Apakah Kata Allah Merupakan Nama Pribadi Dari Tuhannya umat Islam?
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Apakah Kata Allah Merupakan Nama Pribadi Dari Tuhannya umat Islam. Sekarang saya akan menanggapi pandangan mereka bahwa kata ‘Allah’ merupakan nama pribadi dari Tuhannya umat Islam.
gadget, education, insurance |
1. Kata ‘Allah’ bukan merupakan nama pribadi dari Tuhannya orang Islam!
Seperti sudah saya singgung di atas, kata ‘Allah’ berasal dari kata-kata Al dan Ilah, dan berarti ‘the God’ (=sang Allah). Jadi, ini jelas bukan merupakan suatu nama! Saya mendapatkan hal ini dari:
a. Bambang Noorsena.
Dan Bambang Noorsena juga mengatakan bahwa dalam kalangan Islam memang ada 2 pandangan berkenaan dengan hal ini.
Bambang Noorsena: “Padahal, tidak semua umat Islam berpandangan seperti itu. Faktanya, ada umat Islam yang menganggap Allah itu ‘nama diri’, karena itu ghayr al-musytaq (tidak punya asal-usul dari kata lain), tetapi ada pula yang menganggapnya musytaq (berasal dari kata al-Ilah)”.
b. Seorang kyai Islam yang mengundang saya khotbah 3 x di tempatnya. Ia bernama Sumardi, mempunyai gelar S2 dalam Islam, dan mengaku bisa berbicara dalam bahasa Arab.
c. Seorang teman Islam saya yang mengaku bisa berbahasa Arab.
d. Sumber-sumber lain di bawah ini:
Encyclopedia Britannica 2007 (dengan topik ‘al-’):
“Arabic definite article, meaning ‘the.’ It often prefixes Arabic proper nouns, especially place-names; an example is Al-Jazirah (Arabic: ‘The Island’), the name of an interfluvial region in The Sudan” [=Kata sandang tertentu dalam bahasa Arab, berarti ‘the’ (=si / sang). Kata ini sering diletakkan di depan kata-kata benda bahasa Arab, khususnya nama-nama tempat; sebagai contoh adalah Al-Jazirah (bahasa Arab: ‘sang pulau’), nama dari suatu daerah antara sungai di Sudan].
Catatan: perhatikan bahwa kutipan di atas ini membicarakan kata bahasa Arab ‘al-’.
Dari kutipan di atas ini bisa kita lihat bahwa kata bahasa Arab ‘al-’ merupakan suatu definite article / kata sandang tertentu, dan karena itu dalam bahasa Inggris diterjemahkan ‘the’ (=si / sang).
Microsoft Encarta Reference Library 2003: “Allah, Arabic name of the supreme being. The term is a contraction of the Arabic al-llah, ‘the God.’ Both the idea and the word existed in pre-Islamic Arabian tradition, in which some evidence of a primitive monotheism can also be found. Although they recognized other, lesser gods, the pre-Islamic Arabs recognized Allah as the supreme God” (=Allah, nama / sebutan bahasa Arab untuk Tuhan / makhluk tertinggi. Istilah ini merupakan singkatan dari kata Arab Al-llah, ‘the God’. Baik gagasan maupun kata itu sudah ada dalam tradisi Arab sebelum Islam, dalam mana beberapa bukti dari suatu monotheisme yang primitif juga bisa ditemukan. Sekalipun mereka mengakui allah-allah / dewa-dewa lain yang lebih kecil, orang-orang Arab sebelum Islam mengakui Allah sebagai Allah yang tertinggi).
Catatan: saya harus tekankan berulang-ulang bahwa kata ‘name’ dalam bahasa Inggris tidak harus berarti ‘nama’, tetapi bisa berarti ‘sebutan’.
Microsoft Encarta Reference Library 2003 (related articles, definition of Allah): “The Arabic name for God, Allah, refers to the same God worshiped by Jews and Christians. Islam’s central teaching is that there is only one all-powerful, all-knowing God, and this God created the universe. ... The Arabic word ‘Allah’ means ‘the God,’ and this God is understood to be the God who brought the world into being and sustains it to its end. ... Before Islam, many Arabs believed in a supreme, all-powerful God responsible for creation; however, they also believed in lesser gods. With the coming of Islam, the Arab concept of God was purged of elements of polytheism and turned into a qualitatively different concept of uncompromising belief in one God, or monotheism” (=Sebutan bahasa Arab untuk untuk God, Allah, menunjuk kepada God / Allah yang sama yang disembah oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang kristen. Ajaran pokok Islam adalah bahwa hanya ada satu Allah yang maha kuasa dan maha tahu, dan Allah ini yang menciptakan alam semesta. ... Kata bahasa Arab ‘Allah’ artinya ‘the God’, dan Allah ini dimengerti sebagai Allah yang menciptakan dunia / alam semesta dan menopangnya sampai pada akhirnya. ... Sebelum Islam, banyak orang Arab percaya kepada suatu Allah yang tertinggi dan maha kuasa yang bertanggung-jawab untuk penciptaan; tetapi mereka juga mempercayai allah-allah / dewa-dewa yang lebih kecil. Dengan datangnya Islam, konsep orang Arab tentang Allah dimurnikan dari elemen-elemen polytheisme, dan dibelokkan pada konsep yang berbeda secara kwalitas tentang kepercayaan tanpa kompromi kepada satu Allah, atau monotheisme).
