MOTIVASI DAN PELAYANAN ANDREAS (YOHANES 1:35-42)

Pdt.Esra Alfred Soru.
ANDREAS (Part 1).

Yohanes 1:35-42 - (35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. (36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" (37) Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. (38) Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" (39) Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. (40) Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. (41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (42) Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
MOTIVASI DAN PELAYANAN ANDREAS (YOHANES 1:35-42)
gadget, bisnis, otomotif
Bacaan kita memperlihatkan bahwa Yohanes Pembaptis suatu hari melihat Yesus dan berseru : “Lihatlah anak Domba Allah”.

Yohanes 1:36 - Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Akibat dari perkataannya ini maka 2 orang muridnya meninggalkannya.

Yohanes 1:37 - Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Salah satu di antara mereka adalah Andreas.

Yohanes 1:40 - Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

Catatan : Seorang yang lain adalah rasul Yohanes sendiri. Yohanes memang tidak menyebutkan namanya. Inilah ciri khas Yohanes. Ia bisa menyembunyikan dirinya dan tidak menyebutkan namanya. Bukti bahwa yang seorang lagi adalah Yohanes adalah bahwa ia mengetahui dengan pasti jam pertemuan dengan Yesus yakni pukul 4.

Yohanes 1:39 - Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Bahwa rasul Yohanes (penulis Injil Yohanes) ini bisa mengetahui jamnya secara persis, bisa dijadikan bukti bahwa ia sendirilah yang mengalaminya.

Dari bagian ini juga kita dapat melihat keluhuran Yohanes Pembaptis di mana ia rela kehilangan murid-muridnya dan menyerahkannya pada Yesus. Ia pernah berkata :

Yohanes 1:20 - Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."

Yohanes 1:23 - Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Yohanes 1:26-27 - (26) Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, (Yohanes 1:27) yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Yohanes 3:28 - Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yohanes 3:30 : Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Meskipun demikian kita tidak akan belajar dari pribadi Yohanes Pembaptis melainkan dari Andreas, muridnya yang meninggalkannya dan menjadi murid Yesus.

Nama Andreas berarti “laki-laki, jantan, manly. Ia berasal dari Betsaida, Galilea.

Yohanes 1:44 - Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.

Ia bekerja sebagai nelayan.

Matius 4:18 - Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Merekasedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

Ada sejumlah hal yang dpaat kita pelajari dari Andreas ini tapi saat ini saya hanya akan mengungkapkan satu hal saja yakni tentang:

MOTIVASI ANDREAS

Ketika Andreas mendengar perkataan Yohanes Pembaptis dan mengikut Yesus bersama dengan Yohanes, Yesus lalu bertanya :

Yohanes 1:38 - Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Ada kemungkinan bahwa mereka berdua merasa sungkan untuk memulai pembicaraan dengan Yesus dan Yesus lalu mengambil inisiatif pembicaraan.

William Barclay - Kedua murid itu semula merasa malu atau canggung untuk segera mendekati Yesus sehingga mereka hanya mengikut-Nya dengan rasa hormat dari kejauhan. Tetapi segera pula Yesus melakukan sesuatu yang khas. Yesus menoleh kepada mereka dan mengajak mereka berbicara. Artinya Yesus menerima, menampung dan memberikan kemudahan kepada mereka. Yesus membuka pintu sehingga mereka dengan mudah boleh masuk. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7, hal. 145-146).

Yesus tidak bertanya “Siapakah yang kamu cari” melainkan “Apakah yang kamu cari”.Jelas Yesus tahu bahwa mereka mencari Dia. Yang ingin ditanyakan Yesus adalah apakah sesungguhnya yang mereka harapkan dari Dia. Jadi di sini kelihatannya Yesus mempertanyakan motivasi mereka dalam mengikut Dia.

Doug & Suzie Morrell - Ini adalah pertanyaan yang penting, bukan hanya laporan Yohanes tentang kata-kata Yesus yang pertama kali dicatat tapi merupkan pertanyaan pertama dari seorang kepada orang-orang yang dinilai dapat dijadikan murid. Apakah yang kamu cari? Apakah yang ada di hatimu? Apakah motivasimu untuk menjadi seorang murid? Dengan kata lain, pertanyaan Yesus ini langsung menuju pada intinya. Jawaban atas pertanyaan ini menyatakan maksud dari hati. (How Jesus Selected His Disciples: Part 1 : www.coregroups.org).

