Nama Allah Orang Kristen: YAHWEH

Pdt.Budi Asali, M.Div.

Allah orang kristen yang kita sembah memang mempunyai nama, yaitu ‘YAHWEH / YHWH’.
Nama Allah Orang Kristen:YAHWEH - Pdt.Budi Asali, M.Div
gadget, education, insurance
Keluaran 3:13-15 - “(Keluaran 3:13) Lalu Musa berkata kepada Allah: ‘Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang namaNya? - apakah yang harus kujawab kepada mereka?’ (14) Firman Allah kepada Musa: ‘AKU ADALAH AKU.’ Lagi firmanNya: ‘Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.’ (Keluaran 3:15) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: ‘Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (Ibrani: YHWH), Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah namaKu untuk selama-lamanya dan itulah sebutanKu turun-temurun”.

Keluaran 6:1-2 - “(1) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: ‘Akulah TUHAN (Ibrani: YHWH). (2) Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan namaKu TUHAN (Ibrani: YHWH) Aku belum menyatakan diri”.

Catatan: kata ‘TUHAN’ dalam ayat-ayat di atas, dalam bahasa Ibrani sering dibaca YAHWEH, tetapi sebetulnya adalah YHWH (karena bahasa Ibrani tidak mempunyai huruf hidup, 22 huruf dalam abjad Ibrani semuanya adalah huruf mati). Dalam sepanjang pembahasan, saya akan menggunakan ‘YAHWEH’, tetapi nanti akan ada bagian dimana saya menjelaskan tentang ‘YAHWEH’ dan ‘YHWH’ ini.

Sudah sejak dahulu Saksi-Saksi Yehuwa mengharuskan penggunaan nama ‘YAHWEH’. Hanya saja mereka membacanya ‘Jehovah’ / ‘Yehuwa’. Tetapi sejak beberapa waktu yang lalu, muncul suatu gerakan di dalam kristen, yang juga mengharuskan penggunaan nama ‘YAHWEH’. Saya sendiri baru tahu tentang gerakan ini pada beberapa tahun yang lalu, tetapi Gary Mink, seorang penulis di internet, mengatakan bahwa gerakan ini sudah ada pada sekitar tahun 1930.

Gary Mink (internet): “The sacred name movement is a religious movement which began in the late 1920s and early 1930s. It grew out of division within the Church of God, Seventh Day. The primary and therefore the namesake concern of this movement is both the written and the oral use of the name Yahweh, or one of the other many English forms of the Hebrew name of God. From this emphasis derives the name, Sacred Name Movement.” (=Gerakan nama kudus / keramat ini adalah suatu gerakan agamawi yang mulai pada akhir 1920an dan awal 1930an. Gerakan ini keluar dari pecahan di dalam Gereja Allah, Hari Ketujuh. Perhatian utama, dan karena itu senama dengan gerakan ini, adalah baik penulisan maupun pengucapan dari nama Yahweh, atau salah satu dari banyak bentuk bahasa Inggris yang lain dari nama Allah dalam bahasa Ibrani. Dari penekanan ini diturunkan nama ‘Gerakan Nama Kudus / Keramat’).

Tetapi di Indonesia gerakan ini menambah ajarannya dengan juga melarang penggunaan kata ‘Allah’. Point ini tentu tidak populer di luar negeri, yang tidak menggunakan kata ‘Allah’.

Mereka bahkan juga menganggap bahwa kita tidak boleh menggunakan nama ‘Yesus’, tetapi harus mengubahnya menjadi nama Ibraninya, yaitu ‘Yahshua’ atau ‘Yeshua’. Dan gilanya, mereka melanjutkan dengan mengajarkan bahwa keselamatan kita tergantung dari pengucapan nama-nama ini secara tepat / benar.

Gary Mink (internet): “They also came to believe Jesus cannot be called Jesus. He must be called by a Hebrew name, Yahshua. ... It is generally taught that salvation is dependent upon pronouncing these names properly and exactly” (=Mereka juga percaya bahwa Yesus tidak bisa disebut / dipanggil ‘Yesus’. Ia harus dipanggil dengan suatu nama Ibrani, Yahshua. ... Pada umumnya diajarkan bahwa keselamatan tergantung pada pengucapan nama-nama ini dengan benar dan persis).


Sebetulnya kalau mereka sekedar tidak mau menggunakan kata ‘Allah’, dan mereka mau mengembalikan nama Yahweh, dan mereka mau mengubah nama ‘Yesus’ menjadi ‘Yeshua’ / ‘Yahshua’, saya tidak terlalu keberatan. Tetapi pada waktu mereka mengharuskan semua orang Kristen melakukan hal yang sama, maka ini adalah sesuatu yang tidak bisa saya terima. Tetapi ini hanya saya anggap sebagai sesuatu yang salah, bukan sesuatu yang sesat.

Tetapi kalau mereka menghubungkan hal-hal ini dengan keselamatan, maka itu saya anggap sesat. Mengapa? Karena jelas bahwa itu sudah menunjuk pada ajaran keselamatan karena perbuatan baik, dan ini bertentangan dengan Efesus 2:8-9 dan banyak ayat lain dalam Kitab Suci.

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
AMIN_
Next Post Previous Post