Tingkat Dosa / perbuatan Baik Dan Tingkat di Neraka / Sorga
Pdt.Budi Asali, M.Div.
• Kejadian 39:9 -’kejahatan yang besar’ secara implicit menunjukkan adanya kejahatan yang kecil / lebih kecil.
gadget, education, insurance |
• Kejadian 21:12-14 menunjukkan bahwa:
pembunuhan yang disengaja hukumannya adalah hukuman mati ( Kejadian 21: 12).
pembunuhan yang tidak disengaja hukumannya adalah orangnya harus pergi ke suatu tempat (ay 13).
NB: ‘tempat’ itu = kota perlindungan - Bilangan 35:9-34 Ulangan 19:1-13 Yosua 20:1-9.
pembunuhan yang direncanakan hukumannya juga adalah hukuman mati.
Kesimpulan: kesengajaan / perencanaan dalam berbuat dosa memperberat tingkat dosa maupun hukuman (bdk. Bilangan 15:29-31).
• Keluaran 21:12 dan Kel 22:1 menunjukkan bahwa hukuman orang yang membunuh lebih besar dari hukuman orang yang mencuri. Dan lebih jauh lagi, Kel 22:1 itu juga menunjukkan bahwa makin besar / berharga barang yang dicuri (lembu vs domba) maka makin besar juga dosa / hukumannya (5x lipat vs 4 x lipat).
• Kel 21:15,18-19 menunjukkan bahwa:
kalau seseorang memukul orang tuanya maka hukumannya adalah hukuman mati (ay 15).
kalau seseorang memukul orang lain, ia tidak dihukum mati (ay 18-19).
Kesimpulan: tindakan yang sama, tetapi dilakukan kepada orang yang berbeda, bisa menghasilkan tingkat dosa / hukuman yang berbeda.
• Yehezkiel 8:13,15 - “DitambahkanNya lagi: ‘Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan.’ ... FirmanNya kepadaku: ‘Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini.’”.
Ayat-ayat ini jelas menunjukkan bahwa ada tingkat dosa / perbuatan kekejian.
• Yohanes 19:11 - Yesus berkata kepada Pilatus bahwa Dia yang menyerahkan Aku, lebih besar dosanya. Dengan kata-kata ini Yesus memaksudkan bahwa Pilatus sendiri juga berdosa (karena tidak melepaskan Yesus yang tidak bersalah), tetapi orang yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus (mungkin ini menunjuk kepada Yudas atau para tokoh Yahudi) lebih besar dosanya dari dosa Pilatus. Ini jelas menunjukkan adanya perbedaan tingkat dosa.
• Kisah Para Rasul 25:11 Paulus rela dihukum mati kalau ia memang melakukan kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati. Ini menunjukkan bahwa ia berpendapat ada dosa yang setimpal dengan hukuman mati, dan ada dosa yang lebih ringan yang tidak setimpal dengan hukuman mati.
• Lukas 12:47-48 menunjukkan bahwa orang yang tahu tetapi berbuat salah akan lebih besar hukumannya dari orang yang tidak tahu yang berbuat salah. Orang dihakimi menurut besarnya terang yang ada padanya. Jadi, makin besar terang / pengetahuannya, makin besar juga dosanya kalau ia berbuat salah.
• Markus 12:40b / Lukas 20:47b mengatakan bahwa para ahli Taurat itu akan dihukum dengan lebih berat. Sekalipun tidak dikatakan mengapa, tetapi alasannya jelas karena:
mereka mempunyai pengetahuan lebih banyak (bdk. Lukas 12:47-48).
mereka adalah tokoh agama, sehingga kesalahan mereka mempunyai akibat negatif yang lebih parah.
Apapun alasannya, tetapi ayat ini jelas menunjukkan adanya perbedaan tingkat hukuman.
• Matius 12:31-32 berbicara tentang dosa yang bisa diampuni dan dosa yang tidak bisa diampuni. Ini jelas menunjukkan adanya tingkat dosa.
• 1Yohanes 5:16 berbicara tentang adanya dosa yang membawa maut dan yang tidak membawa maut, dan ini lagi-lagi menunjukkan adanya perbedaan tingkat dosa.
NB: Istilah ‘tidak membawa maut’ artinya orangnya masih bisa diampuni asal ia bertobat. Istilah ini sama sekali tidak meremehkan dosa tertentu!
• Ibrani 10:28-29 mengatakan ‘betapa lebih beratnya hukuman’ orang yang menginjak-injak Anak Allah, menganggap najis darah perjanjian, menghina Roh kasih karunia, dibandingkan dengan hukuman dari orang yang menolak hukum Musa.
• Ibrani 12:25 berbunyi: “Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?”
kata ‘kita’ dikontraskan dengan ‘mereka’ (= Israel).
Kata-kata ‘Dia yang berbicara dari sorga’ dikontraskan dengan ‘Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi’.
kata-kata ‘apa lagi kita’, jelas menunjukkan adanya tingkat dosa dan hukuman yang berbeda.
• Lukas 19:16-19 - Orang yang dari 1 mina menghasilkan 10 mina diberi kekuasaan atas 10 kota, sedangkan orang yang dari 1 mina menghasilkan 5 mina diberi kekuasaan atas 5 kota. Ini jelas menunjukkan adanya perbedaan pahala di sorga nanti.
• 1Korintus 3:15 mengatakan adanya orang yang selamat tetapi seperti dari dalam api. Ini jelas berarti bahwa orang itu masuk surga secara pas-pasan, dan ini menunjukkan adanya tingkat di sorga.
