MATIUS 8:18-34 (PENUNDAAN UNTUK IKUT YESUS)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
BACAAN: MATIUS 8:18-34.
Matius 8:18-22.
Dalam Matius 8:18-22 ini hanya diceritakan tentang 2 orang (dalam Lukas 9:57-62 yang merupakan bagian paralelnya ada 3 orang).
gadget, otomotif, bisnis |
1) Orang pertama (Matius 8: 19-20).
· orang ini adalah seorang ahli Taurat dan ia mau ikut Yesus. Kata-katanya kelihatannya menunjukkan bahwa ia adalah orang yang rohani. Tetapi dari jawaban Yesus pada Matius 8: 20 bisa disimpulkan bahwa orang ini ingin ikut Yesus karena ia mengira bahwa ikut Yesus itu bakal enak (karena Yesus bisa melakukan segala macam Mujizat). Orang ini tidak tahu apa-apa tentang penyangkalan diri, pemikulan salib, penderitaan karena / demi Kristus dan sebagainya.
· Jawaban Yesus kepada orang pertama ini (Matius 8: 20):
* Matius 8: 20 menunjukkan Yesus tidak punya tempat tinggal. Ia ditolak dimana-mana.
* Orang Kristen yang menganggap bahwa ikut Yesus itu enak tok, perlu memperhatikan dan merenungkan Matius 8: 20 ini! Juga ayat-ayat seperti Matius 10:16 Markus 13:12-13 Yohanes 15:18-19 Yohanes 16:33 Filipi 1:29 2Timotius 3:12).
* Yesus tidak melakukan propaganda bahwa ikut Dia itu enak. Ia langsung memberitahu bahwa ikut Dia itu berat dan ada ‘ongkos yang harus dibayar’. Ini jelas bertentangan dengan banyak ajaran pada saat ini yang mengatakan bahwa ikut Yesus pasti kaya, sembuh dari sakit, bebas dari problem dan sebagainya. Yesus tidak pernah mengajarkan ajaran yang seperti ini!
2) Orang kedua (Matius 8: 21-22).
Ada orang-orang yang menafsirkan bahwa ayah orang itu memang baru saja mati. Tetapi rasanya tidak mungkin Yesus melarang orang itu untuk mengubur ayahnya kalau ayahnya betul-betul baru mati. Penafsir yang lain menganggap bahwa tradisi saat itu adalah bahwa seorang anak harus menguburkan ayahnya. Jadi, biasanya anak tidak mau pergi jauh sebelum ayahnya mati dan ia kuburkan. Jadi, yang diminta oleh orang ini adalah penundaan untuk ikut Yesus sampai ayahnya mati, barulah ia mau ikut Yesus.
Apa yang ingin dilakukan oleh orang itu (mengubur ayah) adalah sesuatu yang baik (bdk. Matius 15:3-9). Tetapi ia mengutamakan hal itu lebih dari ikut Yesus. Ini yang salah!
Penundaan yang ingin ia lakukan menunjukkan bahwa ia tidak mempunyai kesadaran bahwa ikut Yesus / melayani Yesus adalah sesuatu yang sangat mendesak dan tidak boleh ditunda. Tetapi banyak orang Kristen seperti itu. Mereka menunda untuk belajar Firman Tuhan, melayani Tuhan dan sebagainya dengan pilihan: ‘Lain kali toh masih bisa’. Apakah saudara juga berpikir seperti itu? Bertobatlah!
Matius 8: 22 artinya: orang yang mati rohani bisa menguburkan ayahmu, tetapi kamu harus ikut Aku dan mengabarkan Injil (Lukas 9:60). Ada tugas-tugas yang bisa dilakukan oleh orang lain, yang tidak Kristen sekalipun. Tetapi ada tugas-tugas yang hanya bisa dilakukan oleh orang Kristen yang sungguh-sungguh. Misalnya memberitakan Injil. Ini harus diprioritaskan!
Penerapan:
Apakah saudara punya aktivitas-aktivitas dunia (sekalipun itu baik) sehingga saudara lalu tidak mempunyai waktu untuk melayani Tuhan? Ingat bahwa aktivitas duniawi itu bisa dilakukan oleh orang lain, yang kafir sekalipun. Tetapi pelayanan di gereja tidak bisa dilakukan oleh orang kafir. Kapan saudara mau meninggalkan aktivitas duniawi itu dan mulai melayani Tuhan?
