkan dirinya sendiri berargumentasi dengan sangat pandai, pada waktu ia berkata bahwa ‘Kristus adalah pendamaian untuk dosa-dosa dari seluruh dunia. Karena itu mereka yang mau mengeluarkan orang-orang reprobate / orang-orang yang ditentukan untuk binasa dari suatu partisipasi dalam kebaikan / manfaat dari Kristus, harus menempatkan mereka di suatu tempat di luar dunia’. - ... Hal yang sangat menggelikan ini, dengan mana biarawan kami telah memperoleh untuk dirinya sendiri begitu banyak aplaus / tepuk tangan di antara kelompok persaudaraannya sendiri, tidak mempunyai bobot / pengaruh dengan / bagi saya. - Yohanes memang memperluas manfaat dari penebusan Kristus, yang diselesaikan oleh kematianNya, kepada semua orang-orang pilihan Allah, di seluruh negara / daerah apapun di dunia dimana mereka tersebar. ... pertanyaan / persoalan kita sekarang ini, bukanlah apa kuasa atau kebaikan dari Kristus, juga bukan apa kemujaraban / keefisienan yang dipunyainya dalam dirinya sendiri; tetapi, siapa mereka itu bagi siapa Ia menyerahkan diriNya sendiri untuk dinikmati. - Sekarang jika milik dari Kristus berdiri dalam iman: dan jika iman mengalir dari Roh adopsi: akibatnya, bahwa hanya ia yang terhitung oleh Allah di antara anak-anakNya, yang dirancang oleh Allah untuk menjadi pengambil bagian dari Kristus!) - ‘A Treatise on The Eternal Predestination Of God’, hal 150 (Libronix).

Jadi, dari beberapa kutipan kata-kata Calvin dari tafsirannya tentang beberapa ayat di atas ini terlihat bahwa pada saat ia menggunakan istilah ‘semua orang’, atau ‘seluruh umat manusia’, seringkali ia memaksudkan ‘semua orang-orang pilihan di seluruh dunia’ atau ‘semua orang-orang pilihan dari antara semua bangsa-bangsa dari umat manusia’.

Roger Nicole: “It is interesting to note that conversely Calvin does occasionally state that ‘all’ refers to some parts of the race rather than the whole of mankind.” (= Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa sebaliknya Calvin kadang-kadang menyatakan bahwa ‘semua’ menunjuk kepada sebagian dari umat manusia dari pada seluruh umat manusia) - ‘Standing Forth: Collected Writings of Roger Nicole’, hal 300 (Libronix).

Ada beberapa contoh:

1Tim 2:4 - “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”.

Calvin (tentang 1Timotius 2:4): “the Apostle simply means, that there is no people and no rank in the world that is excluded from salvation; because God wishes that the gospel should be proclaimed to all without exception. Now the preaching of the gospel gives life; and hence he justly concludes that God invites all equally to partake salvation. But the present discourse relates to classes of men, and not to individual persons; for his sole object is, to include in this number princes and foreign nations. That God wishes the doctrine of salvation to be enjoyed by them as well as others, is evident from the passages already quoted, and from other passages of a similar nature” (= sang Rasul hanya memaksudkan, bahwa disana tidak ada bangsa atau rangking / pangkat di dunia yang dikeluarkan dari keselamatan; karena Allah menginginkan supaya injil diproklamirkan kepada semua orang tanpa kecuali. Pemberitaan injil memberikan kehidupan; dan karena itu ia secara benar menyimpulkan bahwa Allah mengundang semua orang secara sama untuk mengambil bagian dalam keselamatan. Tetapi pembicaraan sekarang ini berhubungan dengan semua golongan manusia, dan bukan dengan pribadi-pribadi / individu-individu; karena satu-satunya obyeknya adalah, mencakup dalam bilangan / jumlah ini pangeran-pangeran dan bangsa-bangsa asing. Bahwa Allah ingin doktrin keselamatan untuk dinikmati oleh mereka maupun oleh orang-orang lain, adalah jelas dari text yang sudah dikutip, dan dari text-text lain yang sifatnya mirip).

Titus 2:11 - “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata”.

