SUMBER HISTORIS KEMATIAN KRISTUS

Pdt.Esra Alfred Soru.
SUMBER HISTORIS KEMATIAN KRISTUS
Sebenarnya bagi seorang Kristen kesaksian Alkitab sudah lebih dari cukup untuk membuat kita percaya bahwa Yesus Kristus memang mati dan bangkit.

Rasul Paulus menulis :1 Korintus 15:3-4 – (3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Bandingkan : 

Kisah Para Rasul 25:19 – Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup.

Nampak adanya suatu keyakinan penuh ketika Paulus mengucapkan kata-kata ini sebagai sebuah fakta yang tidak perlu diperdebatkan karena kematian Kristus (juga kebangkitan-Nya) diketahui secara umum oleh orang Yahudi pada saat itu.

Bandingkan lagi :

Lukas 24:18-20 – (18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” (19) Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” Jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.

Jadi memang kematian dan kebangkitan Kristus adalah fakta yang tak terbantahkan oleh orang-orang pada saat itu. Hanya saja pada waktu yang lebih belakangan muncul berbagai macam pandangan yang menolak fakta-fakta ini seperti pandangan dari agama lain dan berbagai macam pandangan dari para teolog Liberal menolak fakta kematian Kristus.

Di sini perlu ditegaskan bahwa iman Kristen yang mempercayai kematian Kristus pertama-tama berdasarkan Kitab Suci.

1 Korintus 15:3 – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci…

Tetapi jika orang meragukan otoritas Kitab Suci, bukan berarti iman Kristen lalu menjadi runtuh. Tidak! Karena selain apa yang dikatakan Kitab Suci begitu sukar untuk dibantah, sumber-sumber lain yang bersifat historis meneguhkan fakta ini.

1. SUMBER SEJARAH DARI KALANGAN KRISTEN.

Ignatius.

Ignatius ini lahir tahun 50 M dan meninggal tahun 115 M. Ini berarti bahwa masa hidupnya sangat berdekatan dengan peristiwa Yesus. Ia adalah murid dari Rasul Yohanes, yang menjadi uskup Antiokhia. Ignatius ini meninggalkan sejumlah surat yang masih ada sampai sekarang dan suratnya itu ia berbicara tentang Yesus. Ia menulis :

Ignatius – “Dia disalibkan dan mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia benar-benar, dan bukan hanya tampaknya saja, disalibkan, dan mati, disaksikan oleh makhluk-makhluk di surga, di bumi, dan di bawah bumi. Dia juga bangkit kembali pada hari yang ketiga ….Pada hari persiapan Paskah, saat itu, pada jam yang ketiga, Dia menerima keputusan hukuman dari Pilatus, Bapa membiarkannya terjadi; pada jam yang keenam Dia disalibkan; pada jam yang kesembilan Dia menyerahkan nyawa-Nya: dan sebelum matahari terbenam Dia dikuburkan. 

Sepanjang hari Sabat, Dia tetap berada di bawah tanah di dalam kubur di mana Yusuf dari Arimatea telah membaringkan-Nya. Dia dikandung di dalam rahim ibunya, sama seperti kita, selama waktu yang sama; dan dilahirkan, juga sama seperti kita; dan benar-benar menyusu pada ibunya, dan makan dan minum, tidak berbeda dengan kita. 

Dan setelah Dia hidup di antara manusia selama tiga puluh tahun, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, sungguh-sungguh dibaptis bukan hanya tampaknya saja; dan ketika Dia mengabarkan Injil selama tiga tahun, dan mengadakan tanda-tanda dan keajaiban, Dia yang sesungguhnya adalah Hakim telah dihakimi oleh orang-orang Yahudi, didakwa dengan dakwaan palsu, dan oleh Pilatus sang gubernur; dicambuki, ditampar pipi-Nya, diludahi; Dia dimahkotai dengan duri dan diberi jubah ungu; Dia dijatuhi hukuman mati: benar-benar disalibkan, bukan hanya tampaknya, bukan hanya dalam khayalan, bukan oleh tipuan.

Dia benar-benar mati, dan dimakamkan, dan bangkit dari antara orang mati . . . .”

Justinus Martyr.

Ia lahir tahun 100 M dan meninggal tahun 165 M. Jadi masih sangat dekat dengan zaman para rasul. Ia seorang filsuf yang lalu menjadi Kristen. Dai pernah menulis.

Justinus Martyr : Kristus dilahirkan 150 tahun yang lalu di bawah pemerintahan Kirenius, dan setelah itu mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.

Tertullianus.

Ia lahir tahun 160 M dan meninggal tahun 220 M. ia berasal dari Kartago, Afrika Utara. Dia menulis tentang Yesus.

Tertullianus : “Tetapi orang-orang Yahudi begitu gusar pada ajaran-Nya, para pemimpin dan pemukanya tertempelak oleh kebenarannya, dan karena begitu banyak orang berpaling pada-Nya, sehingga pada akhirnya mereka menyeret-Nya ke hadapan Pontius Pilatus, pada waktu itu Gubernur Roma di Siria, yang oleh karena kerasnya desakan mereka, menjatuhkan hukuman kepada-Nya dan menyerahkan Dia kepada mereka untuk disalibkan.”

