CINTA YESUS VS CINTA UANG (YOHANES 12:1-8)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Yohanes 12:1-8 - “(Yohanes 12:1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. (4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. (7) Maka kata Yesus: ‘Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.’”.
CINTA YESUS VS CINTA UANG (YOHANES 12:1-8)
otomotif, gadget

Pendahuluan:

1) Cerita ini tidak paralel dengan Lukas 7:36-50.

2) Yohanes 12:1-8 ini paralel dengan:
a) Markus 14:3-9.
b) Matius 26:6-13.

I) Yesus pergi ke Betania.

Yohanes 12: 1: “Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.”.

1) Ay 1a: “Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania,”.
Terjemahan Kitab Suci Indonesia kurang benar, karena seharusnya dalam ay 1 itu ada kata ‘therefore’ [= karena itu].

NASB: ‘Jesus, therefore, six days before the Passover, came to Bethany’ [= Yesus, karena itu, 6 hari sebelum Paskah, datang ke Betania].

Apa pentingnya kata ‘therefore’ ini? Kata ini menunjukkan bahwa apa yang Yesus lakukan itu berhubungan dengan konteks sebelumnya (bagian terakhir dari Yoh 11).

Dalam Yohanes 11:53 terlihat bahwa tokoh-tokoh Yahudi sudah bersepakat untuk membunuh Yesus. Itu menyebabkan Yesus, karena tahu bahwa waktunya belum sampai, lalu pergi ke dekat gurun (Yohanes 11:54), untuk menghindarkan penangkapan.

Yohanes 11:53-54 - “(53) Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. (54) Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-muridNya.”.

Tetapi pada waktu waktunya memang sudah dekat (kurang 6 hari), sekalipun Yesus pasti tahu adanya pencarian dan perintah penangkapan terhadap dirinya (Yohanes 11:56-57 Yohanes 13:1), Ia sengaja pergi ke Betania / mendekati Yerusalem.

Yohanes 11:56-57 - “(56) Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?’ (57) Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.”.

Yoh 13:1a - “Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.”.

Bdk. Markus 10:32-34 - “(32) Yesus dan murid-muridNya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas muridNya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diriNya, (33) kataNya: ‘Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, (34) dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.’”.

Ini menunjukkan bahwa Ia memang mendekati kematian karena Ia memang rela mati disalib untuk dosa manusia, termasuk dosa saudara dan saya.

2) Betania, adalah tempat tinggal Lazarus, yang baru Ia bangkitkan dari antara orang mati (ay 1b).

II) Orang-orang yang cinta Yesus.

Yohanes 12: 2-3: “(2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. (3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.”.

1) Di situ diadakan suatu perjamuan untuk Yesus (ay 2a).
Dari Matius 26:6 dan Markus 14:3 bisa kita ketahui bahwa perjamuan itu tidak diadakan di rumah Marta, Maria, dan Lazarus, tetapi di rumah Simon si kusta.

Ada orang yang mengatakan bahwa Simon ini adalah keluarga, bahkan suami, dari Marta. Tetapi tidak ada dasar apapun untuk mendukung pandangan ini.

2) Tindakan kasih Marta dan Maria (ay 2-3).
Sebetulnya dengan mereka berani datang ke perjamuan yang diadakan untuk Yesus, padahal ada perintah penangkapan terhadap Yesus (Yohanes 11:56-57 bdk. juga Yohanes 12:10), jelas sudah menunjukkan suatu tindakan kasih.

Tetapi masih ada tindakan kasih yang lain, baik dari Marta maupun dari Maria.

a) Dalam perjamuan itu Marta melayani (Yohanes 12: 2).

Sekalipun dalam cerita ini maupun dalam Lukas 10:38-42 Marta selalu digambarkan inferior / lebih rendah dari Maria, tetapi apa yang ia lakukan di sini tetap merupakan sesuatu yang baik, yang patut ditiru! Berbeda dengan peristiwa dalam Luk 10:38-42, yang memang diadakan di rumahnya (Lukas 10:38), perjamuan ini tidak diadakan di rumahnya. Tetapi toh ia tidak bersikap sebagai tamu yang minta dilayani, tetapi sebaliknya ia melayani!