Jadi pertanyaan Yesus ini penting? Mengapa ? Karena pada masa itu ada banyak orang yang mencari-cari/mengejar hal yang mereka anggap penting.

William Barclay - Pada zaman Yesus di Palestina adalah merupakan hal yang sangat relevan untuk menanyakan hal itu. Mengapa? Oleh karena pada waktu itu memang banyak orang suka mencari hal yang mereka anggap penting. Banyak peminat hukum taurat yang mencari hal yang halus, tersembunyi dan dalam dari pokok-pokok rumit Hukum Taurat seperti dilakukan ahli Taurat dan Farisi. Banyak juga orang yang mencari kesempatan untuk memperoleh kedudukan dan kuasa seperti yang dilakukan orang Saduki. Banyak juga para nasionalis Yahudi yang mencari tokoh politis ilahi pemimpin militer yang mampu menhancurkan kekuatan penjajah Romawi seperti dilakukan orang Zelot. Banyak juga orang yang dengan rendah hati mencari Allah serta kehendak-Nya, seperti yang dilakukan para perenung. Dan banyak juga orang yang kebingungan terjerat dosa lalu mencari terang serta pengampunan Allah di jalan hidupnya. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7, hal. 153).

Jadi pada masa itu banyak orang mencari-cari sesuatu. Wajar jika Yesus menanyakan pada Andreas (dan Yohanes) apakah yang mereka cari. Ini adalah masalah motivasi mengikut Yesus. Mempertanyakan motivasi seseorang di dalam melakukan sesuatu itu sangat penting karena itu akan sangat menentukan perilakunya. 

Karena itu betapa penting kita merenungkan motivasi kita di dalam mengikut Tuhan, menjadi Kristen, melayani dan bergereja. Banyak orang Kristen melakukan aktivitas-aktivitas yang sama tetapi ternyata didorong oleh motivasi-motivasi yang berbeda. Ada orang yang menjadi Kristen hanya supaya bisa menikah dengan pacarnya yang Kristen. Ada orang yang menjadi Kristen supaya sembuh dari penyakit, supaya kaya, supaya pekerjaannya sukses, dsb. Ada orang yang pergi ke gereja untuk mencari teman, pacar dsb. 

Ada orang yang pergi ke gereja dari pada nganggur. Ada orang yang pergi ke gereja karena takut diomeli isteri atau apa kata tetangga. Ada orang yang pergi ke gereja karena sungkan pada pendeta yang sudah berkunjung. Ada orang yang pergi ke gereja karena musiknya enak. Ada orang yang membangun gereja untuk mencari popularitas atau bahkan keuntungan materi (bisnis gereja). Ada orang yang memilih masuk seolah teologia supaya cepat dapat kerja. Ada orang yang setia melayani hanya demi memenuhi kebutuhan finansial. Renungkanlah, apa yang saudara cari dengan menjadi orang Kristen, atau mengikut Tuhan, atau datang gereja/aktif melayani?

Apakah jawaban Andreas dan Yohanes terhadap pertanyaan Yesus itu? Mereka bukannya menjawab malah ia balik bertanya.

Yohanes 1:38 - Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Ini menunjukkan bahwa dua orang ini punya interest terhadap Yesus, ingin lebih dekat dan lebih kenal dengan Yesus. Pertanyaan ‘Dimanakah Engkau tinggal?’ menunjukkan bahwa dua orang ini punya interest terhadap Yesus, ingin lebih dekat dan lebih kenal dengan Yesus. Ini sama seperti seorang pemuda, kalau ada interest terhadap seorang gadis, pasti menanyakan alamatnya, teleponnya dsb.

William Barclay - Mereka menanyakan karena mereka tidak ingin berbicara dengan Yesus hanya di jalan, serta sambil lalu sebab pertemuan itu mungkin akan segera berakhir. Mereka ingin bergaul dengan Yesus lebih lama serta membicarakan persoalan dan kesulitan mereka. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7, hal.149).

