APAKAH YESUS PERNAH KE INDIA?
Pdt.Esra Alfred Soru.
“Pak Esra, saya baru membaca sebuah buku karangan Anand Khrisna dan ia berkata bahwa Yesus pernah pergi ke India dan di sana Ia belajar dari guru-guru Hindu. Apakah itu benar? Bagaimana pendapat Bapak terhadap pandangan seperti ini?
Jawaban Saya :
Bukan hanya Anand Khrisna. Banyak di antara penganut New Age (aliran Zaman Baru) menyatakan bahwa Yesus pernah pergi ke India untuk belajar dari para guru agama Hindu. Menurut mereka, Ia kemudian kembali ke Israel dan melakukan mujizat-mujizat yang Dia pelajari dari para guru ini, dan menyampaikan ajaran-ajaran yang diperoleh-Nya dari mereka. Pemikiran seperti ini sungguh tidak masuk akal.
1. Ajaran Yesus mengenai Allah tidaklah bersifat panteistik ("semua adalah Allah") sebagaimana yang dianut oleh para guru di India.
2. Dalam pengajaran-Nya Yesus tidak pernah mengutip dari kitab Wedha agama Hindu, tetapi selalu dari Kitab Perjanjian Lama Yahudi yang menganut Yudaisme yang mengenal hanya satu Allah (Markus 12:29).
3. Tidak bukti sah yang menyatakan bahwa Yesus belajar di India.
4. Di lingkungan masyarakat, Yesus dikenal sebagai seorang tukang kayu (Markus 6:3) dan anak seorang tukang kayu (Matius 13:55).
Mark 6:3 : Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Mat 13:55 : Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Adalah suatu kebiasaan di kalangan masyarakat Yahudi bagi para ayah mengajarkan sesuatu keahlian kepada anak-anak mereka. Yusuf juga tentulah telah mengajarkan Yesus keahlian bertukang karena Ia tinggal tetap di daerah Palestina. Keahlian ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting dalam kehidupan-Nya karena beberapa perumpamaan dan ajaran-Nya didasarkan pada pengalaman bertukang itu. Misalnya, Ia mencontohkan mengenai membangun rumah di atas batu dibandingkan dengan di atas pasir (Matius 7:24-27).
5. Lukas 4:16 adalah kata kunci untuk menolak pemikiran bahwa Yesus pergi ke India. Pada awal tiga tahun pelayanan-Nya, Yesus
"datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab."
Ayat ini menyatakan bahwa Yesus dibesarkan di Nazaret, bukan India, dan kebiasaan-Nya mengunjungi rumah ibadat (sinagoge), bukan kuil Hindu.
6. Dalam kisah tersebut selanjutnya dikatakan :
"Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: 'Bukankah Ia ini anak Yusuf?'" (Lukas 4:22).
Jadi mereka yang berada di rumah ibadat itu mengenal Yesus sebagai penduduk setempat.
7. Perlu juga dicatat bahwa Yesus membaca dari Kitab Perjanjian Lama. Kitab Perjanjian Lama, yang dihargai oleh Yesus (baca Matius 5:18), yang mengingatkan orang agar menjauhkan diri dari allah-allah dan ajaran agama palsu (Kel 20:2-3; 34:14; Ul 6:14; 13:10; 2 Raj 17:35), ini tentu mencakup Hinduisme. Perjanjian Lama dengan tegas membedakan antara ciptaan dan Sang Pencipta, berbeda dengan ajaran panteisme Timur (Hindu), dan mengajarkan perlunya penebusan, bukan pencerahan.
Tujuh poin ini membuktikan bahwa Yesus sebenarnya tidak pergi ke India seperti yang dikatakan Anand Khrisna dan para pemikir New Age. Itu hanya teori omong kosong mereka saja.