Penerapan: Gereja membutuhkan orang-orang kristen yang mau melayani, bukan yang hanya duduk berpangku tangan! Kalau saudara bukan orang yang aktif melayani Tuhan, sadarilah bahwa saudara hidup dalam dosa pasif!

b) Maria mengurapi Yesus dengan minyak wangi (Yohanes 12: 3).

1. Ia mengambil 1/2 kati minyak narwastu murni yang mahal harganya.
NIV: a pint; NASB: a pound.
Yunani: LITRA = a Roman pound = 327,45 gram.
Ini jumlah yang sangat banyak untuk suatu pengurapan!

Penerapan: Banyak orang datang ke gereja hanya untuk menerima, tetapi Maria datang untuk memberi sebagai balasan atas apa yang ia sudah terima!

2. Ia memecahkan leher buli-buli / botolnya (Markus 14:3) dan lalu mencurahkan isi buli-buli (Mat 26:7) untuk mengurapi Yesus. Padahal harganya sekitar 300 dinar (mendekati upah seorang buruh dalam 1 tahun! - Matius 20:2).

Banyak orang dalam memberi cuma melubangi botol minyak wanginya lalu mengencrotkan isinya!
Apakah kalau saudara mau memberi kepada Kristus, saudara sering lalu menguranginya, dengan pemikiran bahwa itu terlalu banyak untuk diberikan kepada Yesus?

Pulpit Commentary: “A loving heart judges no offering too precious for Christ” [= hati yang mengasihi menilai bahwa tidak ada persembahan yang terlalu berharga untuk Kristus].

Badan misi WEC mempunyai motto:
“Karena Yesus Kristus adalah Allah dan telah mati bagiku, maka tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kupersembahkan bagiNya!”.

William Barclay: “Love is not love if it nicely calculates the cost. It gives its all and its only regret is that it has not still more to give” [= Cinta itu bukan cinta kalau itu memperhitungkan secara persis biaya / harga. Cinta itu memberikan semua miliknya dan satu-satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih banyak lagi untuk diberikan].

Seseorang mengatakan: “A gift is never really a gift when we can easily afford it; a gift truly becomes a gift when there is sacri¬fice behind it, and when we give far more than we can afford” [= suatu pemberian tidak pernah betul-betul merupakan suatu pemberian kalau kita dapat mengusahakannya dengan mudah; suatu pemberian betul-betul adalah suatu pemberian kalau ada pengorbanan dibalik pemberian itu, dan kalau kita memberikan jauh lebih banyak dari kemampuan kita].

Bandingkan dengan 1Tawarikh 21:18-26 Lukas 21:1-4 2Korintus 8:1-5!
Pikirkan:

a. Kalau saudara adalah seorang cewek dan seorang cowok mengatakan bahwa ia mencintai saudara tetapi selalu pelit dan penuh perhitungan demi saudara, apakah saudara percaya cintanya? Analoginya, kalau dalam memberi untuk Tuhan saudara selalu pelit dan penuh perhitungan, apakah itu menunjukkan bahwa saudara mencintai Tuhan? Ingat bahwa tidak mencintai Tuhan adalah pelanggaran terhadap hukum yang terutama (Matius 22:37).

b. Kalau saudara punya anak, dan ia meminta sesuatu yang baik, tetapi saudara tidak mampu membelikannya untuk dia, apakah saudara menyesal mengapa saudara tidak lebih kaya supaya bisa membelikannya? Kalau ya, itulah cinta! Sekarang dalam hubungan dengan Tuhan, pernahkah saudara menyesal mengapa tidak lebih kaya supaya bisa memberi lebih banyak? 