Calvin (tentang Tit 2:11): “‘Bringing salvation to all men,’ That it is common to all is expressly testified by him on account of the slaves of whom he had spoken. Yet he does not mean individual men, but rather describes individual classes, or various ranks of life” (= ‘Membawa keselamatan kepada semua orang’, Bahwa itu bersifat umum bagi semua orang disaksikan secara jelas olehnya karena budak-budak tentang siapa ia telah berbicara. Tetapi ia tidak memaksudkan orang-orang secara individu, tetapi sebaliknya menggambarkan golongan-golongan individu, atau bermacam-macam kedudukan dari kehidupan).

Yohanes 6:45 - “Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu”.

Calvin (tentang Yoh 6:45): “As to the word ‘all,’ it must be limited to the elect, who alone are the true children of the Church.” (= Berkenaan dengan kata ‘semua’, itu harus dibatasi pada orang-orang pilihan, yang mereka saja adalah anak-anak yang sejati / benar dari Gereja).

Yoh 12:32 - “dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.’”.

Calvin (tentang Yoh 12:32): “The word ‘all,’ which he employs, must be understood to refer to the children of God, who belong to his flock” [= Kata ‘semua (orang)’, yang ia gunakan, harus dimengerti menunjuk kepada anak-anak Allah yang termasuk kawanan dombaNya].

Yoh 17:9 - “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu”.

Calvin (tentang Yohanes 17:9): “He openly declares that he ‘does not pray for the world,’ because he has no solicitude but about his own flock, which he received from the hand of the Father. But this might be thought to be absurd; for no better rule of prayer can be found than to follow Christ as our Guide and Teacher. Now, we are commanded to pray for all, (1 Timothy 2:1,) and Christ himself afterwards prayed indiscriminately for all, ‘Father, forgive them; for they know not what they do,’ (Luke 23:34.) I reply, the prayers which we offer for all are still limited to the elect of God. We ought to pray that this man, and that man, and every man, may be saved, and thus include the whole human race, because we cannot yet distinguish the elect from the reprobate; and yet, while we desire the coming of the kingdom of God, we likewise pray that God may destroy his enemies” [= Ia secara terbuka menyatakan bahwa Ia ‘tidak berdoa untuk dunia’, karena Ia tidak mempunyai perhatian kecuali terhadap kawanan dombaNya, yang Ia terima dari tangan Bapa. Tetapi ini mungkin / bisa dianggap sebagai menggelikan; karena tidak ada peraturan yang lebih baik tentang doa bisa ditemukan dari pada mengikuti Kristus sebagai Pembimbing dan Guru kita. Kita diperintahkan untuk berdoa bagi semua (orang), (1Timotius 2:1), dan Kristus sendiri belakangan berdoa secara tidak membedakan bagi semua (orang), ‘Bapa, ampunilah mereka; sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’ (Lukas 23:34). Saya menjawab, doa-doa yang kita naikkan untuk semua (orang) tetap dibatasi untuk orang-orang pilihan Allah. Kita harus berdoa supaya orang ini, dan orang itu, dan setiap orang, bisa diselamatkan, dan dengan demikian mencakup seluruh umat manusia, karena kita tidak dapat membedakan orang-orang pilihan dari orang-orang reprobate / non pilihan; tetapi sementara kita menginginkan kedatangan kerajaan Allah, kita juga berdoa supaya Allah menghancurkan musuh-musuhNya].

Saya kira kata-kata Calvin yang paling penting berkenaan dengan hal ini adalah komentarnya tentang 1Tim 2:5 yang saya berikan di bawah ini. 

1Timotius 2:5 - “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”.