William Barclay - Tempat tinggal-Nya pasti tidak menarik bagi mereka. Tapi percakapan agung yang menyusul tetap membekas di dalam ingatan mereka sebagai kenangan indah. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7, hal. 305)

Albert Barnes - Pertanyaan ini mungkin mereka tanyakan pada-Nya untuk memberitahu keinginan mereka untuk bersama-Nya dan untuk diajar oleh-Nya. Mereka lebih rindu untuk mendengarkan-Nya daripada mengehentikan-Nya di pinggir jalan. Mereka tidak berkeinginan untuk menghentikan perjalanan-Nya. .....Ini juga mengajarkan kepada kita untuk "rindu bersama Kristus", mencari setiap kesempatan untuk bersekutu dengan-Nya, dan terutama rindu "bersama-Nya dimana Ia berada" saat kita meninggalkan dunia ini. Fil 1 : 23. (From Barnes' Notes, Electronic Database Copyright © 1997, 2003, 2005, 2006 by Biblesoft, Inc. All rights reserved.)

Sesungguhnya inilah motivasi dan tujuan yang benar ketika kita menjadi Kristen, ketika kita datang ke gereja/menjadi Kristen yakni agar kita dapat mengenal Yesus lebih dalam lagi. Di gereja kita dapat belajar Firman Tuhan dan mengenal siapa Yesus sesungguhnya dan siapakah kita sesungguhnya. Apa yang sudah Dia buat bagi kita dan apa yang harus kita buat bagi Dia. Inilah motivasi dan tujuan yang benar. Yesus lalu menjawab :

Yohanes 1:39 - Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Tentulah selama tinggal dengan Yesus mereka menjadi mengenal Yesus dengan baik. Lihatlah Andreas, ia menyapa Yesus pertama kali dengan sebutan “Rabi” (guru) tapi setelah tinggal bersama Yesus ia bertemu dengan Petrus dan berkata “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (ayat 41).

Yohanes 1:38 - Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Yohanes 1:41 - Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Jadi Andreas mulai mengenal Yesus dengan benar. Renungkanlah, apakah saudara ingin lebih dekat dengan Yesus, lebih kenal Yesus, dsb? Apa pendapatmu tentang Yesus? Apakah anda hanya mengenal Yesus sebagai dokter yang mau menyembuhkan penyakit-penyakit anda? Apakah anda hanya mengenal Yesus sebagai satpam yang melindungi/mengawali anda kemanapun anda pergi? pakah anda hanya mengenal Yesus sebagai Sinterklaas yang suka membagi-bagi berkat, uang dan kekayaan? Anda perlu mengenal Yesus lebih dalam lagi sebagai Tuhan dan Juruselamat dosa? Dan masih banyak lagi hal yang perlu diketahui tentang Tuhan dan kehendak-Nya /firman-Nya/kebenaran-Nya.

Andreas (dan Yohanes) karena memang ada interest terhadap Yesus, mau tinggal dengan Yesus. Ini menunjukkan mereka mau berkorban untuk bisa lebih kenal dengan Yesus! Apakah pengorbanan yang sama ada pada diri saudara atau tidak dalam rangka mengenal Tuhan lebih dalam? Gereja kita (GKIN REVIVAL) adalah gereja yang menekankan pengajaran Firman Tuhan tapi semua ini akan sia-sia kalau anda tidak mau berkorban apa pun untuk bisa belajar mengenal Tuhan lebih dalam. Apakah anda rela berkorban uang untuk belajar di sini padahal ada gereja dekat rumah anda yang tidak perlu mengeluarkan uang bemo/ojek? Apakah anda rela berkorban waktu untuk belajar di sini karena di sini pemberitaan Firman Tuhan (khotbah dan Pelajaran Alkitab) bahkan bisa sampai 2 jam? Apakah anda rela berkorban tenaga untuk belajar di sini walau jarak anda ke sini sangat jauh dari tempat tinggal anda? Jikalau memang motivasi anda adalah sungguh-sungguh mencari kebenaran maka anda harus melakukan pengorbanan-pengorbanan ini. Maukah saudara?

