KEJADIAN 29:1-30 (PERJANJIAN YAKUB DENGAN LABAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
KEJADIAN 29:1-30 (PERJANJIAN YAKUB DENGAN LABAN)
I) Pertemuan Yakub dengan keluarga Ribka (Kejadian 29: 1-14).

Mula-mula Yakub bertemu dengan gembala-gembala dari Haran (ay 4), lalu dengan Rahel (Kejadian 29: 9-12), lalu dengan Laban (Kejadian 29: 13-14).

Yakub bisa berkomunikasi dengan mereka, mungkin karena ia mempela­jari bahasa mereka dari Ribka.

II) Perjanjian Yakub dengan Laban (Kejadian 29: 14b-19).

1) Mula-mula Yakub bekerja tanpa upah selama 1 bulan (ay 14b-15).

Ini menunjukkan bahwa Yakub adalah orang yang tahu diri / mempunyai rasa sungkan. Ia tidak mau hanya makan dan tidur di rumah Laban, sekalipun Laban adalah saudara ibunya.

Penerapan:

Orang kristen harus tahu diri / mempunyai rasa sung­kan. Tetapi juga perlu diingat bahwa ada rasa sungkan yang benar dan ada juga rasa sungkan yang salah. Rasa sungkan yang salah, misalnya:

· sungkan menerima pertolongan orang, padahal saudara memang membutuh­kannya dan orang itu dengan rela menolong saudara.

· sungkan karena harus dijemput oleh teman kalau pergi ke gereja, sehingga akhirnya tidak ke gereja.

Karena itu, sekalipun orang kristen harus tahu diri / mempunyai rasa sungkan, pastikanlah bahwa saudara mempunyai rasa sungkan yang benar, bukan rasa sungkan yang salah.

2) Melihat Yakub bekerja padanya tanpa upah, Laban juga menjadi sungkan sehingga ia menanyai Yakub tentang apa yang patut menjadi upahnya (Kejadian 29: 15).

Dari sini terlihat bahwa mula-mula Laban memang mempunyai maksud yang baik, yaitu ia ingin bersikap fair / adil terhadap Yakub. Tetapi nanti kita lihat bahwa akhirnya ia bersikap sama sekali tidak adil, bahkan ia menipu Yakub habis-habisan.

Ada 2 buah ayat Kitab Suci yang berhubungan dengan peristiwa ini:

a) 1Timotius 6:10 yang mengatakan: ‘cinta uang adalah akar segala keja­hatan’.

Ketamakan / kecintaan Laban terhadap uang menyebabkan ia akhir­nya jatuh ke dalam sikap yang tidak adil, curang, menipu dsb.

Penerapan:

Coba renungkan sikap saudara sendiri terhadap uang! Apakah saudara sangat ingin mendapatkan / mempertahankan uang? Apakah uang merupakan hal yang terpenting bagi saudara? Ingat bahwa cinta uang itu sendiri sudah merupakan dosa, dan hal itu menye­babkan:

· saudara tidak bisa mencintai Tuhan (Matius 6:24).

· saudara akan jatuh ke dalam dosa-dosa yang lain (1Timotius 6:9-10).

Karena itu, kalau saudara memang adalah orang yang cinta uang, mintalah ampun kepada Tuhan atas hal itu, dan berdoalah dengan tekun supaya Tuhan menolong saudara mengatasi hal itu.

b) Matius 26:41 yang mengatakan: ‘roh memang penurut tetapi daging lemah’.

Kata-kata itu terbukti kebenarannya dalam peristiwa ini, karena mula-mula Laban memang mempunyai maksud yang baik, tetapi akhirnya ia tidak mempunyai kekuatan untuk melaksanakan maksud baik itu.

Penerapan:

Sadarilah bahwa ayat itu bukan hanya berlaku bagi Laban, tetapi juga bagi setiap orang, termasuk diri saudara sendiri! Karena itu, setiap kali saudara mempunyai rencana / maksud yang baik, berdoalah kepada Tuhan supaya Tuhan memberikan kemampuan / kekuatan untuk melaksanakan rencana / maksud baik tersebut!

3) Mendengar kata-kata Laban dalam Kejadian 29: 15 itu, Yakub lalu mengajukan usul (Kejadian 29: 16-18).

a) Laban mempunyai 2 anak perempuan (Kejadian 29: 16) yang digambarkan sebagai berikut:

· ’Lea tidak berseri matanya’ (Kejadian 29: 17).