Catatan: Tetapi penyesalan seperti ini baru bisa ada kalau saudara sudah memberi sampai mentok! Kalau belum mentok tetapi sudah menyesal mengapa tidak lebih kaya, maka penyesalan seperti itu adalah omong kosong!) Kalau penyesalan seperti ini ada, itu tanda cinta kepada Tuhan.

c. Apakah saudara berpikir bagaimana bisa mengirit supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan? Mungkin mengurangi / membuang acara nonton bioskop, jajan / makan di restoran, main golf, beli barang-barang lux, beli pakaian, dsb, supaya bisa memberi lebih banyak untuk Tuhan?

d. Satu hal lagi yang harus dipikirkan adalah: orang yang tidak mau melepas harta / uang demi Tuhan pasti akan rugi secara kekal! (bdk. Matius 19:16-26 Lukas 14:33)!

c) Maria melakukan tindakan kasihnya dengan rendah hati.
Ini terlihat dari ay 3 yang mengatakan bahwa ia menyeka kaki Yesus dengan rambutnya! Maria memberi banyak tetapi ia tetap memberi dengan rendah hati.

Penerapan: Ada banyak orang kristen, karena memberi banyak, lalu memberi dengan sombong / bangga, dan mereka berpikir bahwa tanpa pemberian mereka gereja pasti bangkrut! Apakah saudara memberi dengan sikap seperti itu, atau dengan sikap seperti sikap Maria?

Lebih dari itu, pada jaman itu perempuan Yahudi yang menampakkan rambutnya dianggap tidak bermoral / pelacur. Tetapi Maria rela dianggap hina demi Yesus.

Penerapan: kalau apa yang saudara lakukan bagi Tuhan menyebabkan saudara direndahkan / dihina oleh orang di sekeliling saudara, maukah saudara tetap melakukannya?

3) Alasan Marta dan Maria melakukan tindakan kasih.

Alasan Marta dan Maria melakukan tindakan kasih seperti itu, jelas karena pembangkitan Lazarus oleh Yesus (Yoh 11). Untuk Maria mungkin ditambahi dengan pelajaran Firman Tuhan yang ia terima dalam 

Lukas 10:39. Tetapi saya yakin bahwa sebelum semua itu mereka sudah mengasihi Yesus!

Penerapan: Apakah saudara merasakan banyak kebaikan dari Yesus? Ada banyak kebaikan Yesus bagi saudara, seperti:

a) Pengorbanan / Penebusan Kristus bagi saudara.

Dalam hal ini kita seharusnya merasakannya jauh lebih hebat dari Marta dan Maria, karena saat itu Yesus belum mati di salib. Memang dikatakan bahwa Maria mengurapi Yesus untuk penguburan Yesus, tetapi ini memungkinkan dua hal:

1. Mungkin Maria hanya bertindak sesuai dorongan Tuhan, tetapi ia tidak mengerti tentang kematian Yesus.

2. Mungkin Maria mengerti tentang kematian Yesus yang mendekat, tetapi sampai dimana ia mengerti tentang kematian Yesus untuk menebus dosanya?
Tetapi bagi kita, pengorbanan dan kematian Kristus untuk menebus dosa kita ini sudah jelas.

b) Pertumbuhan iman dan pengertian Firman Tuhan.
Sangat banyak orang yang dibutakan oleh Tuhan sehingga mati-matian mengikuti suatu ajaran sesat / seorang nabi palsu. Karena itu kalau saudara bisa mengerti kebenaran, itu merupakan sesuatu untuk mana saudara harus makin mengasihi Tuhan!

c) Pemeliharaan jasmani, keluarga, pekerjaan dsb.

d) Hal-hal jelek yang Tuhan jauhkan dari diri kita.
Karena Marta dan Maria merasakan kebaikan Tuhan, maka mereka melakukan tindakan kasih kepada Tuhan. Apakah saudara merasakan kebaikan Tuhan? Lalu apa tindakan kasih saudara? Ada orang yang katanya kristen, tetapi belajar firman tidak mau, melayani tidak mau, memberi tidak mau. Ini betul-betul orang yang tidak tahu terima kasih!

III) Orang yang cinta uang.

Yohanes 12: 4-6: “(4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: (5) ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”.

