Perumpamaan Ragi (Lukas 13:20-21)

“Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruh-nya."(Lukas 13:20-21)
Perumpamaan Ragi (Lukas 13:20-21)
Pendahuluan

Dalam ajaran Yesus, salah satu metode pengajaran yang sering digunakan-Nya adalah melalui perumpamaan atau kisah-kisah yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Salah satu perumpamaan yang mendalam dan penuh makna adalah tentang ragi, yang mencerminkan kekuatan tersembunyi dalam Kerajaan Allah. Mari kita menjelajahi dengan lebih mendalam pemahaman terhadap perumpamaan ini.

Ragi dalam Kehidupan Yesus

Yesus sering kali menggunakan contoh-contoh nyata dalam mengajar tentang Kerajaan Allah. Sebagai contoh, ketika Dia bertumbuh di Nazaret, Dia menyaksikan ibu-Nya membakar roti. Dalam kisah ini, kita melihat bagaimana Yesus mengaitkan proses memasak roti dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.

Makna Ragi dalam Perumpamaan

Penerjemahan modern sering menggunakan kata "ragi" untuk menerjemahkan bahasa Yunani "zume," tetapi pertanyaan muncul apakah ini mencerminkan sepenuhnya makna asli dari kata Yunani tersebut. Kita melihat bahwa Yesus tidak menganggap leaven (ragi) sebagai sesuatu yang jahat, melainkan sebagai kekuatan yang tersembunyi. Ragi, seperti yang kita kenal saat ini, adalah bersih, bermanfaat, dan bahkan lezat.

Kekuatan Tersembunyi dalam Kerajaan Allah

Perumpamaan tentang ragi menggambarkan kuasa Injil yang dapat menembus dan meresap dalam kehidupan kita. Ketika ragi dimasukkan ke dalam tepung, ia meresap ke seluruh adonan, tidak terlihat tetapi mempengaruhi setiap partikel. Sama halnya, Kerajaan Allah menyatakan kehadiran-Nya melalui kekuatan yang tersembunyi namun dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Apa yang Dimaksud dengan "Kerajaan Surga"?

Sebuah pertanyaan yang muncul adalah apa yang dimaksudkan Yesus dengan ungkapan "Kerajaan Surga." Apakah ini sinonim dengan gereja? Kami percaya bahwa Kerajaan Surga melibatkan pengakuan atas Kristus sebagai Juru selamat dan pengaplikasian ajaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Gereja, sebagai kumpulan orang Kristen, menjadi wadah di mana kuasa dan karunia Tuhan dinyatakan secara kolektif.

Transformasi Melalui Ajaran Kristus

Perumpamaan tentang ragi mengilustrasikan bahwa ketaatan kepada Kristus diperlukan untuk "mengkristenkan" setiap sektor kehidupan. Pengikut Kristus, seperti ragi surgawi, memengaruhi sekitarnya melalui perbuatan baik dan penerapan ajaran Kristus. Mereka menjadi instrumen perubahan positif dalam masyarakat, mempromosikan keadilan, kejujuran, dan kasih sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Pentingnya Penerimaan Kebenaran

Dalam perumpamaan ini, perempuan yang membuat roti dengan ragi menyoroti pentingnya menerima kebenaran. Manusia, tanpa bantuan Tuhan, tidak dapat mencapai keselamatan sendiri. Perubahan batin hanya terjadi melalui penerimaan kebenaran yang mengubah hati dan pikiran. Ragi surgawi, melalui kuasanya yang mengubah, menciptakan maksud-maksud baru dalam kehidupan manusia.

Transformasi Hati oleh Roh Kudus

Pentingnya peran Roh Kudus juga tercermin dalam perumpamaan ini. Ketika pikiran manusia dikendalikan oleh Roh Kudus, pemahaman terhadap kebenaran akan tumbuh. Firman Allah menjadi alat yang efektif dalam mengubah tabiat manusia untuk mencerminkan karakter Kristus.

Kesimpulan

Perumpamaan tentang ragi memberikan gambaran yang dalam tentang kuasa tersembunyi dalam Kerajaan Allah. Sebagaimana ragi meresap ke dalam adonan, Roh Kudus bekerja dalam hati manusia, membimbing dan mengubah mereka sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membuka hati mereka terhadap ajaran Kristus dan membiarkan kuasa-Nya melakukan pekerjaan yang ajaib dalam kehidupan mereka.
Next Post Previous Post