NIV: Leah had weak eyes (= Lea mempunyai mata yang lemah).

Tetapi footnote NIV menterjemahkan kata weak (= lemah) dengan delicate (= lembut).

RSV / NASB: Leah’s eyes were weak (= mata Lea lemah).

KJV: Leah was tender eyed (= Lea bermata lembut).

NKJV: Leah’s eyes were delicate (= mata Lea lembut).

Dari semua ini terlihat bahwa ada yang menganggap mata Lea jelek, ada yang menganggap mata Lea justru bagus. Saya lebih condong untuk berpendapat bahwa mata Lea jelek, karena ay 17 ini merupakan alasan mengapa Yakub cinta kepada Rahel dan bukan kepada Lea. Jadi lebih cocok kalau ay 17 ini menunjuk­kan kejelekan Lea dan keindahan Rahel.

· ’Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya’ (Kejadian 29: 17).

NIV: lovely in form and beautiful (= indah bentuknya dan cantik).

NASB: beautiful of form and face (= cantik dalam bentuk dan rupa / wajah).

NKJV: beautiful of form and appearance (= cantik dalam rupa dan penampilan).

Dari terjemahan-terjemahan ini terlihat bahwa Rahel mempunyai bentuk badan yang bagus, dan juga wajah yang cantik.

b) Yakub cinta kepada Rahel dan karena itu ia mengusulkan untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel (Kejadian 29: 18).

Penerapan:

Tidak salah untuk mencari pasangan yang cantik / ganteng, tetapi kalau dalam mencari pasangan saudara hanya memper­hatikan bentuk lahiriah, maka perhatikan Amsal 31:30!

4) Laban menyetujui usul Yakub tsb (Kejadian 29: 19).

Pada saat itu kalau seseorang mau menikahi seorang gadis, maka ia memang harus membayar mas kawin (bdk. Kejadian 34:11-12 1Samuel 18:17-27). Tetapi sekalipun persetujuan Laban ini sesuai dengan tradisi saat itu, kalau kita melihat seluruh cerita ini, haruslah disimpulkan bahwa motivasi Laban saat itu adalah ‘menjual anak demi keuntungan’ (bdk. 31:15 - ‘menjual kami’)! Ia sudah melihat cara Yakub bekerja dalam 1 bulan itu, dan ia membayangkan keuntungan yang akan ia terima kalau Yakub bekerja 7 tahun padanya!

Di sini kita melihat jahatnya ketamakan / cinta uang itu, sampai-sampai ia rela menjual anaknya demi keuntungan!

III) Sikap terhadap perjanjian (Kejadian 29: 20-30).

1) Yakub menghormati dan mentaati perjanjian, dan ia bekerja 7 tahun pada Laban untuk mendapatkan Rahel (Kejadian 29: 20).

a) Yakub bekerja dengan giat selama 7 tahun itu.

Tadinya, selama 1 bulan, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban pasti tidak akan menyetujui usulnya untuk bekerja 7 tahun untuk mendapatkan Rahel.

Sekarang, selama 7 tahun, ia juga bekerja dengan giat. Kalau tidak, Laban tentu tidak akan begitu menginginkan Yakub sebagai pekerjanya, sehingga menukar Rahel dengan Lea.

Penerapan:

Bagaimana cara saudara bekerja? Giat atau malas? Apakah saudara memuaskan atau menjengkelkan boss saudara? Apakah saudara memulia­kan atau memalukan nama Tuhan melalui cara saudara bekerja? Bacalah dan renungkanlah Kolose 3:23!

b) Kejadian 29: 20 ini menunjukkan hebatnya kekuatan cinta, karena Yakub bukan hanya rela bekerja selama 7 tahun demi Rahel, tetapi 7 tahun itu terasa hanya beberapa hari bagi Yakub, karena cinta­nya kepada Rahel!

Penerapan:

Kalau saudara bekerja bagi Tuhan / melayani Tuhan, apakah saudara melakukannya dengan jiwa / sikap seperti Yakub bekerja untuk mendapatkan Rahel? Jiwa / sikap saudara dalam melayani Tuhan menunjukkan berapa besar cinta saudara kepada Tuhan!

2) Laban mengingkari perjanjian (Kejadian 29: 21-26).

a) Setelah bekerja selama 7 tahun, maka Yakub menagih janji kepada Laban (Kejadian 29: 21).