1) Ada serangan terhadap tindakan kasih Maria (Yohanes 12: 4-5).
Karena itu, kalau saudara berbuat baik / melakukan sesuatu yang benar karena kasih saudara kepada Tuhan, jangan heran kalau saudara bukannya dipuji, tetapi bahkan diserang / dikritik.

2) Orang yang mengkritik Maria.
Injil Yohanes hanya menceritakan Yudas sebagai pengkritik (ay 4-6), tetapi sebetulnya ada orang-orang lain yang juga ikut mengkritik, yaitu:

a) Matius 26:8 - “Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: ‘Untuk apa pemborosan ini?”.
Ini menunjuk kepada rasul-rasul!

b) Markus 14:4-5: “Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain ... Lalu mereka memarahi perempuan itu.”.

Semua ini menunjukkan bahwa yang mengkritik ada banyak. Mungkin Yudas yang memulai kritikan itu dan lalu diikuti oleh murid-murid Yesus yang lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Ketidaksenangan Yudas terhadap tindakan Maria akhirnya menyebar dan menimbulkan ketidaksenangan dalam diri rasul-rasul yang lain. Ini salah satu alasan mengapa kita dilarang ngrasani (menggosip) orang [1Korintus 13:7 - ‘Ia (kasih) menutupi segala sesuatu’; Amsal 10:12b - ‘kasih menutupi segala pelanggaran’; bdk. Amsal 17:9].

Penerapan: karena itu hati-hati dalam menyatakan ketidaksenangan saudara terhadap seseorang, apalagi kalau orang itu hamba Tuhan. Perasaan tidak senang ini bisa menyebar / menular!

Catatan: kita boleh menceritakan kejelekan seseorang dengan tujuan melindungi orang yang kita ceritai itu dari kejelekan itu. Misalnya membicarakan kesesatan seorang nabi palsu, supaya orang yang kita ceritai itu tidak ikut disesatkan. Ini terlihat dari diri Yesus, yang juga membicarakan kesesatan orang Farisi dan ahli Taurat (Matius 16:5-12).

2. Rasul-rasul yang lain, yang sebetulnya adalah orang-orang yang baik, ternyata ikut-ikutan dengan kesalahan Yudas dalam mengkritik orang yang justru melakukan tindakan kasih kepada Kristus.

3. Sekalipun yang mengkritik banyak, belum tentu kritikannya benar! Ingat bahwa kebenaran bukanlah persoalan demokrasi. Yang banyak belum tentu benar!

4. Para pengkritik dari tindakan kasih Maria itu ternyata adalah orang-orang yang mempunyai jabatan yang tinggi dalam gereja, yaitu rasul.

Penerapan: Kalau saudara memang melakukan sesuatu yang benar, saudara tidak perlu takut / mundur sekalipun saudara dikritik oleh banyak orang, bahkan oleh orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja (seperti Pdt, majelis dsb). Belajarlah untuk taat kepada Allah lebih dari pada kepada manusia (bdk. Kis 5:29).

3) Kritikan dan alasan Yudas (ay 5-6).

a) Yudas Iskariot sendiri tidak melakukan tindakan kasih untuk Tuhan, tetapi ia mengkritik orang yang melakukan tindakan kasih (ay 4-5)!

William Hendriksen: “The selfish person cannot understand the unselfish individual” [= Orang yang egois tidak bisa mengerti orang yang tidak egois].

Penerapan: Dalam gereja ada banyak tukang kritik seperti ini, padahal dirinya sendiri tidak melakukan / memberi apa-apa untuk Tuhan! Kalau saudara adalah orang seperti itu, bertobatlah sebelum saudara menjadi seperti Yudas!

b) Yudas menilai tinggi harga minyak wangi itu (ay 5 - 300 dinar).
Tetapi celakanya, ia menilai rendah Gurunya sendiri (Matius 26:15 - tiga puluh keping perak, ini harga seorang budak - Keluaran 21:32!).