ANDREAS (Part 2)

Yohanes 1:35-42 - (35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. (36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" (37) Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. (38) Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" (39) Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. (40) Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. (41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (42) Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Setelah kita belajar dari motivasi Andreas (Part 1), kita juga dapat belajar sesuatu yang sangat indah dari : KEPRIBADIAN ANDREAS. Lihat ayat berikut :

Yohanes 1:40 - Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

Menarik sekali bahwa setiap kali nama Andreas disebut, selalu saja dikait-kaitkan dengan nama Simon Petrus :

Matius  4:18 - Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya.Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

Matius  10:2 - Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,

Markus 1:16 - Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

Lukas 6:14 - Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,

Yohanes 6:8 - Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:…
Ini menunjukkan bahwa Andreas selalu hidup di bawah bayang-bayang Petrus. Orang mungkin tidak mengenal Andreas tetapi selalu mengenal Petrus. Oleh karena itu jika mereka berbicara tentang Andreas mereka selalu menyebutnya saudara Simon Petrus. Banyak teman saya yang ketika ditanya apakah mereka mengenal seorang ibu bernamaMargaretha Linda Nge? Mereka menjawab tidak! Tapi ketika saya berkata bahwa Margaretha Linda Nge itu adalah ibu saya, maka mereka mengenalnya. Jadi rupanya bagi mereka, saya lebih dikenal daripada ibu saya sehingga ketika nama ibu saya disebut sendirian, mereka tidak mengenalnya tetapi ketika digandeng dengan nama saya, mereka mengenalnya. Kira-kira demikian dengan Andreas. Ia tidak cukup dikenal orang dank arena itu namanya perlu digandeng dengan nama saudaranya Simon Petrus.

Menarik untuk diamati bahwa Andreaslah yang membawa Simon Petrus kepada Yesus namun akhirnya Petruslah yang lebih dikenal orang.

Yohanes 1:41-42 - (41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (42) Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Andreas yang membawa Petrus kepada Yesus tetapi justru Petrus yang menjadi lebih dekat dengan Yesus dan masuk kelompok inti sedangkan Andreas tidak. Pada saat penyembuhan anak perempuan Yairus, Petrus dibawa Yesus sedangkan Andreas tidak.

Markus 5:35-37 - (35) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (36) Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" (37) Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.

Ketika Yesus pergi ke Getsemani, Petrus dibawa tapi Andreas tidak.

Matius 26:36-37 - (36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,

Sangat masuk akal jika Andreas akhirnya menjadi iri hati, benci, jengkel/cemburu pada Petrus dan menyesali mengapa ia membawa Petrus pada Yesus. Bukankah Andreas dapat merasa lebih layak mendampingi Yesus karena ia adalah salah satu dari murid-murid Yesus yang pertama? Namun pikiran-pikiran seperti itu tidak ada dalam hati dan kepala Andreas.

William Barclay : Andreas adalah tipe orang yang siap menempatkan diri di belakang orang lain. Ia cukup senang untuk mundur dan membiarkan saudaranya maju. Ia cukup senang dan menikmati peran yang sederhana di antara 12 murid Yesus. Bagi Andreas, masalah ketermukaan, kedudukan, kehormatan bukan menjadi soal. Yang menjadi soal baginya adalah bagaimana ia mengikut Yesus dan melayani-Nya sebaik mungkin. Ya, Andreas menjadi contoh bagi semua orang kudus yang dengan rendah hati, setia dan tulus ikhlas berdiri di belakang. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7,hal. 152)

Perhatikan kata-kata Barclay di atas ini. (”Bagi Andreas, masalah ketermukaan, kedudukan, kehormatan bukan menjadi soal. Yang menjadi soal baginya adalah bagaimana ia mengikut Yesus dan melayani-Nya sebaik mungkin”). Sayangnya adalah hati seperti ini, pikiran dan perasaan seperti ini tidak ada dalam banyak orang Kristen bahkan di kalangan hamba-hamba Tuhan. 

Pikiran dan hati mereka bukanlah bagaimana mengikuti dan melayani Tuhan sebaik mungkin melainkan bagaimana menjadi terkemuka, mendapatkan kedudukan dan kehormatan di dalam gereja atau organisasi-organisasi rohani lainnya. Itulah sebabnya jangan heran kalau banyak pendeta berkelahi gara-gara kedudukan, jangan heran kalau pemilihan ketua Sinode / ketua Majelis / Majelis, ketua Yayasan Kristen, dll bisa kacau balau bahkan ada yang memakai kampanye dan politik kotor di dalamnya, jangan heran kalau ada yang menjadi ketua dan tidak mau turun-turun jabatan. 