Microsoft Encarta Reference Library 2003 (‘Christian Arab’, ‘spread of’): “Allah is the Arabic word for ‘God.’” (=Allah adalah kata bahasa Arab untuk ‘God’).
Encyclopedia Britannica 2007 (dengan topik ‘Allah’):
“(Arabic: ‘God’), the one and only God in the religion of Islam. Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-Ilah, ‘the God.’ The name’s origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonym for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for ‘God’ and is used by Arab Christians as well as by Muslims” [=(bahasa Arab: ‘God’), satu-satunya God / Allah dalam agama Islam. Dari sudut ilmu asal kata, sebutan ‘Allah’ mungkin merupakan suatu singkatan dari kata bahasa Arab ‘al-Ilah’, ‘the God’. Asal usul sebutan itu bisa ditelusuri jejaknya sampai pada tulisan-tulisan Semitik dalam mana kata untuk ‘god’ adalah Il atau El, yang terakhir ini merupakan kata Perjanjian Lama yang sama untuk Yahweh. Allah adalah kata standard bahasa Arab untuk ‘God’ dan digunakan oleh orang-orang kristen Arab maupun oleh orang-orang Islam).
Wikipedia, the free encyclopedia (internet):
• “In Islam, Allah is the name of the nameless God” (=Dalam Islam, Allah adalah sebutan dari Allah yang tak bernama).
Catatan:
kutipan di atas ini menunjukkan secara jelas bahwa dalam bahasa Inggris kata ‘name’ bisa berarti ‘nama’ ataupun ‘sebutan’. Dalam kutipan di atas ini, jelas bahwa kata ‘name’ yang pertama harus diartikan sebagai ‘sebutan’, sedangkan kata ‘name’ yang kedua (yang digabungkan dengan kata ‘less’, sehingga menjadi ‘nameless’), harus diartikan sebagai ‘nama’.
Kata-kata ‘nameless God’ (=Allah yang tidak bernama) jelas menunjukkan bahwa Encyclopedia ini menganggap bahwa ‘Allah’ bukanlah nama dari Tuhannya orang Islam.
• “Allah ... is the standard Arabic word for ‘God’. While the term is best known in the West for its use by Muslims as a reference to God, it is used by Arabic-speakers of all Abrahamic faiths, including Christians and Jews, in reference to ‘God’” (=Allah ... adalah kata standard bahasa Arab untuk ‘God’. Sementara istilah ini di Barat dikenal karena penggunaannya oleh orang-orang Islam berhubungan dengan God / Allah, kata ini digunakan oleh orang-orang yang berbicara dalam bahasa Arab dari semua iman Abrahamik, termasuk Kristen dan Yahudi, berhubungan dengan ‘God’).
• “In Islam, Allah is the supreme and all-comprehensive divine name. All other divine names are believed to refer back to Allah. Allah is unique, the only God, transcendent creator of the universe and omnipotent. Arab Christians today, having no other word for ‘God’ than ‘Allah’, use terms such as Allāh al-ab to mean ‘God the father’” [=Dalam Islam, Allah adalah sebutan ilahi yang tertinggi dan mencakup segala sesuatu. Semua sebutan ilahi yang lain dipercaya menunjuk kembali kepada Allah. Allah itu unik, satu-satunya God / Allah, pencipta alam semesta yang transenden (melampaui pengetahuan /terpisah dari materi), dan maha kuasa. Orang-orang kristen Arab sekarang tidak mempunyai kata lain untuk ‘God’ selain ‘Allah’, menggunakan istilah-istilah seperti Allah al-ab untuk memaksudkan ‘God the Father / Allah Bapa’].