Memang, kalau saudara menganggap suatu persembahan untuk Yesus itu terlalu besar, itu pasti berarti bahwa saudara menilai rendah Yesusnya sendiri!

c) Yudas mengatakan bahwa minyak wangi itu sebaiknya dijual, dan uangnya diberikan kepada orang miskin (ay 5).

Dari usul Yudas ini, dan juga dari Yohanes 13:29, terlihat bahwa kas saat itu memang sering digunakan untuk menolong orang miskin, dan karenanya usul Yudas terlihat sangat logis.

d) Alasan Yudas yang sebenarnya.
Yohanes 12: 6: “Hal itu dikatakannya hal itu bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”.

Dari bagian ini ada beberapa hal yang bisa dipelajari:

1. Yudas berbeda dengan rasul-rasul yang lain. Rasul-rasul yang lain, sekalipun kritikannya salah, tetapi motivasinya benar, sedangkan Yudas salah baik dalam kritikan maupun motivasinya!

2. Yudas menggunakan ‘amal’ sebagai topeng untuk ketamakan / pencuriannya!

Pulpit Commentary: “Sinful motives often hides itself under the mask of reverence for another virtue” [= Motivasi yang berdosa sering menyembunyikan dirinya sendiri di bawah topeng hormat pada kebaikan yang lain].

Ini merupakan sesuatu yang sering terjadi! Misalnya, dompet bencana alam yang dikorupsi sehingga tidak mencapai orang-orang yang membutuhkan bantuan. Demikian juga bantuan untuk orang-orang yang menderita karena covid 19. Karena itu, kalau saudara ingin menyumbang, aturlah sedemikian rupa sehingga betul-betul bisa mencapai orang-orang yang membutuhkan bantuan itu!

3. Dari pencurian yang sering dilakukan oleh Yudas Iskariot ini (ay 6), terlihat jelas bahwa Yudas bukan orang kristen sejati (bdk. juga Yohanes 6:70 Yohanes 13:10-11). Karena itu kebinasaan Yudas tidak menunjukkan bahwa ia kehilangan keselamatannya! Ia tidak pernah diselamatkan!

4) Sikap / jawaban Yesus (ay 7-8).

Yohanes 12: 7-8: “(7) Maka kata Yesus: ‘Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.’”.

Ada beberapa hal penting di sini:
a) Dari kata-kata Yesus ini terlihat dengan jelas bahwa Ia menyalah¬kan para pengkritik dan membenarkan Maria.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:

1. Biasanya, kalaupun kita tahu seseorang itu benar, tetapi karena yang menyerang / mengkritik banyak, kita lalu memilih amannya dengan jalan berdiam diri, atau bahkan berpihak kepada para penyerang. Ini jelas adalah sikap yang salah. Kita harus meniru Yesus yang berani membela orang benar yang diserang / dikritik oleh banyak orang.

2. Tidak jadi soal berapa banyak orang yang menyalahkan kita, yang penting Tuhan membenarkan / memuji kita. Rasul Paulus juga tidak mempedu¬likan penghakiman manusia, dan hanya mempedulikan penghakiman Tuhan saja (1Korintus 4:3-4).
Bisakah / maukah saudara mempunyai sikap seperti ini?

b) Kalau ada orang mempersembahkan sesuatu / uang untuk Tuhan, maka kita tidak boleh sembarangan mengalihkan hal itu untuk orang miskin!

Pulpit Commentary: “The greatest motive for generous and affectionate interest in the poor is that they represent the Lord; but they are not to be rivals of the Lord himself” [= Motivasi yang teragung untuk perhatian yang murah hati dan penuh kasih kepada orang-orang miskin adalah bahwa mereka mewakili Tuhan; tetapi mereka tidak boleh menjadi saingan Tuhan sendiri].

Penerapan:
1. Jangan sembarangan menggunakan kas gereja untuk menyumbang orang miskin (kecuali kalau gereja mempunyai kas khusus untuk diakonia)! Jemaat memberikan uang itu untuk Tuhan, bukan untuk orang miskin! Jadi, kalau mau menyumbang orang miskin, sebaiknya diedarkan kantong persembahan khusus untuk hal itu.

