KAJIAN TEOLOGIS TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH (I KORINTUS 12:1-13)

Simon Womakal.

Pendahuluan

Pada masa jemaat mula-mula karunia-karunia Roh sangat menentukan dalam pembangunan gereja Tuhan yang mula-mula. 
KAJIAN TEOLOGIS TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH (I KORINTUS 12 :1-13)
bisnis, tutorial
Peter Anggu memberikan pengertian tentang karunia-karunia Roh sebagai berikut: 1. Karunia-karunia Roh adalah kemampuan Ilahi yang diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang telah dilahirkan kembali untuk melayani Tuhan. 2. Maksud karunia-karunia rohani: 

a. Untuk menyatakan tubuh Kristus di atas muka bumi. 

b. Untuk menunaikan Amanat Agung Tuhan Yesus (Markus 16:- 15-18). 

c. Untuk meneguhkan gereja (I Korintus 14:3,5, 12-13, 26; Efesus 4:11- 12). 

d. Untuk menjadi kelepasan umat Allah atau orang percaya.

Jadi orang percaya perlu memahami, mengenal akan karunia Roh, serta dapat mempergunakan sesuai dengan maksud karunia-karunia Roh dan yang terpenting di sini bahwa setiap orang percaya yang memiliki karunia-karunia Roh tidak boleh menjadi sombong

Tiga Bagian dalam Karunia-karunia

Roh Menurut George Hobb berkata tentang tiga bagian karunia Roh sebagai berikut: 1. Chrismation: Karunia-karunia Roh, kemampuan yang luar biasa (I Korintus 12:4). 2. Diakonion: Pelayanan (I Korintus 12:5, 27-31) 3. Phanerosis: Perbuatan-perbuatan ajaib (I Korintus 12:7-11).

Di saat seseorang mendapat motivasi atau dorongan untuk melayani Tuhan, maka Roh Kuduslah yang menguasai dan memberikan kemampuan yang luar biasa (super natural) sehingga dapat melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dalam membangun atau meneguhkan iman orang yang menerima pelayanan itu. Ia tidak mencari perbuatan-perbuatan ajaib, tetapi melalui dorongan untuk mengerjakan sesuatu secara efektif oleh kasih dan kuasa Tuhan.

Sembilan Karunia Roh dan hubungannya dengan tubuh Kristus (I Korintus 12:1-31)

Roh Kudus melimpahkan karunia-karunia yang istimewa kepada jemaat-Nya atau orang percaya untuk dipergunakan bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh Kristus.

1. Berkata-kata dengan hikmat (Perkataan Hikmat): Kebijaksanaan, tahu menggunakan pengetahuan dengan cara yang baik. Hikmat ini bukan dari dunia, bukan kesaktian atau ilmu gaib, tetapi hikmat dari Allah (I Korintus 12:8a).

2. Berkata-kata dengan pengetahuan (Perkataan Marifat): mengerti Firman Tuhan dan mengatakan ilmu Alkitab, mengajar cara-cara penerapan Injil secara praktis dalam kehidupan (I Korintus 12:8b).

3. Karunia Iman (bukan iman dasar keselamatan): keyakinan akan janji-janji Allah akan digenapi; kesanggupan untuk percaya akan hal-hal yang dianggap mustahil (I Korintus- 12:9a).

4. Karunia menyembuhkan: Kesembuhan secara mukjizat atau perlahan-lahan. Kita menaruh keyakinan terhadap orang yang mempunyai karunia ini. Namun jika merasa tidak mempunyai karunia ini tetap jugalah mendoakan orang sakit (I Korintus .12:9b).

5. Karunia mengadakan mukjizat: Perbuatan ajaib yang mengagumkan sebab tampak melanggar hukum alam, misalnya: Dorkas yang sudah mati dibangkitkan oleh Petrus, Elimas ditimpa kebutaan. “Tidak ada sepatah kata dalam Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa zaman mukjizat sudah lalu” (J.W.Brill)

6. Karunia Bernubuat: Dorongan untuk mengatakan dosa dan hal-hal yang najis dan menjelaskan tentang jalan yang benar di hadapan Allah. Dia membuka rahasia hati manusia melalui Firman Tuhan dan menarik orang untuk menyembah Tuhan. Ia merasa bahwa pemberitaan Firman Tuhan adalah paling penting dan dia berkata-kata yang tajam, (“Beginilah Firman Tuhan …”)

7. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh (I Korintus 12:10b), dapat menunjukkan yang mana dari Tuhan, yang mana berasal dari manusia, bahkan yang mana dari Iblis.

8. Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh (I Korintus 12:10c). kebanyakan kita agak takut terhadap karunia ini, hati-hati jangan sampai kita memadamkan karunia ini. Pedoman CMA: “See not, forbit not”. Jangan dicari-cari dan jangan dilarang. Kalau memakai karunia ini di dalam gereja, harus dijelaskan atau ditafsirkan. Jadi dalam hal ini harus juga ada seseorang yang memiliki karunia untuk menafsirkan bahasa roh

9. Karunia untuk menafsir bahasa roh (I Korintus 12:10d). “Satu-satunya karunia yang bergantung pada karunia-karunia lain”.

Kesembilan karunia di atas ini sama penting karena saling menunjang dan saling melengkapi bagi pembangunan tubuh Kristus. Allah memberikan kepada umat-Nya sejumlah kemampuan khusus bagi orang-orang tertentu untuk pelayanan dalam gereja-Nya secara bijaksana.

Jabatan Rohani

Dalam I Korintus 12:28 disebutkan lima karunia, tiga dari karunia-karunia roh telah dijelaskan di atas, yaitu: Karunia mukjizat, Karunia bernubuat, Karunia bahasa roh, sedangkan selebihnya ialah:

1. Karunia untuk melayani: Syamas, pembela diakon-ataupun koster. Jangan dipandang remeh sebab karunia ini juga berasal dari Allah. Bersedialah melakukan pekerjaan apa pun sebab sangat penting dalam jemaat Allah.

2. Karunia untuk memimpin: Penggembalaan, administrasi gereja, penatua. Setiap orang yang memperoleh karunia: ada kemampuan untuk memimpin, mengatur, menyusun acara yang efektif dan menyelesaikan perkara-perkara atau masalah-masalah dan membawa hasil, bertanggung jawab dalam tugasnya. Karunia ini perlu agar segala usaha gerejani dapat berjalan lancar

Dalam I Korintus 12:28, menyebutkan jabatan rohani antara lain:

a. Rasul-rasul. Rasul: “Kata kerja αποστελλο (apostello) berarti: mengutus seorang untuk melaksanakan tugas tertentu sebagai utusan dan wakil pribadi dari yang mengutus (Matius 10:2, Roma 1:1; 16:7; Kisah Para Rasul 14:4, 14). Istilah rasul dipakai dalam Perjanjian Baru secara umum bagi wakil yang ditugaskan oleh sebuah jemaat seperti para misionaris Kristen yang pertama. Oleh karena itu dalam Perjanjian Baru gelar “rasul” menunjuk kepada setiap utusan yang ditugaskan dan diutus sebagai misionaris (Kisah Para Rasul- 14:4; Roma.16:7; II Korintus 8:23”

Jadi menurut penulis bahwa rasul adalah seorang yang diutus untuk menginjili ke tempat tempat baru di mana Injil belum pernah diberitakan di tempat tersebut, dengan demikian lewat penginjilan para utusan-utusan Injili tersebut dapat mengubah kehidupan orang yang telah mendengar dan pada akhirnya mereka yang telah mendengar dapat menjadi orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.

b. Nabi. Fungsi utama seorang nabi yaitu “Menyatakan berita yang Allah telah wahyukan kepadanya. Sedangkan fungsi tambahan seorang nabi adalah: 1) Pengkhotbah yang bersifat moral – etika. 2) Menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa depan sehubungan dengan bangsa Israel dan bangsa-bangsa kafir 3) Penjaga yang memperingatkan tentang bahaya-bahaya penyingkiran agama”

Baik karunia untuk melayani, karunia untuk memimpin serta ketiga jabatan atau status rohani dalam jemaat adalah kemampuan ilahi yang diberikan oleh Allah Roh Kudus kepada setiap orang saat ia mengaku percaya dan dibaptis dalam tubuh Kristus agar menjadi berkat bagi sesama manusia dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus Kristus.

