Bahaya Pencobaan

“… sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”  Yohanes 15:5 
Bahaya Pencobaan
Kebobrokan hati manusia ditunjukkan oleh keberanian terkutuk dan pengabaian peringatan Allah, padahal mereka mengamati sesama yang menyerah di bawah kuasa pencobaan. 

Semua yang tidak sungguh-sungguh memperhatikan betapa berbahayanya masuk ke dalam pencobaan, tidak menyadari betapa rapuhnya mereka dan betapa kuatnya musuh. Mereka melintas di sisi orang yang tewas jatuh di lorong pencobaan tanpa rasa peduli atau rasa takut. Kita memang lemah pada diri kita sendiri tanpa kekuatan untuk bertahan. 

Meskipun  sebuah istana atau benteng dipagari dengan sempurna, jika ada pengkhianat di dalamnya, maka benteng tersebut tidaklah aman dari musuh. Kita mempunyai pengkhianat yang tinggal di dalam hati kita dan siap bersekongkol melawan kita. Ia akan memberikan alasan untuk menyerah terhadap serangan; betul, ia akan membujuk dan berusaha untuk pencobaan melaksanakan maksudnya. Jangan menyombongkan diri bahwa anda dapat bertahan. Ada nafsu tersembunyi yang tinggal di dalam hati anda, yang sementara waktu bersikap tenang, menunggu kesempatan pencobaan menimpa anda. 

Setelah itu ia akan bangkit, memberi alasan, berseru, bergolak, dan membujuk, sampai terjadi salah satu dari hal ini: ia tewas atau terpuaskan. Orang yang yakin bahwa kondisi hatinya akan tetap sama seperti sebelumnya mengalami serangan kuasa pencobaan, akan keliru secara menyedihkan. Orang yang membenci dosa tertentu, akan berkobar secara luar biasa bagi dosa itu ketika ia masuk ke dalam pencobaan. Semua pertimbangan-pertimbangan intelek dan keberatan-keberatan yang menentang akan dikalahkan dan dibungkam. 

Baca Juga: Eksposisi Yakobus 1:12-15 (Bertahan Dalam Pencobaan)

Ia akan menertawakan rasa takut sebelumnya, melempar keragu-raguannya, dan mengutuk pendiriannya yang dulu. Petrus sedikitpun tidak pernah menduga dia dapat dengan mudah menyangkal Gurunya. Ketika saat pencobaan tiba, semua ketetapan hati terlupakan dan semua rasa kasih kepada Kristus terkubur. Pencobaan saat itu bersatu dengan rasa takut Petrus dan menyeretnya jatuh di depan pencobaan. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan karya John Owen (1616-1683), ‘Works’, VI: 104-105 . https://teologiareformed.blogspot.com/

Next Post Previous Post