2. Ini berlaku juga untuk persembahan persepuluhan. Itu adalah milik Tuhan (Imamat 27:30) dan harus dipersembahkan kepada Tuhan / gereja (Ulangan 12:5-6 Nehemia 10:37-38 13:10-12), dan tidak boleh saudara alihkan kepada orang miskin, dsb!

d) Yesus berkata bahwa apa yang Maria lakukan itu adalah suatu persiapan untuk penguburanNya (ay 7).

Ada yang berpendapat bahwa Maria sendiri belum tentu melakukan pengurapan itu dengan tujuan seperti itu, tetapi Calvin menganggap bahwa Maria memang melakukan tindakan itu untuk penguburan Yesus. Jadi, dalam hal ini Maria melihat lebih jelas dari pada para rasul. Bagaimana Maria bisa melakukan hal ini? Calvin menjawab: dari dorongan Roh Kudus.

e) Yesus bukan menentang pemberian uang bagi orang miskin, tetapi Yesus menekankan bahwa pada saat itu prioritasnya adalah untuk Dia, bukan untuk orang miskin.

Jadi, memberi kepada orang miskin adalah suatu tindakan baik, tetapi pada saat itu, mengurapi Yesus adalah hal yang terbaik. Hal yang sama terjadi dalam Lukas 10:38-42, dimana sekalipun melayani Tuhan adalah hal yang baik, tetapi pada saat itu bersekutu dengan Tuhan / mendengar kata-kata Tuhan adalah hal yang terbaik. Mengerti prioritas / mana yang terbaik adalah sesuatu yang sangat penting!

‘My Utmost for His Highest’, tgl 25 Mei:
“The great enemy of the life of faith in God is not sin, but the good which is not good enough. The good is always the enemy of the best” [= Musuh besar dari hidup iman dalam Allah bukanlah dosa, tetapi sesuatu yang baik, yang tidak cukup baik. Yang baik selalu merupakan musuh dari yang terbaik].
Bagaimana bisa tahu mana yang harus diprioritaskan?

Yohanes 12:8 memberi petunjuk: “orang-orang miskin selalu ada pada kamu (bdk. Ulangan 15:11), tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu.’”.

Jadi, yang bisa ditunda tidak merupakan prioritas, dan yang tidak bisa ditunda harus diprioritaskan.
Catatan: ini tetap harus dicek dengan Alkitab, karena kalau tidak ini bisa disalahgunakan. Misalnya dengan memilih piknik dibanding kebaktian, dengan alasan bahwa kebaktian bisa dilakukan minggu depan, sedangkan pikniknya tidak bisa.

Pengurapan untuk Yesus itu tidak bisa ditunda sehingga berlaku kata-kata “Now or never”!

William Barclay: “Jesus silenced him (Judas) by saying that money could be given to the poor at any time, but a kindness done to him must be done now, for soon the chance would be gone for ever” [= Yesus membungkam dia (Yudas) dengan mengatakan bahwa uang bisa diberikan kepada orang miskin pada setiap saat, tetapi kebaikan yang dilakukan terhadapNya harus dilakukan sekarang, karena kesempatan itu akan segera hilang selama-lamanya].

William Barclay: “There is here one great truth about life. Some things we can do almost any time, but some things we will never do, unless we grasp the chance when it comes” [= Di sini ada satu kebenaran besar tentang kehidupan. Beberapa hal bisa kita lakukan hampir pada setiap saat, tetapi beberapa hal kita tidak akan pernah melakukannya, kecuali kita meraih kesempatan pada saat kesempatan itu datang].

5) Dalam Injil Yohanes hanya ada pembelaan Yesus terhadap apa yang dilakukan oleh Maria, tetapi dalam Matius dan Markus ditunjukkan juga upah Maria.