2. SUMBER SEJARAH DARI KALANGAN NON KRISTEN.

Flavius Josephus.

Josephus lahir hanya beberapa tahun saja setelah kematian Yesus. Ia adalah sejarahwan Yahudi yang terkenal, berkebangsaan Roma (bukan orang Kristen). Dalam bukunya yang terkenal “Antiquities of the Jews” (18.3.3), yang ditulisnya tahun 93, ia menulis tentang Yesus :

Flavius Josephus : “Demikianlah, kira-kira pada waktu inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh menyebutnya seorang manusia; karena dia adalah seorang pelaku pekerjaan yang luar biasa, seorang guru yang mengajarkan kebenaran sedemikian rupa sehingga orang menerimanya dengan sukacita. Dia menarik banyak orang Yahudi kepadanya, dan juga banyak orang Yunani. Orang ini adalah Kristus.

Dan ketika Pilatus telah menyuruh menyalibkan dia oleh karena dakwaan para pemimpin di antara kita, mereka yang sejak semula telah mengasihinya tidak meninggalkan dia, karena dia menampakkan diri dalam keadaan hidup kepada mereka pada hari yang ketiga, nabi-nabi Allah telah berbicara tentang hal ini dan ribuan hal lainnya yang menakjubkan tentang dia.

Dan bahkan sampai sekarang pun, kaum Kristen, demikian mereka dinamakan berdasarkan namanya, belum juga punah.”

Cornelius Tacitus.

Ia adalah senator dan sejarahwan Roma yang lahir pada tahun 52 M dan meninggal pada tahun 120. Ia bukan orang Kristen. Dia menulis tentang Yesus dalam karyanya yang berjudul “Annals” sekitar tahun 116 M.

Tacitus : Kristus, pendiri golongan Kristen, telah mengalami hukuman mati dalam pemerintahan Tiberius, atas keputusan gubernur Pontius Pilatus.

Lucianus dari Samosata.

Ia adalah seorang pengarang syair sindiran yang berkarya sekitar tahun 170 M. Ia sangat membenci kekristenan dan dalam satu tulisannya “The Death of Peregrine”, ia menulis :


Lucianus dari Samosata : Ketahuilah, orang-orang Kristen memuja seorang pria pada hari ini, tokoh tersohor yang memperkenalkan tata ibadah baru mereka, dan disalibkan karena hal tersebut… Orang-orang sesat ini mulai dengan keyakinan yang umum bahwa mereka itu hidup kekal selamanya….dan menyembah orang bijaksana yang disalibkan itu, serta hidup menurut hukum-hukum-Nya.

Mara Bar-Serapion.

Ia adalah seorang filsuf Stoa dan karena sesuatu hal ia dipenjara beberapa saat setelah tahun 70 M. Dari dalam penjara ia menulis surat kepada puteranya dan memberikan nasihat kepadanya tentang bagaimana mengejar hikmat. Dalam manuscript suratnya yang tersimpan di Museum Inggris tertulis :

Mara Bar-Serapion : Keuntungan apakah yang diperoleh orang-orang Athena ketika mereka membunuh Sokrates? Kelaparan dan penyakit pes menimpa mereka sebagai hukuman karena kejahatan mereka. Keuntungan apa yang diperoleh orang-orang di Sames ketika mereka membakar Pitagoras? Dalam waktu sesaat negeri mereka tertutup pasir. 

Keuntungan apa yang diperoleh orang-orang Yahudi ketika menghukum mati raja mereka yang bijaksana? Tidak lama setelah peristiwa itu kerajaan mereka dibinasakan. Secara adil Allah membalas dendam atas kematian tiga orang bijaksana ini: orang Athena mati kelaparan; Orang Sames dibanjiri air laut; orang Yahudi mengalami kehancuran dan dihalaukan dari negeri mereka, serta hidup tersebar di seluruh dunia.


Namun, Sokrates tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam ajaran Plato. Pitagoras tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam patung Hera. Demikian pula Raja yang bijaksana itu tidak mati untuk selama-lamanya; ia hidup terus dalam ajaran yang telah disampaikan-Nya.

Note : Raja yang bijaksana dari Yahudi yang dimaksudkan Mara Bar-Serapion adalah Yesus.

Dll (Thallus, Phlegon, Pliny Muda, Seutonius).

Semua ini membuktikan bahwa iman orang Kristen yang percaya Yesus telah mati dan bangkit bukan hanya bahasa iman tanpa dukungan sejarah. Kesaksian Kitab Suci saja seharusnya sudah cukup. Tetapi kalau orang meragukan kesaksian Kitab Suci, kita masih mempunyai sumber-sumber sejarah yang berotoritas untuk membuktikan iman kita.

Karena itu jangan pernah saudara meragukan bahwa pada abad pertama memang benar ada seorang pemuda berumur 33 tahun yang bernama Yesus Kristus dari Nazaret yang disalibkan dalam zaman pemerintahan Romawi dan lalu bangkit dari antara orang mati.SUMBER HISTORIS KEMATIAN KRISTUS
Next Post Previous Post