MATIUS 16:16-19 (PENGAKUAN PETRUS)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
MATIUS 16:16-19 (PENGAKUAN PETRUS). Matius 16: 16: “Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’”.

1) Matius 16:16 - Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
MATIUS 16:16-19 (PENGAKUAN PETRUS)
gadget, bisnis, otomotif
Markus 8:29 - Engkau adalah Mesias.

Lukas 9:20 - Mesias dari Allah.

Perbedaan ini bukan merupakan kontradiksi, dan perbedaan ini terjadi hanya karena masing-masing penulis hanya menuliskan sebagian dari jawaban Petrus atas pertanyaan Yesus tersebut. Tentu saja Petrus menjawab secara lebih panjang lebar, tetapi masing-masing penulis hanya mencatat ringkasannya saja.

2) Dalam semua ayat-ayat dalam no 1 di atas, kata ‘Mesias’ seharusnya adalah ‘Kristus’. Dua kata itu artinya memang sama, tetapi Mesias berasal dari bahasa Ibrani, dan Kristus berasal dari bahasa Yunani. Artinya adalah ‘yang diurapi’.

3) ‘Anak Allah yang hidup’.

a) Kata ‘hidup’ berhubungan dengan ‘Allah’, bukan dengan ‘Anak’.

NIV: ‘the Son of the living God’ [= Anak dari (Allah yang hidup)].

Allah disebut dengan istilah ‘Allah yang hidup’ untuk mengkontraskanNya dengan berhala-berhala yang mati.

b) Sebutan bahwa Yesus adalah Anak Allah menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, atau bahwa Yesus setingkat / setara dengan Allah (Yohanes 5:18 10:33). Jadi, jangan mengartikan istilah itu menurut pengertian orang jaman sekarang.

Apakah saudara mengakui Yesus dengan pengakuan seperti pengakuan Petrus ini?

Matius 16:17: “Kata Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga”.

1) Di sini disebut ‘Simon bin Yunus’. Dalam Yohanes 21:16-17 dan Yohanes 1:42 disebut ‘Simon anak Yohanes’. Apakah 2 bagian ini bertentangan / kontradiksi? Sebetulnya tidak, karena dalam Matius 16:17 ini kata yang diterjemahkan ‘bin Yunus’ adalah BARIONA, dimana kata BAR berarti ‘bin’ (= anak laki-laki / putra dari), sedangkan kata IONA merupakan singkatan nama ‘Yohanes’, ayah Simon. Jadi, kata ‘Yunus’ itu sebetulnya salah terjemahan.

2) Orang mengenal Kristus dengan benar hanya karena Tuhan menyatakan kepada dia! Ingatlah ini baik-baik pada waktu memberitakan Injil! Banyaklah berdoa supaya Tuhan menyatakan Yesus kepada orang-orang yang saudara injili tersebut.

3) Kata-kata ini secara implicit mengatakan: ‘Celakalah orang yang tidak percaya kepada Yesus’.

Matius 16:18: “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”.

1) ‘Batu karang’ ditafsirkan bermacam-macam:

a) ‘Batu karang’ menunjuk kepada Kristus. Tetapi kalau diartikan seperti ini, kalimat dalam Matius 16:18 menjadi tidak masuk akal.

b) ‘Batu karang’ menunjuk pada pengakuan / iman Petrus yang dinyatakan dalam Matius 16:16 tadi.

Alasan:

1. ‘Petrus’ (Yunani: PETROS) merupakan kata benda berjenis kelamin masculine / laki-laki, dan artinya adalah ‘batu kecil’.

2. ‘Batu karang’ (Yunani: PETRA) merupakan kata benda berjenis kelamin feminine / perempuan, dan artinya adalah ‘batu besar’.

Jadi, kata ‘batu karang’ itu tidak mungkin menunjuk kepada Petrus, tetapi pada pengakuan / iman dari Petrus. Memang, apakah arti dari PETROS dan PETRA itu sama atau berbeda, diperdebatkan. Tetapi kalaupun artinya sama, mengapa Matius menggunakan kata yang berbeda? Mengapa ia tidak menulis: ‘di atasmu Aku akan mendirikan ...’ kalau ia memang memaksudkan Petrus?