Matius 26:13 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”.
Yang dimaksud dengan ‘Injil’ di sini adalah seluruh cerita tentang Yesus. Nubuat ini tergenapi dengan masuknya cerita ini ke dalam Kitab Suci. Kasih yang ditunjukkan untuk Kristus tidak pernah sia-sia.

6) Reaksi Yudas pada waktu usul / kritikannya ditolak oleh Yesus.
Pada waktu usul Yudas itu ternyata ditolak oleh Yesus (ay 7-8), Yudas menjadi begitu marah, sehingga ia pergi menjual Yesus (Mat 26:14-16 / Mark 14:10-11). Di sini kita melihat bahaya dari dosa, yang makin lama makin membuat orangnya keras hati. Dan dalam hal ini dosa cinta uang, betul-betul ‘membunuh’ Yudas Iskariot.

Sekalipun memang ada beberapa penafsiran tentang motivasi Yudas Iskariot dalam menjual Yesus, tetapi mayoritas penafsir menganggap Yudas mengkhianati Yesus hanya karena ketamakan / uang.
Kalau kita melihat Injil Matius dan Markus, maka Yudas mulai melakukan tindakan pengkhianatannya (Matius 26:14-16 Markus 14:10-11) SEGERA setelah peristiwa pengurapan Yesus oleh Maria dengan minyak wangi yang mahal (Matius 26:6-13 Markus 14:3-9).

Matius 26:8-16 - “(8) Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: ‘Untuk apa pemborosan ini? (9) Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ (10) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: ‘Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (11) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (12) Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuhKu, ia membuat suatu persiapan untuk penguburanKu. (13) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’ (14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. (15) Ia berkata: ‘APA YANG HENDAK KAMU BERIKAN KEPADAKU, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?’ Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. (16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”.

Markus 14:4-11 - “(4) Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? (5) Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ Lalu mereka memarahi perempuan itu. (6) Tetapi Yesus berkata: ‘Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu. (7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (8) Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. TubuhKu telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburanKu. (9) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.’ (10) Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. (11) Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”.

Jadi rupanya, kejengkelannya karena tidak bisa mendapatkan uang 300 dinar hasil penjualan minyak wangi Maria, menyebabkan ia lalu menjual Gurunya dengan harga hanya 30 keping perak (sekitar 120 dinar).

Pulpit Commentary: “The loss of the ointment hurried him to sell his Master. Thus we have the stench of avarice in the same room as the perfume of love” [= Kehilangan minyak menyebabkan ia cepat-cepat menjual Gurunya. Jadi, dalam ruangan yang sama ada bau busuk ketamakan maupun minyak wangi kasih].


Calvin: “We are taught by this instance what a frightful beast the desire of possessing is; the loss which Judas thinks that he has sustained, by the loss of an opportunity for stealing, excites him to such rage that he does not hesitate to betray Christ” [= Kita diajar oleh contoh ini bahwa keinginan untuk memiliki adalah seekor binatang yang menakutkan; kehilangan yang menurut Yudas telah ia derita melalui kehilangan kesempatan mencuri, membangkitkan kemarahannya sedemikian rupa sehingga ia tidak ragu-ragu untuk mengkhianati Kristus].

John Owen: “Every unclean thought or glance would be adultery if it could; every covetous desire would be oppression, every thought of unbelief would be atheism, might it grow to its head” [= Setiap pikiran / pandangan mata yang najis akan menjadi perzinahan kalau memungkinkan; setiap keinginan yang tamak akan menjadi penindasan, setiap pikiran tentang ketidakpercayaan akan menjadi atheisme, kalau hal itu bisa tumbuh sampai puncaknya] - ‘The Works of John Owen’, vol 6, ‘Temptation and Sin’, hal 12.

Pulpit Commentary: “If men will yield themselves to sin, God will not and does not promise them immunity from temptation, but sometimes even brings them into it” [= Jika manusia mau menyerahkan diri mereka sendiri kepada dosa, Allah tidak berjanji memberikan kekebalan kepada mereka terhadap pencobaan, tetapi kadang-kadang bahkan membawa mereka ke dalam pencobaan itu]. 


Next Post Previous Post