Pentingnya Pengenalan akan Allah dalam Hidup Kristen
Pendahuluan:
Penting bagi setiap orang Kristen untuk memahami bahwa yang paling utama dalam hidup ini ialah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Ini bukan hanya sekadar konsep, tetapi merupakan inti dari keselamatan kita dan seluruh pengalaman rohani yang benar. Kita, sebagai umat Kristen, telah diciptakan dengan tujuan untuk mengenal Allah.
Penting bagi setiap orang Kristen untuk memahami bahwa yang paling utama dalam hidup ini ialah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Ini bukan hanya sekadar konsep, tetapi merupakan inti dari keselamatan kita dan seluruh pengalaman rohani yang benar. Kita, sebagai umat Kristen, telah diciptakan dengan tujuan untuk mengenal Allah.
Dalam Alkitab, pengenalan akan Allah hampir setara dengan keselamatan itu sendiri. Yesus sendiri menyatakan bahwa hidup kekal atau keselamatan adalah mengenal Allah, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3).
Menjadi seorang Kristen bukanlah sekadar pengalaman tanpa arti, tetapi juga tentang memperoleh hikmat dan pengertian. Menjadi seorang Kristen berarti memiliki hubungan yang erat dan intim dengan Allah Sang Pencipta.
Menjadi seorang Kristen bukanlah sekadar pengalaman tanpa arti, tetapi juga tentang memperoleh hikmat dan pengertian. Menjadi seorang Kristen berarti memiliki hubungan yang erat dan intim dengan Allah Sang Pencipta.
Janji dan Penggenapan Pengenalan akan Allah
Pernyataan Yesus tentang pengenalan akan Allah didasari oleh janji-janji Allah yang telah diberikan sebelumnya. Dalam Yeremia 24:7, Allah berfirman, "Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN." Dan bagian selanjutnya dari kitab Yeremia menyatakan, "Tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudara-saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua besar kecil, akan mengenal Aku" (Yeremia 31:34). Nabi Yesaya juga menegaskan bahwa pengenalan akan Allah akan menjadi ciri dari pemerintahan yang dijanjikan, Yesus Kristus, "Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya" (Yesaya 11:9).
Ini adalah penggenapan dari maksud kedatangan Yesus, yaitu memungkinkan kita untuk mengenal Allah.
Pernyataan Yesus tentang pengenalan akan Allah didasari oleh janji-janji Allah yang telah diberikan sebelumnya. Dalam Yeremia 24:7, Allah berfirman, "Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN." Dan bagian selanjutnya dari kitab Yeremia menyatakan, "Tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudara-saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua besar kecil, akan mengenal Aku" (Yeremia 31:34). Nabi Yesaya juga menegaskan bahwa pengenalan akan Allah akan menjadi ciri dari pemerintahan yang dijanjikan, Yesus Kristus, "Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya" (Yesaya 11:9).
Ini adalah penggenapan dari maksud kedatangan Yesus, yaitu memungkinkan kita untuk mengenal Allah.
Pentingnya Pengenalan akan Allah dalam Kekristenan
Pengenalan akan Allah adalah inti dari pemahaman yang benar dalam kehidupan Kekristenan kita. Seseorang mungkin bisa menyebut dirinya Kristen tetapi tetap tidak memahami banyak hal dalam dunia ini. Namun, mustahil bagi seseorang menjadi Kristen tanpa mengenal Allah. Seperti yang dinyatakan dalam Amsal 9:10, "Mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian." Meskipun zaman ini telah maju dalam ilmu pengetahuan, namun pengenalan kita akan Allah masih terbatas. Oleh karena itu, kita sering kali mengalami kelangkaan dalam pengertian, apresiasi, dan pemahaman yang luas terhadap waktu dan keberadaan kita.
Pengenalan akan Allah adalah inti dari pemahaman yang benar dalam kehidupan Kekristenan kita. Seseorang mungkin bisa menyebut dirinya Kristen tetapi tetap tidak memahami banyak hal dalam dunia ini. Namun, mustahil bagi seseorang menjadi Kristen tanpa mengenal Allah. Seperti yang dinyatakan dalam Amsal 9:10, "Mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian." Meskipun zaman ini telah maju dalam ilmu pengetahuan, namun pengenalan kita akan Allah masih terbatas. Oleh karena itu, kita sering kali mengalami kelangkaan dalam pengertian, apresiasi, dan pemahaman yang luas terhadap waktu dan keberadaan kita.
Pengenalan akan Allah sebagai Pencegahan Dosa
Alkitab mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Nabi Yesaya mengungkapkan hal ini ketika meratapi pemberontakan bangsa Israel, "Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya" (Yesaya 1:3). Kurangnya pengenalan akan Allah adalah akar dari kemerosotan rohaniah.