Calvin (tentang 1Tim 2:5): “as there is one God, the Creator and Father of all, so he says that there is but one Mediator, through whom we have access to the Father; and that this Mediator was given, not only to one nation, or to a small number of persons of some particular rank, but to all; because the fruit of the sacrifice, by which he made atonement for sins, extends to all. ... The universal term ‘all’ must always be referred to classes of men, and not to persons; as if he had said, that not only Jews, but Gentiles also, not only persons of humble rank, but princes also, were redeemed by the death of Christ” [= sebagaimana disana ada satu Allah, Pencipta dan Bapa dari semua orang, demikian juga ia berkata bahwa disana hanya ada satu Pengantara, melalui siapa kita mendapatkan jalan masuk kepada Bapa; dan bahwa Pengantara ini diberikan, bukan hanya bagi satu bangsa, atau bagi sejumlah kecil orang-orang dari kedudukan tertentu, tetapi bagi semua; karena buah dari korban, dengan mana Ia membuat penebusan untuk dosa-dosa, diperluas kepada semua. ... Istilah universal ‘semua’ harus selalu dihubungkan dengan golongan-golongan manusia, dan bukan kepada pribadi-pribadi; seakan-akan ia telah mengatakan, bahwa bukan hanya orang-orang Yahudi, tetapi juga orang-orang non Yahudi, bukan hanya orang-orang dari kedudukan rendah, tetapi juga pangeran-pangeran, ditebus oleh kematian Kristus].

Catatan: perhatikan kata ‘selalu’ yang saya cetak dengan huruf besar itu!

d) Yohanes 1:29 - “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”.

Calvin (tentang Yohanes 1:29): “And when he says, the sin of the World, he extends this favour indiscriminately to the whole human race; that the Jews might not think that he had been sent to them alone” (= Dan ketika ia berkata, ‘dosa dunia’, ia memperluas kebaikan ini secara tak pandang bulu kepada seluruh umat manusia; supaya orang-orang Yahudi tidak berpikir bahwa Ia telah diutus kepada mereka saja).

Menurut saya, ini tidak menunjukkan bahwa Calvin memaksudkan bahwa Yesus menghapus / mengangkut dosa semua manusia di dunia tanpa kecuali (Universal Atonement). Ia jelas sedang mengkontraskan kata ‘dunia’ itu dengan ‘bangsa / orang-orang Yahudi’. Memang orang-orang Yahudi mempunyai kepercayaan bahwa hanya bangsa mereka yang bisa diselamatkan, sedangkan bangsa non Yahudi diciptakan oleh Allah untuk menjadi bahan bakar di neraka. Untuk menghadapi kepercayaan sesat ini maka Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa Kristus menghapus / mengangkut dosa dunia, bukan dosa bangsa Yahudi saja, tetapi yang ia maksudkan tetap adalah orang-orang pilihan saja.

Bdk. Yohanes 11:51-52 - “(51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai”.

e) 1Yohanes 2:2 - “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.

Calvin (tentang 1Yoh 2:2): “‘And not for ours only.’ He added this for the sake of amplifying, in order that the faithful might be assured that the expiation made by Christ, extends to all who by faith embrace the gospel. Here a question may be raised, how have the sins of the whole world been expiated? I pass by the dotages of the fanatics, who under this pretence extend salvation to all the reprobate, and therefore to Satan himself. Such a monstrous thing deserves no refutation. They who seek to avoid this absurdity, have said that Christ suffered sufficiently for the whole world, but efficiently only for the elect. This solution has commonly prevailed in the schools. Though then I allow that what has been said is true, yet I deny that it is suitable to this passage; for the design of John was no other than to make this benefit common to the whole Church. Then under the word ‘all’ or whole, he does not include the reprobate, but designates those who should believe as well as those who were then scattered through various parts of the world. For then is really made evident, as it is meet, the grace of Christ, when it is declared to be the only true salvation of the world.” (= ‘Dan bukan untuk dosa-dosa kita saja’. Ia menambahkan ini untuk memperkuat / memperjelas, supaya orang-orang percaya bisa yakin bahwa penebusan yang dibuat oleh Kristus meluas kepada semua orang yang oleh iman memeluk / mempercayai injil. Di sini bisa ditanyakan, bagaimana dosa dari seluruh dunia telah ditebus? Saya mengabaikan kebodohan dari orang-orang fanatik, yang dengan alasan ini meluaskan keselamatan kepada semua orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, dan karena itu kepada Setan sendiri. Hal yang mengerikan seperti itu tidak layak mendapatkan bantahan. Mereka yang berusaha untuk menghindari hal yang menggelikan ini, telah berkata bahwa Kristus menderita secara cukup untuk seluruh dunia, tetapi secara efisien hanya untuk orang pilihan. Penyelesaian / solusi ini telah berlaku secara umum di sekolah-sekolah / aliran-aliran. Sekalipun saya mengakui bahwa apa yang telah dikatakan itu adalah benar, tetapi saya menyangkal bahwa itu cocok untuk text ini; karena tujuan Yohanes tidak lain dari membuat keuntungan / manfaat ini berlaku umum untuk seluruh Gereja. Jadi dalam kata ‘semua’ atau ‘seluruh’, ia tidak memasukkan orang-orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, tetapi menunjuk mereka yang percaya dan mereka yang pada saat itu tersebar di berbagai bagian dunia. Maka dibuat sungguh-sungguh jelas, seperti yang sepantasnya, kasih karunia Kristus, pada waktu itu dinyatakan sebagai satu-satunya keselamatan yang benar / sejati dari dunia) - hal 173.