APLIKASI PERANAN KARUNIA DALAM JEAMAT

Dalam kehidupan jemaat mula-mula karunia-karunia roh sangat menentukan dalam pembangunan gereja mula-mula. Karunia-karunia itu diberikan kepada setiap orang percaya yang sungguh-sungguh dan setidaknya setiap orang percaya mendapatkan satu karunia dari Tuhan (Efesus 4:11- 12), dengan tujuan untuk membangun tubuh Kristus. Kepada setiap anggota tubuh Kristus, Allah telah memberikan secara khusus, suatu tempat pada tubuh untuk berfungsi sesuai dengan karunia rohani menurut kehendak Allah

Semua karunia rohani tersebut sama penting karena antara satu dengan yang lainnya harus saling menunjang atau melengkapi agar semua berjalan dengan baik seturut kehendak Allah yang telah memberikan karunia-karunia tersebut. Seperti Rasul Paulus menyatakan dalam surat I Korintus 12:25 sebagai berikut:

anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karunia-karunia rohani tidak menjadi dasar untuk menghormati seseorang atau menganggap seorang percaya lebih penting daripada orang percaya yang lain (ayat 22-24). Sebaliknya setiap orang ditempatkan dalam tubuh Kristus menurut kehendak Allah (ayat 18), dan semua anggota itu penting untuk kesehatan rohani dan fungsi yang tepat dari tubuh itu. Karunia rohani harus digunakan, bukan dalam kesombongan atau demi kemuliaan pribadi, tetapi dengan kerinduan yang tulus untuk menolong orang lain dan dengan hati yang betul-betul saling memperdulikan (lih.ps.13)

Setiap orang percaya seharusnya dapat mengenali karunianya masing-masing, dengan demikian akan dapat menggunakan karunia yang ada padanya tersebut dengan penuh kerinduan yang tulus untuk melayani sesamanya bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus.

Cara Orang Percaya Mengetahui Karunianya

Beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya orang percaya dapat mengetahui karunianya antara lain:

1. Meminta hikmat dari Allah sumber karunia itu (Yakobus1:5).

2. Melakukan semua bentuk pelayanan dan mengevaluasi kegiatan pelayanan itu, manakah yang lebih berhasil?

3. Meminta penjelasan atau evaluasi dari para hamba Tuhan atau orang percaya lainnya yang bijaksana

4. Setiap orang percaya yang sungguh-sungguh pasti Allah telah menyiapkan dan memberikan minimal satu karunia roh tersebut, dan setiap orang percaya yang telah diberikan karunia Allah tersebut harus dapat mengembangkan karunianya dengan cara selalu memakainya untuk melayani pekerjaan Tuhan dengan sepenuh hati dan ketulusan, dengan demikian Tuhan pasti akan menambahkan karunia-karunia yang lainnya.

Jadi setiap orang percaya porsinya tidak sama dalam menerima karunia-karunia dari Allah, karena hal itu bergantung bagaimana orang percaya tersebut dapat mempergunakannya sesuai dengan kehendak Tuhan.

Jelas bahwa Allah menghendaki semua anggota tubuh Kristus mengetahui dengan jelas apa karunianya, dengan demikian dapat melayani Tuhan dengan lebih efektif sesuai karunia yang ada padanya demi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Gereja Tuhan akan berkembang apabila setiap orang percaya dan telah mengalami kelahiran baru (II Korintus 5:17) memiliki motivasi yang benar dalam melayani Tuhan Yesus dan menolong sesamanya dengan maksimal jika mereka mau belajar dari kehidupan jemaat mula-mula.

Jika seorang percaya sampai saat ini masih belum mengetahui dengan pasti apa karunianya, maka dia harus dengan sungguh-sungguh meminta dalam doa kepada Tuhan Yesus dengan penuh kerendahan hati, supaya Tuhan Yesus menyatakan dalam kehidupan pribadi bagi pengembangan pelayanan ke depan. Jadi jelas bahwa setiap orang percaya perlu mengetahui dengan pasti apa karunianya, dengan demikian dia dapat memanfaatkannya atau menggunakannya dengan sebaik-baiknya bagi pembangunan tubuh Kristus (I Korintus 12:31)

Kesatuan Sidang Jemaat (I Korintus 12:12- 30)

Jemaat Korintus terdiri atas orang-orang dari latar belakang banyak budaya dan sosial yang berbeda-beda. Korintus termasuk jajahan Roma, dan sebagian besar penduduknya adalah orang-orang Yunani yang lebih terbuka kepada Injil, tetapi juga orang Yahudi. Orang-orang percaya dari latar belakang sosial yang berbeda itu menjadi satu dalam Kristus. Jemaat itu merupakan satu kesatuan karena memiliki Roh yang satu dan bahwa Roh Kuduslah yang mengatur jemaat itu.

