Apakah Pak Budi setuju bahwa Petrus Pemegang Kunci Sorga?


Pdt.Budi Asali, M.Div.
Apakah Pak Budi setuju bahwa Petrus Pemegang Kunci Sorga?Apakah Pak Budi setuju bahwa Petrus Pemegang Kunci Sorga?. Matius 16:18-19 -18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Matius 16: 18: “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”.

1) ‘Batu karang’ ditafsirkan bermacam-macam:

a) ‘Batu karang’ menunjuk kepada Kristus. Tetapi kalau diartikan seperti ini, kalimat dalam Matius 16: 18 menjadi tidak masuk akal.

b) ‘Batu karang’ menunjuk pada pengakuan / iman Petrus yang dinyatakan dalam Matius 16: 16 tadi.

Alasan:

1. ‘Petrus’ (Yunani: PETROS) merupakan kata benda berjenis kelamin masculine / laki-laki, dan artinya adalah ‘batu kecil’.

2. ‘Batu karang’ (Yunani: PETRA) merupakan kata benda berjenis kelamin feminine / perempuan, dan artinya adalah ‘batu besar’.

Jadi, kata ‘batu karang’ itu tidak mungkin menunjuk kepada Petrus, tetapi pada pengakuan / iman dari Petrus. Memang, apakah arti dari PETROS dan PETRA itu sama atau berbeda, diperdebatkan. Tetapi kalaupun artinya sama, mengapa Matius menggunakan kata yang berbeda? Mengapa ia tidak menulis: ‘di atasmu Aku akan mendirikan ...’ kalau ia memang memaksudkan Petrus?

c) ‘Batu karang’ menunjuk kepada Petrus.

Alasan: ini cocok dengan flow / aliran dari kalimat ini.

Gereja Roma Katolik memakai ayat ini untuk mengatakan bahwa Petrus adalah Paus I.

Sekalipun harus diakui bahwa banyak penafsir Protestan yang setuju bahwa ‘batu karang’ menunjuk kepada Petrus, tetapi jelas bahwa Petrus bukanlah Paus I!

Dasar:

1. Petrus di sini hanya merupakan wakil dari semua rasul.

Dalam Matius 16: 17-19 Yesus menggunakan ‘orang kedua tunggal’ karena Petrus dianggap sebagai wakil. Tetapi dalam Matius 18:18 Yesus menggunakan ‘orang kedua jamak’.

Matius 18:18 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”.

2. Rasul-rasul tidak pernah menganggap Petrus sebagai ‘yang terbesar’. Buktinya: hal itu sering mereka perdebatkan, seperti dalam:

a. Matius 18:1 - “Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: ‘Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?’”.

b. Lukas 22:24 - “Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka”.

3. Galatia 2:11-14 dan Kis 15 tidak menunjukkan bahwa Petrus adalah orang yang paling tinggi pangkatnya dalam gereja, karena dalam Gal 2:11-14 Petrus ditegur dengan keras di depan umum oleh Paulus, dan dalam Kis 15, pada waktu ada pertentangan doktrinal dalam gereja, keputusannya bukan dari Petrus, tetapi keputusan bersama.

4. Kata-kata Petrus sendiri menunjukkan bahwa ia tidak menganggap dirinya sebagai ‘yang tertinggi’ dalam gereja.

1Petrus 5:1-3 - “(1) Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. (2) Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (3) Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu”.

2) ‘Aku akan mendirikan jemaat / gerejaKu’.

Bagian ini menunjukkan secara jelas bahwa satu-satunya orang yang adalah pemilik / pendiri gereja adalah Tuhan Yesus sendiri! Setiap orang yang menganggap dirinya pemilik gereja / orang yang paling berkuasa dalam gereja, pada hakekatnya sedang melakukan kudeta terhadap Tuhan Yesus sendiri!

Dari adanya pengangkatan tua-tua dalam Kitab Suci, maka terlihat bahwa Tuhan tidak menghendaki ada 1 orang yang memerintah sebagai diktator / penguasa dalam gereja. Ia menghendaki sekelompok orang (majelis / tua-tua) yang menjadi pemerintah dalam gerejaNya!

3) ‘Alam maut tak akan menguasainya’.

Kata ‘nya’ menunjuk pada gereja. Ini menunjukkan 2 hal:

a) Kita pasti menang dalam perang rohani ini.

b) Kita terus menerus diserang setan. Karena itu jangan hidup secara santai.

Matius 16: 19: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.

1) ‘Kunci’ menunjuk pada sesuatu untuk membuka / menutup.

Ada 2 macam arti:

a) Pada kita ada Firman Tuhan / Injil. Kalau kita memberitakan Injil, kita membuka pintu; kalau kita tidak memberitakan Injil, kita menutup pintu. Bandingkan dengan Luk 11:52 yang mengatakan bahwa ahli-ahli Taurat mempunyai kunci karena mereka adalah pengajar Firman Tuhan.

Lukas 11:52 - “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.’”.

b) Pemberian otoritas untuk mengijinkan atau melarang masuk.

Arti ini sama dengan Matius 16: 19b - “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.

2) ‘ikat’ = melarang.

‘lepas’ = mengijinkan.

Ini adalah arti kata-kata itu dalam tradisi penggunaan kata-kata itu dalam kalangan Yahudi. Hak itu tidak diberikan kepada Petrus saja, karena dalam Mat 18:18 digunakan kata ganti orang kedua jamak.

Apakah Pak Budi setuju bahwa Petrus Pemegang Kunci Sorga?
Next Post Previous Post