Dalam pelayananpun ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh banyak orang, misalnya jadi bendahara, penulis, dan sebagainya. Ada hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang, misalnya menjadi liturgist, organist dan sebagainya. Ada hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh sangat sedikit orang, misalnya berkhotbah / mengajar. Saudara harus berusaha untuk lebih menggunakan karunia-karunia yang jarang ada!
3) Perbandingan antara orang pertama dan orang kedua:
Orang pertama : too ready to follow Jesus (= terlalu siap untuk mengikut Yesus).
Orang kedua : too unready to follow Jesus (= terlalu tidak siap untuk mengikut Yesus).
Matius 8:23-27
1) Bagian ini pararel dengan Markus 4:35-41 dan Lukas 8:22-25.
2) Matius 8: 23 (bdk. Markus 4:35): Yesus yang mengajak, dan Yesus beserta murid-murid dalam perahu. Tetapi mereka toh terkena badai. Jelas bahwa ikut / taat kepada Yesus tidak menjamin bahwa hidup ini akan bebas dari kesukaran!
3) Matius 8: 24: ‘sekonyong-konyong’. Letak geografis danau Galilea menyebabkan badai sering datang secara mendadak. Badai itu jelas bukan suatu kebetulan. Itu memang direncanakan / diatur oleh Allah untuk menguji iman murid-murid. Memang kalau hidup serba tenang / enak, kita tidak bisa melihat lemahnya iman kita. Kalau kesukaran sudah datang, maka baru kita bisa melihat lemahnya iman kita.
4) Matius 8: 24: ‘Yesus tidur’. Tapi hakekat ilahi (divine nature) tetap mengontrol diri Yesus sehingga sekalipun Ia tidur, itu tidak berarti Ia tidak mengontrol segala sesuatu!
5) Matius 8: 25: murid-murid takut. Rasa takut murid-murid dalam Matius 8: 25 ini adalah rasa takut yang disebabkan kurang / tidak beriman. Itu jelas adalah dosa!
6) Matius 8: 25: kata-kata yang diucapkan berbeda dengan Matius 4:28 dan Lukas 8:24.
Penjelasan: pada waktu ketakutan mungkin setiap murid berteriak-teriak. Matius menuliskan teriakan murid yang satu, Markus menuliskan teriakan murid yang lain dan sebagainya.
7) Matius 8: 26: di sini Yesus menegur dulu, baru menenangkan badai. Ini terbalik dengan yang di Markus dan Lukas. Penulis Kitab Suci tidak selalu menulis sesuai dengan urut-urutan waktu. Tidak diketahui yang mana yang sesuai dengan urut-urutan waktu.
8) Matius 8: 26 Yesus menenangkan badai. Ini menunjukkan keilahian Yesus (bdk. Matius 8: 27). Pada waktu Yesus tidur, itu menunjukkan kemanusiaan Yesus. Dia memang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
Matius 8:28-34
1) Bagian ini pararel dengan Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39.
2) Matius 8: 28: Gadara. Markus 5:1 - Gerasa.
Ada yang mengatakan dua nama itu sama. Ada juga yang mengatakan bahwa Gerasa terletak 12 mil sebelah tenggara Gadara dan mungkin peristiwa itu terjadi di antara dua tempat itu sehingga Matius menyebut Gadara dan Markus menyebut Gerasa.
3) Matius 8: 28: dua orang. Mark / Luk - hanya 1 orang.
Mungkin sekali waktu itu ada 2 orang yang kerasukan setan, tetapi yang satu lebih parah keadaannya sehingga Markus / Lukas hanya menyoroti yang satu itu.
4) Matius 8: 28: orang yang kerasukan itu sangat berbahaya dan sangat kuat (bdk. Markus 5:3-4).
Setan memang bisa memberi kekuatan luar biasa / gaib seperti ‘tenaga dalam’, ilmu kebal dan sebagainya.
5) Matius 8: 29: ini diucapkan karena Yesus menyuruh mereka keluar (Markus 5:7-8).