Saya menganggap bahwa dalam tafsirannya tentang 1Yoh 2:2 ini, Calvin justru secara jelas menunjukkan kepercayaannya pada ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) dan ketidak-percayaannya terhadap ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal).

Kesimpulan tentang kata-kata Norman Geisler dari buku ‘Predestinasi dan Kehendak Bebas’ ini: Calvin bukannya mempercayai ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), tetapi ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Ini bisa terlihat dengan jelas kalau kita bukan hanya melihat sebagian saja dari kata-kata Calvin, tetapi membaca seluruh kontextnya, dan membanding-bandingkan kata-katanya di satu bagian dengan di bagian-bagian lain.

2) Saya menggunakan buku yang ditulis oleh Roger Nicole (Libronix), yang berjudul ‘Standing Forth: Collected Writings of Roger Nicole’, buku / pasal ke 13, dengan topik ‘John Calvin’s View of the Extent of the Atonement’.

Roger Nicole: “It is often stated - and with considerable propriety - that Calvin did not write an explicit treatment concerning the extent of the atonement, in fact did not deal with this precise issue in the terms to which Reformed theology has been accustomed. ... a full discussion of the scope of the atonement is not found in Calvin’s writings, and the assessment of his position in this area has been varied” [= Sering dinyatakan - dan dengan kepatutan yang layak dipertimbangkan - bahwa Calvin tidak menulis suatu pembahasan yang explicit berkenaan dengan luas dari penebusan, dan sebenarnya tidak menangani persoalan tertentu ini dalam batasan (?) dalam mana teologia Reformed telah terbiasa. ... suatu diskusi yang penuh dari ruang lingkup dari penebusan tidak ditemukan dalam tulisan-tulisan Calvin, dan penilaian tentang posisinya dalam daerah ini telah bervariasi] - ‘Standing Forth: Collected Writings of Roger Nicole’, hal 283 (Libronix).

Roger Nicole sendiri mempercayai bahwa Calvin mempercayai doktrin ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) dan bukannya ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), tetapi ia memberikan pandangan pro kontra tentang hal ini, dan dasar dari masing-masing pihak berdasarkan tulisan Calvin.

Saya hanya akan membahas beberapa saja, karena tidak memungkinkan untuk membahas semuanya, kecuali nanti suatu waktu Tuhan menghendaki dan mengijinkan saya untuk menulis suatu tulisan khusus tentang topik ini.

a) Yohanes 12:47-48 - “(47) Dan jikalau seorang mendengar perkataanKu, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. (48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman”.