Bahwa Laban harus ditagih, sudah menunjukkan sesuatu yang tidak baik dalam diri Laban. Seharusnya tanpa ditagih, ia harus memberikan Rahel. Tetapi rupa-rupanya ia pura-pura tidak tahu kalau Yakub sudah menyelesaikan kerjanya selama 7 tahun itu, sehingga Yakub harus menagih janji kepadanya.

Penerapan:

Apakah saudara sering pura-pura lupa pada janji sehing­ga orang perlu menagih saudara? Ingatlah bahwa biasanya orang tidak senang menagih kewajiban saudara itu, dan karena itu, laku­kanlah kewajiban saudara sehingga orang itu tidak perlu menagih saudara. Ini jelas memberikan kesaksian hidup yang lebih baik!

b) Setelah ditagih oleh Yakub, maka Laban lalu mengadakan pesta pernikahan dengan mengundang semua orang (Kejadian 29: 22).

Bagaimana orang yang cinta uang ini mau mengundang semua orang, yang tentunya menghabiskan biaya yang lebih banyak? Calvin menganggap bahwa Laban mengundang semua orang sebagai suatu taktik, karena dengan adanya begitu banyak orang sebagai saksi dalam pernikahan itu, maka Yakub tidak akan berani membatalkan pernikahannya, sekalipun Laban menukar Rahel dengan Lea!

c) Dalam pernikahan itu, ternyata Laban memberikan Lea, bukan Rahel, kepada Yakub (Kejadian 29: 23).

· Pada jaman itu, pesta pernikahan berlangsung selama 7 hari (bdk. Kejadian 29: 27-28 bdk. Hakim-hakim 14:10-18). Rupanya dalam masa 7 hari itupun pengantinnya sudah boleh melakukan hubungan sex sehingga Yakub bisa tidur dengan istrinya (ay 23b). Mungkin penggunaan cadar oleh mempelai perempuan, dan suasana gelap dalam kamar, menyebabkan Yakub tidak menyadari bahwa pengan­tin perempuan bukannya Rahel, tetapi Lea. Ia baru menyadari hal itu pada keesokan harinya (Kejadian 29: 25).

· Bahwa Lea mau disuruh oleh Laban untuk menggantikan Rahel, jelas menunjukkan bahwa:

* ia jatuh cinta kepada Yakub.

* ia juga berdosa. Ia seharusnya menolak perintah ayahnya untuk menipu Yakub. Dosanya menyebabkan ia menderita karena nanti Yakub mengasihi Rahel lebih dari dirinya (ay 30-31).

Penerapan:

Kalau saudara jatuh cinta kepada seseorang yang tidak mencintai saudara, janganlah mengatur taktik / siasat sehingga akhirnya orang itu menikahi saudara. Dalam pernikahan nanti, saudaralah yang akan tidak berbahagia karena orang itu tidak mengasihi saudara!

· Mengapa Tuhan membiarkan Yakub tertipu?

* Supaya Yakub merasakan betapa tidak enaknya ditipu orang.

Dalam Kej 27 ia menipu Ishak, ayahnya sendiri. Sekarang ia ditipu oleh Laban dengan cara yang hampir sama dengan cara yang ia gunakan untuk menipu Ishak (ia menipu Ishak dengan menyamar sebagai Esau; Lea menipunya dengan menyamar sebagai Rahel).

Kekristenan memang tidak mempercayai hukum karma. Jadi, orang yang menipu, tidak mesti akan tertipu. Tetapi bagaimanapun juga, sekalipun tidak selalu, tetapi Tuhan memang sering membuat orang yang melakukan suatu kejahatan merasakan kejahatan yang sama (bdk. 2Samuel 12:10-12 16:20-22).

Ini suatu pelajaran bagi kita untuk tidak melakukan kejahatan atau hal-hal yang tidak menyenangkan kepada orang lain.

* Supaya Rencana Allah terlaksana.

Andaikata Yakub hanya menikah dengan Rahel, maka tidak akan ada 12 suku Israel, dan juga tidak akan ada Mesias yang mereka turunkan. Ingat bahwa Mesias dilahirkan dari keturunan Yehuda (49:8-10 Matius 1:2-3 Lukas 3:33), yang justru adalah anak dari Lea (ay 35).

Jadi, sekalipun Yakub merasa rugi karena penipuan terhadap dirinya itu, tetapi hal ini akhirnya menghasilkan sesuatu yang membawa kebaikan bagi seluruh dunia, termasuk bagi Yakub sendiri (bdk. Roma 8:28).