BACA JUGA: MATIUS 7:7-11 (AJARAN TENTANG DOA)
Setan mengaku Yesus sebagai Anak Allah tetapi ia bisa mendustai manusia sehingga manusia tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Setan tahu bahwa ada waktunya ia akan disiksa!
Kata-kata ‘sebelum waktunya’ (Matius 8: 29) bisa berarti:
· ia tahu bahwa saat itu memang belum waktunya.
· ia mengucapkan hanya karena takut kalau-kalau waktu itu sudah tiba.
Setan minta beberapa hal:
¨ supaya tidak disuruh ke jurang maut (Lukas 8:31) dan supaya tidak disuruh keluar daerah itu (Markus 5:10). Mungkin kedua hal ini sama artinya yaitu setan minta tidak diusir ke daerah yang tidak berpenghuni. Ini menunjukkan keinginan mereka yang luar biasa untuk menggoda / menyerang manusia.
¨ minta ijin masuk ke dalam babi-babi (Matius 8: 31).
6) Matius 8: 32: Yesus mengizinkan setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi dan setan itu membunuh babi-babi itu. Dari sini bisa kita dapatkan beberapa hal:
untuk menyerang / membunuh babi pun setan membutuhkan ijin Tuhan, apalagi menyerang / membunuh kita!
kalau Allah tidak menguasai, orang yang kerasukan itu pun pasti sudah dibunuh oleh setan dari tadi.
Jadi, sekalipun kelihatannya orang yang kerasukan itu dikuasai sepenuhnya oleh setan, tetapi Allah tetap menguasai seluruhnya.
setan membunuh babi-babi dengan tujuan menyerang pemilik babi (bdk. Ayub).
7) Matius 8: 32:mengapa Yesus ijin kan setan masuk ke dalam babi dan membunuh babi-babi itu?
Ada beberapa penafsiran:
· untuk menghukum pemilik babi, karena babi adalah binatang haram. Tetapi, pemiliknya belum tentu adalah orang Yahudi sehingga tidak terikat dengan peraturan itu.
· Yesus ingin menguji pemilik babi.
· Yesus ingin menunjukkan bahwa 2 manusia jauh lebih berharga dari 2000 babi.
· Yesus ingin orang yang kerasukan itu melihat bukti bahwa setan memang sudah keluar dari dirinya. Kalau setan hanya sekedar keluar dan tak terjadi apa-apa, maka orang itu mungkin masih akan bertanya-tanya: ‘Betulkah setannya sudah keluar dari diriku?’. Tetapi sekarang, dengan setan-setan itu masuk ke dalam babi lalu babi-babi lari dan masuk danau, ia bisa yakin bahwa setan memang sudah keluar dari dirinya.
8) Matius 8: 33-34: orang banyak / pemilik babi:
takut, mungkin karena:
* melihat keilahian Yesus.
* takut akan rugi lebih banyak.
minta Yesus pergi. Mereka lebih senang tidak ada Yesus dari pada harus rugi! Mereka lebih melihat pada kerugiaanya daripada berkat yang diberi Yesus (orang yang sembuh).
9) Markus 5:18-20: bagian ini tidak ada dalam Matius / Lukas.
· orang itu bebas dari setan; ini tidak berarti bahwa ia boleh hidup semaunya. Ia harus taat kepada Yesus.
· Yesus yang menyembuhkan orang itu. Tetapi Yesus menyuruh orang itu untuk menceritakan apa yang diperbuat Tuhan atasnya (Matius 8: 19). Dan orang itu lalu memberitakan apa yang diperbuat Yesus atasnya. Jadi, jelas bahwa ‘Yesus’ dan ‘Tuhan’ bisa dibolak-balik dan itu berarti Yesus adalah Tuhan!
· Yesus menyuruh orang itu ‘sharing’ (= membagikan pengalaman). Ini merupakan sesuatu yang penting. Setiap saudara harus belajar untuk sharing!
· orang banyak itu mengusir Yesus. Tetapi Yesus tetap mengasihi / mengasihani mereka. Buktinya? Ia meninggalkan seorang (atau 2 orang) ‘penginjil’ di sana.
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-