Calvin (tentang Yohanes 12:47): “After having spoken concerning his grace, and exhorted his disciples to steady faith, he now begins to strike the rebellious, though even here he mitigates the severity due to the wickedness of those who deliberately - as it were - reject God; for he delays to pronounce judgment on them, because, on the contrary, he has come for the salvation of all. In the first place, we ought to understand that he does not speak here of all unbelievers without distinction, but of those who, knowingly and willingly, reject the doctrine of the Gospel which has been exhibited to them. Why then does Christ not choose to condemn them? It is because he lays aside for a time the office of a judge, and offers salvation to all without reserve, and stretches out his arms to embrace all, that all may be the more encouraged to repent. And yet there is a circumstance of no small moment, by which he points out the aggravation of the crime, if they reject an invitation so kind and gracious, for it is as if he had said, ‘Lo, I am here to invite all, and, forgetting the character of a judge, I have this as my single object, to persuade all, and to rescue from destruction those who are already twice ruined.’” [= Setelah berbicara tentang kasih karuniaNya, dan mendesak murid-muridNya pada iman yang kuat / kokoh, sekarang Ia mulai ‘memukul’ para pemberontak, sekalipun bahkan di sini ia mengurangi kekerasan yang cocok dengan kejahatan dari mereka yang secara sengaja - seakan-akan - menolak Allah; karena Ia menunda untuk menyatakan penghakiman terhadap mereka, karena, sebaliknya, Ia telah datang untuk keselamatan dari semua (orang). Pertama-tama, kita harus mengerti bahwa Ia tidak berbicara di sini tentang semua orang-orang yang tidak percaya tanpa pembedaan, tetapi tentang mereka yang, secara sadar dan sengaja, menolak ajaran dari Injil yang telah ditunjukkan kepada mereka. Lalu mengapa Kristus tidak memilih untuk menghukum / mengecam mereka? Itu adalah karena Ia mengesampingkan untuk sementara waktu jabatan / tugas dari seorang Hakim, dan menawarkan keselamatan kepada semua orang tanpa kecuali, dan mengulurkan lenganNya untuk memeluk semua orang, supaya semua orang bisa lebih dikuatkan untuk bertobat. Tetapi di sana ada suatu keadaan yang bukannya tidak penting (?), dengan mana Ia menunjuk hal-hal yang memperberat kejahatan mereka, jika mereka menolak suatu undangan yang begitu baik dan murah hati / bersifat kasih karunia, karena itu adalah seakan-akan Ia telah berkata, ‘Lihatlah, Aku di sini untuk mengundang semua orang, dan, melupakan sifat dari seorang Hakim, Aku mempunyai hal ini sebagai tujuan satu-satunya, untuk membujuk semua orang, dan untuk menyelamatkan dari kehancuran mereka yang telah hancur dua kali’.].

# PENEBUSAN TERBATAS (LIMITED ATONEMENT) 1

Menurut saya, orang hanya bisa menganggap bahwa dari kutipan ini Calvin mempercayai ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal), kalau orang itu hanya melihat sepotong kecil saja (yang saya beri garis bawah tunggal) dan tidak mempedulikan kontext pembicaraannya. Kalau kita membaca seluruhnya dengan teliti, kita dengan mudah bisa melihat bahwa dalam kutipan ini Calvin tidak berbicara tentang penebusan Kristus, tetapi kedatanganNya kepada orang-orang itu untuk memberitakan Injil kepada mereka. Perhatikan kata-kata ‘menawarkan keselamatan’, ‘suatu undangan’, ‘mengundang semua orang’, ‘membujuk semua orang’ dan sebagainya.

Juga untuk ayat yang dibahas, akan terlihat lebih jelas dan benar kalau kita membaca mulai satu ayat sebelumnya.

Yoh 12:46-48 - “(46) Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan. (47) Dan jikalau seorang mendengar perkataanKu, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. (48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman”.

b) Roma 5:18 - “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup”.

Calvin (tentang Roma 5:18): “He does not say the righteousness - dikaiosu>nhn, but the justification - dikai>wma, of Christ, in order to remind us that he was not as an individual just for himself, but that the righteousness with which he was endued reached farther, in order that, by conferring this gift, he might enrich the faithful. He makes this favor common to all, because it is propounded to all, and not because it is in reality extended to all; for though Christ suffered for the sins of the whole world, and is offered through God’s benignity indiscriminately to all, yet all do not receive him” [= Ia tidak mengatakan ‘righteousness’ (= kebenaran) - DIKAIOSUNEN, tetapi ‘justification’ (= pembenaran) - DIKAIOMA, dari Kristus, untuk mengingatkan kita bahwa Ia bukanlah seorang individu untuk diriNya sendiri, tetapi supaya kebenaran dengan mana ia dipakaiani menjangkau lebih jauh, supaya dengan memberikan karunia ini, ia bisa memperkaya orang-orang percaya. Ia membuat kebaikan ini umum bagi semua (orang), karena itu dikemukakan / diajukan kepada semua (orang), dan bukan karena hal itu dalam kenyataannya diperluas kepada semua (orang); karena sekalipun Kristus menderita untuk dosa-dosa dari seluruh dunia, dan ditawarkan melalui kebaikan Allah secara tidak pandang bulu kepada semua (orang), tetapi tidak semua (orang) menerima Dia.].