Ketika seseorang mengenal Allah dan bertumbuh dalam hubungan yang intim dengan-Nya, hidupnya akan ditandai dengan integritas dan kejujuran. Apa yang ia ucapkan akan sama dengan apa yang ia pikirkan. Hidupnya akan tercermin dalam kesucian. Namun, zaman ini sering kali takut akan kekudusan, bahkan dalam gereja sendiri. Mengapa? Karena tingkat pengenalan kita akan Allah sering kali kurang dari yang seharusnya.
Alkitab mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Nabi Yesaya mengungkapkan hal ini ketika meratapi pemberontakan bangsa Israel, "Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya" (Yesaya 1:3). Kurangnya pengenalan akan Allah adalah akar dari kemerosotan rohaniah.
Ketika seseorang mengenal Allah dan bertumbuh dalam hubungan yang intim dengan-Nya, hidupnya akan ditandai dengan integritas dan kejujuran. Apa yang ia ucapkan akan sama dengan apa yang ia pikirkan. Hidupnya akan tercermin dalam kesucian. Namun, zaman ini sering kali takut akan kekudusan, bahkan dalam gereja sendiri. Mengapa? Karena tingkat pengenalan kita akan Allah sering kali kurang dari yang seharusnya.
Pertumbuhan Melalui Pengenalan akan Allah
Rasul Petrus dalam suratnya menekankan pentingnya pertumbuhan spiritual melalui pengenalan akan Allah. Ia berdoa agar kita dilimpahi dengan hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan secara penuh, sehingga hidup kita menjadi berkenan kepada-Nya (2 Petrus 1:2-3). Begitu juga Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose, bahwa bertumbuh juga berarti bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (Kolose 1:10).
Rasul Petrus dalam suratnya menekankan pentingnya pertumbuhan spiritual melalui pengenalan akan Allah. Ia berdoa agar kita dilimpahi dengan hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan secara penuh, sehingga hidup kita menjadi berkenan kepada-Nya (2 Petrus 1:2-3). Begitu juga Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose, bahwa bertumbuh juga berarti bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (Kolose 1:10).
Pengenalan akan Allah: Hak Istimewa Terbesar
Mendengar kata-kata Yeremia, kita dipanggil untuk tidak bermegah dalam kebijaksanaan, kekuatan, atau kekayaan. Melainkan bermegahlah dalam memahami dan mengenal Allah yang menunjukkan kasih setia, keadilan, dan kebenaran. Ini adalah hak istimewa terbesar yang bisa kita miliki (Yeremia 9:23-24).
Pengenalan akan Allah adalah hal yang tak ternilai, yang sering kali kita lewatkan dalam kehidupan Kristen kita. Banyak aspek dari kehidupan Kristen telah terjangkit "rabun rohani" yang membuat kita kurang peka terhadap keberadaan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan dengan sesama, dalam dampak yang kita berikan pada dunia, dan terutama dalam penyembahan kita, sering kali kita tidak memberikan fokus yang seharusnya kepada pengenalan akan Allah.
Mendengar kata-kata Yeremia, kita dipanggil untuk tidak bermegah dalam kebijaksanaan, kekuatan, atau kekayaan. Melainkan bermegahlah dalam memahami dan mengenal Allah yang menunjukkan kasih setia, keadilan, dan kebenaran. Ini adalah hak istimewa terbesar yang bisa kita miliki (Yeremia 9:23-24).
Pengenalan akan Allah adalah hal yang tak ternilai, yang sering kali kita lewatkan dalam kehidupan Kristen kita. Banyak aspek dari kehidupan Kristen telah terjangkit "rabun rohani" yang membuat kita kurang peka terhadap keberadaan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan dengan sesama, dalam dampak yang kita berikan pada dunia, dan terutama dalam penyembahan kita, sering kali kita tidak memberikan fokus yang seharusnya kepada pengenalan akan Allah.
Kesimpulan
Pengenalan akan Allah merupakan pusat dari hidup Kristen yang sejati. Mengetahui Allah dengan lebih dalam akan membawa kita pada pemahaman yang benar tentang keselamatan, pertumbuhan rohani, dan pentingnya hidup yang berkenan kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita tidak terjebak dalam keramaian informasi dan topik-topik yang "hangat" namun mengabaikan inti dari hidup Kristen, yaitu mengenal Allah.
Pengenalan akan Allah merupakan pusat dari hidup Kristen yang sejati. Mengetahui Allah dengan lebih dalam akan membawa kita pada pemahaman yang benar tentang keselamatan, pertumbuhan rohani, dan pentingnya hidup yang berkenan kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita tidak terjebak dalam keramaian informasi dan topik-topik yang "hangat" namun mengabaikan inti dari hidup Kristen, yaitu mengenal Allah.