3 AMBISI SUCI SEORANG HAMBA TUHAN

Pdt. Antonius Steven Un.
Seorang yang hamba Tuhan yang sungguh-sungguh perlu memiliki ambisi yang disucikan oleh Roh Kudus dan yang dibingkai oleh kehendak Allah.
3 AMBISI SUCI SEORANG HAMBA TUHAN
gadget, bisnis, otomotif
1.PERTAMA, ambisi spiritual.

Hal-hal yang termasuk dalam ambisi ini antara lain ambisi untuk mengasihi Tuhan, ambisi untuk menyediakan waktu bersekutu dengan Tuhan, ambisi untuk membaca firman Tuhan, ambisi untuk berdoa berjam-jam, ambisi untuk memiliki hati yang murni, ambisi untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Tuhan dan seterusnya. Spiritualitas adalah bagian terdalam dalam kehidupan seorang manusia.

Jangankan hamba Tuhan, seharusnya setiap orang percaya mempunyai ambisi spiritual. Di dalam Alkitab, kita menemukan bahwa para hamba-hamba Tuhan mempunyai ambisi spiritual ini. Musa meminta untuk melihat kemuliaan Tuhan. Yakub mendesak agar Tuhan memberkatinya.

Ambisi ini terasa mendesak bila kita mengingat bahwa tujuan Tuhan menyelamatkan kita adalah untuk berelasi dengan Allah sejati dan hal itu merupakan dimensi utama dalam spiritualitas. Bila ambisi ini sudah pudar, maka seorang hamba Tuhan berada dalam keadaan yang sangat berbahaya.

2.KEDUA, ambisi ministerial.

Hal-hal yang termasuk dalam ambisi ini antara lain ambisi untuk memberitakan Injil, ambisi untuk memimpin orang lain kepada kebenaran Tuhan, ambisi untuk menjangkau jiwa-jiwa terhilang, ambisi untuk membangun iman orang percaya, ambisi untuk membawa gereja dalam kesehatian dan seterusnya.

Apa yang disebut sebagai ambisi ministerial atau ambisi pelayanan bukanlah soal-soal karikatural/ fenomenal misalnya ambisi naik mimbar, bicara depan ribuan orang dan sebagainya. Hal yang lebih penting adalah substansinya. Apakah tujuan seorang hamba Tuhan berdiri di atas mimbar di depan ribuan orang?

Ambisi yang seharusnya ada adalah kerinduan untuk membawa ribuan orang mengenal Kristus, kerinduan untuk membawa nama Tuhan ditinggikan di depan ribuan orang dan seterusnya. Hamba Tuhan yang sungguh-sungguh dipanggil oleh Tuhan seharusnya mempunyai ambisi ministerial tersebut. Di dalam Alkitab, hal ini terlihat jelas dalam kerinduan Paulus untuk memberitakan Injil kepada banyak suku bangsa hingga ke ujung bumi.

3.KETIGA, seorang hamba Tuhan perlu memiliki ambisi intelektual.

Ambisi intelektual berarti ambisi untuk memiliki pengetahuan. Tujuannya bukan untuk memuaskan diri tetapi untuk kepentingan ministerial. Ambisi intelektual berbeda dengan ambisi menyandang gelar akademik.

Orang yang memiliki gelar akademik belum tentu berpengetahuan. Orang yang memiliki banyak pengetahuan juga belum tentu memiliki gelar akademik. Jadi tidak ada relasi langsung antara kedua hal tersebut.

Di dalam Surat Filipi 3:10, Paulus menyatakan ambisinya yakni untuk mengenal Allah. Pada pengertian tertentu, kita dapat menafsirkan bahwa ambisi ini adalah suatu ambisi intelektual.

Paulus ingin mempunyai pengetahuan tentang Allah. Efesus 4:11-15, Paulus menyatakan bahwa jabatan-jabatan gereja diadakan oleh Tuhan untuk memperlengkapi gereja Tuhan. Orang percaya diperlengkapi dalam banyak hal, salah satunya adalah pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.

Dengan ini, seorang hamba Tuhan perlu memiliki ambisi untuk berpengetahuan secara teologis. Seorang hamba Tuhan perlu terus menerus mempelajari buku-buku teologi yang benar dan sehat sehingga membangun pemahaman teologisnya secara komprehensif.


Pengetahuan teologis berfungsi dalam beberapa aspek antara lain menolong hamba-hamba Tuhan agar dapat mempunyai penafsiran yang benar terhadap firman Tuhan. Tujuan akhirnya adalah jemaat dipimpin kepada kebenaran.

Selain itu, pengetahuan teologis juga bermanfaat menolong hamba-hamba Tuhan agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, baik yang diajukan oleh jemaat maupun oleh orang-orang yang belum mengenal Kristus sehingga melalui jawaban tersebut, mereka dapat dibimbing kepada kebenaran.

Jangan lupa mendoakan hamba-hamba Tuhan.

Next Post Previous Post