Bahkan dalam tafsiran Calvin tentang ayat ini, pada kalimat yang saya garis-bawahi, ada catatan kaki dari Editor / translator, yaitu John Owen, yang berkata: “It appears from this sentence that Calvin held general redemption” (= Kelihatannya dari kalimat ini Calvin memegang / mempercayai penebusan umum)

Tetapi saya sendiri berpendapat bahwa adalah memungkinkan untuk menafsirkan kata-kata Calvin ini sebagai berikut:

1. Kata-kata ‘seluruh dunia’ tetap diartikan sebagai ‘orang-orang pilihan di seluruh dunia’.

2. Kata ‘semua (orang)’ menunjuk kepada ‘semua orang / seadanya orang yang bisa dijangkau oleh Injil’.

3) Ada sangat banyak kata-kata Calvin yang jelas menunjukkan bahwa ia mempercayai ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas).

a) Calvin (tentang Matius 1:21): “‘He shall save his people from their sins.’ ... But he is expressly called the Savior of the Church. ... By Christ’s ‘people’ the angel unquestionably means the Jews, to whom he was appointed as Head and King; but as the Gentiles were shortly afterwards to be ingrafted into the stock of Abraham, (Romans 11:17,) this promise of salvation is extended indiscriminately to all who are incorporated by faith in the ‘one body’ (1 Corinthians 12:20) of the Church” [= ‘Ia akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka’. ... Tetapi Ia disebut secara explicit / jelas sebagai Juruselamat dari Gereja. ... Dengan ‘umat Kristus’ sang malaikat dengan tak bisa diragukan memaksudkan orang-orang Yahudi, bagi siapa Ia ditetapkan sebagai Kepala dan Raja; tetapi karena orang-orang non Yahudi tak lama setelah itu dimasukkan / dicangkokkan ke dalam keturunan Abraham, (Ro 11:17), janji keselamatan ini diperluas secara tak membedakan kepada semua yang dimasukkan / digabungkan oleh iman ke dalam ‘satu tubuh’ (1Kor 12:20) dari Gereja].

Roma 11:17 - “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,”.

1Kor 12:20 - “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh”.

b) Calvin (tentang Kis 20:28): “the Lord did declare by an evident testimony what account he doth make of the Church, seeing that he hath redeemed it with his blood. ... the Lord hath given no small pledge of his love toward the Church in shedding his own blood for it” (= Tuhan menyatakan oleh suatu kesaksian yang jelas harga / nilai yang Ia buat tentang Gereja, mengingat bahwa Ia telah menebusnya dengan darahNya. ... Tuhan telah memberikan janji / jaminan yang tidak kecil tentang kasihNya terhadap Gereja dengan mencurahkan darahNya sendiri baginya).

c) Calvin (tentang Efesus 5:24): “Christ has, no doubt, this peculiar claim, that he is the Savior of the Church” (= Kristus, tak diragukan, mempunyai claim yang khusus ini, bahwa Ia adalah Juruselamat dari Gereja).

d) Calvin (tentang Efesus 5:25): “Let husbands imitate Christ in this respect, that he scrupled not to die for his church. One peculiar consequence, indeed, which resulted from his death, - that by it he redeemed his church, - is altogether beyond the power of men to imitate” (= Hendaklah suami-suami meniru Kristus dalam hal ini, bahwa Ia tidak keberatan untuk mati bagi gerejaNya. Memang ada satu konsekwensi yang khas yang dihasilkan dari kematianNya, - bahwa olehnya Ia menebus gerejaNya, - yang sama sekali melampaui kuasa manusia untuk menirunya).

e) Calvin (tentang Kolose 1:20): “Should any one, on the pretext of the universality of the expression, move a question in reference to devils, whether Christ be their peace-maker also? I answer, No, not even of the wicked men: though I confess that there is a difference, inasmuch as the benefit of redemption is offered to the latter, but not to the former” (= Jika ada orang, dengan dalih keuniversalan pernyataan ini, menanyakan pertanyaan berkenaan dengan setan, apakah Kristus juga adalah pendamai mereka? Saya menjawab, Tidak, bahkan Kristus bukanlah pendamai orang-orang jahat: sekalipun saya mengakui bahwa ada perbedaan, karena keuntungan penebusan ditawarkan kepada orang-orang jahat, tetapi tidak kepada setan).