Semua ini tidak akan terjadi kalau saja mereka memiliki hati seperti Andreas yang tidak peduli dengan semua kedudukan, ketermukaan dan kehormatan itu melainkan memiliki hati yang rindu untuk melayani Tuhan bahkan dengan cara yang tidak terlihat oleh manusia sekalipun. Andreas menjadi teladan bagi kita di dalam menyikapi kenyataan-kenyataan di mana ada orang-orang tertentu yang lebih menonjol dari kita, yang lebih populer dari kita, yang lebih mampu daripada kita, yang lebih dihargai dari kita. 

Andreas tidak memusingkan semuanya itu. Yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana ia bisa setia mengikut Tuhan dan melayani Dia. Apakah pikiran dan hati seperti ini ada pada saudara atau tidak? Maukah saudara membuang semua perasaan dongkol pada orang lain yang lebih menonjol dari saudara? Maukah saudara tetap melayani Tuhan walaupun hanya Tuhan yang melihat itu? (melayani di belakang layar). 

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak orang yang bekerja di belakang layar. Misalnya mekanik yang ada di balik fasilitas gedung yang canggih, petugas yang mengontrol lampu lalu lintas agar beroperasi dengan lancer, operator yang selalu siap melayani pengguna saluran komunikasi sehingga tanpa gangguan, petugas-petugas dan teknisi-teknisi yang selalu bergantian mengawasi aliran listrik agar tetap menyala, personil IT yang selalu memonitoring koneksi internet, dll.

Orang-orang ini tidak kelihatan sama sekali, bahkan tidak kita kenal. Tapi seandainya saja mereka lalai atau macet, maka pengaruhnya sangat besar bagi kita semua. Demikian juga di dalam pelayanan, dibutuhkan orang-orang yang mau bekerja di belakang layar (menyiapkan ruangan, menseting alat musik/soundsystem, mempersiapkan LCD dan lagu-lagunya, mempersiapkan snack, mengetik warta jemaat, menghitung persembahan, dll). Mungkin mereka tidak diketahui/dikenal, tetapi kalau mereka berhenti bekerja maka semuanya akan kacau.


Ketika Sir William Costa melatih sebuah orkestra dengan banyak alat musik, pemain harmonikanya lalu berpikir bahwa suara harmonikanya tidak ada artinya di antara sekian banyak bunyi alat musik yang lain. Ia berpikir tentunya tidak akan ada pengaruhnya kalau ia menghentikan bunyi harmonikanya. Ia lalu berhenti meniup harmonikanya. Pada saat itu Sir William Costa segera menghentikan orkestra itu dan berkata : ”Suara harmonikanya tidak kedengaran”. 

Betapa kagetnya pemain harmonika itu. Telinganya sendiri tidak mendengar suara harmonikanya ketika ia meniupkannya tetapi itu jelas terdengar di telinga pemimpin orkestra itu. Demikian juga sering kali orang tidak begitu memperhitungkan pelayanan kita bahkan mungkin kita sendiri pun berpikir demikian, tetapi tidak bagi Tuhan. Jika kita menghentikan pelayanan kita yang kecil maka akan ada dampaknya bagi Kerajaan Tuhan. Karena itu dibutuhkanlah hati seperti Andreas yang tidak peduli orang lain melayani di depan layar tetapi ia tetap berjuang untuk mengikuti dan melayani Tuhan secara maksimal.

ANDREAS (Part 3)

Yohanes 1:35-42 - (35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. (36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" (37) Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. (38) Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" (39) Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. (40) Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. (41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." (42) Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Kita sudah melihat tentang motivasi Andreas (Part 1) dan juga kepribadian Andreas (Part 2). Sekarang kita beralih kepada part 3 yakni tentang PELAYANAN ANDREAS.

Bacaan kita memperlihatkan bahwa setelah Andreas bertemu dan mengenal Yesus maka tindakan pertama yang ia lakukan adalah memberitahukan hal ini kepada saudaranya Simon Petrus.

Yohanes 1:41 - Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Tentang kata yang diterjemahkan ‘mula-mula’ ini ada perbedaan manuscript. Ada manuscript yang menuliskan sebagai adjective (kata sifat), yaitu ”protos” sehingga terjemahannya menjadi “He, as the first, found his own brother Simon” (ia adalah yang pertama menemukan saudaranya Simon). Di sini kata first (pertama) menerangkan katahe (ia). Tetapi ada manuscript yang menuliskan sebagai adverb (kata keterangan), yaitu”proton” sehingga terjemahannya menjadi “He first found his own brother Simon” (ia mula-mula / pertama-tama menemukan saudaranya Simon). Di sini kata first (pertama) menerangkan kata found (menemukan). Ini menimbulkan bermacam-macam penafsiran tentang arti kalimat ini.