• “Arabic-speakers of all Abrahamic faiths, including Christians and Jews, use the word ‘Allah’ to mean ‘God’. The Christian Arabs of today have no other word for ‘God’ than ‘Allah’. Arab Christians for example use terms Allāh al-ab meaning ‘God the father’, Allāh al-ibn mean ‘God the son’, and Allāh al-rūh al qudus meaning ‘God the Holy Spirit’” (=Orang-orang yang berbicara dalam bahasa Arab DARI SEMUA IMAN Abrahamik, termasuk orang Kristen dan orang Yahudi, mengunakan kata ‘Allah’ untuk memaksudkan ‘God’. Orang-orang kristen Arab jaman sekarang tidak mempunyai kata lain untuk ‘God’ selain ‘Allah’. Sebagai contoh, orang-orang kristen Arab menggunakan istilah-istilah Allah al-ab yang berarti ‘God the Father / Allah Bapa’, Allah al-ibn berarti ‘God the Son / Allah Anak’, dan Allah al-ruh al qudus yang berarti ‘God the Holy Spirit / Allah Roh Kudus’).
Catatan: dalam bahasa Indonesia juga tidak ada kata lain selain ‘Allah’ untuk menterjemahkan kata ‘God’. Seringkali kata ‘God’ diterjemahkan ‘Tuhan’, tetapi saya berpendapat itu salah, karena kata ‘Tuhan’ merupakan terjemahan dari kata ‘Lord’, bukan dari kata ‘God’.
W. E. Vine (OT): “’elah, ‘god.’ This Aramaic word is the equivalent of the Hebrew ’eloah. It is a general term for ‘God’ in the Aramaic passages of the Old Testament, and it is a cognate form of the word ’allah, the designation of deity used by the Arabs” (=ELAH, ‘god’ / ‘allah’. Kata bahasa Aram ini sama artinya dengan kata bahasa Ibrani ELOAH. Ini merupakan istilah yang umum untuk ‘God’ / ‘Allah’ dalam text-text Perjanjian Lama bahasa Aram, dan ini merupakan bentuk yang berhubungan / sama asal usulnya dengan kata ‘ALLAH’, kata yang digunakan oleh orang-orang Arab untuk menunjuk pada Allah).
The International Standard Bible Encyclopedia (dengan topik ‘God, names of’): “'El: In the group of Semitic languages, the most common word for Deity is El ('el), represented by the Babylonian ilu and the Arabic 'Allah” (=EL: dalam kelompok bahasa-bahasa Semitik, kata yang paling umum untuk Allah adalah EL, diwakili oleh kata Babilonia ILU dan kata Arab ‘Allah’).
A. Heuken SJ: “Kata ‘Allah’ merupakan perpaduan dua kata Arab: ‘al’ dan ‘ilah’, artinya ‘the God’ atau Yang (Maha)kuasa. Kata Semit ‘ilah’ sama arti dan akarnya dengan kata Ibrani ‘el’, yang berarti ‘yang kuat’, ‘yang berkuasa’ dan menjadi sebutan untuk ‘Tuhan’” - ‘Ensiklopedi Gereja’, vol I, hal 88.
Sir Hamilton A. R. Gibb: “Kata Arab ‘Allah’ adalah bentuk singkat dari al-ilah” - ‘Islam Dalam Lintasan Sedjarah’, hal 50.
Catatan: Sebelum agama Islam muncul, orang-orang Kristen Arab sudah lebih dulu menggunakan kata ‘Allah’ ini.
Bambang Noorsena: “istilah Allah dipakai sebagai sebutan bagi Khaliq langit dan bumi oleh orang-orang Kristen Arab di wilayah Syria. Hal ini dibuktikan dari sejumlah inskripsi Arab pra-Islam yang semuanya ternyata berasal dari lingkungan Kristen”.
Catatan: kata ‘inskripsi’, dalam bahasa Inggris ‘inscription’, artinya adalah ‘prasasti’.
A. Heuken SJ: “Alkitab, Terjemahan Arab. Sebelum kebangkitan Islam, agama Kristen berdiri kokoh di beberapa tempat di Jazirah Arab, khususnya di bagian baratnya dan di Yaman. Sejak abad ke 2 bagian-bagian dari Kitab Suci sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk digunakan sebagai bacaan dalam ibadat” - ‘Ensiklopedi Gereja’, vol I, hal 87.
Catatan: Buku ini dari perpustakaan STRIS.
A. Heuken SJ: “Mengingat sejarah terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Arab, peraturan beberapa negara bagian - Malaysia, yang melarang orang Kristen menggunakan kata-kata Arab seperti nabi, Allah ... adalah tidak adil. Sebab kata-kata itu sudah digunakan sebelum zaman nabi Muhammad oleh orang Kristen bangsa Arab” - ‘Ensiklopedi Gereja’, vol I, hal 88.
A. Heuken SJ: “Sebelum masa Muhammad, kata ‘Allah’ sudah dipakai dalam bahasa Arab untuk Pencipta alam semesta yang terlalu jauh atau tinggi untuk disembah atau dimintai perhatian. Orang Kristen keturunan Arab pada waktu itupun sudah memakai sebutan ‘Allah’ untuk Tuhan” - ‘Ensiklopedi Gereja’, vol I, hal 88-89.
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
AMIN_