Catatan: yang dimaksud dengan ‘wicked men’ (= orang-orang jahat), jelas adalah orang jahat yang tidak percaya, atau ‘reprobate’ (= orang yang ditentukan untuk binasa).

Kolose 1:20 - “dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus”.

Catatan: ayat ini sudah saya jelaskan secara panjang lebar di atas.

f) Calvin (tentang 1Tim 2:5): “as there is one God, the Creator and Father of all, so he says that there is but one Mediator, through whom we have access to the Father; and that this Mediator was given, not only to one nation, or to a small number of persons of some particular rank, but to all; because the fruit of the sacrifice, by which he made atonement for sins, extends to all. ... The universal term ‘all’ must always be referred to classes of men, and not to persons; as if he had said, that not only Jews, but Gentiles also, not only persons of humble rank, but princes also, were redeemed by the death of Christ” [= sebagai disana ada satu Allah, Pencipta dan Bapa dari semua orang, demikian juga ia berkata bahwa disana hanya ada satu Pengantara, melalui siapa kita mendapatkan jalan masuk kepada Bapa; dan bahwa Pengantara ini diberikan, bukan hanya bagi satu bangsa, atau bagi sejumlah kecil orang-orang dari kedudukan tertentu, tetapi bagi semua; karena buah dari korban, dengan mana Ia membuat penebusan untuk dosa-dosa, diperluas kepada semua. ... Istilah universal ‘semua’ harus selalu dihubungkan dengan golongan-golongan manusia, dan bukan kepada pribadi-pribadi; seakan-akan ia telah mengatakan, bahwa bukan hanya orang-orang Yahudi, tetapi juga orang-orang non Yahudi, bukan hanya orang-orang dari kedudukan rendah, tetapi juga pangeran-pangeran, ditebus oleh kematian Kristus].

Catatan: mungkin kata ‘always’ (= selalu) ini menjadi kata kunci untuk mengharmoniskan komentar-komentar Calvin yang seolah-olah mendukung ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal) dengan komentar-komentar Calvin yang mendukung ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas).

g) Calvin (tentang 1Yohanes 2:2): “Here a question may be raised, how have the sins of the whole world been expiated? I pass by the dotages of the fanatics, who under this pretence extend salvation to all the reprobate, and therefore to Satan himself. Such a monstrous thing deserves no refutation. They who seek to avoid this absurdity, have said that Christ suffered sufficiently for the whole world, but efficiently only for the elect. This solution has commonly prevailed in the schools. Though then I allow that what has been said is true, yet I deny that it is suitable to this passage; for the design of John was no other than to make this benefit common to the whole Church. Then under the word ‘all’ or whole, he does not include the reprobate, but designates those who should believe as well as those who were then scattered through various parts of the world” (= Di sini bisa ditanyakan, bagaimana dosa dari seluruh dunia telah ditebus? Saya mengabaikan kebodohan dari orang-orang fanatik, yang dengan alasan ini meluaskan keselamatan kepada semua orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, dan karena itu kepada Setan sendiri. Hal yang mengerikan seperti itu tidak layak mendapatkan bantahan. Mereka yang berusaha untuk menghindari hal yang menggelikan ini, telah berkata bahwa Kristus menderita secara cukup untuk seluruh dunia, tetapi secara efisien hanya untuk orang pilihan. Penyelesaian / solusi ini telah berlaku secara umum di sekolah-sekolah / aliran-aliran. Sekalipun saya mengakui bahwa apa yang telah dikatakan itu adalah benar, tetapi saya menyangkal bahwa itu cocok untuk text ini; karena tujuan Yohanes tidak lain dari membuat keuntungan / manfaat ini berlaku untuk seluruh Gereja. Jadi dalam kata ‘semua’ atau ‘seluruh’, ia tidak memasukkan orang-orang reprobate / orang yang ditentukan untuk binasa, tetapi menunjuk mereka yang percaya dan mereka yang pada saat itu tersebar di berbagai bagian dunia) - hal 173.