Andreas mencari Simon, dan Yohanes mencari Yakobus, tetapi An­dreas menemukan Simon lebih dulu.
Baik Andreas maupun Yohanes mencari Simon, tetapi Andreas menemu­kan Simon lebih dulu.
Pertama-tama Andreas menemukan Simon, setelah itu ia menemukan orang-orang lain.
Ini adalah hal yang pertama dilakukan oleh Andreas.

NIV - the first thing Andrew did was to find his brother Simon (= hal yang pertama-tama dilakukan oleh Andreas adalah menemukan Simon).


Saya lebih setuju dengan arti yang ke 4 ini, karena rasanya paling natural. Dan kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setelah Andreas menemukan Kristus, maka hal yang pertama-tama ia lakukan adalah menyelamatkan saudaranya. Bandingkan dengan banyak orang Kristen (mungkin termasuk saudara) yang sudah lama diselamatkan, tetapi belum pernah berusaha membawa orang-orang yang mereka cintai untuk datang kepada Tuhan! Inilah pelayanan Andreas yakni membawa jiwa kepada Tuhan. Dan memang di dalam Alkitab, setiap kali nama Andreas disebut, selalu berhubungan dengan membawa orang lain kepada Yesus :

Yohanes 1:41 - Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Yohanes 6:8-9 - Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Yohanes 12:21-22 - Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.

Jadi Andreas adalah orang yang selalu rindu memperkenalkan orang lain kepada Yesus.

William Barclay - Kebahagiaan terbesar bagi Andreas adalah apabila ia dapat membawa orang lain kepada Yesus. Ia merupakan orang yang ingin agar kemuliaan Yesus terbagi juga kepada orang lain. Ia adalah orang yang berhati misioner. Setelah ia sendiri menemukan persahabatan dengan Yesus, selama hidupnya ia ingn membawa orang lain ke dalam persahabatan itu. Andreas menjadi teladan kita yang besar di dalam hal membagi-bagikan kemuliaan kepada orang lain. Seperti Andreas, kita tidak boleh memiliki Yesus hanya untuk diri kita sendiri. (Pemahaman Alkitab Setiap hari : Injil Yohanes 1-7, hal. 152-153).

Menariknya adalah Andreas baru mengerti sedikit sekali, tetapi ia menggunakan pengertian yang sedikit itu untuk mengajak saudaranya datang kepada Kristus.

Calvin - Andreas baru mendapatkan suatu letikan api, tetapi ia menggunakannya untuk menerangi saudaranya. Celakalah kemalasan / kelambanan kita, kalau setelah kita dite­rangi sepenuhnya, kita tidak berusaha supaya orang-orang lain ikut merasakan kasih karunia yang sama. (Commentary on the Gospel According to John, hal. 43).

Karena Andreas telah menemukan Kristus, maka ia ingin membagikan hal itu dengan orang lain. Ada banyak ‘orang kristen’ yang tak pernah ingin membagikan Kristus dengan orang lain, karena mereka sendiri belum pernah sungguh-sungguh menemukan Kristus! Apakah saudara adalah orang yang seperti itu? Di sini Andreas memberitakan Injil dengan cara menceritakan perto­batannya! Sebetulnya ini adalah cara memberitakan Injil yang paling gampang, karena kita hanya perlu menceritakan tentang pertobatan diri kita sendiri atau pengalaman bersama dengan Tuhan. 

Bagaimana kalau mereka tetap tidak mau mendengar? Itu urusan mereka, yang penting saudara sudah berusaha memberitakan Injil pada mereka. Marilah kita mendoakan dan berusaha memberitakan Injil kepada anak-anak kita, orang tua kita, istri atau suami kita, kakak atau adik kita, teman-teman kita. Ya, kita belajar melayani seperti Andreas, membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.

Ikuti saya di Google News untuk membaca artikel lainnya :


https://teologiareformed.blogspot.com/
- AMIN -
Next Post Previous Post