PERBEDAAN PASKAH YESUS DAN ORANG LAIN

Pdt. Budi Asali, M.Div.
PERBEDAAN PASKAH YESUS DAN ORANG LAIN. Perbedaan saat makan Paskah antara Yesus dan murid-muridNya di satu pihak, dan orang orang lain di lain pihak.
PERBEDAAN PASKAH YESUS DAN ORANG LAIN
otomotif, gadget
Yesus dan murid-muridNya makan Paskah pada hari Kamis malam (bagi orang Yahudi ini sudah termasuk hari Jum’at, karena pergantian hari bagi mereka adalah pk 18.00! - lihat gambar di atas!).

Tetapi dari Yohanes 18:28 dan Yohanes 19:14, terlihat bahwa pada saat Yesus diadili (hari Jum’at), orang-orang Yahudi yang lain belum makan Paskah. Karena itu jelas bahwa Yesus memang makan Paskah sebelum orang-orang yang lain. Tetapi berapa banyak perbedaan waktunya? Ada 2 pandangan:

a) Ada orang-orang yang berpendapat bahwa orang-orang lain makan Paskah pada titik A (lihat gambar di atas). Ini berarti bahwa sekalipun Yesus dan murid-muridNya makan Paskah lebih dulu dari orang-orang lain, tetapi Yesus tetap makan Paskah pada hari yang sama dengan mereka, yaitu hari Jum’at.

b) Kebanyakan penafsir menganggap bahwa orang-orang lain makan Paskah pada titik B, yang sudah termasuk hari Sabtu (lihat gambar di atas). Itu berarti bahwa Yesus dan murid-muridNya makan Paskah 1 hari lebih dahulu dibandingkan dengan orang-orang yang lain.

Apa alasan Yesus untuk makan Paskah 1 hari lebih dulu dari orang- orang yang lain? Perlu diingat bahwa hari untuk makan Paskah ditentukan oleh Tuhan sendiri (bdk. Keluaran 12:2-6 Imamat 23:5 Bilangan 9:4-5), dan karena itu tidak boleh diubah semaunya sendiri. Lalu mengapa Yesus mengubahnya menjadi 1 hari lebih dulu?

Ada orang yang memberikan alasan: karena Yesus tahu bahwa sebentar lagi Ia akan ditangkap, dan besoknya Ia sudah akan mati.

Tetapi Calvin mengatakan bahwa adalah tradisi orang Yahudi, kalau suatu hari raya terjadi pada hari Jum’at, maka supaya mereka tidak libur 2 hari berturut-turut (ingat bahwa hari Sabtu adalah hari Sabat / hari libur), maka mereka mengundurkan perayaan hari raya itu 1 hari, dan mereka menggabungkan hari raya itu dengan hari Sabat. Jadi mungkin sekali bahwa pada saat itu Paskah seharusnya terjadi pada hari Jum’at, tetapi orang-orang Yahudi mengundurkannya 1 hari dan merayakannya pada hari Sabat / Sabtu. Tetapi Yesus tidak mau menuruti tradisi yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, dan karena itu, Ia tetap merayakan Paskah pada hari Jum’at.

Dari sini kita bisa belajar bahwa Kristus berusaha mentaati Firman Tuhan / hukum Taurat sampai yang sekecil-kecilnya (bdk. Matius 5:17-19).

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Next Post Previous Post