4 AKIBAT KEBANGKITAN YESUS DARI ANTARA ORANG MATI
Akibat kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati adalah sebagai berikut:
1. Orang Beriman Diterima dan Dibenarkan Oleh Allah
1. Orang Beriman Diterima dan Dibenarkan Oleh Allah
Melalui kebangkitan Yesus dari antara orang mati berarti setiap orang yang percaya dosanya diampuni dan dibenarkan serta diterima oleh Allah. Kita dibenarkan oleh Allah bukan karena kita berbuat benar atau berbuat baik tetapi semata dibenarkan di dalam Yesus yang bangkit itu.
gadget |
Rasul Paulus menulis dalam surat Roma 4:24,25 sebagai berikut: "Sebab kepada kita pun Allah' memperhitungkan-Nya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita."
2. Orang Beriman Menerima Kuasa
2. Orang Beriman Menerima Kuasa
Orang beriman akan sanggup menahan bermacam-macam aniaya dan sanggup membawa berita serta berkuasa mengadakan tanda-tanda dan mukjizat, itu semata karena kuasa kebangkitan yesus yang telah diterima oleh mereka sesuai janji Yesus. Berkat kuasa kebangkitan Yesus itu yang menyebabkan murid-murid begitu berani dan berkuasa dalam pelayanan pemberitaan Injil.
Rasul petrus dalam Kisah Para Rasul 3:6 mengatakan kepada orang timpang: "...Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah" Kuasa kebangkitan Yesus menyebabkan Petrus dan rasul-rasul berkuasa menyembuhkan bermacam-macam penyakit dan menyanggupkan mereka melakukan banyak mukjizat. Kuasa kebangkitan Yesus memberikan kuasa kepada orang beriman untuk mengasihi Allah dan sesamanya, bahkan kepada setiap orang yang memusuhi orang beriman
J. Westey Brill menulis dalam bukunya yang berjudul, Dasar Yang teguh sebagai berikut: Wajib kita orang Masehi dipersatukan dengan Kristus yang telah dibangkitkan: dengan cara itu kita dapat kuasa akan mengeluarkan buah-buah bagi Allah. Maka yang menyebabkan hanya sedikit orang-orang Masehi berbuah ialah mereka itu kurang sekali mengenal akan Kristus yang hidup dan bangkit . . Maka kuasa kebangkitan Kristus memberi kepada kita hidup yang baru dan kuasa dan buah-buah bagi Ailah (J. W. Brill, 1953:136). Di sinilah letak keberhasilan setiap pengikut Kristus dalam melayani Tuhan.
3. Orang Beriman Akan Dia Bangkitkan
3. Orang Beriman Akan Dia Bangkitkan
Kebangkitan Yesus memberi jaminan kepada setiap orang beriman akan dibangkitkan. Rasul Paulus menulis kepada Jemaat di Tesalonika sebagai berikut: Karena jika kita percaya bahwa Yesus sudah mati dan bangkit pula, demikian pula orang yang mati dalam iman kepada Yesus itu akan dibawa serta-Nya. Selanjutnya, Millard J. Berquist dalam penyelidikan I Korintus sebagai berikut: Paulus dengan tegas menulis bahwa: bilamana tidak ada kebangkitan tubuh orang-orang beriman, maka dengan pasti Kristus itu tidak dibangkitkan dan seluruh gerakan Kristen akan runtuh (Millard J. Berquist, rI:147).
4. Agama Kristen Terbentuk dan Berdiri Teguh
4. Agama Kristen Terbentuk dan Berdiri Teguh
Kebangkitan Kristus adalah dasar agama Kristen, sebab itu agama Kristen berkembang sampai kini walaupun dalam perkembangannya selalu dibarengi dengan hambatan berupa aniaya namun tetap berdiri kokoh sebab dasarnya adalah orang yang hidup yang bangkit dari antara orang mati setelah mengalahkan maut dan dosa.
Aniaya bukanlah hambatan bagi pengikut Yesus untuk memberitakan kebangkitan Yesus yang memberikan harapan serta keselamatan. Seorang bapa gereja mengatakan: darah orang syahid itu benih gereja. Demikian ditulis oleh l. H. Enklaar dalam sejarah gereja ringkas (1. H. Enklaar, 1966:'15).
Sebagai contoh, pada masa pemerintahan Kaisar Nero tahun 64 orang Kristen dianiaya begitu kejam seperti yang ditulis oleh l. H. Enklaar begini: ada yang dijahit dalam kulit hewan, lantas dicabik-cabik oleh anjing ganas, lain orang lagi dioles dengan gala-gala lalu dibakar hidup-hidup dan dijadikan obor pada pesta malam.
Selanjutnya ditulis bahwa mereka akan dipancung kepalanya, dibuang ke salah satu pulau yang jauh, atau dipekerjakan sebagai budak tambang. Sering pula mereka dibakar hidup-hidup, atau dimakan binatang buas digelanggang arena, ditonton beribu-ribu orang.
Namun, siksa yang keji itu tidak menggentarkan orang Kristen zaman itu; malah orang syahid bergembira, penuh syukur kepada Tuhan, bahwa mereka dipandang layak mendapat bagian dalam kematian Tuhan sendiri. Kita tak heran bahwa sikap yang penuh semangat itu sangat menarik perhatian kaum kafir (1. H. Enklaar, 1966:14, 15).