Paulus menuliskan bahwa banyak anggota tetapi satu tubuh dalam Kristus dan Kristus sebagai kepala dari tubuh itu (I Korintus 12:12). “Kristus adalah kepala dari tubuh, yang membuat para pengikut-Nya menjadi satu karena mereka saling berbagi dalam satu roti dan satu cawan perjamuan Tuhan (I Korintus 10:16-17). Kesatuan tubuh Kristus itu terwujud dalam Perjamuan Kudus, karena makna Perjamuan Kudus adalah persekutuan antara orang-orang percaya dengan Kristus dan persekutuan orang-orang percaya dengan orang percaya lainnya atau dengan sesamanya dalam tubuh Kristus

Sumber Karunia Bahasa Roh Dan karunia-karunia Lainnya

Ada tiga sumber yang dapat diketahui antara lain: 1. Dari Allah – akan membuat kesatuan atau menyatukan tubuh Kristus atau jemaat-Nya. 2. Dari Iblis – senantiasa merusakkan atau memecah belah jemaat-Nya dengan memakai karunia palsu (I Korintus 12:2). 3. Dari Psykology – banyak kali seseorang berkata: Saudara-saudara harus berkata dalam bahasa roh. (J.B. Kawet) mengatakan hal-hal itu dari akal manusia, bukan dari Allah (I Korintus 14:2, 4-5, 12, 23).

Melalui hal tersebut orang percaya diperingatkan untuk berhati-hati atau waspada dengan cara terus berdoa dan meminta hikmat Allah supaya dapat membedakan apakah karunia tersebut dari Tuhan, atau dari Iblis atau dari manusia. Perlu diperhatikan bahwa karunia bahasa roh bukan diberikan kepada semua orang percaya, tetapi Allah memberikan karunia bahasa roh kepada orang percaya tertentu menurut kehendak-Nya (I Korintus 12:28).

Heru Sesuatu memberikan definisi tentang Karunia Rohani sebagai berikut: “Karunia Rohani adalah: Kemampuan yang diberikan oleh Allah kepada orang percaya untuk pelayanan”4 jelas bahwa kemampuan yang telah diberikan oleh Allah dengan cuma-cuma harus dipakai untuk melayani Tuhan Yesus dengan tulus. Sedangkan sumber pemberi karunia Rohani adalah: Kristus (Efesus 4:7-11) dan Roh Kudus (I Korintus12:11, 18).

PENUTUP

Kesimpulan

Melalui uraian-uraian yang telah dijelaskan tentang karunia-karunia roh, maka di sini penulis akan memberikan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Charisma (Karunia-karunia roh) diberikan oleh Roh Kudus diberikan kepada seseorang pada saat ia telah dilahirkan kembali atau sesudah dilahirkan kembali untuk membangun tubuh Kristus atau jemaat-Nya.

2. Kesembilan karunia roh dan karunia melayani serta karunia untuk memimpin sama pentingnya karena semua itu saling menunjang dan saling melengkapi bagi pengembangan atau pembangunan tubuh Kristus.

3. Setiap orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali pasti dikaruniakan Allah Roh minimal satu karunia roh dan harus diketahui untuk dimaksimalkan bagi pertumbuhan serta perkembangan tubuh Kristus.

Saran

Setelah melalui proses penulisan tentang karunia-karunia Rohani, maka penulis akan memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi orang percaya sebagai anggota tubuh Kristus: Charisma atau karunia-karunia roh, perlu dijaga dengan kuasa dan kekuatan dari Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikannya kepada setiap orang percaya. Karunia yang telah diberikan tersebut tidak boleh membuat orang percaya tersebut menjadi sombong karena memiliki keunggulan lebih dari yang lain. Akan tetapi harus dapat mempergunakannya dengan penuh kerendahan hati untuk melayani Allah atas dasar kasih dan kuasa Allah (Yohanes 3:30; Lukas 17:10).

Baca Juga: Eksposisi 1 Korintus 12:1-31 (Rupa-Rupa Karunia, Tetapi Satu Roh Dan Satu Tubuh)

2. Bagi orang yang belum mengetahui karunianya dengan pasti lewat tulisan ini akan memimpinnya bagaimana caranya untuk dapat mengetahui dengan pasti karunianya, dengan demikian akan semakin mantap dalam melangkah untuk melayani Tuhan.

3. Bagi penulis sendiri: melalui kajian tulisan tentang Karunia-karunia Rohani ini akan semakin giat mengembangkan beberapa karunia yang telah Tuhan berikan dengan lebih semangat lagi untuk maju dan terus berkarya bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus sepanjang jalan kehidupan ini.

Next Post Previous Post