3 TUJUAN HUKUM TAURAT DIBERIKAN KEPADA MANUSIA
Pdt. Yakub Tri Handoko
Kita meyakini bahwa maksud Allah memberikan hukum Taurat pastilah positif, tetapi kita belum tahu: untuk apa Allah memberikan hukum Taurat? Ada tiga (tiga) tujuan hukum Taurat diberikan Allah kepada manusia.
1.Tujuan yang pertama, untuk menunjukkan kepada manusia bahwa dosa dan kesalahan yang mereka lakukan merupakan sebuah pelanggaran.
3.Tujuan yang ketiga, untuk mempersiapkan manusia pada keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus.
gadget, bisnis, asuransi |
1.Tujuan yang pertama, untuk menunjukkan kepada manusia bahwa dosa dan kesalahan yang mereka lakukan merupakan sebuah pelanggaran.
Di dalam Roma 5:13 Paulus membedakan antara dosa dan pelanggaran. Paulus mengatakan: “Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.” Sebelum ada hukum Taurat dosa tidak diperhitungkan sebagai pelanggaran, karena belum ada aturan yang jelas dan manusia belum tahu aturan tersebut.
Itu sebabnya, di dalam Roma 5:20, Paulus mengatakan hukum Taurat diberikan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak dan karena pelanggaran kita semakin banyak, maka sewaktu kita diampuni, kita juga bisa melihat bahwa kasih karunia Allah juga semakin melimpah di dalam hidup kita. Dosa dan pelanggaran adalah dua hal yang berbeda. Hukum Taurat diberikan bukan untuk menambah dosa tetapi menambah pelanggaran. Dalam arti supaya manusia sadar bahwa yang dilakukannya merupakan sebuah pelanggaran.
Sebagai ilustrasi: Beberapa kebiasaan kita di jalan raya dapat dikategorikan pelanggaran di negara lain, tetapi di negara kita belum disebut pelanggaran. Sebagai contoh ketika kita hendak berpindah jalur. Di Amerika ada peraturan: Kalau mau pindah jalur maka kita harus melihat spion untuk memastikan jarak aman dengan mobil di belakang lalu memberikan tanda ingin pindah jalur.
Sebagai ilustrasi: Beberapa kebiasaan kita di jalan raya dapat dikategorikan pelanggaran di negara lain, tetapi di negara kita belum disebut pelanggaran. Sebagai contoh ketika kita hendak berpindah jalur. Di Amerika ada peraturan: Kalau mau pindah jalur maka kita harus melihat spion untuk memastikan jarak aman dengan mobil di belakang lalu memberikan tanda ingin pindah jalur.
Setelah kita memberikan tanda lampu, kita juga perlu menoleh ke samping untuk memastikan tidak ada blind spot, karena kadangkala ada mobil yang lewat di sebelah kita, namun tidak terlihat oleh kita di spion. Setelah melakukan semuanya itu, barulah kita bisa berpindah jalur.
Di Indonesia, melakukan atau tidak melakukan hal-hal tersebut mungkin tidak terlalu dipermasalahkan tetapi di Amerika, tidak melakukan hal-hal tersebut dikategorikan pelanggaran. Jadi hukum Taurat diberikan bukan untuk menambah dosa karena dosa manusia sudah banyak. Hukum Taurat diberikan supaya manusia tahu bahwa dosa mereka juga merupakan pelanggaran.
2.Tujuan yang kedua, untuk menunjukkan kepada manusia bahwa manusia tidak bisa menaati seluruh perintah Allah.
2.Tujuan yang kedua, untuk menunjukkan kepada manusia bahwa manusia tidak bisa menaati seluruh perintah Allah.
Tidak ada manusia yang bisa mencapai standar perbuatan baik yang Allah inginkan. Dalam Galatia. 3:10 dikatakan mereka yang berharap kepada hukum Taurat harus melakukan segala sesuatu yang ada di hukum Taurat. Tidak ada satu pun yang terlewatkan: Segala sesuatu! Yakobus dalam suratnya mengatakan: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: “Jangan berzinah”, Ia mengatakan juga: “Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga (lih. Yakobus 2:10-11).
Hukum Taurat diberikan kepada manusia untuk menunjukkan bahwa tidak ada satu pun di antara manusia yang bisa menaati hukum Taurat secara sempurna. Kita semua gagal karena tidak bisa menaati seluruh yang tercantum di dalam hukum Taurat. Jadi hukum Taurat menyadarkan bahwa kita terbatas dan keselamatan melalui perbuatan baik adalah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
3.Tujuan yang ketiga, untuk mempersiapkan manusia pada keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus.
Di dalam Galatia 3:23-25, Paulus mengatakan bahwa kita dulu di bawah naungan hukum Taurat, tetapi sekarang kita berada di bawah naungan iman. Lalu Paulus juga menambahkan bahwa ketika kita berada di bawah naungan hukum Taurat, sebetulnya kita dibimbing kepada iman di dalam Yesus Kristus.
Hukum Taurat menyadarkan kita betapa berdosanya kita dan kita tahu bahwa perbuatan baik adalah sesuatu yang sangat mustahil untuk dicapai oleh manusia. Jika kita mau diselamatkan oleh hukum Taurat, maka kita harus terus menerus melakukannya dengan tekun dan kita tidak boleh melanggar satu pun yang ada di dalam Hukum Taurat. Pertanyaannya: Siapa yang mampu melakukan itu? Tidak ada yang bisa!
Baca Juga: Sepuluh Perintah Tuhan (Keluaran 20:3-17)
Baca Juga: Sepuluh Perintah Tuhan (Keluaran 20:3-17)
Dengan memberikan hukum Taurat, Allah seolah ingin berkata kepada manusia, “Hai manusia, engkau tidak mungkin bisa selamat, memperoleh kehidupan yang kekal dan tinggal bersama dengan Aku selama-lamanya, jika engkau tidak menaati hukum Taurat dengan sempurna. Kenyataannya engkau memang tidak bisa, tetapi ada harapan bagimu yaitu kalau engkau beriman kepada Yesus Kristus.” Di tengah keputusasaan kita karena kita tidak mungkin selamat dengan usaha sendiri, hukum Taurat menuntun kita untuk beriman dan berpasrah diri kepada Tuhan.
Hukum Taurat menuntun kita untuk menyandarkan diri pada kebaikan Tuhan, bukan pada kebaikan kita. Itulah tujuan yang indah mengapa hukum Taurat diberikan kepada manusia. Tuhan memberkati.