h) Calvin: “Georgius imagines himself to argue very cleverly, when he says, ‘Christ is the propitiation for the sins of the whole world. Therefore those who would exclude the reprobate from a participation in the benefits of Christ, must, of necessity, place them somewhere out of the world.’ - ... This great absurdity, by which our monk has procured for himself so much applause amongst his own fraternity, has no weight whatever with me. - John does indeed extend the benefits of the atonement of Christ, which was completed by his death, to all the elect of God, throughout what climes of the world soever they may be scattered. ... our present question is, not what the power or virtue of Christ is, nor what efficacy it has in itself; but, who those are, to whom He gives himself to be enjoyed. - Now if the possession of Christ stands in faith: and if faith flows from the Spirit of adoption: it follows, that he alone is numbered of God among his children, who is designed of God to be a partaker of Christ!” (= Georgius mengkhayalkan / membayangkan dirinya sendiri berargumentasi dengan sangat pandai, pada waktu ia berkata bahwa ‘Kristus adalah pendamaian untuk dosa-dosa dari seluruh dunia. Karena itu mereka yang mau mengeluarkan orang-orang reprobate / orang-orang yang ditentukan untuk binasa dari suatu partisipasi dalam kebaikan / manfaat dari Kristus, harus menempatkan mereka di suatu tempat di luar dunia’. - ... Hal yang sangat menggelikan ini, dengan mana biarawan kami telah memperoleh untuk dirinya sendiri begitu banyak aplaus / tepuk tangan di antara kelompok persaudaraannya sendiri, tidak mempunyai bobot / pengaruh dengan / bagi saya. - Yohanes memang memperluas manfaat dari penebus Kristus, yang diselesaikan oleh kematianNya, kepada semua orang-orang pilihan Allah, di seluruh negara / daerah apapun di dunia dimana mereka tersebar. ... pertanyaan / persoalan kita sekarang ini, bukanlah apa kuasa atau kebaikan dari Kristus, juga bukan apa kemujaraban / keefisienan yang dipunyainya dalam dirinya sendiri; tetapi, siapa mereka bagi siapa Ia menyerahkan diriNya sendiri untuk dinikmati. - Sekarang jika milik dari Kristus berdiri dalam iman: dan jika iman mengalir dari Roh adopsi: akibatnya, bahwa hanya ia yang terhitung oleh Allah di antara anak-anakNya, yang dirancang oleh Allah untuk menjadi pengambil bagian dari Kristus!) - ‘A Treatise on The Eternal Predestination Of God’, hal 150 (Libronix).


i) Roger Nicole: “Calvin’s statement in response to Heshusius, dealing with the participation of unbelievers in the Lord’s Supper and quoted above, deserves special attention: ‘I should like to know how the wicked can eat the flesh of Christ which was not crucified for them, and how they can drink the blood which was not shed to expiate their sins.’ This appears to be a categorical denial of universal atonement.” (= Pernyataan Calvin dalam tanggapannya kepada Heshusius, yang menangani partisipasi dari orang-orang yang tidak percaya dalam Perjamuan Kudus dan dikutip di atas, layak mendapatkan perhatian khusus: ‘Aku ingin tahu bagaimana orang-orang jahat bisa makan daging Kristus yang tidak disalibkan untuk mereka, dan bagaimana mereka bisa minum darah yang tidak dicurahkan untuk menebus dosa-dosa mereka’. Ini kelihatan sebagai suatu penyangkalan yang positif / pasti tentang Penebusan Universal) - ‘Standing Forth: Collected Writings of Roger Nicole’, hal 303 (Libronix).

Catatan: Kutipannya diambil dari ‘Selected Works of John Calvin’, ‘Tracts and Letters’, vol 2, hal 527. Dalam software AGES juga ada tetapi dalam vol 2, hal 476. 
\
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-o0o-
Next Post Previous Post