Baca Juga: Allah Tritunggal: Satu Roh Atau Tiga Roh 

c) ‘Batu karang’ menunjuk kepada Petrus.

Alasan: ini cocok dengan flow / aliran dari kalimat ini.

Gereja Roma Katolik memakai ayat ini untuk mengatakan bahwa Petrus adalah Paus I.

Sekalipun harus diakui bahwa banyak penafsir Protestan yang setuju bahwa ‘batu karang’ menunjuk kepada Petrus, tetapi jelas bahwa Petrus bukanlah Paus I!

Dasar:

1. Petrus di sini hanya merupakan wakil dari semua rasul.

Dalam Matius 16:17-19 Yesus menggunakan ‘orang kedua tunggal’ karena Petrus dianggap sebagai wakil. Tetapi dalam Matius 18:18 Yesus menggunakan ‘orang kedua jamak’.

Matius 18:18 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”.

2. Rasul-rasul tidak pernah menganggap Petrus sebagai ‘yang terbesar’. Buktinya: hal itu sering mereka perdebatkan, seperti dalam:

a. Matius 18:1 - “Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: ‘Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?’”.

b. Lukas 22:24 - “Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka”.

3. Galatia 2:11-14 dan Kisah Para Rasul 15 tidak menunjukkan bahwa Petrus adalah orang yang paling tinggi pangkatnya dalam gereja, karena dalam Galatia 2:11-14 Petrus ditegur dengan keras di depan umum oleh Paulus, dan dalam Kis 15, pada waktu ada pertentangan doktrinal dalam gereja, keputusannya bukan dari Petrus, tetapi keputusan bersama.

4. Kata-kata Petrus sendiri menunjukkan bahwa ia tidak menganggap dirinya sebagai ‘yang tertinggi’ dalam gereja.

1Petrus 5:1-3 - “(1) Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. (2) Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (3) Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu”.

2) ‘Aku akan mendirikan jemaat / gerejaKu’.

Bagian ini menunjukkan secara jelas bahwa satu-satunya orang yang adalah pemilik / pendiri gereja adalah Tuhan Yesus sendiri! Setiap orang yang menganggap dirinya pemilik gereja / orang yang paling berkuasa dalam gereja, pada hakekatnya sedang melakukan kudeta terhadap Tuhan Yesus sendiri!

Dari adanya pengangkatan tua-tua dalam Kitab Suci, maka terlihat bahwa Tuhan tidak menghendaki ada 1 orang yang memerintah sebagai diktator / penguasa dalam gereja. Ia menghendaki sekelompok orang (majelis / tua-tua) yang menjadi pemerintah dalam gerejaNya!

3) ‘Alam maut tak akan menguasainya’.

Kata ‘nya’ menunjuk pada gereja. Ini menunjukkan 2 hal:

a) Kita pasti menang dalam perang rohani ini.

b) Kita terus menerus diserang setan. Karena itu jangan hidup secara santai.

Matius 16:19: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.

1) ‘Kunci’ menunjuk pada sesuatu untuk membuka / menutup.

Ada 2 macam arti:

a) Pada kita ada Firman Tuhan / Injil. Kalau kita memberitakan Injil, kita membuka pintu; kalau kita tidak memberitakan Injil, kita menutup pintu. Bandingkan dengan Lukas 11:52 yang mengatakan bahwa ahli-ahli Taurat mempunyai kunci karena mereka adalah pengajar Firman Tuhan.

Lukas 11:52 - “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.’”.

b) Pemberian otoritas untuk mengijinkan atau melarang masuk.

Arti ini sama dengan Matius 16:19b - “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.

2) ‘ikat’ = melarang.

‘lepas’ = mengijinkan.

Ini adalah arti kata-kata itu dalam tradisi penggunaan kata-kata itu dalam kalangan Yahudi. Hak itu tidak diberikan kepada Petrus saja, karena dalam Matius 18:18 digunakan kata ganti orang kedua jamak.

-AMIN-
Next Post Previous Post