Penerapan:

Apapun penderitaan / hal yang menyakitkan yang saudara alami, bahkan kalau saudara mengalami penipuan seperti Yakub, percayalah bahwa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi untuk kebaikan saudara!

d) Pada waktu Yakub menegurnya, Laban memberikan alasan (Kejadian 29: 26).

Sekalipun tradisi yang dikatakan oleh Laban itu memang benar, tetap saja alasan Laban ini adalah alasan yang kurang ajar, karena ia seharusnya memberitahu Yakub tentang hal itu, pada saat mereka membuat perjanjian! Di sini lagi-lagi kita melihat akibat dari ketamakan / cinta uang. Laban tidak malu-malu untuk melakukan hal yang begitu curang dan kurang ajar!

3) Laban bukan hanya mengingkari perjanjiannya dengan Yakub, tetapi ia juga memaksakan suatu perjanjian yang baru kepada Yakub (Kejadian 29: 27).

Dengan cara ini ia berhasil menjual baik Rahel maupun Lea dengan harga yang sama, yaitu masing-masing seharga 7 tahun kerja Yakub, tanpa mempedulikan bahwa ia memaksa Yakub menjadi seorang polygamist (= orang yang beristri banyak), dan bahwa ia menjadi­kan anak-anaknya menderita, karena mereka pasti akan bersaingan dalam rumah tangga Yakub. Ini lagi-lagi menunjukkan jahatnya ketamakan / cinta uang!

4) Sikap Yakub (Kejadian 29: 28-30).

a) Ia menerima usul / perjanjian yang baru yang ditawarkan oleh Laban (Kejadian 29: 28).

Ini merupakan tindakan yang salah dari Yakub. Seharusnya ia tidak mempedulikan banyaknya orang yang menjadi saksi, dan ia seharusnya menceraikan Lea. Kalaupun hal itu menyebabkan ia tidak bisa mendapatkan Rahel, seharusnya ia lebih rela tidak mendapatkan Rahel, dari pada menjadi seorang polygamist! Tetapi rupa-rupanya cintanya kepada Rahel, menyebabkan ia rela berbuat apa saja, yang berdosa sekalipun, asal bisa mendapat­kan Rahel!

Penerapan:

Hati-hati dengan saat dimana saudara mabuk oleh cinta! Jangan lalu melakukan apa saja demi cinta!

b) Ia mentaati perjanjian yang baru itu (Kejadian 29: 30b)!

· Yakub tidak balas menipu Laban, sekalipun Laban baru saja menipunya. Ingat bahwa dalam perjanjian yang kedua ini, Laban melakukan kewajibannya lebih dulu. Jadi setelah 7 hari pernikahan dengan Lea, maka Rahelpun langsung diberikan menjadi istri Yakub, barulah Yakub bekerja 7 tahun lagi. Jadi, sebetulnya Yakub bisa saja membalas menipu Laban dengan memperistri Rahel, lalu menolak bekerja 7 tahun lagi. Tetapi ia tidak melakukan hal itu!

Penerapan:

Apakah saudara sering membalas dusta / tipu / fitnah dengan hal yang sama?

· Ia bukan hanya mau bekerja 7 tahun lagi, tetapi dalam 7 tahun yang kedua itupun ia tetap bekerja keras. Ini terlihat dari kata-kata Yakub dalam 30:26b,29.

Kesimpulannya: Yakub betul-betul mentaati perjanjian yang baru itu!

Penutup:

Baik pada masa lalu, maupun pada masa yang akan datang, saudara pasti terlibat dalam perjanjian dengan banyak orang. Bagaimana sikap saudara terhadap perjanjian itu? Seperti Laban? Atau seperti Yakub?

Pikirkan janji apa yang saudara buat tetapi saudara abaikan selama ini.

· janji terhadap Tuhan (untuk melayani, berdoa, belajar Firman Tuhan dsb).

· janji untuk mengasihi dan setia kepada istri.

· janji untuk setia dan tunduk kepada suami.

· janji dalam bisnis.

· janji kepada anak.

· janji kepada pegawai / bawahan.

Maukah saudara berusaha untuk menepati janji-janji itu? Maukah saudara menjadi seperti orang dalam Maz 15:4b yang ‘berpegang pada sumpah (atau janji) walaupun rugi’?
KEJADIAN 29:1-30 (PERJANJIAN YAKUB DENGAN LABAN)
-AMIN-
Next Post Previous Post