• Mat 20:20-28 menunjukkan bahwa Yohanes dan Yakobus minta kepada Yesus supaya di sorga nanti mereka mendapat tempat di kiri dan kanan Yesus (tempat paling terhormat). Sekalipun Yesus menolak permintaan itu, tetapi Yesus sedikitpun tidak membantah akan adanya tempat yang paling terhormat itu, bahkan secara implicit Ia membenarkan hal itu, dan mengatakan bahwa untuk bisa menduduki tempat tertinggi, kita harus mau menjadi hamba bagi semua (ay 26-28). Semua ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat kemuliaan di sorga.
• Matius 5:19 berbicara tentang tempat yang paling rendah dan yang paling tinggi dalam Kerajaan Sorga.
• Mat 11:20-24 mengatakan bahwa pada akhir jaman tanggungan Tirus, Sidon, Sodom lebih ringan dari tanggungan Khorazim dan Betsaida, karena sekalipun Khorazim dan Betsaida menyaksikan mujijat-mujijat Yesus mereka tetap tidak bertobat. Ini menunjukkan bahwa dosa mereka dianggap lebih hebat dan karenanya hukuman mereka (dalam neraka) akan lebih berat. Hal yang sama ada dalam Mat 10:15.
• Daniel 12:3 menunjukkan adanya orang yang nanti bersinar seperti cakrawala, dan ada yang bersinar seperti bintang. Ini menunjukkan adanya perbedaan kemuliaan di sorga nanti.
• Matius 6:20 - Yesus menyuruh kita untuk mengumpulkan harta di sorga. Secara implicit ini menunjukkan ada orang yang mengumpulkan banyak, dan ada yang sedikit.
• 1Korintus 9:24-27 menggambarkan hidup kristen seperti pertandingan lari, dimana ada hadiah / mahkota.
Kata-kata ‘supaya jangan aku sendiri ditolak’ (ay 27) tidak berarti kehilangan keselamatan, karena kontex ini tidak berbicara tentang keselamatan, tetapi tentang mahkota / hadiah / upah / pahala di sorga. Bandingkan dengan terjemahan2 di bawah ini:
NASB: lest ... I myself should be disqualified (= supaya aku sendiri tidak didiskualifikasi).
NIV: I myself will not be disqualified for the prize (= aku sendiri tidak didiskualifikasi untuk hadiah).
NB: dalam pertandingan, orang yang didiskualifikasi tidak akan menerima hadiah.
Jadi semua ini menunjukkan adanya pahala / hadiah / mahkota yang berbeda-beda di sorga, tergantung bagaimana perjuangan setiap orang dalam pertandingan lari itu.
• Wahyu 14:13 - “Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: ‘Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.’ ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’”.
• Wahyu 22:12 berbunyi: “... Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (bdk. Mazmur 28:4 Yeremia 17:10 Wahyu 20:12).
Dari semua ayat-ayat ini terlihat bahwa baik dalam menghukum, maupun dalam memberi pahala, Tuhan memberikannya menurut perbuatan / kehidupan orangnya masing2 (berbeda satu dengan yang lain). Keadilan Allah mengharuskan Ia melakukan hal ini!
• Adanya bermacam-macam mahkota untuk macam-macam tindakan yang baik yang dijanjikan Tuhan dalam firmanNya seperti dalam 1Korintus 9:25 1Tesalonika 2:19 2Timotius 4:8 Yakobus 1:12 1Petrus 5:4 Wahyu 2:10. Sekalipun mungkin sekali mahkota ini hanya sekedar simbol (bukan hurufiah), tetapi jelas ini menunjukkan adanya perbedaan kemuliaan dari setiap orang yang masuk sorga.
• Ada banyak ayat yang menyoroti tentang ‘upah’ di sorga nanti:
Matius 6:1,2,5,16 menunjukkan bahwa orang yang memamerkan perbuatan baiknya sudah menerima seluruh upahnya di dunia ini (yaitu pujian dari orang-orang kepada siapa perbuatan baik itu dipamerkan), sehingga tidak ada upah di sorga nanti.
Matius 10:41-42 berbicara tentang ‘upah seorang nabi’.
Ibrani 11:26 mengatakan bahwa Musa rela dihina karena Kristus, karena ia menujukan pandangannya kepada upah. Kalau nanti pahala di sorga sama rata untuk semua orang, itu berarti Musa melakukan semua itu dengan sia-sia!
Matius 5:12 Luk 6:23,35 berbicara tentang upah yang besar di sorga bagi orang yang dianiaya karena Kristus. Ini secara implicit menunjukkan adanya upah yang kecil.
2Yoh 8 menyuruh kita waspada supaya nanti menerima upah sepenuhnya. Ini jelas menunjukkan bahwa ada orang yang mendapat upah penuh, dan ada yang dapat upah sebagian.
Louis Berkhof, Systematic Theology:
“The Bible does distinguish different kinds of sins, especially in connection with the different degrees of guilt attaching to them. The Old Testament makes an important distinction between sins committed presumptuous-ly (with a high hand), and sins resulting from ignorance, from an erroneous conception of things, or from weakness of character. ... The New Testament further clearly teaches us that the degree of sin is to a great extent determined by the degree of light possessed. The heathen are guilty indeed, but they who have God’s revelation and enjoy the privileges of the gospel ministry are far more guilty, Matt. 10:15; Luke 12:47,48; 23:34; John 19:11; Acts 17:30; Roma. 1:32; 2:12 1Timotius 1:13,15,16.” (p 252).
“But there will be different degrees, both of the bliss of heaven and of the punishment of hell. And these degrees will be determined by what is done in the flesh, Matt. 11:22,24; Luke 12:47,48; 20:47; Dan. 12:3; IICor. 9:6” (p 733-734).
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
AMIN_